PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTAPINANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTAPINANG

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan telah Memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SRI DEVI HASIBUAN

NIM 2134411002

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Sri Devi Hasibuan, NIM 2134411002. Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMPNegeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016.Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswakelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang yang berjumlah 349 orang. Dari populasi ini diambil sampel yang terdiri dari 37 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi perwakilan siswa seluruh kelas VII SMPNegeri 1 Kotapinang, diperoleh sampel yaitu siswa kelas VII-7. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan model desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test design yang hanya dilakukan pada satu kelas saja.

Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Distribusi data yang diperoleh: rata-rata pre-test sebesar 65,68dengan standar deviasi10,67, sedangkan rata-rata post-test sebesar 77,64 dengan standar deviasi 9,84. Hasil perhitungan uji normalitas: data pre-test diperoleh harga Lhitung = dan Ltabel=0,1456. Ternyata ( 0,1476). Hal ini menunjukkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Data post-test diperoleh harga Lhitung = dan Ltabel =0,1456. Ternyata ( 0,1456). Hal ini menunjukkan bahwa data post-test berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data dilakukan uji F. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,17sedangkan Ftabel = 1,78 untuk = 0,05, dk= 36 orang. Ternyata, Fhitung Ftabel yakni1,17 1,78. Hal ini membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji “t”. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh thitung =4,96, sedangkan ttabel = 2,03. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu4,96 2,03. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penguji

6. Dr. Arnita, S.Si., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi

7. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing Akademik 8. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Dosen Penguji

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

10.Muhammad Sopian, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kotapinang yang telah memberikan izin penelitian dan Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 1 Kotapinang yang telah membantu, mengarahkan, serta memotivasi penulis selama penelitian berlangsung

11.Terkhusus kepada Ayahanda Hamka Hasibuan dan Ibunda Ida Murni Pohan yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan, dan senantiasa menasehati penulis


(8)

iii

12.Seluruh keluarga dan kedua adik penulis, Aris Munandar Hasibuan dan Lusi Aprilia Hasibuan yang telah menghibur, menyemangati dan mendoakan penulis

13.Teman-teman Reguler C 2012 terutama Nur Rizqi Syafitri, Dian Novita Sari, Sari Aziwirdah, serta anggota cimi-cimi grup

14.Kedua teman karib dan adik yang seatap di JalanTombak No. 56B, Tity Wahyuni Daulay, Siti Khoirun Nisa Dalimunthe, Suyanti, dan Yuli Hardiyanti yang menghibur, memberikan motivasi dan banyak saran selama proses penulisan Skripsi ini

15.Teman dekat Raja Hendra Husen Harahap yang telah mendoakan, memotivasi, menyemangati, dan menghibur penulis selama proses penulisan Skripsi ini

16.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Sri Devi Hasibuan NIM 2134411002


(9)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoretis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 9


(10)

v

b. Keunggulan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 17

c. Kelemahan Model Pembelajaran ExplicitInstruction ... 18

2. HakikatKemampuan MenulisPuisi ... 19

a. HakikatMenulis ... 19

b. HakikatPuisi ... 21

c. Langkah-langkah MenulisPuisi ... 27

B. Kerangka Konseptual ... .. 29

C. Hipotesis Penelitian ... .. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

1. LokasiPenelitian ... 31

2. WaktuPenelitian... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 32

C. Metode Penelitian ... 34

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35

E. DesainPenelitian ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Jalannya Eksperimen ... 41

H. Organisasi Pengolahan Data ... 42


(11)

vi

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

1. Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 47

2. Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 52

B. UjiPersyaratanAnalisis Data ... 58

1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 58

2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 60

C. Uji Homogenitas ... 62

D. UjiHipotesis ... 63

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 75


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 12

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan Post-Test Design ... 36

Tabel 3.3 Model Penilaian Produk Menulis dengan Skala 1-4 ... 37

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 40

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-test Design Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction terhadapKemampuan MenulisPuisi ... 41

