PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN T.P 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
( TPS ) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN T.P 2015/2016

Oleh :
Fransiska Nurhayati Sinaga
NIM 4123121020
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Fransiska Nurhayati Sinaga dilahirkan di Rimbo Bujang, Tebo, Jambi pada tanggal 19
September 1993. Ayah bernama Marnikkon Abdon Sinaga dan Ibu bernama Tiomsi
Theresia Simarmata dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 2000,
penulis masuk SD Negeri 195 Tebo, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Tebo dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tebo lulus pada tahun 2012. Pada tahun
2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2016,
penulis menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
( TPS ) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN T.P 2015/2016

Fransiska Nurhayati Sinaga (NIM 4123121020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menggunakan media peta konsep terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 1
Perbaungan T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan two group pretest–
posttest design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1
Perbaungan yang berjumlah enam kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan
cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas yaitu kelas X-4
sebagai kelas eksperimen dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol dengan masingmasing berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar
dan lembar observasi aktivitas siswa. Tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda
dengan jumlah 15 soal yang sudah divalidasi. Uji hipotesis menggunakan uji t.
Dari analisis data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
sebesar 27,33 dengan standar deviasi 9,16 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar
26,17 dengan standar deviasi 9,11. Nilai rata – rata aktivitas belajar siswa pada
kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan I sebesar 59,3%,
pertemuan II sebesar 69,2%, pertemuan III sebesar 75,7% dan pertemuan IV
sebesar 82,2%. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 72,33 dengan
standar deviasi 10,19 dan kelas kontrol sebesar 64,50 dengan standar deviasi

10,50. Dari uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data berdistribusi
normal dan homogen. Hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung = 2,381
dan ttabel = 1,667, sehingga thitung > ttabel (2,381 > 1,667) pada taraf signifikansi α =
0,05. Hal ini berarti Ha diterima, yang berarti ada pengaruh dari penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menggunakan media peta
konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Perbaungan T.P 2015/2016.
Kata kunci : kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), media peta konsep, hasil
belajar

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan
hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS) Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA N 1
Perbaungan T.P 2015/2016 ” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada: Dra, Ratna Tanjung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran - saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, Bapak Alkhafi Maas
Siregar, M.Si dan Bapak Muhammad Kadri, M.Sc, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran - saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku
dosen validator yang telah memberikan masukan dan saran - saran untuk
melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Usler
Simarmata, M.Si dan Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd selaku dosen
pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi
selama perkuliahan serta Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA dan
seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda M. Sinaga
dan Ibunda tercinta T. Simarmata yang telah membimbing dan mendidik penulis

v

dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga penulis sampaikan untuk abang
(Asima Sinaga) dan adik (Merry Sinaga, Andriyani Sinaga) terkasih, yang selalu
menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua, abang serta adik sebagai tanda terima kasih yang terdalam.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada sahabat tersayang (Hotdi,
Monika, Masrida, Putri Sion, Evani, Jenny, Osda, Hesty, Derlin), teman PPL 2015
yang telah memberi semangat, terkhusus buat Inti Lady Simbolon yang telah
mendukung, memberi motivasi dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih kepada UKMKK St. Martinus Unimed terkhusus buat kak Bernarda
Simarmata dan terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan Fisika Dik A
2012 yang memberi dukungan saat perkuliahan, seminar, dan penyelesaian skripsi
ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca
yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan
terima kasih.

Medan,

Juni 2016

Penulis,

Fransiska Nurhayati Sinaga
NIM. 4123121020

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Lembaran Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi


Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.

Latar Belakang Masalah


1

1.2.

Identifikasi Masalah

5

1.3.

Batasan Masalah

5

1.4.

Rumusan Masalah

5


1.5.

Tujuan Penelitian

6

1.6.

Manfaat Penelitian

7

1.7.

Definisi Operasional

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


8

2.1.

Kerangka Teoritis

8

2.1.1.

Pengertian Belajar

8

2.1.2.

Pengertian Hasil Belajar

9

2.1.3.

Aktivitas Belajar

11

2.1.4.

Pengertian Model Pembelajaran

12

2.1.4.1.

Model Pembelajaran Kooperatif

13

2.1.4.1.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

13

2.1.4.1.2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

14

2.1.4.1.3. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

15

2.1.4.1.4. Langkah - langkah Model Pembelajaran Kooperatif

16

vii

2.1.4.1.5. Beberapa Variasi dalam Model Pembelajaran Kooperatif

16

2.1.4.2.

