Penerapan Statistical Process Control (SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang "Leo" di PT Garudafood Putra Putri Jaya - Lampung
SKRIPSI
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
Oleh
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Ismachmuda Putrama Nugraha. F24102066. Penerapan Statistical Process
Control (SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS. dan Taufik, S.TP.(2006)
ABSTRAK
Untuk menjaga eksistensi suatu produk di pasar, suatu perusahaan perlu
memperhatikan kualitas produknya. Kini berbagai perusahaan industri berupaya
menjaga kualitas produknya melalui Statistical Process Control (SPC). Statistical
Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui
cerminan/gambaran statistik pergerakan data diantara rentang batas toleransi
penyimpangan tertentu. Tujuan utama pengendalian proses ini adalah untuk
peningkatan kualitas proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan, serta mengurangi kerugian yang dapat dialami produsen.
Pengendalian proses yang dikaji selama periode magang di PT. Garudafood
Putra Putri Jaya – Lampung adalah proses produksi keripik kentang “LEO”. Salah
satu karakteristik mutu dari produk ini adalah bobot bersih. Pengendalian proses
produksi keripik kentang “LEO” yang kurang baik menyebabkan parameter mutu
tersebut beragam dan sering menyimpang dari spesifikasi. Kegiatan magang ini
bertujuan menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO”, serta menganalisis penyebab-penyebab terjadinya variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri
Jaya – Lampung.
Metode yang dilakukan adalah magang bekerja di perusahaan sambil
mempelajari berbagai faktor mendasar penyebab terjadinya cacat mutu, observasi
lapang yang mencakup pengamatan dan pengumpulan informasi, pengumpulan
data kuantitatif dan analisis data, serta studi pustaka. Proses pengambilan contoh
bobot bersih Keripik Kentang “LEO” didasarkan pada dua hal, yaitu mesin dan
shift. Sampel yang diamati berdasarkan mesin diambil sebanyak 7 sampel secara
acak dengan frekuensi setiap shift pada 3 lini proses. Sedangkan sampel yang
diamati berdasarkan shift diambil sebanyak 7 sampel secara acak dengan
frekuensi setiap hari pada 3 lini proses. Analisis data yang dilakukan adalah
dengan menggunakan bagan kendali proses (control chart) X-bar dan R. Apabila
proses tersebut sudah terkendali dengan baik secara statistik, kemampuan
prosesnya (Process Capability) dapat dihitung. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mungkin berpengaruh terhadap variasi bobot bersih produk keripik kentang
“LEO” digunakan teknik brainstorming dan pembuatan diagram sebab-akibat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengemasan produk keripik
kentang “LEO” belum terkendali secara statistik. Hal ini dapat dilihat dari bagan
kendali X-bar dan R dimana masih terdapat titik – titik yang berada di luar batas
kendali dan titik – titik yang membentuk pola khas. Meskipun terdapat beberapa
bagan kendali X-bar dan R yang menunjukkan proses sudah terkendali secara
statistik, masih belum dapat dihitung kapabilitas prosesnya. Dengan demikian,
kapabilitas proses secara keseluruhan belum dapat dihitung. Nilai rata-rata bobot
bersih yang dihasilkan bagan kendali X-bar masih di bawah nilai yang tertera di
kemasan (25 gram). Walaupun nilai tersebut masih berada dalam batas toleransi
dari spesifikasi produk, perusahaan memiliki resiko menghadapi tindakantindakan dari konsumen yang merasa dirugikan. Hal tersebut juga dapat
menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Dari diagram sebab – akibat yang telah dibuat melalui teknik
brainstorming, dapat diperoleh lima faktor utama yang menyebabkan terjadinya
variasi bobot bersih pada keripik kentang “LEO”, yaitu mesin, metodologi,
material, manusia, dan lingkungan. Kalibrasi weigher pada mesin pengemas dan
feeder yang kurang berfungsi dengan baik merupakan faktor – faktor yang terkait
dengan mesin. Yang terkait dengan faktor metode antara lain, pembuatan metode
kalibrasi dan metode pembersihan yang tepat dalam merawat mesin, metode
sampling yang efektif, dan metode feeding pada mesin pengemas juga
mempengaruhi variasi bobot bersih produk. Sifat higroskopis pada seasoning
dapat menyebabkan jamming pada saat sealing adalah faktor yang terkait dengan
material. Kedisiplinan, ketelitian, awareness, motivasi serta kemampuan dari para
pekerja termasuk di dalam faktor manusia yang dapat mempengaruhi variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO”. Suhu dan RH pada ruang
proses yang merupakan faktor – faktor yang terkait dengan lingkungan, juga dapat
menyebabkan weigher pada mesin pengemas dan proses pengemasan (sealing)
mengalami masalah sehingga bobot produk hasil pengemasan (packing) menjadi
tidak stabil.
Beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
dengan mengatur (setting) mesin yang digunakan untuk mengemas keripik
kentang “LEO” sesuai dengan target produk yang tertera di kemasan (25 gram).
Dengan harapan mesin dapat menghasilkan produk dengan rata-rata bobot bersih
25 gram. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan pada setiap shift dari setiap
mesin, agar dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
Kebersihan lubang feeder pada mesin pengemas perlu diperhatikan setelah proses
produksi setiap shift agar jamming tidak terjadi. Pengawasan perlu ditingkatkan
agar kedisiplinan dan awareness para pekerja tetap terjaga pada setiap shift. Perlu
diadakannya pelatihan dalam merawat dan menggunakan mesin proses serta
peralatan kerja untuk meningkatkan ketrampilan operator sehingga tingkat
ketelitian dan keahlian akan semakin tinggi. Menambah jumlah sampel untuk
mengendalikan bobot bersih menjadi 3 sampel setiap 15 menit atau 5 sampel
setiap 30 menit dalam pengambilan sampel agar dapat menggambarkan jalannya
proses dengan lebih jelas. Pembelian program statistik diperlukan untuk
mempermudah proses perhitungan bagan kendali. Program tersebut juga dapat
digunakan untuk menghitung kapabilitas proses dan perhitungan statistik lainnya.
Untuk meningkatkan motivasi dari pekerja agar lebih giat, reward perlu diberikan
bagi pekerja yang dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
Dilahirkan pada tanggal 25 April 1984
di Bandar Lampung
Tanggal Lulus:
Bogor, 8 November 2006
Menyetujui,
Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS
Dosen Pembimbing Akademik
Taufik, S.TP
Pembimbing Lapang
Mengetahui,
Dr. Ir. Dahrul Syah, MS
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
25 April 1984. Penulis adalah anak pertama dari tiga
bersaudara dari keluarga Bapak Ismail dan Ibu Lyn Warda
Ismail. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di TK
Xaverius No. 3 Pahoman pada tahun 1988 – 1990, dan
menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius No. 3
Pahoman pada tahun 1990-1996, dilanjutkan ke jenjang
sekolah lanjutan di SLTPN 2 Bandar Lampung pada tahun 1996-1999, serta
SMUN 2 Bandar Lampung pada tahun 1999-2002.
Penulis lulus seleksi masuk IPB pada tahun 2002 melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
(yang saat ini dirubah menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas
Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor (Fateta – IPB).
Selama di bangku perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non
akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten praktikum
Mata Kuliah Penerapan Komputer di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fateta – IPB pada tahun 2004 dan 2005. Penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi (Himitepa) periode
2003 – 2004, Food Chat Club, dan Food Processing Club. Penulis juga aktif di
berbagai kepanitiaan seperti, Lepas Landas Sarjana (LLS) Fateta – IPB periode
September 2003, BAUR 2004 (masa perkenalan departemen), Lomba Cepat Tepat
Ilmu Pangan XII (LCTIP) dan National Students Paper Competition III (NSPC)
di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Selain itu, penulis menjadi
administrator di Computer Center of Food Technologist – IPB (CCFT – IPB).
Penulis melakukan Praktek Lapang dengan topik “Mempelajari Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dalam Kegiatan Produksi Nata de Coco di PT.
Keong Nusantara Abadi, Lampung Selatan” pada tahun 2005.
Penulis melakukan magang sebagai tugas akhir selama empat bulan di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Hasil kegiatan selama magang tersebut
disusun dalam bentuk skripsi berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) Dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “Leo” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung” di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS dan Taufik, S.TP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
magang dan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
dorongan, semangat dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Papa, Mama, Mak, Ses Mona, De’ Ian, dan seluruh keluarga atas segala
kasih sayang, doa dan nasehat, serta bantuan secara moril dan materi yang
diberikan selama ini.
2. Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS selaku dosen pembimbing akademik atas
pengarahan,
perhatian
dan
masukan
serta
kesabarannya
untuk
membimbing penulis selama kuliah sampai dengan penulisan skripsi.