Tabel 4.1Data Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction (Pre-Test) ... 47

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 50

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 51

Tabel 4.4Data Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction (Post-Test) ... 52

Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 55

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 57

Tabel 4.7 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test ... 58

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 58

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Post-Test ... 60

Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menulis Puisi Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Model Pembelajran Explicit Instruction ... 73


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 79

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 81

Lampiran 3Rancangan Bimbingan Pelatihan Awal ... 88

Lampiran 4Lembar Observasi (Mencek pemahaman siswa/ umpan balik) ... 90

Lampiran 5Rancangan Pelatihan Lanjutan/ Mandiri ... 91

Lampiran 6Soal Pre-Test Kemampuan Menulis Puisi ... 92

Lampiran 7Soal Post-Test Kemampuan Menulis Puisi ... 93

Lampiran8NilaiKrisis L UjiLiliefors... 94

Lampiran9Tabel Z Normalitas ... 95

Lampiran10TabelHargaDistribusi F... 99

Lampiran11Tabel Distribusi t ... 101

Lampiran12HasilPre-test ... 103

Lampiran13HasilPost-test ... 108


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru mempunyai tugas penting yaitu menentukan konsep pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah dan keadaan siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode dan mengalokasikan waktu.

Keterampilan berbahasa ada empat, salah satunya yaitu menulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa menulis merupakan keterampilan yang harus dibelajarkan dan dikuasai oleh siswa. Dengan menulis, siswa dapat menuangkan ide, pikiran, dan perasaan ke dalam bahasa tulis. Penuangan ide, pikiran, dan perasaan ini dimaksudkan agar siswa mampu dan terbiasa mengekspresikan apa yang ada di dalam pikirannya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Djago Tarigan (Sumarno, 2009:5), “Menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.”

Salah satustandar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa SMP kelas VII ialah mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Hal itu tertulis dalam KD 16.1. Dalam pembelajaran sastra


(15)

2

di sekolah, siswa diajak untuk mengungkapkan ekspresi, keinginan, dan pengalamannya yang ditampilkan dalam bentuk karya sastra yaitu puisi. Puisi yang ditulis oleh siswa dapat bersifat imajinatif, intelektual, dan emosional yang telah diolah, disusun sehingga jelas, mudah ditangkap, dan menyentuh perasaan.

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan sastra yang harus dicapai siswa karena siswa akan memperoleh banyak manfaat dari kegiatan menulis puisi tersebut. Beberapa manfaatnya adalah siswa dapat mengekspresikan pikirannya melalui bahasa yang indah dalam puisi, siswa dapat menjadikan puisisebagai media untuk menuangkan segala hal yang dirasakan dan tentunya siswa mendapatkan keterampilan yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang. Kreativitas seseorang pun dapat terasah melalui menulis.

Selama ini, siswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang dimiliki dalam bentuk puisi. Ada pun penyebabnya antara lain berhubungan dengan guru, siswa, maupun bahan ajar. Guru yang masih selalu mengajar menggunakan model konvensional atau menyampaikan materi dengan cara ceramah membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Siswa merasa pembelajaran menulis puisi membosankan sehingga menyebabkan siswa kurang berminat untuk dapat menghasilkan karya secara maksimal. Paparan tersebut diungkapkan Dwi Sulistyorini dalam penelitiannya “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Sawojajar V Kota Malang”.