18

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

2.1.4.2.1. Langkah – Langkah Model Kooperatif tipe TPS

18

2.1.4.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Kooperatif TPS

19

2.1.5.

Pembelajaran Konvensional

20

2.1.6.

Peta Konsep

22

2.1.6.1.

Pengertian Peta Konsep

22

2.1.6.2.

Ciri – ciri Peta Konsep

22

2.1.7.

Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor

23

2.1.7.1.

Suhu

23

2.1.7.2.

Pemuaian

24

2.1.7.3.

Kalor dan Perubahan Wujud

28

2.1.7.4.

Perpindahan Kalor

32

2.1.8.

Penelitian yang Relevan

33

2.2.

Kerangka Konseptual

35

2.3.

Hipotesis

36

BAB III METODE PENELITIAN

37

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

37

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

37

3.3.

Variabel Penelitian

37

3.4.

Jenis dan Desain penelitian

37

3.5.

Prosedur Penelitian

38

3.6.

Instrumen Penelitian

39

3.6.1.

Tes Hasil Belajar

39

3.6.2.

Lembar Observasi

41

3.7

Validitas Tes Hasil Belajar

42

3.7.1.

Validitas Isi

42

3.7.2.

Validitas Ramalan

43

3.7.2.1.

Reliabilitas Tes

44

3.7.2.2.

Tingkat Kesukaran Tes

45

viii

3.7.2.3.

Daya Beda Tes

46

3.8.

Teknik Analisis Data Tes Hasil Belajar

48

3.8.1.

Uji Normalitas

48

3.8.2.

Uji Homogenitas

49

3.8.3.

Pengujian Hipotesis

49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

52

4.1

Hasil Penelitian

52

4.1.1

Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

52

4.1.2

Analisa Data Pretes

54

4.1.2.1

Uji Normalitas

54

4.1.2.2

Uji Homogenitas

54

4.1.3

Analisa Data Postes

55

4.1.3.1

Uji Normalitas

57

4.1.3.2

Uji Homogenitas

57

4.1.3.3

Uji Hipotesis

58

4.1.4

Observasi

58

4.1.4.1

Penilaian Aktivitas Siswa

58

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

72

5.1

Kesimpulan

72

5.2

Saran

72

DAFTAR PUSTAKA

74

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Perbandingan Skala Termometer Celcius, Fahrenheit,
Kelvin dan Reamur

24

Gambar 2.2. Pemuaian Pada Keping Bimetal

25

Gambar 2.3. Grafik Anomali Air

27

Gambar 2.4. Skema Perubahan Zat

30

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

39

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas
Kontrol

53

Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol

56

Gambar 4.3. Diagram Batang Kategori Nilai dan Aktivitas Siswa Kelas
Eksperimen
Gambar 4.4. Perkembangan Aktivitas Siswa pada Kelas Eksperimen

61
63

Gambar 4.5. Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa pada Kelas
Eksperimen

64

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa
Kelas Eksperimen Berdasarkan Urutan Nilai Aktivitas

67

x

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Dimensi Proses Kognitif

10

Tabel 2.2. Klasifikasi Ranah Tujuan Afektif dan Psikomotor

11

Tabel 2.3. Sintaks Model Cooperative Learning

16

Tabel 2.4. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran
Kooperatif

17

Tabel 2.5. Perbedaan antara Kelompok Belajar Kooperatif dengan
Kelompok Belajar Konvensional

21

Tabel 2.6. Skala Konversi Termometer

24

Tabel 2.7 Koefisien Muai Berbagai Zat Pada Suhu Kamar

26

Tabel 2.8 Kalor Jenis Berbagai Zat

29

Tabel 2.9. Perubahan Wujud Zat

31

Tabel 2.10. Penelitian Terdahulu dari Model Pembelajaran
Think Pair Share

34

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design

38

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Materi Pokok Suhu dan kalor

40

Tabel 3.3. Kriteria Kemampuan Siswa

41

Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Selama Proses
Pembelajaran

41

Tabel 3.5. Interpretasi Kriteria Penilaian Aktifitas

42

Tabel 3.6. Tabel Kriteria Validitas Tes

44

Tabel 3.7. Tabel Kriteria Taraf Kesukaran Tes

46

Tabel 3.8. Tabel Kriteria Daya Pembeda Tes

47

Tabel 4.1

Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Tabel 4.2. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