3. Taufik, S.TP selaku pembimbing lapang yang telah membantu
memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ir. Budi Nurtama, M.Agr dan Dr. Ir. Yadi Haryadi, M.Sc selaku dosen
penguji yang telah memberikan waktu untuk menguji, masukan serta saran
yang sangat berarti.
5. Retno Wulandari, ST atas segala perhatian, dukungan, doa dan nasehat,
serta hiburan dan motivasi yang diberikan tiada hentinya kepada penulis.
6. Bung Adrinal Muluk dan Tri Pujihartono Cihuy sahabat yang selalu setia
untuk berbagi cerita, tawa, nasehat dan dukungan yang tiada henti bagi
penulis.
7. Ayah Pungki, Bang Izi, Bang Otem, Mas Niko, Mas Gembit, Manto, Bu
Dias, -im-, Pande, Qky, Konk, Tdy, Ryl, Ados, Hans, Farid, Kani, Mas
Dodi dan Mba Darsih serta para admin labkom lainnya yang telah
memberikan banyak pengetahuan, bantuan, motivasi, dan hiburan selama
bekerja di Labkom.
8. Arti Amrah Tari, Kakakku Ratih Woro Anggraini, Darmastuti Dian
Pratiwi, dan Anastasia Renny Fridayanti yang telah memberikan
perhatian, dukungan, dan nasehat yang tiada hentinya bagi penulis.
9. Teman satu bimbingan Tissa Eritha, Irene Yulientin dan Farah Sitaresmi
yang selalu memberikan semangat dan dukungannnya.
10. Ina, Ribka, Randy, Elvina, Dora, Nuy, Ratry, Fany, Inggrid, teman-teman
C1 (Hanif, Deddy, Ari, Vivi) Risky, Ulik, Rina, Bekti, Bobby, Molid,
Steisi, Yoga, Fahrul, Fenni, Karen, Prasna, Kenot, Eva, Samsul, Maria,
Ajeng, Dadik, Didin, Yulizar, Herold, Shinta, Nanda, Pretty, Evie,
Endang, Susan, Hani, Nea, Desma, Qco, Asep, HanSib, Kanyaka, Vero,
Meilina, Dian Kres, Dian Kartika, Mba’ Kiki, serta teman-teman TPG
lainnya yang telah memberikan bantuan, semangat, dan hiburan, serta
menambah warna di kehidupan penulis.
11. Bapak Hengky Wibowo selaku Plant Manager PT. GPPJ Lampung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan magang, Bapak
Budi Kurniawan, Bapak Edy Sumarno, Pak Pri, Mba’ Titi QA, QC (Mas
Yoseph, Mba’ Siti, Mba’ Meitri), Mas Gede, Mas Yudha, Mba’ Fitri,
Mba’ Ida, Mas Roni, Mas Dopo, Mas Lewi dan seluruh karyawan PT.
GPPJ Lampung yang telah banyak membantu penulis selama magang.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membutuhkan dan terhadap pengembangan ilmu dan penerapan
pembelajaran khususnya bagi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Nopember 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. TUJUAN ...................................................................................... 2
C. MANFAAT .................................................................................. 3
II.
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 4
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ....................................... 4
B. LOKASI DAN TATA LETAK.................................................... 7
C. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................... 8
D. KETENAGAKERJAAN ............................................................. 9
E.
III.
JENIS PRODUK ......................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. KERIPIK KENTANG ................................................................. 12
B. MUTU .......................................................................................... 13
C. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK ................. 15
D. TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN MUTU ......................... 18
1. Bagan Kendali ....................................................................... 18
2. Kapabilitas Proses.................................................................. 22
3. Teknik Brainstorming............................................................ 25
4. Diagram Sebab-Akibat (Cause-Effect Diagram) .................. 26
IV.
METODOLOGI ................................................................................ 29
A. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 29
B. TAHAPAN KEGIATAN MAGANG ......................................... 30
1. Observasi Lapang .................................................................. 31
2. Pengumpulan Data Kuantitatif ............................................. 31
SKRIPSI
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
Oleh
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Ismachmuda Putrama Nugraha. F24102066. Penerapan Statistical Process
Control (SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS. dan Taufik, S.TP.(2006)
ABSTRAK
Untuk menjaga eksistensi suatu produk di pasar, suatu perusahaan perlu
memperhatikan kualitas produknya. Kini berbagai perusahaan industri berupaya
menjaga kualitas produknya melalui Statistical Process Control (SPC). Statistical
Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui
cerminan/gambaran statistik pergerakan data diantara rentang batas toleransi
penyimpangan tertentu. Tujuan utama pengendalian proses ini adalah untuk
peningkatan kualitas proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan, serta mengurangi kerugian yang dapat dialami produsen.
Pengendalian proses yang dikaji selama periode magang di PT. Garudafood
Putra Putri Jaya – Lampung adalah proses produksi keripik kentang “LEO”. Salah
satu karakteristik mutu dari produk ini adalah bobot bersih. Pengendalian proses
produksi keripik kentang “LEO” yang kurang baik menyebabkan parameter mutu
tersebut beragam dan sering menyimpang dari spesifikasi. Kegiatan magang ini
bertujuan menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO”, serta menganalisis penyebab-penyebab terjadinya variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri
Jaya – Lampung.
Metode yang dilakukan adalah magang bekerja di perusahaan sambil
mempelajari berbagai faktor mendasar penyebab terjadinya cacat mutu, observasi
lapang yang mencakup pengamatan dan pengumpulan informasi, pengumpulan
data kuantitatif dan analisis data, serta studi pustaka. Proses pengambilan contoh
bobot bersih Keripik Kentang “LEO” didasarkan pada dua hal, yaitu mesin dan
shift. Sampel yang diamati berdasarkan mesin diambil sebanyak 7 sampel secara
acak dengan frekuensi setiap shift pada 3 lini proses. Sedangkan sampel yang
diamati berdasarkan shift diambil sebanyak 7 sampel secara acak dengan
frekuensi setiap hari pada 3 lini proses. Analisis data yang dilakukan adalah
dengan menggunakan bagan kendali proses (control chart) X-bar dan R. Apabila
proses tersebut sudah terkendali dengan baik secara statistik, kemampuan
prosesnya (Process Capability) dapat dihitung. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mungkin berpengaruh terhadap variasi bobot bersih produk keripik kentang
“LEO” digunakan teknik brainstorming dan pembuatan diagram sebab-akibat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengemasan produk keripik
kentang “LEO” belum terkendali secara statistik. Hal ini dapat dilihat dari bagan
kendali X-bar dan R dimana masih terdapat titik – titik yang berada di luar batas
kendali dan titik – titik yang membentuk pola khas. Meskipun terdapat beberapa
bagan kendali X-bar dan R yang menunjukkan proses sudah terkendali secara
statistik, masih belum dapat dihitung kapabilitas prosesnya. Dengan demikian,
kapabilitas proses secara keseluruhan belum dapat dihitung. Nilai rata-rata bobot
bersih yang dihasilkan bagan kendali X-bar masih di bawah nilai yang tertera di
kemasan (25 gram). Walaupun nilai tersebut masih berada dalam batas toleransi
dari spesifikasi produk, perusahaan memiliki resiko menghadapi tindakantindakan dari konsumen yang merasa dirugikan. Hal tersebut juga dapat
menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Dari diagram sebab – akibat yang telah dibuat melalui teknik
brainstorming, dapat diperoleh lima faktor utama yang menyebabkan terjadinya
variasi bobot bersih pada keripik kentang “LEO”, yaitu mesin, metodologi,
material, manusia, dan lingkungan. Kalibrasi weigher pada mesin pengemas dan
feeder yang kurang berfungsi dengan baik merupakan faktor – faktor yang terkait
dengan mesin. Yang terkait dengan faktor metode antara lain, pembuatan metode
kalibrasi dan metode pembersihan yang tepat dalam merawat mesin, metode
sampling yang efektif, dan metode feeding pada mesin pengemas juga
mempengaruhi variasi bobot bersih produk. Sifat higroskopis pada seasoning
dapat menyebabkan jamming pada saat sealing adalah faktor yang terkait dengan
material. Kedisiplinan, ketelitian, awareness, motivasi serta kemampuan dari para
pekerja termasuk di dalam faktor manusia yang dapat mempengaruhi variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO”. Suhu dan RH pada ruang
proses yang merupakan faktor – faktor yang terkait dengan lingkungan, juga dapat
menyebabkan weigher pada mesin pengemas dan proses pengemasan (sealing)
mengalami masalah sehingga bobot produk hasil pengemasan (packing) menjadi
tidak stabil.
Beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
dengan mengatur (setting) mesin yang digunakan untuk mengemas keripik
kentang “LEO” sesuai dengan target produk yang tertera di kemasan (25 gram).
Dengan harapan mesin dapat menghasilkan produk dengan rata-rata bobot bersih
25 gram. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan pada setiap shift dari setiap
mesin, agar dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
Kebersihan lubang feeder pada mesin pengemas perlu diperhatikan setelah proses
produksi setiap shift agar jamming tidak terjadi. Pengawasan perlu ditingkatkan
agar kedisiplinan dan awareness para pekerja tetap terjaga pada setiap shift. Perlu
diadakannya pelatihan dalam merawat dan menggunakan mesin proses serta
peralatan kerja untuk meningkatkan ketrampilan operator sehingga tingkat
ketelitian dan keahlian akan semakin tinggi. Menambah jumlah sampel untuk
mengendalikan bobot bersih menjadi 3 sampel setiap 15 menit atau 5 sampel
setiap 30 menit dalam pengambilan sampel agar dapat menggambarkan jalannya
proses dengan lebih jelas. Pembelian program statistik diperlukan untuk
mempermudah proses perhitungan bagan kendali. Program tersebut juga dapat
digunakan untuk menghitung kapabilitas proses dan perhitungan statistik lainnya.
Untuk meningkatkan motivasi dari pekerja agar lebih giat, reward perlu diberikan
bagi pekerja yang dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
Dilahirkan pada tanggal 25 April 1984
di Bandar Lampung
Tanggal Lulus:
Bogor, 8 November 2006
Menyetujui,
Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS
Dosen Pembimbing Akademik
Taufik, S.TP
Pembimbing Lapang
Mengetahui,
Dr. Ir. Dahrul Syah, MS
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
25 April 1984. Penulis adalah anak pertama dari tiga
bersaudara dari keluarga Bapak Ismail dan Ibu Lyn Warda
Ismail. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di TK
Xaverius No. 3 Pahoman pada tahun 1988 – 1990, dan
menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius No. 3
Pahoman pada tahun 1990-1996, dilanjutkan ke jenjang
sekolah lanjutan di SLTPN 2 Bandar Lampung pada tahun 1996-1999, serta
SMUN 2 Bandar Lampung pada tahun 1999-2002.
Penulis lulus seleksi masuk IPB pada tahun 2002 melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
(yang saat ini dirubah menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas
Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor (Fateta – IPB).
Selama di bangku perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non
akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten praktikum
Mata Kuliah Penerapan Komputer di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fateta – IPB pada tahun 2004 dan 2005. Penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi (Himitepa) periode
2003 – 2004, Food Chat Club, dan Food Processing Club. Penulis juga aktif di
berbagai kepanitiaan seperti, Lepas Landas Sarjana (LLS) Fateta – IPB periode
September 2003, BAUR 2004 (masa perkenalan departemen), Lomba Cepat Tepat
Ilmu Pangan XII (LCTIP) dan National Students Paper Competition III (NSPC)
di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Selain itu, penulis menjadi
administrator di Computer Center of Food Technologist – IPB (CCFT – IPB).
Penulis melakukan Praktek Lapang dengan topik “Mempelajari Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dalam Kegiatan Produksi Nata de Coco di PT.
Keong Nusantara Abadi, Lampung Selatan” pada tahun 2005.
Penulis melakukan magang sebagai tugas akhir selama empat bulan di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Hasil kegiatan selama magang tersebut
disusun dalam bentuk skripsi berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) Dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “Leo” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung” di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS dan Taufik, S.TP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
magang dan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
dorongan, semangat dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Papa, Mama, Mak, Ses Mona, De’ Ian, dan seluruh keluarga atas segala
kasih sayang, doa dan nasehat, serta bantuan secara moril dan materi yang
diberikan selama ini.
2. Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS selaku dosen pembimbing akademik atas
pengarahan,
perhatian
dan
masukan
serta
kesabarannya
untuk
membimbing penulis selama kuliah sampai dengan penulisan skripsi.
3. Taufik, S.TP selaku pembimbing lapang yang telah membantu
memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ir. Budi Nurtama, M.Agr dan Dr. Ir. Yadi Haryadi, M.Sc selaku dosen
penguji yang telah memberikan waktu untuk menguji, masukan serta saran
yang sangat berarti.
5. Retno Wulandari, ST atas segala perhatian, dukungan, doa dan nasehat,
serta hiburan dan motivasi yang diberikan tiada hentinya kepada penulis.
6. Bung Adrinal Muluk dan Tri Pujihartono Cihuy sahabat yang selalu setia
untuk berbagi cerita, tawa, nasehat dan dukungan yang tiada henti bagi
penulis.
7. Ayah Pungki, Bang Izi, Bang Otem, Mas Niko, Mas Gembit, Manto, Bu
Dias, -im-, Pande, Qky, Konk, Tdy, Ryl, Ados, Hans, Farid, Kani, Mas
Dodi dan Mba Darsih serta para admin labkom lainnya yang telah
memberikan banyak pengetahuan, bantuan, motivasi, dan hiburan selama
bekerja di Labkom.
8. Arti Amrah Tari, Kakakku Ratih Woro Anggraini, Darmastuti Dian
Pratiwi, dan Anastasia Renny Fridayanti yang telah memberikan
perhatian, dukungan, dan nasehat yang tiada hentinya bagi penulis.
9. Teman satu bimbingan Tissa Eritha, Irene Yulientin dan Farah Sitaresmi
yang selalu memberikan semangat dan dukungannnya.
10. Ina, Ribka, Randy, Elvina, Dora, Nuy, Ratry, Fany, Inggrid, teman-teman
C1 (Hanif, Deddy, Ari, Vivi) Risky, Ulik, Rina, Bekti, Bobby, Molid,
Steisi, Yoga, Fahrul, Fenni, Karen, Prasna, Kenot, Eva, Samsul, Maria,
Ajeng, Dadik, Didin, Yulizar, Herold, Shinta, Nanda, Pretty, Evie,
Endang, Susan, Hani, Nea, Desma, Qco, Asep, HanSib, Kanyaka, Vero,
Meilina, Dian Kres, Dian Kartika, Mba’ Kiki, serta teman-teman TPG
lainnya yang telah memberikan bantuan, semangat, dan hiburan, serta
menambah warna di kehidupan penulis.
11. Bapak Hengky Wibowo selaku Plant Manager PT. GPPJ Lampung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan magang, Bapak
Budi Kurniawan, Bapak Edy Sumarno, Pak Pri, Mba’ Titi QA, QC (Mas
Yoseph, Mba’ Siti, Mba’ Meitri), Mas Gede, Mas Yudha, Mba’ Fitri,
Mba’ Ida, Mas Roni, Mas Dopo, Mas Lewi dan seluruh karyawan PT.
GPPJ Lampung yang telah banyak membantu penulis selama magang.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membutuhkan dan terhadap pengembangan ilmu dan penerapan
pembelajaran khususnya bagi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Nopember 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. TUJUAN ...................................................................................... 2
C. MANFAAT .................................................................................. 3
II.
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 4
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ....................................... 4
B. LOKASI DAN TATA LETAK.................................................... 7
C. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................... 8
D. KETENAGAKERJAAN ............................................................. 9
E.
III.
JENIS PRODUK ......................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. KERIPIK KENTANG ................................................................. 12
B. MUTU .......................................................................................... 13
C. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK ................. 15
D. TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN MUTU ......................... 18
1. Bagan Kendali ....................................................................... 18
2. Kapabilitas Proses.................................................................. 22
3. Teknik Brainstorming............................................................ 25
4. Diagram Sebab-Akibat (Cause-Effect Diagram) .................. 26
IV.
METODOLOGI ................................................................................ 29
A. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 29
B. TAHAPAN KEGIATAN MAGANG ......................................... 30
1. Observasi Lapang .................................................................. 31
2. Pengumpulan Data Kuantitatif ............................................. 31
Halaman
3. Analisis Data.......................................................................... 32
4. Studi Pustaka ......................................................................... 32
V.
PROSES PRODUKSI ....................................................................... 33
A. BAHAN BAKU ........................................................................... 33
B. PROSES PRODUKSI .................................................................. 33
1. Proses Pencampuran (mixing) ............................................... 33
2. Proses Pembuatan Lembaran (sheeting) dan Pemotongan .... 34
3. Penggorengan (frying) dan Penirisan .................................... 34
4. Proses Penambahan Bumbu (seasoning) dan Pengemasan
packing) ................................................................................. 35
VI.
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 37
A. OBSERVASI TERHADAP PERMASALAHAN ....................... 37
B. ANALISIS BAGAN KENDALI ................................................. 38
C. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH ............... 53
D. ALTERNATIF SOLUSI .............................................................. 57
VII.