Paparan pada penelitian tersebut sesuaidengan kasus di sekolah yang penulis teliti. Pada tanggal 25 Februari 2016 saat melakukan wawancara,


(16)

3

berdasarkan pemaparan Ibu Lenni Gusnina, S. Pd., guru yang mengajar pelajaran Bahasa Indoensia di SMP Negeri 1 Kotapinang, diketahui rata-rata nilai siswa kelasVII dalam menulis puisi yaitu 67,50. Hanya 10 % yang lulus menulis puisi sesuai dengan kaidah atau yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai rata-rata 83,75. KKM di sekolah tersebut ialah 75. Ada pun sebagian lain, sekitar 10 % yang lulus KKM bernilai rata-rata 75, puisi yang ditulis mereka bukan karya sendiri melainkan disalin dari internet. Mereka hanya sekadar menulis, untuk memenuhi tugas yang diberikan saja. Sisanya atausekitar 80 % siswa kelas VII tidak mencapai nilai 75 dengan nilai rata-rata 64,53. Hal itu disebabkan beberapa hal, sebagian siswa dari 80 % tersebut kurang meminati pembelajaran tentang puisi dan sebagian persennya memang tidak memiliki bakat untuk menulis.

Kemudian faktor lain yaitu dari guru. Sebenarnya selama ini guru cukup baik menjelaskan materi pembelajaran. Misalnya, guru memberikan atau menyuruh siswa mencatat tentang materi puisi. Setelahitu, guru menjelaskan materi tersebut. Sebelum pembelajaran berakhir, guru memberikan soal untuk dijawab oleh siswa. Lalu, menugasi siswa membuat puisi di rumah. Hanya saja, penulis menganggap hal itu kurang efektif karena masih didominasi ceramah dan pemberian tugas tanpa adanya latihan yang dibimbing oleh guru terlebih dahulu.

Paparan di atas didukung oleh hasil penelitian Anisa Nur Laeli, dkk.yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Keindahan Alam Menggunakan Metode Partisipatori dengan Media Gambar”. Dalam penelitiannya dipaparkan bahwa dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode klasikal


(17)

4

yaitu metode ceramah, dengan cara siswa diberi ceramah tentang puisi yang hanya menuntut konsentrasi terus-menerus, membatasi partisipasi siswa, sehingga siswa akan merasa jenuh dan bosan. Setelah itu, siswa diberi tugas untuk membuat puisi, minggu berikutnya tugas itu dikumpulkan.

Menyadari hal tersebut, maka kemampuan menulis puisi perlu dibenahi agar siswa dapat meningkatkan keterampilan berbahasa mereka khususnya keterampilan menulis. Dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi, hendaknya model pembelajaran yang efektif sebaiknya diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Maka, solusi yang ditawarkan ialah model pembelajaran explicit instruction. Dalam penerapan model pembelajaran explicit instruction, guru tidak hanya mendemonstrasikan pengetahuan, melainkan mendemonstrasikan keterampilan dan melakukan latihan terbimbing.

Penulis memilih model pembelajaran explicit instruction karena sudah ada hasil penelitian yang menunjukkan berhasilnya penerapan model ini dalam pembelajaran. Adapun penelitian tersebut yaitu, “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Model Explicit Instruction pada Siswa Kelas V SDN 6 Petompon Semarang”. Hasil penelitiannya, kategori sangat baik sebesar 20%, kategori baik sebesar 62,5%, kategori cukup sebesar 17,5 %, kategori kurang 0%.

Penelitian lain yaitu olehYahni Tri Putri Sianturi dalam penelitiannya

“Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction terhadap Kemampuan Membandingkan Unsur-unsur Novel dengan Hikayat Oleh SiswaKelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Hasil penelitiannya


(18)

5

menunjukkan kategori sangat baik 26%, kategori baik 43%, kategori cukup 11%, kategori kurang 20%, dan kategori sangat kurang 0%.

Langkah-langkah pembelajaran dalam model explicit instruction ada lima fase atau lima tahap. Pertama, menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Dalam tahap ini, guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa untuk belajar. Dengan kata lain, guru memberikan tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka agar tumbuh minat mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu.

