PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016

Oleh:
Utami Wahyuni Siregar
NIM 4113311048
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Utami wahyuni Siregar di lahirkan di Mampang, pada tanggal 13 April
1993, Ibu bernama Nelmiati Harahap dan Ayah bernama Aminusin Siregar.
Penulis merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD Negeri 115492 Desa Mampang, dan lulus tahun 2005. Pada tahun
2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kota Pinang, dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 200 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kota
Pinang, dan lulus pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, penulis diterima di program studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016
Utami Wahyuni Siregar
Nim 4113311048
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) Menentukan tingkat pencapaian kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dengan penerapan pembelajaran
matematika realistik pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel ,
(2) Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika dengan menerapkan pembelajaran realistik dapat meningkat pada
pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17
Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
dengan penerapan pembelajaran matematika realistik pada materi sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran
2015/2016. Dari 8 kelas dipilih satu kelas sebagai subjek penelitian yaitu kelas
VIII-3 yang berjumlah 32 siswa.
Prosedur penelitian ini yang pertama adalah memberi tes kemampuan awal
kepada kelas yang diteliti, guna untuk melihat kemampuan pemecahan masalah
matematika awal siswa. Kedua mengadakan pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran matematika realistik dengan materi sistem persamaan linier dua
variabel. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana di akhir setiap siklus
diberikan tes kemampuan pemecahan masalah untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. Bentuk soal untuk setiap tes adalah uraian.
Sebelum tes diujikan, terlebih dahulu divalidkan dengan arahan validator.
Berdasarkan hasil tes awal, diperoleh informasi rata-rata bahwa siswa memiliki
tingkat kemampuan memecahkan masalah masih rendah dengan nilai rata-rata
kelas 67,81. Setelah pemberian tindakan pada siklus I, tingkat kemampuan siswa
memecahkan masalah adalah sedang dengan nilai rata-rata kelas 75,94 dengan 22
siswa atau 68,75% dari seluruh siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar
secara individu. Selanjutnya, setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat
kemampuan siswa memecahkan masalah adalah tinggi dengan nilai rata-rata kelas
84,69 dengan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar
sebanyak 30 orang atau 93,75% dari seluruh siswa. Berdasarkan analisis
penelitian tersebut, diperoleh gambaran bahwa penerapan pembelajaran
matematika realistik pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel di
kelas VIII SMP Negeri 17 Medan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan.
Kata kunci : kemampuan pemecahan masalah, pembelajaran matematika realistik,
minat belajar


iv

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016
Utami Wahyuni Siregar
Nim 4113311048
Abstract
This study aims to: (1) Determining the level of achievement of the ability
of solving mathematical problems students with the application of mathematical
learning realistic on the subject of the system of linear equations of two variables,
(2) To determine the students' ability in solving mathematical problems by
applying the learning realistic can be increased on the subject of the system linear
equations in two variables of grade VIII SMP Negeri 17 Medan. This research is a
classroom action research. The object of this study is to enhance the problem
solving math students with application of realistic mathematics learning on the
material system of linear equations in two variables of grade VIII SMP Negeri 17
Medan Academic Year 2015/2016. Eighth grade students of SMP Negeri 17

Medan Academic Year 2015/2016 consists of six parallel classes. From 8 classes
have a class as a research subject is class VIII-3 totaling 32 students.
The procedure is the first study is to test the ability of the start of the classes
studied, in order to see the initial mathematical problem solving ability of students. Both
hold a study with the application of realistic mathematics learning with the material
system of linear equations of two variables. In this study consisted of two cycles, which at
the end of each cycle is given problem-solving ability test to determine students'
mathematical problem solving ability. The shape is a matter for each test description.
Before the test was tested, first divalidkan with referrals validator. Based on initial test
results, obtained information that the average student has a level of problem-solving skills
are still low with an average value of 67.81 class. After administration of the action in the
first cycle, the level of the student's ability to solve problems is currently the average
value of 75.94 class with 22 students or 68.75% of all students have reached a level of
mastery learning individually. Furthermore, after the implementation of the action

on the second cycle, the level of the student's ability to solve problems is the high
average value of 84.69 class with the number of students who have achieved a
level of mastery learning as many as 30 people or 93.75% of all students. Based
on the analysis of the study, obtained a description that the application of realistic
mathematics learning on the subject of the system of linear equations in two

variables of grade VIII SMP Negeri 17 Medan can improve students' skills in
problem solving. Where improvement is obtained after the second cycle is done.
Keywords: Determining the level of achievement of the ability of solving
mathematical problems, the application of mathematical learning realistic.