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 59
A. KESIMPULAN ............................................................................ 59
B. SARAN ........................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61
LAMPIRAN ................................................................................................... 64
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Perkembangan perusahaan .................................................................. 6
2. Syarat mutu keripik kentang berdasarkan SNI 01-4031-1996
(BSN, 1996) ......................................................................................... 12
3. Standar keputusan berdasarkan indeks kapabilitas proses ................... 24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pemahaman mengenai mutu (Muhandri dan Kadarisman, 2005)........ 15
2. Diagram alir penggunaan bagan-bagan kendali (Gaspersz, 2001)....... 19
3. Struktur diagram sebab-akibat (Ishikawa, 1982) ................................. 27
4. Tahapan kegiatan magang.................................................................... 30
5. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 ............................................. 39
6. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 ............................................. 40
7. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 ............................................. 42
8. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 1 .................................. 43
9. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 2 ................................. 44
10. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 3 ................................. 44
11. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 1 ................................. 46
12. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 2 ................................. 47
13. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 3 ................................. 47
14. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 1 ................................. 49
15. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 2 ................................. 49
16. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 3 ................................. 50
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Garudafood Putra Putri Jaya Lampung .. 64
Lampiran 2. Proses produksi keripik kentang “LEO” 25 g .............................. 65
Lampiran 3. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 ......................................................................................... 66
Lampiran 4. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 ......................................................................................... 68
Lampiran 5. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 ......................................................................................... 70
Lampiran 6. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 1 ............................................................................. 72
Lampiran 7. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 2 ............................................................................. 73
Lampiran 8. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 3 ............................................................................. 74
Lampiran 9. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 1 .............................................................................. 75
Lampiran 10. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 2 ............................................................................. 76
Lampiran 11. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 3 .............................................................................. 77
Lampiran 12. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 1 .............................................................................. 78
Lampiran 13. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 2 .............................................................................. 79
Lampiran 14. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 3 .............................................................................. 80
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri pangan nasional akan menghadapi tantangan pasar bebas berupa
iklim persaingan yang semakin ketat. Membanjirnya produk pangan impor
menjadi bukti bahwa fenomena pasar bebas telah mulai berlangsung saat ini.
Untuk memenangkan persaingan tersebut, tantangan yang paling dominan
bagi industri pangan adalah kemampuan untuk memberikan jaminan kepada
konsumen bahwa produk pangan yang akan mereka konsumsi bermutu dan
aman, serta pada tingkat harga yang terjangkau. Sebagai konsekuensinya,
industri pangan harus mampu menerapkan sistem jaminan mutu dan jaminan
keamanan pangan sebagai fokus kegiatan utama.
Mutu juga telah menjadi faktor penentu utama bagi konsumen dalam
memilih suatu produk ataupun jasa. Fenomena ini telah menyebar ke
konsumen individu, industri, ataupun usaha retail. Hal ini menyebabkan mutu
menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan bisnis, perkembangan
maupun peningkatan posisi dalam persaingan. Dalam industri pangan, mutu
ditentukan oleh berbagai karakteristik yang terus berkembang mengikuti
kebutuhan konsumen yang semakin luas spektrumnya.
Agar mutu produk baik, maka mutu produk harus terjaga dari awal. Hal
ini berarti proses produksinya harus stabil dan seluruh individu yang terlibat
dalam proses (termasuk operator, petugas teknik, anggota QC, dan
manajemen) harus secara terus menerus mencari cara untuk meningkatkan
kinerja proses dan mengurangi variabel dalam parameter mutu. Oleh karena
itu, untuk menjaga mutu perlu dilakukan pengendalian mutu, agar produk
yang diinginkan dapat sesuai dengan tuntutan konsumen. Apabila terjadi
kesalahan dalam kegiatan pengendalian mutu, akan berakibat fatal terhadap
industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam pengimplementasian
sistem mutu perlu dipertimbangkan teknis operasional dan operasi bisnis yang
selaras dengan pengetahuan standarisasi mutu yang berlaku dan jaminan
konsumen (Hubeis, 1997).
Salah satu teknik kegiatan pengendalian mutu yang dapat digunakan
suatu industri adalah pengendalian mutu proses secara statistik (Statistical
Process Control). Statistical Process Control adalah suatu cara pengendalian
proses yang didasarkan pada pergerakan atau variasi data atas batas – batas
kendali yang ditetapkan. Statistical Process Control dilakukan melalui
pengumpulan dan analisa data kuantitatif selama berlangsungnya proses
produksi, serta penentuan dan intrepertasi hasil pengukuran-pengukuran yang
telah dilakukan. Dengan demikian akan diperoleh gambaran yang menjelaskan
baik tidaknya suatu proses untuk peningkatan kualitas produk agar memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan (Gasperz, 1998). Pengendalian proses
secara statistik berarti proses itu dikendalikan berdasarkan catatan data yang
secara terus menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi
yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan meningkatkan proses
sehingga proses memiliki kemampuan untuk memenuhi spesifikasi output
yang diinginkan (Gasperz, 1998).
Kegiatan magang di PT. Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung
difokuskan pada pengendalian bobot bersih produk keripik kentang “LEO”.
Ketidaktepatan bobot bersih produk akan berdampak kerugian terhadap salah
satu pihak, dalam hal ini produsen atau konsumen. Apabila bobot bersih
produk berada di atas batas standar yang sudah ditetapkan perusahaan, pihak
produsen (perusahaan) akan dirugikan dan pihak konsumen akan diuntungkan.
Jika bobot bersih produk berada di bawah batas standar, pihak produsen akan
diuntungkan tetapi pihak konsumen akan dirugikan. Hal ini tentu saja akan
berdampak pada citra mutu dari perusahaan.
B. TUJUAN
1. Umum
a.
Mengembangkan
pengetahuan,
sikap
dan
kemampuan
profesionalisme mahasiswa melalui penerapan ilmu, latihan kerja dan
latihan langsung tentang teknik-teknik yang diterapkan di lapangan
sesuai dengan bidang keahliannya.
b.
Mendapatkan
gambaran
nyata
dunia
kerja
industri
beserta
permasalahan yang ada di dalamnya melalui magang.
c.
Menemukan permasalahan teknologi yang dihadapi industri dan
memberikan alternatif solusi berdasarkan hasil analisa dengan metode
Statistical Process Control.
2. Khusus
a.
Menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri Jaya –
Lampung.
b.
Menerapkan teknik brainstorming untuk menyusun diagram sebabakibat yang terkait dengan Statistical Process Control keripik kentang
“LEO”.
c.
Menyusun diagram sebab-akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpeluang menjadi penyebab tidak terkendalinya proses berdasarkan
bobot bersih produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra
Putri Jaya – Lampung.
d.
Menghitung kemampuan proses (process capability) apabila proses
sudah terkendali.
C. MANFAAT
1. Perusahaan tidak dirugikan dengan banyaknya kelebihan bobot pada
produk.
2. Konsumen mendapatkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang
disajikan dalam kemasan.
3. Jika perusahaan menerapkan SPC, kebijakan manajemen dapat diambil
lebih cepat dalam mengendalikan mutu produk.
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Grup Garudafood berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang
bergerak di bisnis kacang garing, yakni PT Tudung Putrajaya. Perusahaan ini
didirikan di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum Darmo Putro yang memulai
usahanya sebagai produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan
mulai serius berkonsentrasi di bisnis kacang garing dengan meluncurkan
merek Kacang Garing Garuda, yang belakangan sangat popular di masyarakat
dengan sebutan ringkas “Kacang Garuda”.
Untuk menjamin Kacang Garuda dapat dinikmati oleh Konsumen di
seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan
distribusi Garudafood terus diperkokoh dengan mendirikan PT Sinar Niaga
Sejahtera pada tahun 1994. Sejalan dengan berkembangnya waktu, perusahaan
yang tadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini dapat menjadi
profit center tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang
garingnya, perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya
diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern.
Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan
pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telur dan kacang
madu. Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan
hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas
produk kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh
produk kacang garing.
Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang
bermutu tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996
didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang.
Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang
para petani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama
dengan para petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa
Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem
kemitraan usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya seluruh jerih payah, keseriusan dan profesionalitas
seluruh karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat
mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack
Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora
(CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa
pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk
kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya
diperebutkan oleh berbagai merk.
Untuk memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997
perusahaan memasuki pasar biskuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun di
tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan
penetrasi pasar, untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah
pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah hebatnya krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan
memberanikan diri masuk ke bisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal
Sejati.