52
53

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes

54
55

xi

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji t Pretes

55

Tabel 4.6. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

56

Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

57

Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes

57

Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes

58

Tabel 4.10. Tabel Hasil Observasi Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Selama Proses Pembelajaran

59

Tabel 4.11. Pengelompokan Nilai Pretest, Nilai Aktivitas dan Nilai Postest 61
Tabel 4.12. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada
Pertemuan I, II, III dan IV
Tabel 4.13. Data Aktivitas Belajar dengan Data Hasil Belajar (Nilai LKS)

63
64

Tabel 4.14. Perkembangan Keterampilan Siswa tiap Pertemuan di Kelas
Eksperimen

65

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

76

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

83

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

92

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4

100

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 1

107

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 2

109

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 3

111

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 4

113

Lampiran 9. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar

115

Lampiran 10. Soal – Soal Tes Hasil Belajar

123

Lampiran 11. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa

127

Lampiran 12. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa

128

Lampiran 13. Peta Konsep 1

129

Lampiran 14. Peta Konsep 2

130

Lampiran 15. Peta Konsep 3

131

Lampiran 16. Peta Konsep 4

132

Lampiran 17. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Kelas Eksperimen

133

Lampiran 18 Tabel Persiapan Validitas Tes

141

Lampiran 19 Perhitungan Validitas Tes

143

Lampiran 20 Tabel Validitas Tes

144

Lampiran 21 Tabel Persiapan Reliabilitas Tes

145

Lampiran 22 Perhitungan Reliabilitas Tes

147

Lampiran 23 Tabel Persiapan Tingkat Kesukaran Tes

148

Lampiran 24 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

150

Lampiran 25 Tabel Persiapan Daya Pembeda Tes

151

Lampiran 26 Perhitungan Daya Pembeda Tes

153

Lampiran 27 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen

155

Lampiran 28 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen

157

xiii

Lampiran 29 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol

159

Lampiran 30 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol

161

Lampiran 31 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

163

Lampiran 32 Perhitungan Uji Normalitas

166

Lampiran 33 Perhitungan Uji Homogenitas

169

Lampiran 34 Perhitungan Uji Hipotesis

173

Lampiran 35 Daftar Nilai LKS Siswa Kelas Eksperimen

178

Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian

184

Lampiran 37 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

189

Lampiran 38 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z

190

Lampiran 39 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi F

191

Lampiran 40 Daftar Nilai presentil Untuk Distribusi t

193

Lampiran 41 Daftar Nilai r Product Moment

194

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya
manusia kearah positif, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Sumber
daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sebaliknya jika kemampuan sumber daya
manusia rendah maka manusia tidak akan mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akhir–akhir ini.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fisika memegang
peranan penting terhadap perkembangan ilmu yang lain. Bidang studi fisika
merupakan objek mata pelajaran yang mempelajari tentang peristiwa dan
fenomena alam, karena itu pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran yang
cukup menarik dan langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan juga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari–hari. Fisika dalam penerapannya sangat
bermanfaat dalam berbagai kehidupan, sehingga fisika perlu mendapat perhatian
yang sungguh–sungguh dari pihak yang terkait, artinya keberhasilan dalam proses
pembelajaran fisika tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan peserta didik dan
kesiapan pengajar (guru).
Pembelajaran fisika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah selama
ini ditandai dengan pembelajaran yang lebih di dominasi oleh aktivitas guru
daripada aktivitas siswa (teacher centered). Pembelajaran yang terjadi hanya
melakukan perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa (transfer of knowledge)
dan terkadang guru lebih terfokus pada penghapalan rumus–rumus saja.
Pengalaman peneliti saat melakukan Praktek Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Kotarih menemukan banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran fisika itu merupakan pelajaran yang sulit untuk