v

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan berkatNya yang telah memberikan hikmat dan kesehatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul Penerapan Pembelajaran Matematika
Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Dikelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun
skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Denny Haris, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal skripsi
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. N, Manurung, M.Pd, Prof. Dr. Mukhtar , M.Pd,
Drs.W.L. Sihombing ,M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana peneltian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Dr. Mukhtar , M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing
dan memotivasi penulis selama perkuliahan , dan terima kasih juga kepada Bapak
dan Ibu serta Dosen UNIMED serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada dan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
selaku Rektor UNIMED dan Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA
Unimed, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan matematika, Bapak
Drs. Yasifati Hia, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Zul
Amry, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika yang telah banyak
membantu selama penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pelan Tarigan
selaku kepala sekolah SMP Negeri 17 Medan dan kepada Ibu Mariyuna, S.Pd
selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian serta para guru dan staf administrasi yang

telah memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda
Aminusin siregar dan Ibunda Nelmiati harahap, orangtua penulis yang telah
mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan
selalu mendo’akan penulis. Semoga Allah memberikan kebaikan dunia dan
akhirat kepada Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga buat abang kakak dan
adik penulis Sertu Amdedi Elfika Siregar, Melly Yunita Siregar Am.keb, Ade
Asnawi Siregar dan Alda Winata Siregar yang juga selalu memberikan do’a dan

v

motivasi kepada penulis, serta keluarga yang terus memberikan dukungan, doa,
kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan baik secara moral dan materil.
Penulis juga ucapkan terimakasih untuk Sepupu sekamar seperjuangan
Winda Purnama Sari Hasibuan, Willa Junita Harahap, Rini Meilani Nasution
selalu memotivasi saya saat lelah dan juga memberikan doa kepada penulis dan
juga terimakasih buat bapak Ismal Nasution dan ibu siti samsiah sebagai Ibu dan
bapak Kos yang selalu memberi motivasi dan doa dan juga terimakasih buat anak
kontrakan Gang Rahayu lainnya. Tak lupa penulis ucapan terima kasih juga untuk

yang teristimewa sahabat tercinta Putra Jaya Harahap , Desma Riana Siringoringo, S.Pd , Ridha Anggraini, S.Pd, Fresli Juliarta Sihombing, S.Pd, serta temanteman di Ekstensi 2011 Pendidikan Matematika yang tiada henti memberikan
motivasi dan doa yang tulus serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.

Penulis
Medan, April 2016

Utami Wahyuni siregar
NIM. 41113311048

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembaran Pengesahan


i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

v

Daftar Gambar


ix

Daftar Tabel
Daftar Lampiran

x
xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.1.2 Identifikasi Masalah

6

1.1.3 Batasan Masalah

6

1.1.4 Rumusan Masalah

7

1.1.5 Tujuan Penelitian

7

1.1.6 Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pembelajaran Matematika Realistik

9

2.1.1

Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

9

2.1.2

Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik

11

2.1.3

Teori-teori yang Melandasi Pembelajaran Matematika Realistik

13

2.1.4

Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Pembelajaran
Matematika

18

2.1.5

Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik

18

2.1.6

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Pembelajaran Matematika
Realistik