Meskipun
relatif
baru,
pertumbuhan
laba
atas
penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan
pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar
dari luar negeri, seperti negara-negara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah industri makanan ringan kini mulai bernaung di bawah payung
Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak
cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai
inovasi terus dilakukan untuk terus membuat produk-produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang
sebesar-besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup matinya
sebuah perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi,
telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin dan
peralatan berteknologi modern, termasuk pabrik yang ada di Lampung. Pabrik
yang di Lampung termasuk dalam Coated Peanut Division, dimana divisi
memproduksi kacang atom dan pillus. Selain itu, pabrik ini juga memiliki
divisi snack dengan brand “LEO” yang memproduksi keripik kentang,
cassava chips, dan keripik pisang. Divisi ini berdiri pada tahun 2005, dengan
memproduksi cassava chips. Kemudian pada Bulan Desember 2005, divisi ini
berhasil meluncurkan produk baru, yaitu keripik kentang. Produk ini
diproduksi menggunakan mesin yang didatangkan khusus dari China. Selain
itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didisain secara
khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang
dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan terencana
antara Divisi Pemasaran, Divisi Riset dan Pengembangan serta Divisi
Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam
produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional,
dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.
Tabel 1. Perkembangan perusahaan
Nama Perusahaan
Jenis Produk yang Diproduksi
PT. Tudung Putrajaya (TPJ/mergered to GPPJ)
Roasted Peanuts (1979)
PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS)
Distribution Company (1994)
PT. Garudafood Putra Putri Jaya (GPPJ)
Coated Peanuts (1995)
PT. Bumi Mekar Tani (BMT)
Farming Division (1996)
PT. Garudafood Jaya (GFJ/mergered to GPPJ)
Biscuit (1997)
PT. Triteguh Manunggal Sejati (TMS)
Jelly Food Products (1998)
B. LOKASI DAN TATA LETAK
Grup Garudafood mempunyai delapan pabrik produksi yaitu PT.
Garudafood Putra Putri Jaya (Roasted Peanut Division) di Pati (Jawa Tengah)
dan Cimahi (Jawa Barat), PT. Garudafood Putra Putri Jaya (Coated Peanut
Divison) di Pati (Jawa Tengah) dan Lampung, PT. Garudafood Putra Putri
Jaya (Biscuits Division) di Gresik (Jawa Timur), PT. Tri Manunggal Sejati
(Jelly Division) dua pabrik di Tangerang dan satu pabrik lagi di Kletek (Jawa
Timur). PT. Garudafood Putra Putri Jaya cabang Lampung berada di Jalan Ir.
Sutami KM 6 Desa Campang Raya Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota
Bandar Lampung. Keadaan geografis PT. Garudafood Putra Putri Jaya –
Lampung terletak di daerah yang strategis, bersih dan bebas banjir. Batasbatas sekitar lokasi pabrik PT. Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung
adalah:
Utara
: Jalan Raya Ir. Sutami
Timur
: Sawah penduduk
Selatan
: Bukit/tanah kosong
Barat
: Pabrik penggilingan jagung
Penataan letak bangunan dan susunan ruang produksi di PT .
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung diatur sedemikian rupa untuk
mengoptimalkan dan mengefisiensikan keterkaitan antara proses, pekerjaan,
aliran bahan, aliran informasi, dan metode operasi sehingga proses produksi
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Unit 1 untuk Coated
Peanut & Pilus Divison, dan Unit 2 untuk produk snack LEO (keripik
kentang, cassava chip, dan keripik pisang). Ruang produksi yang terdapat
pada lantai 1 terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu ruang campur tepung,
gudang bahan baku, ruang stock preparation, ruang product development,
ruang coating, ruang frying, ruang packing, QC dan Laboratorium, gudang
finish good, ruang rewin
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
Oleh
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Ismachmuda Putrama Nugraha. F24102066. Penerapan Statistical Process
Control (SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS. dan Taufik, S.TP.(2006)
ABSTRAK
Untuk menjaga eksistensi suatu produk di pasar, suatu perusahaan perlu
memperhatikan kualitas produknya. Kini berbagai perusahaan industri berupaya
menjaga kualitas produknya melalui Statistical Process Control (SPC). Statistical
Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui
cerminan/gambaran statistik pergerakan data diantara rentang batas toleransi
penyimpangan tertentu. Tujuan utama pengendalian proses ini adalah untuk
peningkatan kualitas proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan, serta mengurangi kerugian yang dapat dialami produsen.
Pengendalian proses yang dikaji selama periode magang di PT. Garudafood
Putra Putri Jaya – Lampung adalah proses produksi keripik kentang “LEO”. Salah
satu karakteristik mutu dari produk ini adalah bobot bersih. Pengendalian proses
produksi keripik kentang “LEO” yang kurang baik menyebabkan parameter mutu
tersebut beragam dan sering menyimpang dari spesifikasi. Kegiatan magang ini
bertujuan menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO”, serta menganalisis penyebab-penyebab terjadinya variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri
Jaya – Lampung.
Metode yang dilakukan adalah magang bekerja di perusahaan sambil
mempelajari berbagai faktor mendasar penyebab terjadinya cacat mutu, observasi
lapang yang mencakup pengamatan dan pengumpulan informasi, pengumpulan
data kuantitatif dan analisis data, serta studi pustaka. Proses pengambilan contoh
bobot bersih Keripik Kentang “LEO” didasarkan pada dua hal, yaitu mesin dan
shift. Sampel yang diamati berdasarkan mesin diambil sebanyak 7 sampel secara
acak dengan frekuensi setiap shift pada 3 lini proses. Sedangkan sampel yang
diamati berdasarkan shift diambil sebanyak 7 sampel secara acak dengan
frekuensi setiap hari pada 3 lini proses. Analisis data yang dilakukan adalah
dengan menggunakan bagan kendali proses (control chart) X-bar dan R. Apabila
proses tersebut sudah terkendali dengan baik secara statistik, kemampuan
prosesnya (Process Capability) dapat dihitung. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mungkin berpengaruh terhadap variasi bobot bersih produk keripik kentang
“LEO” digunakan teknik brainstorming dan pembuatan diagram sebab-akibat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengemasan produk keripik
kentang “LEO” belum terkendali secara statistik. Hal ini dapat dilihat dari bagan
kendali X-bar dan R dimana masih terdapat titik – titik yang berada di luar batas
kendali dan titik – titik yang membentuk pola khas. Meskipun terdapat beberapa
bagan kendali X-bar dan R yang menunjukkan proses sudah terkendali secara
statistik, masih belum dapat dihitung kapabilitas prosesnya. Dengan demikian,
kapabilitas proses secara keseluruhan belum dapat dihitung. Nilai rata-rata bobot
bersih yang dihasilkan bagan kendali X-bar masih di bawah nilai yang tertera di
kemasan (25 gram). Walaupun nilai tersebut masih berada dalam batas toleransi
dari spesifikasi produk, perusahaan memiliki resiko menghadapi tindakantindakan dari konsumen yang merasa dirugikan. Hal tersebut juga dapat
menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Dari diagram sebab – akibat yang telah dibuat melalui teknik
brainstorming, dapat diperoleh lima faktor utama yang menyebabkan terjadinya
variasi bobot bersih pada keripik kentang “LEO”, yaitu mesin, metodologi,
material, manusia, dan lingkungan. Kalibrasi weigher pada mesin pengemas dan
feeder yang kurang berfungsi dengan baik merupakan faktor – faktor yang terkait
dengan mesin. Yang terkait dengan faktor metode antara lain, pembuatan metode
kalibrasi dan metode pembersihan yang tepat dalam merawat mesin, metode
sampling yang efektif, dan metode feeding pada mesin pengemas juga
mempengaruhi variasi bobot bersih produk. Sifat higroskopis pada seasoning
dapat menyebabkan jamming pada saat sealing adalah faktor yang terkait dengan
material. Kedisiplinan, ketelitian, awareness, motivasi serta kemampuan dari para
pekerja termasuk di dalam faktor manusia yang dapat mempengaruhi variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO”. Suhu dan RH pada ruang
proses yang merupakan faktor – faktor yang terkait dengan lingkungan, juga dapat
menyebabkan weigher pada mesin pengemas dan proses pengemasan (sealing)
mengalami masalah sehingga bobot produk hasil pengemasan (packing) menjadi
tidak stabil.
Beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
dengan mengatur (setting) mesin yang digunakan untuk mengemas keripik
kentang “LEO” sesuai dengan target produk yang tertera di kemasan (25 gram).