2

dipahami. Mereka cenderung menganggap pelajaran fisika selalu identik dengan
rumus yang banyak dan susah untuk diingat. Siswa sering merasa kurang tertarik
dengan cara–cara mengajar guru yang cenderung menggunakan model
pembelajaran konvensional dimana siswa hanya bisa menulis dan mencatat apa
yang didengar dan dijelaskan oleh gurunya, tanpa pernah dilibatkan langsung
dalam proses menemukan pengetahuan ataupun mengembangkan pengetahuan
sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Peneliti juga melakukan studi pendahuluan menggunakan instrumen
angket. Dari hasil studi yang disebarkan ke 45 responden siswa kelas X di SMA N
1 Perbaungan diperoleh bahwa sekitar 3 orang siswa atau 7% menyatakan bahwa
fisika merupakan pelajaran yang mudah, sekitar 17 orang siswa atau 38%
menyatakan bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit dan sekitar 25 orang
siswa atau 55% menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu biasa saja, dengan
alasan pada umumnya yaitu tergantung materi apa yang saat itu sedang dipelajari
dan bagaimana cara guru menyampaikan materi. Dari hasil angket tersebut,
tampak bahwa pelajaran fisika masih dirasa sulit oleh siswa tergantung tingkatan
materi fisika yang diajarkan dan bagaimana cara guru mengajarkannya.
Selanjutnya sebanyak 77% (35 orang siswa) menuliskan bahwa guru mengajar
dalam model konvensional yaitu dengan menjelaskan materi, mencatat, dan
mengerjakan soal, sebanyak 23% (10 orang siswa) mengaku guru mengajarkan
dengan cara berdiskusi dan tanya jawab.
Selain angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan seorang guru
bidang studi fisika yang mengajar di kelas X SMA N 1 Perbaungan. Guru yang
diwawancarai oleh peneliti menyatakan bahwa kurang dari separuh siswa yang
menunjukkan ketertarikannya pada pelajaran fisika. Wawancara yang dilakukan
oleh peneliti dengan guru tersebut juga menemukan bahwa hasil belajar fisika
pada siswa kelas X di SMA N 1 Perbaungan masih rendah. Hal ini tampak dari
rata–rata nilai ujian fisika siswa kelas X semester I pada tahun pelajaran
2015/2016 masih sedikit yang dapat mencapai ketuntasan minimal sebelum
dilakukan remedial yang mana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata
pelajaran fisika yaitu 70.

3

Berdasarkan masalah di atas, perlu adanya usaha–usaha yang dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu melalui pemilihan model
pembelajaran. Guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat
membantu siswa memahami materi ajar dan menciptakan suasana belajar dimana
siswa aktif dan guru hanya sebagai pengelola, fasilitator, motivator dan kontrol
untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Dalam menciptakan interaksi
edukatif guru dapat memilih salah satu yang menarik mengiringi perubahan
paradigma diatas tersebut yaitu pengembangan model pembelajaran kooperatif.
Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat membangun
kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share atau yang sering disebut
juga dengan berpikir berpasangan dan berbagi. Aktivitas pembelajaran yang
berorientasi TPS menekankan pada kesadaran siswa dalam belajar berfikir,
memecahkan masalah, belajar mengaplikasikan pengetahuan, konsep dan
keterampilan

tersebut

kepada

siswa

mengungkapkan bahwa Think Pair Share

yang

lainnya.

Shoimin

(2014)

adalah suatu model pembelajaran

kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling
membantu satu sama lain.
Langkah–langkah yang dilakukan adalah : (1) Thinking (berfikir), dimana
guru mengajukan pertanyaan atau masalah, siswa diberi waktu untuk memberi
jawabannya. (2) Pairing (berpasangan), guru memerintah siswa untuk
berpasangan, mendiskusikan jawaban. (3) Sharing (berbagi), guru memerintahkan
pasangan–pasangan untuk membagikan hasil diskusi berpasangannya keseluruh
kelas. Keunggulan dari model ini adalah optimalisasi partisipasi siswa, dimana
model ini memberikan kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada
setiap siswa untuk dapat dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada
orang lain dibandingkan model klasik yang hanya memiliki kesempatan satu kali
(Lie, 2010).
Menurut hasil penelitian sebelumnya (Asmidar : 2014) dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, diperoleh hasil