Kedua, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Dalam tahap ini, guru mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

Ketiga, guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Pada saat pelaksanaannya, guru menugasi siswa untuk melakukan pelatihan singkat sampai benar-benar menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari. Pada tahap ini, siswa dapat menanyakan tentang pemilihan diksi, kata konkret, majas, dan unsure puisi lain. Guru menjawab pertanyaan siswa. Hal itu dilakukan sembari siswa latihan menulis sebuah puisi.

Keempat, mencek siswa telah berhasil atau belum melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Tahap ini dapat dikatakan dengan pengevaluasian atas pelatihan awal siswa yang telah dilakukan sebelumnya atas bimbingan guru.

Kelima, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk pelatihan lanjutan dan penerapan yang dilakukan dengan memberikan kesempatan latihan mandiri.


(19)

6

Pelatihan ini sangat berguna bagi siswa karena membiasakan siswa menulis dapat melatih keterampilan menulis.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

(1) Kurangnya minat dan bakat siswa dalam menulis puisi; (2) Siswa menulis hanya untuk memenuhi tugas;

(3) Pelajaran menulis puisi sering dianggap membosankan bagi siswa; (4) Penggunaan model yang kurang efektif, masih didominasi ceramah saja.

C. Pembatasan Masalah

Ada banyak yang menjadi identifikasi masalah. Penulis membatasi masalah yang diteliti agar memudahkan penelitian dan mencapai sasaran. Maka, yang menjadi batasan dalam penelitian ini ialah guru masih menggunakan model konvensioanl yang masih selalu mengajar atau menyampaikan materi dengan cara ceramah kemudian menyuruh siswa untuk menjawab soal. Oleh karena itu, penulis menawarkan model pembelajaran explicit instruction. Dalam penerapan model pembelajaran explicit instruction, guru tidak hanya mendemonstrasikan pengetahuan, melainkan mendemonstrasikan keterampilan dan melakukan latihan terbimbing.


(20)

7

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. (1) Bagaimana kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan model

pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(2) Bagaimana kemampuan menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMPNegeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(3) Apakah ada pengaruh model pembelajaran explicit instructionyang signifikan terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tentu penelitian ini memiliki tujuan. Tujuan penelitian ini yaitu:

(1) Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016;

(2) Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016;

(3) Untuk melihat apakah ada pengaruh model pembelajaran explicit instruction yang signifikan terhadap kemampuan siswa menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(21)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses belajar terhadap kemampuan menulis puisi;

b. Menambah pengetahuan mengenai model pembelajaran yang tepat terhadap penulisan puisi dalam pelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk peneliti dalam mengajar nantinya. Melalui model ini, guru akan lebih fokus meneliti kemampuan menulis puisi siswanya di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, terarah, dan tetap terkondisi;

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat meningkatkan kualitas pengajarnya;

c. Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti-peneliti lain dalam objek ini dengan ruang lingkup yang lebih besar.


(22)

75 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 maka dapat disimpulkan yakni sebagai berikut.

(1) Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum digunakan model explicit instruction berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,68 dengan standar deviasi 10,67.

(2) Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah digunakan model explicit instruction berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 77,64 dengan standar deviasi 9,84.

(3) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hasil hipotesis, yaitu dan (4,96 2,03) yang berarti Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.


(23)

76

(1) Sebaiknya, model pembelajaran ini dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas, khususnya materi tersebut.

(2) Sebaiknya dalam menggunakan model pembelajaran explicit instruction, guru bahasa Indonesia memiliki pemahaman yang baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi agar hal yang diharapkan tercapai. (3) Sebaiknya, perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain

agar memberikan masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.


(24)

77

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aminudin, 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharmini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Mahasiswa dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyautama.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jauhari. H. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurudin. 2010. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumarno, dkk. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.


(25)

78

Suminto, A. Sayuti. 2010. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama MediaTrianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prograsif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suparno dan M. Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas Universitas Terbuka.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tarigan, HenryGuntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Zainurrahman. 2011. Menulis: dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun

Plagiarisme). Bandung: Alfabeta. Sumber Lain:

Nur, Anisa Laeli, dkk. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Keindahan Alam Menggunakan Metode Partisipatori dengan Media Gambar”. JPBSI. Vol. 3 (1).