Dengan harapan mesin dapat menghasilkan produk dengan rata-rata bobot bersih
25 gram. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan pada setiap shift dari setiap
mesin, agar dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
Kebersihan lubang feeder pada mesin pengemas perlu diperhatikan setelah proses
produksi setiap shift agar jamming tidak terjadi. Pengawasan perlu ditingkatkan
agar kedisiplinan dan awareness para pekerja tetap terjaga pada setiap shift. Perlu
diadakannya pelatihan dalam merawat dan menggunakan mesin proses serta
peralatan kerja untuk meningkatkan ketrampilan operator sehingga tingkat
ketelitian dan keahlian akan semakin tinggi. Menambah jumlah sampel untuk
mengendalikan bobot bersih menjadi 3 sampel setiap 15 menit atau 5 sampel
setiap 30 menit dalam pengambilan sampel agar dapat menggambarkan jalannya
proses dengan lebih jelas. Pembelian program statistik diperlukan untuk
mempermudah proses perhitungan bagan kendali. Program tersebut juga dapat
digunakan untuk menghitung kapabilitas proses dan perhitungan statistik lainnya.
Untuk meningkatkan motivasi dari pekerja agar lebih giat, reward perlu diberikan
bagi pekerja yang dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
Dilahirkan pada tanggal 25 April 1984
di Bandar Lampung
Tanggal Lulus:
Bogor, 8 November 2006
Menyetujui,
Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS
Dosen Pembimbing Akademik
Taufik, S.TP
Pembimbing Lapang
Mengetahui,
Dr. Ir. Dahrul Syah, MS
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
25 April 1984. Penulis adalah anak pertama dari tiga
bersaudara dari keluarga Bapak Ismail dan Ibu Lyn Warda
Ismail. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di TK
Xaverius No. 3 Pahoman pada tahun 1988 – 1990, dan
menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius No. 3
Pahoman pada tahun 1990-1996, dilanjutkan ke jenjang
sekolah lanjutan di SLTPN 2 Bandar Lampung pada tahun 1996-1999, serta
SMUN 2 Bandar Lampung pada tahun 1999-2002.
Penulis lulus seleksi masuk IPB pada tahun 2002 melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
(yang saat ini dirubah menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas
Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor (Fateta – IPB).
Selama di bangku perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non
akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten praktikum
Mata Kuliah Penerapan Komputer di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fateta – IPB pada tahun 2004 dan 2005. Penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi (Himitepa) periode
2003 – 2004, Food Chat Club, dan Food Processing Club. Penulis juga aktif di
berbagai kepanitiaan seperti, Lepas Landas Sarjana (LLS) Fateta – IPB periode
September 2003, BAUR 2004 (masa perkenalan departemen), Lomba Cepat Tepat
Ilmu Pangan XII (LCTIP) dan National Students Paper Competition III (NSPC)
di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Selain itu, penulis menjadi
administrator di Computer Center of Food Technologist – IPB (CCFT – IPB).
Penulis melakukan Praktek Lapang dengan topik “Mempelajari Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dalam Kegiatan Produksi Nata de Coco di PT.
Keong Nusantara Abadi, Lampung Selatan” pada tahun 2005.
Penulis melakukan magang sebagai tugas akhir selama empat bulan di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Hasil kegiatan selama magang tersebut
disusun dalam bentuk skripsi berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) Dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “Leo” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung” di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS dan Taufik, S.TP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
magang dan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
dorongan, semangat dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Papa, Mama, Mak, Ses Mona, De’ Ian, dan seluruh keluarga atas segala
kasih sayang, doa dan nasehat, serta bantuan secara moril dan materi yang
diberikan selama ini.
2. Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS selaku dosen pembimbing akademik atas
pengarahan,
perhatian
dan
masukan
serta
kesabarannya
untuk
membimbing penulis selama kuliah sampai dengan penulisan skripsi.
3. Taufik, S.TP selaku pembimbing lapang yang telah membantu
memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ir. Budi Nurtama, M.Agr dan Dr. Ir. Yadi Haryadi, M.Sc selaku dosen
penguji yang telah memberikan waktu untuk menguji, masukan serta saran
yang sangat berarti.
5. Retno Wulandari, ST atas segala perhatian, dukungan, doa dan nasehat,
serta hiburan dan motivasi yang diberikan tiada hentinya kepada penulis.
6. Bung Adrinal Muluk dan Tri Pujihartono Cihuy sahabat yang selalu setia
untuk berbagi cerita, tawa, nasehat dan dukungan yang tiada henti bagi
penulis.
7. Ayah Pungki, Bang Izi, Bang Otem, Mas Niko, Mas Gembit, Manto, Bu
Dias, -im-, Pande, Qky, Konk, Tdy, Ryl, Ados, Hans, Farid, Kani, Mas
Dodi dan Mba Darsih serta para admin labkom lainnya yang telah
memberikan banyak pengetahuan, bantuan, motivasi, dan hiburan selama
bekerja di Labkom.
8. Arti Amrah Tari, Kakakku Ratih Woro Anggraini, Darmastuti Dian
Pratiwi, dan Anastasia Renny Fridayanti yang telah memberikan
perhatian, dukungan, dan nasehat yang tiada hentinya bagi penulis.
9. Teman satu bimbingan Tissa Eritha, Irene Yulientin dan Farah Sitaresmi
yang selalu memberikan semangat dan dukungannnya.
10. Ina, Ribka, Randy, Elvina, Dora, Nuy, Ratry, Fany, Inggrid, teman-teman
C1 (Hanif, Deddy, Ari, Vivi) Risky, Ulik, Rina, Bekti, Bobby, Molid,
Steisi, Yoga, Fahrul, Fenni, Karen, Prasna, Kenot, Eva, Samsul, Maria,
Ajeng, Dadik, Didin, Yulizar, Herold, Shinta, Nanda, Pretty, Evie,
Endang, Susan, Hani, Nea, Desma, Qco, Asep, HanSib, Kanyaka, Vero,
Meilina, Dian Kres, Dian Kartika, Mba’ Kiki, serta teman-teman TPG
lainnya yang telah memberikan bantuan, semangat, dan hiburan, serta
menambah warna di kehidupan penulis.
11. Bapak Hengky Wibowo selaku Plant Manager PT. GPPJ Lampung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan magang, Bapak
Budi Kurniawan, Bapak Edy Sumarno, Pak Pri, Mba’ Titi QA, QC (Mas
Yoseph, Mba’ Siti, Mba’ Meitri), Mas Gede, Mas Yudha, Mba’ Fitri,
Mba’ Ida, Mas Roni, Mas Dopo, Mas Lewi dan seluruh karyawan PT.
GPPJ Lampung yang telah banyak membantu penulis selama magang.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membutuhkan dan terhadap pengembangan ilmu dan penerapan
pembelajaran khususnya bagi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Nopember 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. TUJUAN ...................................................................................... 2
C. MANFAAT .................................................................................. 3
II.
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 4
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ....................................... 4
B. LOKASI DAN TATA LETAK.................................................... 7
C. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................... 8
D. KETENAGAKERJAAN ............................................................. 9
E.
III.
JENIS PRODUK ......................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. KERIPIK KENTANG ................................................................. 12
B. MUTU .......................................................................................... 13
C. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK ................. 15
D. TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN MUTU ......................... 18
1. Bagan Kendali ....................................................................... 18
2. Kapabilitas Proses.................................................................. 22
3. Teknik Brainstorming............................................................ 25
4. Diagram Sebab-Akibat (Cause-Effect Diagram) .................. 26
IV.
METODOLOGI ................................................................................ 29
A. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 29
B. TAHAPAN KEGIATAN MAGANG ......................................... 30
1. Observasi Lapang .................................................................. 31
2. Pengumpulan Data Kuantitatif ............................................. 31
SKRIPSI
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
Oleh
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Ismachmuda Putrama Nugraha. F24102066. Penerapan Statistical Process
Control (SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS. dan Taufik, S.TP.(2006)
ABSTRAK
Untuk menjaga eksistensi suatu produk di pasar, suatu perusahaan perlu
memperhatikan kualitas produknya. Kini berbagai perusahaan industri berupaya
menjaga kualitas produknya melalui Statistical Process Control (SPC). Statistical
Process Control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui
cerminan/gambaran statistik pergerakan data diantara rentang batas toleransi
penyimpangan tertentu. Tujuan utama pengendalian proses ini adalah untuk
peningkatan kualitas proses produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan, serta mengurangi kerugian yang dapat dialami produsen.
Pengendalian proses yang dikaji selama periode magang di PT. Garudafood
Putra Putri Jaya – Lampung adalah proses produksi keripik kentang “LEO”. Salah
satu karakteristik mutu dari produk ini adalah bobot bersih. Pengendalian proses
produksi keripik kentang “LEO” yang kurang baik menyebabkan parameter mutu
tersebut beragam dan sering menyimpang dari spesifikasi. Kegiatan magang ini
bertujuan menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO”, serta menganalisis penyebab-penyebab terjadinya variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri
Jaya – Lampung.
