41 3. Power Supply yang terdiri dari 2 unit PTDC
4. 2 unit Tahanan Geser 5. 2 buah Voltmeter
6. 6 buah Amperemeter 7. 1 buah Tachometer
8. Kabel Penghubung
3.6 Rangkaian Pengujian
3.6.1 Rangkaian Pengujian Motor DC Penguatan Seri Pada Kondisi Tanpa
Beban
a. Untuk motor DC penguatan seri tanpa kutub bantu
Gambar 3.1 Rangkaian pengujian motor DC penguatan seri pada kondisi tanpa
beban dan tanpa kutub bantu
Universitas Sumatera Utara
42 b. Untuk motor DC penguatan seri dengan kutub bantu
Gambar 3.2 Rangkaian pengujian motor DC penguatan seri pada kondisi tanpa
beban dengan kutub bantu
3.6.2 Rangkaian Pengujian Motor DC Penguatan Seri Pada Kondisi
Berbeban
a. Untuk motor DC penguatan seri tanpa kutub bantu
Gambar 3.3 Rangkaian pengujian motor DC penguatan seri pada kondisi
berbeban tanpa kutub bantu
Universitas Sumatera Utara
43 b. Untuk motor DC penguatan seri dengan kutub bantu
Gambar 3.4 Rangkaian pengujian motor DC penguatan seri pada kondisi
berbeban dengan kutub bantu
3.6.3 Rangkaian Pengujian Motor DC Penguatan Shunt Pada Kondisi
Tanpa Beban
a. Untuk motor DC penguatan shunt tanpa kutub bantu
Gambar 3.5 Rangkaian pengujian motor DC penguatan shunt pada kondisi
tanpa beban dan tanpa kutub bantu
Universitas Sumatera Utara
44 b. Untuk motor DC penguatan shunt dengan kutub bantu
Gambar 3.6 Rangkaian pengujian motor DC penguatan shunt pada kondisi
tanpa beban dengan kutub bantu
3.6.4 Rangkaian Pengujian Motor DC Penguatan Shunt Pada Kondisi
Berbeban
a. Untuk motor DC penguatan shunt tanpa kutub bantu
Gambar 3.7 Rangkaian pengujian motor DC penguatan shunt pada kondisi
berbeban tanpa kutub bantu
Universitas Sumatera Utara
45 b. Untuk motor DC penguatan shunt dengan kutub bantu
Gambar 3.8 Rangkaian pengujian motor DC penguatan shunt pada kondisi
berbeban dengan kutub bantu
3.7 Prosedur Pengujian
3.7.1 Prosedur Pengujian Motor DC Penguatan Seri Dan Shunt Pada
Kondisi Tanpa Beban
1. Untuk pengujian motor DC penguatan seri dan shunt tanpa kutub bantu, rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.1 dan 3.5, sedangkan untuk
pengujian motor DC penguatan seri dan shunt dengan kutub bantu, rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.2 dan 3.6.
2. Saklar S
1
ditutup, kemudian tegangan terminal motor dinaikkan secara perlahan dengan menaikkan PTDC sampai pembacaan V
1
mencapai nilai tegangan 65 Volt sehingga motor berputar.
Universitas Sumatera Utara
46 3. Pada saat itu dicatat nilai I
L
pada pembacaan A
1
, I
sh
pada pembacaan A
2
, I
a
pada pembacaan A
3
serta n pada pembacaan tachometer. 4. Setelah itu tegangan terminal motor diturunkan dengan menurunkan
PTDC sampai minimum sehingga motor berhenti berputar. 5. Kemudian saklar S1 dibuka, percobaan selesai.
3.7.2 Prosedur Pengujian Motor DC Penguatan Seri Dan Shunt Pada
Kondisi Berbeban
1. Untuk pengujian motor DC penguatan seri dan shunt tanpa kutub bantu, rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.3 dan 3.7, sedangkan untuk
pengujian motor DC penguatan seri dan shunt dengan kutub bantu, rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.4 dan 3.8.
2. Saklar S
2
ditutup, kemudian arus medan I
f
generator dinaikkan dengan menaikkan PTDC 2 sampai pembacaan A
4
mencapai arus medan nominal generator yaitu 0,4 Ampere.
3. Saklar S
1
ditutup, kemudian tegangan terminal motor dinaikkan secara perlahan dengan menaikkan PTDC 1 sampai pembacaan V
1
mencapai nilai tegangan 65 Volt sehingga motor berputar.
4. Beban diberikan dengan mengatur tahanan rheostat dari 100 ; 90 ; 80 ; 70 ; 60 ; 50 Ohm, kemudian dicatat nilai I
L
pada pembacaan A
1
, I
sh
pada pembacaan A
2
, I
a
pada pembacaan A
3
, tegangan keluaran generator E
g
pada pembacaan V
2
dan n pada pembacaan tachometer pada setiap penambahan beban.
Universitas Sumatera Utara
47 5. Setelah itu arus medan I
f
generator diturunkan dengan menurunkan PTDC 2 sampai minimum.
6. Kemudian tegangan terminal motor diturunkan dengan menurunkan PTDC 1 hingga posisi nol.
7. Kemudian saklar S1 dan S2 dibuka, percobaan selesai.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Umum