Prasetyo, Dwi. 2009. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Model Explicit Instruction pada Siswa Kelas V Petompon Semarang”. JPBSI.

Sianturi, Yahni Tri Putri. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction terhadap Kemampuan Membandingkan Unsur-unsur Novel dengan Hikayat Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan Tahun

Pembelajaran 2014/2015”. Skripsi. Unimed.

Sulistyorini, Dwi. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Sawojajar V Kota Malang”. J-TEQIP. Vol. 1 (1).

Suwandi, Sarwiji, dkk. 2013. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan Strategi Identifikasi Berbasis Kecerdasan Majemuk pada Siswa Kelas X-A SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Vol. 1 (1).


(1)

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. (1) Bagaimana kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan model

pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(2) Bagaimana kemampuan menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMPNegeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

(3) Apakah ada pengaruh model pembelajaran explicit instructionyang signifikan terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tentu penelitian ini memiliki tujuan. Tujuan penelitian ini yaitu:

(1) Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016;

(2) Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016;

(3) Untuk melihat apakah ada pengaruh model pembelajaran explicit instruction yang signifikan terhadap kemampuan siswa menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016.


(2)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses belajar terhadap kemampuan menulis puisi;

b. Menambah pengetahuan mengenai model pembelajaran yang tepat terhadap penulisan puisi dalam pelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk peneliti dalam mengajar nantinya. Melalui model ini, guru akan lebih fokus meneliti kemampuan menulis puisi siswanya di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, terarah, dan tetap terkondisi;

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat meningkatkan kualitas pengajarnya;

c. Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti-peneliti lain dalam objek ini dengan ruang lingkup yang lebih besar.


(3)

75 A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 maka dapat disimpulkan yakni sebagai berikut.

(1) Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum digunakan model explicit instruction berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,68 dengan standar deviasi 10,67.

(2) Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah digunakan model explicit instruction berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 77,64 dengan standar deviasi 9,84.

(3) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran explicit instruction terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hasil hipotesis, yaitu dan (4,96 2,03) yang berarti Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.


(4)

76

(1) Sebaiknya, model pembelajaran ini dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas, khususnya materi tersebut.

(2) Sebaiknya dalam menggunakan model pembelajaran explicit instruction, guru bahasa Indonesia memiliki pemahaman yang baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi agar hal yang diharapkan tercapai. (3) Sebaiknya, perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain

agar memberikan masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi.


(5)

77 Sumber Buku:

Aminudin, 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharmini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk Mahasiswa dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyautama.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jauhari. H. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurudin. 2010. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumarno, dkk. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.


(6)

78

Suminto, A. Sayuti. 2010. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama MediaTrianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prograsif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suparno dan M. Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas Universitas Terbuka.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tarigan, HenryGuntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Zainurrahman. 2011. Menulis: dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun

Plagiarisme). Bandung: Alfabeta. Sumber Lain:

Nur, Anisa Laeli, dkk. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Keindahan Alam Menggunakan Metode Partisipatori dengan Media Gambar”. JPBSI. Vol. 3 (1).

Prasetyo, Dwi. 2009. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Model Explicit Instruction pada Siswa Kelas V Petompon Semarang”. JPBSI.

Sianturi, Yahni Tri Putri. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction terhadap Kemampuan Membandingkan Unsur-unsur Novel dengan Hikayat Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan Tahun

Pembelajaran 2014/2015”. Skripsi. Unimed.

Sulistyorini, Dwi. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SDN Sawojajar V Kota Malang”. J-TEQIP. Vol. 1 (1).

Suwandi, Sarwiji, dkk. 2013. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan Strategi Identifikasi Berbasis Kecerdasan Majemuk pada Siswa Kelas X-A SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Vol. 1 (1).