Metode yang dilakukan adalah magang bekerja di perusahaan sambil
mempelajari berbagai faktor mendasar penyebab terjadinya cacat mutu, observasi
lapang yang mencakup pengamatan dan pengumpulan informasi, pengumpulan
data kuantitatif dan analisis data, serta studi pustaka. Proses pengambilan contoh
bobot bersih Keripik Kentang “LEO” didasarkan pada dua hal, yaitu mesin dan
shift. Sampel yang diamati berdasarkan mesin diambil sebanyak 7 sampel secara
acak dengan frekuensi setiap shift pada 3 lini proses. Sedangkan sampel yang
diamati berdasarkan shift diambil sebanyak 7 sampel secara acak dengan
frekuensi setiap hari pada 3 lini proses. Analisis data yang dilakukan adalah
dengan menggunakan bagan kendali proses (control chart) X-bar dan R. Apabila
proses tersebut sudah terkendali dengan baik secara statistik, kemampuan
prosesnya (Process Capability) dapat dihitung. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mungkin berpengaruh terhadap variasi bobot bersih produk keripik kentang
“LEO” digunakan teknik brainstorming dan pembuatan diagram sebab-akibat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses pengemasan produk keripik
kentang “LEO” belum terkendali secara statistik. Hal ini dapat dilihat dari bagan
kendali X-bar dan R dimana masih terdapat titik – titik yang berada di luar batas
kendali dan titik – titik yang membentuk pola khas. Meskipun terdapat beberapa
bagan kendali X-bar dan R yang menunjukkan proses sudah terkendali secara
statistik, masih belum dapat dihitung kapabilitas prosesnya. Dengan demikian,
kapabilitas proses secara keseluruhan belum dapat dihitung. Nilai rata-rata bobot
bersih yang dihasilkan bagan kendali X-bar masih di bawah nilai yang tertera di
kemasan (25 gram). Walaupun nilai tersebut masih berada dalam batas toleransi
dari spesifikasi produk, perusahaan memiliki resiko menghadapi tindakantindakan dari konsumen yang merasa dirugikan. Hal tersebut juga dapat
menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Dari diagram sebab – akibat yang telah dibuat melalui teknik
brainstorming, dapat diperoleh lima faktor utama yang menyebabkan terjadinya
variasi bobot bersih pada keripik kentang “LEO”, yaitu mesin, metodologi,
material, manusia, dan lingkungan. Kalibrasi weigher pada mesin pengemas dan
feeder yang kurang berfungsi dengan baik merupakan faktor – faktor yang terkait
dengan mesin. Yang terkait dengan faktor metode antara lain, pembuatan metode
kalibrasi dan metode pembersihan yang tepat dalam merawat mesin, metode
sampling yang efektif, dan metode feeding pada mesin pengemas juga
mempengaruhi variasi bobot bersih produk. Sifat higroskopis pada seasoning
dapat menyebabkan jamming pada saat sealing adalah faktor yang terkait dengan
material. Kedisiplinan, ketelitian, awareness, motivasi serta kemampuan dari para
pekerja termasuk di dalam faktor manusia yang dapat mempengaruhi variasi
bobot bersih pada produk keripik kentang “LEO”. Suhu dan RH pada ruang
proses yang merupakan faktor – faktor yang terkait dengan lingkungan, juga dapat
menyebabkan weigher pada mesin pengemas dan proses pengemasan (sealing)
mengalami masalah sehingga bobot produk hasil pengemasan (packing) menjadi
tidak stabil.
Beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
dengan mengatur (setting) mesin yang digunakan untuk mengemas keripik
kentang “LEO” sesuai dengan target produk yang tertera di kemasan (25 gram).
Dengan harapan mesin dapat menghasilkan produk dengan rata-rata bobot bersih
25 gram. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan pada setiap shift dari setiap
mesin, agar dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
Kebersihan lubang feeder pada mesin pengemas perlu diperhatikan setelah proses
produksi setiap shift agar jamming tidak terjadi. Pengawasan perlu ditingkatkan
agar kedisiplinan dan awareness para pekerja tetap terjaga pada setiap shift. Perlu
diadakannya pelatihan dalam merawat dan menggunakan mesin proses serta
peralatan kerja untuk meningkatkan ketrampilan operator sehingga tingkat
ketelitian dan keahlian akan semakin tinggi. Menambah jumlah sampel untuk
mengendalikan bobot bersih menjadi 3 sampel setiap 15 menit atau 5 sampel
setiap 30 menit dalam pengambilan sampel agar dapat menggambarkan jalannya
proses dengan lebih jelas. Pembelian program statistik diperlukan untuk
mempermudah proses perhitungan bagan kendali. Program tersebut juga dapat
digunakan untuk menghitung kapabilitas proses dan perhitungan statistik lainnya.
Untuk meningkatkan motivasi dari pekerja agar lebih giat, reward perlu diberikan
bagi pekerja yang dapat menghasilkan proses yang terkendali secara statistik.
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENERAPAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM
PENGENDALIAN BOBOT BERSIH KERIPIK KENTANG “LEO”
DI PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA – LAMPUNG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ISMACHMUDA PUTRAMA NUGRAHA
F24102066
Dilahirkan pada tanggal 25 April 1984
di Bandar Lampung
Tanggal Lulus:
Bogor, 8 November 2006
Menyetujui,
Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS
Dosen Pembimbing Akademik
Taufik, S.TP
Pembimbing Lapang
Mengetahui,
Dr. Ir. Dahrul Syah, MS
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal
25 April 1984. Penulis adalah anak pertama dari tiga
bersaudara dari keluarga Bapak Ismail dan Ibu Lyn Warda
Ismail. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di TK
Xaverius No. 3 Pahoman pada tahun 1988 – 1990, dan
menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius No. 3
Pahoman pada tahun 1990-1996, dilanjutkan ke jenjang
sekolah lanjutan di SLTPN 2 Bandar Lampung pada tahun 1996-1999, serta
SMUN 2 Bandar Lampung pada tahun 1999-2002.
Penulis lulus seleksi masuk IPB pada tahun 2002 melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
(yang saat ini dirubah menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas
Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor (Fateta – IPB).
Selama di bangku perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan akademik dan non
akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten praktikum
Mata Kuliah Penerapan Komputer di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fateta – IPB pada tahun 2004 dan 2005. Penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi (Himitepa) periode
2003 – 2004, Food Chat Club, dan Food Processing Club. Penulis juga aktif di
berbagai kepanitiaan seperti, Lepas Landas Sarjana (LLS) Fateta – IPB periode
September 2003, BAUR 2004 (masa perkenalan departemen), Lomba Cepat Tepat
Ilmu Pangan XII (LCTIP) dan National Students Paper Competition III (NSPC)
di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Selain itu, penulis menjadi
administrator di Computer Center of Food Technologist – IPB (CCFT – IPB).
Penulis melakukan Praktek Lapang dengan topik “Mempelajari Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dalam Kegiatan Produksi Nata de Coco di PT.
Keong Nusantara Abadi, Lampung Selatan” pada tahun 2005.
Penulis melakukan magang sebagai tugas akhir selama empat bulan di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung. Hasil kegiatan selama magang tersebut
disusun dalam bentuk skripsi berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) Dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “Leo” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung” di bawah bimbingan Dr. Ir. H. Adil
Basuki Ahza, MS dan Taufik, S.TP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
magang dan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Statistical Process Control
(SPC) dalam Pengendalian Bobot Bersih Keripik Kentang “LEO” Di PT.
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
dorongan, semangat dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Papa, Mama, Mak, Ses Mona, De’ Ian, dan seluruh keluarga atas segala
kasih sayang, doa dan nasehat, serta bantuan secara moril dan materi yang
diberikan selama ini.
2. Dr. Ir. H. Adil Basuki Ahza, MS selaku dosen pembimbing akademik atas
pengarahan,
perhatian
dan
masukan
serta
kesabarannya
untuk
membimbing penulis selama kuliah sampai dengan penulisan skripsi.
3. Taufik, S.TP selaku pembimbing lapang yang telah membantu
memberikan arahan, masukan dan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ir. Budi Nurtama, M.Agr dan Dr. Ir. Yadi Haryadi, M.Sc selaku dosen
penguji yang telah memberikan waktu untuk menguji, masukan serta saran
yang sangat berarti.
5. Retno Wulandari, ST atas segala perhatian, dukungan, doa dan nasehat,
serta hiburan dan motivasi yang diberikan tiada hentinya kepada penulis.