20

2.2

Masalah dalam Matematika

21

2.3

Kemampuan Pemecahan Masalah

22

2.4

Uraian Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

24

vii

2.4.1

Persamaan Linier Dua Variabel

24

2.4.2

Sistem Persamaan Linier DuaVariabel

26

2.4.3

Menentukan Penyelesaian Sistem Persamaan Linier DuaVariabel

27

2.5

Hasil Penelitian Relavan

28

2.6

Kerangka Konseptual

28

2.6

Hipotesis Tindakan

29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

30

3.2

Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

30

3.2.1

Subjek Penelitian

30

3.2.2

Objek Penelitian

30

3.3

Prosedur Penelitian

30

3.3.1

Perencanaan Siklus I

31

3.4

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

35

3.4.1

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

35

3.4.2 Observasi

35

3.5

Teknik Analisis Data

36

3.5.1

Reduksi Data

36

3.5.2

Paparan Data

36

3.5.3

Simpulan Data

36

3.5.4

Pengujian Hipotesis

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I

42

4.1.1

Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Awal

42

4.1.2

Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

46

4.1.3

Observasi I

51

4.1.4

Refleksi I

54

4.2

Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II

56

4.2.1

Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

57

4.2.2

Observasi II

62

4.2.3

Refleksi II

65

viii

4.3

Pembahasan Hasil Penelitian

65

4.4

Pengujian Hipotesis

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan

69

5.2.

Saran

70

DAFTAR PUSTAKA

71

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Spiral dalam Penelitian Tindakan Kelas

30

Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan
Masalah Pada Tes Kemampuan Awal

44

Gambar 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Tes Kemampuan Awal

45

Gambar 4.3 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

49

Gambar 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

59

Gambar 4.5 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

60

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Sintak Implementasi Pembelajaran Realistik

19

Tabel 3.1. Pedoman Penskoran

36

Tabel 3.2. Tingkat penguasaan setiap indikator

37

Tabel 3.3. Kelas Interval

38

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah
Pada Tes Kemampuan Awal

41

Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Masalah
Pada Tes Kemampuan Awal

42

Tabel 4.3. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Masalah
Pada Tes Kemampuan Awal

43

Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali
Solusi di Peroleh Masalah Pada Tes Kemampuan Awal

43

Tabel 4.5. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

46

Tabel 4.6. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Masalah
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

47

Tabel 4.7. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Masalah
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

48

Tabel 4.8. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa
Kembali Solusi di Peroleh Masalah Pada Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah I

48

Tabel 4.9. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I

50

Tabel 4.10. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I

51

Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tabel 4.12. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Merencankan Masalah

56

xi

Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

57

Tabel 4.13.Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Masalah
Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

58

Tabel 4.14. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali
Solusi di Peroleh Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II

58

Tabel 4.15. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada siklus II

61

Tabel 4.16. Deskripsi Hasil Obervasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II

62

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

RPP Siklus I (Pertemuan I)

73

Lampiran 2.

RPP Siklus I (Pertemuan II)

80

Lampiran 3.

RPP Siklus II (Pertemuan III)

85

Lampiran 4.

RPP Siklus II (Pertemuan IV)

90

Lampiran 5.

Lembar Aktivitas Siswa 1 Siklus I

95

Lampiran 6.

Lembar Aktivitas Siswa 2 Siklus I

101

Lampiran 7.

Lembar Aktivitas Siswa 1 Siklus II

106

Lampiran 8.

Lembar Aktivitas Siswa 2 Siklus II

111

Lampiran 9.

Kisi-Kisi Tes Diagnostik

115

Lampiran 10. Tes Diagnostik

116

Lampiran 11. Alternatif Jawaban Tes Diagnostik

118

Lampiran 12. Lembar validasi tes diagnostik kemampuan
Pemecahan masalah

121

Lampiran 13. Lembar validasi tes diagnostik kemampuan
Pemecahan masalah

122

Lampiran 14. Lembar validasi tes diagnostik kemampuan
Pemecahan masalah

123

Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

124

Lampiran 16. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

125

Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah I

126

Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

132

Lampiran 19. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

133

Lampiran 20. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

134

Lampiran 21. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah I

135

Lampiran 22. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

136

Lampiran 23. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

137

Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Tes Tes Kemampuan

xiii

Pemecahan Masalah II

138

Lampiran 25. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 142
Lampiran 26. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

143

Lampiran 27. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 144
Lampiran 28. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II

145

Lampiran 29. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I Pert I

146

Lampiran 30. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I Pert II

149

Lampiran 31. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II Pert I

152

Lampiran 32. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II Pert II

156

Lampiran 33. Daftar Nilai Tes Awal

159

Lampiran 34. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

160

Lampiran 35. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

161

Lampiran 36. Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa
Memecahkan Masalah Untuk Setiap Kategori
I, II, III dan IV Pada Tes Kemampuan Awal

162

Lampiran 37. Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa
Memecahkan Masalah Untuk Setiap Kategori I, II,III
Dan IV Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