4

belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif TPS berbantuan peta konsep memperoleh nilai rata–rata yaitu 70,05
sedangkan untuk kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional
diperoleh nilai rata–rata yaitu 64,1. Aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen
juga mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan I sebesar 63,22% dan pada
pertemuan II sebesar 71,42%. Dari hasil penelitian (Sartika : 2014) dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Berbantu Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Getaran
Dan Gelombang Kelas VIII Semester II Di SMP Negeri 15 Medan T.P
2012/2013”, diperoleh nilai rata–rata kelas eksperimen untuk aspek kognitif
adalah 64,53 dan pada kelas kontrol 55,8. Pada aspek afektif nilai rata–rata kelas
eksperimen adalah 76 dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol adalah 71,6
dengan kriteria baik.
Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut ternyata masih terdapat
kendala yang dihadapai yaitu keterbatasan waktu belajar siswa saat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk menyelesaikan
lembar kerja siswa yang diberikan dan juga masih adanya rasa kurang percaya diri
siswa saat akan mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Adapun upaya
yang dapat dilakukan guna menyelesaikan kendala tersebut yaitu agar peneliti
lebih memperhatikan pembagian waktu saat melaksanakan kegiatan siswa
mengerjakan LKS dan juga lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa
percaya dirinya.
Asmidar (2014) dalam penelitiannya memperoleh bahwa penerapan
model kooperatif TPS dipadukan dengan media peta konsep dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa peran media dalam keberhasilan
proses belajar mengajar juga sangat menentukan. Peta konsep memberikan
kemudahan dalam mengatasi konsep sulit sehingga pelajaran yang diberikan guru
dapat terorganisasi dengan baik dalam ingatan siswa.
Berdasarkan uraian masalah di atas, penelitian ini penting untuk
dilakukan agar terjadi perubahan dalam proses pembelajaran dan sebagai
pertimbangan dalam menerapkan model pembelajaran.

5

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1.

Hasil belajar fisika siswa masih rendah dimana masih sedikit siswa yang
mencapai nilai di atas KKM.

2.

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran di kelas.

3.

Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus–rumus dan
perhitungan matematis

4.

Proses pembelajaran fisika yang bersifat berpusat pada guru.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini, yakni:
1.

Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Perbaungan Kelas X T.P
2015/2016.

2.

Materi pokok yang diajarkan adalah Suhu dan Kalor.

3.

Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Suhu dan
Kalor ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
dan pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah

hasil

belajar

siswa

yang

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media peta konsep pada materi
pokok Suhu dan Kalor di

kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan T.P

2015/2016?
2.

Bagaimanakah

hasil

belajar

siswa

yang

menggunakan

model

konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA N 1
Perbaungan T.P 2015/2016?

6

3.

Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan media peta konsep pada
materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan T.P
2015/2016?

4.

Bagaimanakah pengaruh pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS dengan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada Suhu
dan Kalor kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan T.P 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif TPS dengan media peta konsep pada materi pokok Suhu dan
Kalor kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan T.P 2015/2016.

2.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor kelas X SMA Negeri 1
Perbaungan T.P 2015/2016.

3.

Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan
media peta konsep pada materi pokok pokok Suhu dan Kalor kelas X
SMA Negeri 1 Perbaungan T.P 2015/2016.

4.

Untuk

mengetahui

bagaimanakah

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media peta konsep terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor kelas X SMA
Negeri 1 Perbaungan T.P 2015/2016.

7

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1.

Sebagai bahan informasi mengenai hasil belajar model pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan media peta konsep.

2.

Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan media peta konsep.

1.7. Definisi Operasional
1.

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang),

merancang

bahan–bahan

pelajaran,

dan

membimbing

pembelajaran di kelas atau yang lain (Rusman, 2012).
2.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (Sanjaya, 2010).

3.

Think Pair Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan
untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain (Lie, 2010).

4.

Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan
bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep–konsep lain
pada kategori yang sama (Trianto, 2011).

5.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat
pengalamannnya berulang–ulang (Hamalik, 2009).

72

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan di kelas eksperimen dengan
model kooperatif tipe TPS menggunakan media peta konsep diperoleh
nilai rata-rata sebesar 72,33.
2. Hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan di kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata
sebesar 64,50.
3. Aktivitas

belajar

siswa

selama

mengikuti

pembelajaran

dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan media peta
konsep pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA
Negeri 1 Perbaungan T.A. 2015/2016 mengalami peningkatan yaitu pada
pertemuan I sebesar 59,3%, pertemuan II sebesar 69,2%, pertemuan III
sebesar 75,7% dan pertemuan IV sebesar 82,2%.
4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung = 2,381dan
ttabel = 1,667. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima yakni ada pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan media peta konsep
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Perbaungan T.P. 2015/2016.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe TPS, disarankan untuk menjelaskan terlebih dahulu aturan
TPS sebelum siswa berada dalam kelompoknya. Hal ini dilakukan agar siswa

73

dapat fokus pada arahan yang diberikan saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhankegaduhan di dalam kelas.
3. Bagi guru dan calon guru, jika menggunakan media supaya dapat
memaksimalkan waktu yang ada agar seluruh fase dapat dilaksanakan
sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.