163

Lampiran 38. Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa
Memecahkan Masalah Untuk Setiap Kategori I, II,III
Dan IV Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

165

Lampiran 39. Pengujian Hipotesis

166

Lampiran 40. Hasil Wawancara dengan Guru

168

Lampiran 41. Dokumentasi Penelitian

170

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan utama bagi setiap
bangsa dan negara untuk menciptakan serta menyiapkan sumberdaya manusia
yang handal, berkualitas dan bermutu demi suksesnya pembangunan. Oleh karena
itu, kemampuan belajar sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang
memuaskan. Menurut Hilgard dan Bower dalam (Purwanto, 2010: 84) belajar
adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir dan lain-lain. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa
dalam membangun makna atau pemahaman.
Dengan demikaian, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk
menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Selain itu seorang guru
bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,
motivasi, dan bertanggung jawab siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian diatas
jelas bahwa siswa merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran. Dengan
kata lain pemahaman siswa terhadap mata pelajaran tergantung sepenuhnya pada
diri siswa, mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang diciptakan guru sebagai
fasilitator. Guru sebagai fasilitator mutlak harus menguasai strategi pembelajaran
yang efektif, efisien dan tepat sasaran. Penentuan strategi mengajar yang akan
digunakan harus senantiasa diawali dari situasi real (nyata) di dalam kelas. Bila
situasi dan suasana di dalam kelas berubah maka strategi mengajar pun juga harus
berubah. Karena itulah seorang guru harus memahami kelebihan dan kekurangan
beberapa macam strategi pembelajaran.
Matematika adalah cabang pengetahuan yang eksak dan merupakan ilmu
yang mempelajari tentang konsep-konsep abstrak (Hudojo, 2005:37). Sehingga
sebagian siswa, matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan sukar untuk
dipelajari. Menurut (Abdurrahman, 2012:202) mengatakan bahwa, “kebanyakan

2

siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi
kehidupan real”. Hal ini yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa.
Padahal matematika sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari seperti
dalam perdagangan pasti akan ada perhitunga, dimana perhitungan tersebut bagian
dari matematika. Secara tidak sadar ternyata semua orang menggunakan
matematika dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu matematika sangat
bermanfaat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Bertolak dari permasalahan
pembelajaran di lapangan yaitu banyak siswa SMP Negeri 17 Medan masih
kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika dan kesulitan
mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real, untuk mengatasi
masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, guru dalam pembelajarannya di kelas
perlu memilih suatu strategi pembelajaran yang efektif yaitu dengan mengaitkan
pengalaman kehidupan nyata anak agar mudah memahami pelajaran matematika.
Sebagai contoh banyak siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan yang mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan soal :

3

Ini adalah jawaban salah satu model penyelesaian yang dibuat oleh siswa
yaitu :
Sudah bisa
merencanakan masalah
tetapi masih kurang
memahami soal

Tidak menuliskan apa
yang diketahui dan
ditanyakan

Perhitungan
yang dilakukan
masih salah

Tidak mencoba
memeriksa
kembali jawaban

Dari 32 siswa hanya 11 siswa atau sekitar 34,38% yang mencapai KKM
sekolah dan 21 siswa atau sekitar 65,63% tidak mencapai KKM sekolah dan
mendapat hasil yang rendah. Dari jawaban diatas terlihat bahwa kemampuan
pemecahan masalah siswa rendah, siswa kurang memahami masalah, terlihat dari
jawaban siswa diatas. Selain itu rencana penyelesaian yang dilakukan siswa tidak
terarah sehingga proses perhitungan belum memperlihatkan jawaban yang benar.

4

Siswa juga tidak melakukan pemeriksaaan atau jawaban akhir yang telah didapat,
padahal jika hal ini dilakukan memungkinkan bagi siswa untuk meninjau kembali
jawaban yang telah dibuat. Sehingga dapat

disimpulkan

bahwa untuk pelajaran

matematika kelas VIII-3 SMP Negeri 17 Medan belum mencapai ketuntasan
belajar.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu guru mata pelajaran
matematika kelas VIII SMP Negari 17 Medan pada tanggal 9 April 2015,
diperoleh bahwa untuk pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negari 17
Medan masih sangat rendah karena hanya 30% siswa yang berhasil mencapai
atau melewati nilai ketuntasan sekolah, dan 70% lagi siswa yang tidak berhasil
mencapai nilai ketuntasan sekolah tersebut. Sangat mengecewakan sekali kalau
kita lihat hasil ujian anak didik saya ujar salah satu guru mata pelajaran
matematika. Kesulitan yang dihadapi guru di dalam kelas salah satunya yaitu
minat siswa memang sangat kurang untuk belajar matematika. Demikian halnya
Indonesia sebagai negara besar menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam
perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari pendidikanlah tunas muda
harapan bangsa sebagai penerus generasi dibentuk.
Pendiddikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atau input
siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang
ditetapkan. Sebagai sebuah proses sengaja maka pendidikan harus di evaluasi
hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan dan apakah proses yang dilakukan efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan (Purwanto, 2010:18). Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
dibutuhkan proses pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran
matematika. Matematika diajarkan pada dasarnya untuk membantu melatih pola
pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat.
Mengingat besarnya peranan matematika, maka tidak heran jika pelajaran
matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SMP,
SMA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu
tolak ukur kelulusan siswa melalui diujiankannya matematika dalam ujian
nasiona. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding

5

lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Pada kenyataannya hasil
pembelajaran

matematika

masih

memperhatinkan.

Kenyataan yang

ada

menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi matematika kurang
menggembirakan.
Salah satu pelajaran matematika yang berorientasi pada penerapan
matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah Pembelajaran Matematika
Realistik. PMR menggabungkan tentang apa itu matematika, bagaimana siswa
belajar matematika dan bagaimana matematika harus diajarkan. Karena
Pembelajaran Matematika Realistik memungkinkan peserta didik terlibat secara
langsung dalam memahami mata pelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memahami materi. Sesuai dengan apa yang
dikatakan Freudenthal bahwa “bila anak belajar matematika terpisah dari
pengalaman mereka sehari-hari, maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat
mengaplikasikan dalam pelajaran matematika” (Wijaya, 2011 : 33) . Hal senada
juga dinyatakan oleh Entwistle dalam (Wijaya, 2011 : 35) menyatakan bahwa
meskipun tidak ada cara yang terbaik dalam pembelajaran ataupun cara belajar,
pembelajaran matematika realistik dapat dijadikan suatu alternatif dari sekian
banyak pendekatan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelajaran matematika
realistik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap matematika. Menurut Soviawati dalam ( Wijaya, 2011 : 17)
pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan
lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran
matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik
dari pada masa yang lalu. Yang dimaksud realistik yaitu hai-hal yang nyata atau
konkret yang dapat dipahami atau diamati siswa lewat membayangkan. Lebih
lanjut Wijaya (2011: 20) menjelaskan bahwa penggunaan kata “Realistik” tidak
sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata tetapi lebih
mengacu atau fokus pada pendidikan matematika realistik dalam menempatkan
penekanan penggunaan suatu situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa.
Pembelajaran Matematika Realistik dilandasi oleh pandangan bahwa siswa harus
aktif, tidak boleh pasif. Siswa harus aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan

6

matematika. Siswa didorong dan diberi kebebasan untuk mengekspresikan jalan
pikirannya, menyelesaikan masalah menurut idenya,
mengkomunikasikannya,dan pada saatnya belajar dari temannya sendiri. Dari
uraian

diatas,

jelas

bahwa

dalam

Pembelajaran

Matematika

Realistik

pembelajaran tidak dimulai dari defenisi, teorema atau sifat-sifat kemudian
dilanjutkan dengan contoh-contoh, seperti yang selama ini dilaksanakan di
berbagai sekolah. Namun sifat-sifat, definisi dan teorema itu diharapkan seolaholah ditemukan kembali oleh siswa melalui penyelesaian masalah kontekstual
yang diberikan guru di awal pembelajaran. Jadi dalam PMR siswa didorong atau
ditantang untuk aktif bekerja, bahkan diharapkan dapat mengkontruksi atau
membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengadakan penelitian
dengan judul : “Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dikelas
VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Metode mengajar yang tidak variatif, sehingga siswa bosan dalam belajar
matematika.
2.

Siswa masih mengalami kesulitan untuk menggunakan pengetahuannya
dalam menyelesaikan persoalan matematika yang menyangkut kehidupan
sehari-hari

3.

Proses pembelajaran masih berpusat pada guru ( teacher centered)

4.

Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah.

1.3.Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti
membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu pada penerapan
pendekatan pembelajaran matematika realistik dan meningkatkan kemampuan

7

pemecahan masalah pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel
dikelas VIII Smp Negeri 17 Medan.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah setelah diajar
dengan menerapkan pembelajaran realistiksiswa pada pokok bahasan sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan?
2. Apakah pembelajaran realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel di
kelas VIII SMP Negeri 17 Medan ?

1.5.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah
setelah diajar dengan menerapkan pembelajaran realistik pada pokok bahasan
sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17 Medantahun
ajaran 2015/2016
2. Untuk

mengetahui

apakah

penerapan

pembelajaran

realistik

dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pokok bahasan
sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 17 Medantahun
ajaran 2015/2016

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitan ini adalah :
1. Bagi siswa, melalui pembelajaran matematika realistik diharapkan dapat
mengatasi kesulitan dalam menyelesaian persoalan matematika dan dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi sistem persamaan
linier dua variabel.

8

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil alternatif
kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.
4. Bagi peneliti,

hasil-hasil penelitian dapat

dijadikan masukan dalam

pengembangan penerapan model pembelajaran kepada siswa untuk berbagai
materi pelajaran.

69

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil peneliti ini adalah :
1. Tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah pada tes awal adalah
sangat rendah dengan skor rata-rata siswa dalam pemecahan masalah
adalah 67,81 dengan 11 siswa atau 34,37% dari 32 siswa telah mencapai
tingkat ketuntasan belajar. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I
dengan deajar menggunakan pembelajaran realistik diperoleh tingkat
kemampuan siswa memecahkan masalah adalah sedang dengan nilai ratarata kelas 75,94 atau 22 siswa (68,75%) dari 32 siswa telah mencapai
tingkat

ketuntasan

belajar

secara

individu.

Selanjutnya

setelah

pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui tingkat kemampuan siswa
memecahkan masalah adalah tinggi dengan nilai rata-rata kelas 84,69
dengan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar
secara individu sebanyak 30 siswa atau 93,75% dari 32 siswa.
2. Berdasarkan analisi data peneliti, diperoleh gambaran bahwa penerapan
pemebelajaran realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa dikelas VIII SMP Negeri 17 Medan pada
pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel, dimana peningkatan
diperoleh setelah siklus II dilaksanakan.

1.1. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu :
1. Kepada kepala SMP Negeri 17 Medan agar lebih memperhatikan
lingkungan kelas yang kurang mendukung terutama dari siswanya yang
sulit memahami pembelajaran yang diajarkan guru.

70

2. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 17
Medan agar lebih memotivasi dan mengarahkan siswa agar siswa bisa
fokus terhadap hal-hal ataupun materi yang diajarkan guru.
3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan pemebelajaran penelitian ini dapat
terlaksana dengan baik lancar disarankan agar dapat mengatur waktu
pembelajaran

dengan

baik

untuk

melakukan

pengembangan-

pengembangan sehingga banyak aspek-aspek pembelajaran realistik yang
dapat dilaksanakan

71

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2012),Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto, (2010), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Hudojo, H., (2005),Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Malang.
Hasratuddin. 2010. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Melalui Pendekatan Matematika Realistik, JURNAL PENDIDIKAN
MATEMATIKA

VOLUME

4

No.

2

DESEMBER

2010.

http;/ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/317/80(Diakses Juni
2014)
Jihad, Asep., (2008), Pengembangan Kurikulum Matematika, Multi Pressindo,
Yokyakarta.
Purwanto, (2010), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Setiawan, (2008), Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika
Sriwijaya, (2008), Jurnal Pendidkan Matematika, Palembang.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,
RinekaCipta, Jakarta
Sugiyono, (2013), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja
Rosdakarya : Bandung
Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar , Jakarta, Rineka Cipta

72

TIM

MKPBM, (2001), COMMON TEXT BOOK, Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer, JICA MIPA UPI, Bandung.

Trianto, (2010), Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta
Wijaya, Ariyadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta : Graha
Ilmu.