6. Bung Adrinal Muluk dan Tri Pujihartono Cihuy sahabat yang selalu setia
untuk berbagi cerita, tawa, nasehat dan dukungan yang tiada henti bagi
penulis.
7. Ayah Pungki, Bang Izi, Bang Otem, Mas Niko, Mas Gembit, Manto, Bu
Dias, -im-, Pande, Qky, Konk, Tdy, Ryl, Ados, Hans, Farid, Kani, Mas
Dodi dan Mba Darsih serta para admin labkom lainnya yang telah
memberikan banyak pengetahuan, bantuan, motivasi, dan hiburan selama
bekerja di Labkom.
8. Arti Amrah Tari, Kakakku Ratih Woro Anggraini, Darmastuti Dian
Pratiwi, dan Anastasia Renny Fridayanti yang telah memberikan
perhatian, dukungan, dan nasehat yang tiada hentinya bagi penulis.
9. Teman satu bimbingan Tissa Eritha, Irene Yulientin dan Farah Sitaresmi
yang selalu memberikan semangat dan dukungannnya.
10. Ina, Ribka, Randy, Elvina, Dora, Nuy, Ratry, Fany, Inggrid, teman-teman
C1 (Hanif, Deddy, Ari, Vivi) Risky, Ulik, Rina, Bekti, Bobby, Molid,
Steisi, Yoga, Fahrul, Fenni, Karen, Prasna, Kenot, Eva, Samsul, Maria,
Ajeng, Dadik, Didin, Yulizar, Herold, Shinta, Nanda, Pretty, Evie,
Endang, Susan, Hani, Nea, Desma, Qco, Asep, HanSib, Kanyaka, Vero,
Meilina, Dian Kres, Dian Kartika, Mba’ Kiki, serta teman-teman TPG
lainnya yang telah memberikan bantuan, semangat, dan hiburan, serta
menambah warna di kehidupan penulis.
11. Bapak Hengky Wibowo selaku Plant Manager PT. GPPJ Lampung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan magang, Bapak
Budi Kurniawan, Bapak Edy Sumarno, Pak Pri, Mba’ Titi QA, QC (Mas
Yoseph, Mba’ Siti, Mba’ Meitri), Mas Gede, Mas Yudha, Mba’ Fitri,
Mba’ Ida, Mas Roni, Mas Dopo, Mas Lewi dan seluruh karyawan PT.
GPPJ Lampung yang telah banyak membantu penulis selama magang.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak yang membutuhkan dan terhadap pengembangan ilmu dan penerapan
pembelajaran khususnya bagi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Nopember 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. TUJUAN ...................................................................................... 2
C. MANFAAT .................................................................................. 3
II.
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 4
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ....................................... 4
B. LOKASI DAN TATA LETAK.................................................... 7
C. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................... 8
D. KETENAGAKERJAAN ............................................................. 9
E.
III.
JENIS PRODUK ......................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. KERIPIK KENTANG ................................................................. 12
B. MUTU .......................................................................................... 13
C. PENGENDALIAN PROSES SECARA STATISTIK ................. 15
D. TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN MUTU ......................... 18
1. Bagan Kendali ....................................................................... 18
2. Kapabilitas Proses.................................................................. 22
3. Teknik Brainstorming............................................................ 25
4. Diagram Sebab-Akibat (Cause-Effect Diagram) .................. 26
IV.
METODOLOGI ................................................................................ 29
A. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 29
B. TAHAPAN KEGIATAN MAGANG ......................................... 30
1. Observasi Lapang .................................................................. 31
2. Pengumpulan Data Kuantitatif ............................................. 31
Halaman
3. Analisis Data.......................................................................... 32
4. Studi Pustaka ......................................................................... 32
V.
PROSES PRODUKSI ....................................................................... 33
A. BAHAN BAKU ........................................................................... 33
B. PROSES PRODUKSI .................................................................. 33
1. Proses Pencampuran (mixing) ............................................... 33
2. Proses Pembuatan Lembaran (sheeting) dan Pemotongan .... 34
3. Penggorengan (frying) dan Penirisan .................................... 34
4. Proses Penambahan Bumbu (seasoning) dan Pengemasan
packing) ................................................................................. 35
VI.
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 37
A. OBSERVASI TERHADAP PERMASALAHAN ....................... 37
B. ANALISIS BAGAN KENDALI ................................................. 38
C. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH ............... 53
D. ALTERNATIF SOLUSI .............................................................. 57
VII.
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 59
A. KESIMPULAN ............................................................................ 59
B. SARAN ........................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61
LAMPIRAN ................................................................................................... 64
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Perkembangan perusahaan .................................................................. 6
2. Syarat mutu keripik kentang berdasarkan SNI 01-4031-1996
(BSN, 1996) ......................................................................................... 12
3. Standar keputusan berdasarkan indeks kapabilitas proses ................... 24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pemahaman mengenai mutu (Muhandri dan Kadarisman, 2005)........ 15
2. Diagram alir penggunaan bagan-bagan kendali (Gaspersz, 2001)....... 19
3. Struktur diagram sebab-akibat (Ishikawa, 1982) ................................. 27
4. Tahapan kegiatan magang.................................................................... 30
5. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 ............................................. 39
6. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 ............................................. 40
7. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 ............................................. 42
8. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 1 .................................. 43
9. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 2 ................................. 44
10. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 1 shift 3 ................................. 44
11. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 1 ................................. 46
12. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 2 ................................. 47
13. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 4 shift 3 ................................. 47
14. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 1 ................................. 49
15. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 2 ................................. 49
16. Bagan kendali X-bar dan R dari mesin 5 shift 3 ................................. 50
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Garudafood Putra Putri Jaya Lampung .. 64
Lampiran 2. Proses produksi keripik kentang “LEO” 25 g .............................. 65
Lampiran 3. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 ......................................................................................... 66
Lampiran 4. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 ......................................................................................... 68
Lampiran 5. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 ......................................................................................... 70
Lampiran 6. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 1 ............................................................................. 72
Lampiran 7. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 2 ............................................................................. 73
Lampiran 8. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 1 Shift 3 ............................................................................. 74
Lampiran 9. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 1 .............................................................................. 75
Lampiran 10. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 2 ............................................................................. 76
Lampiran 11. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 4 Shift 3 .............................................................................. 77
Lampiran 12. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 1 .............................................................................. 78
Lampiran 13. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 2 .............................................................................. 79
Lampiran 14. Data pengecekan bobot bersih keripik kentang “LEO” 25 g
Mesin 5 Shift 3 .............................................................................. 80
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri pangan nasional akan menghadapi tantangan pasar bebas berupa
iklim persaingan yang semakin ketat. Membanjirnya produk pangan impor
menjadi bukti bahwa fenomena pasar bebas telah mulai berlangsung saat ini.
Untuk memenangkan persaingan tersebut, tantangan yang paling dominan
bagi industri pangan adalah kemampuan untuk memberikan jaminan kepada
konsumen bahwa produk pangan yang akan mereka konsumsi bermutu dan
aman, serta pada tingkat harga yang terjangkau. Sebagai konsekuensinya,
industri pangan harus mampu menerapkan sistem jaminan mutu dan jaminan
keamanan pangan sebagai fokus kegiatan utama.
Mutu juga telah menjadi faktor penentu utama bagi konsumen dalam
memilih suatu produk ataupun jasa. Fenomena ini telah menyebar ke
konsumen individu, industri, ataupun usaha retail. Hal ini menyebabkan mutu
menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan bisnis, perkembangan
maupun peningkatan posisi dalam persaingan. Dalam industri pangan, mutu
ditentukan oleh berbagai karakteristik yang terus berkembang mengikuti
kebutuhan konsumen yang semakin luas spektrumnya.
Agar mutu produk baik, maka mutu produk harus terjaga dari awal. Hal
ini berarti proses produksinya harus stabil dan seluruh individu yang terlibat
dalam proses (termasuk operator, petugas teknik, anggota QC, dan
manajemen) harus secara terus menerus mencari cara untuk meningkatkan
kinerja proses dan mengurangi variabel dalam parameter mutu. Oleh karena
itu, untuk menjaga mutu perlu dilakukan pengendalian mutu, agar produk
yang diinginkan dapat sesuai dengan tuntutan konsumen. Apabila terjadi
kesalahan dalam kegiatan pengendalian mutu, akan berakibat fatal terhadap
industri secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam pengimplementasian
sistem mutu perlu dipertimbangkan teknis operasional dan operasi bisnis yang
selaras dengan pengetahuan standarisasi mutu yang berlaku dan jaminan
konsumen (Hubeis, 1997).
Salah satu teknik kegiatan pengendalian mutu yang dapat digunakan
suatu industri adalah pengendalian mutu proses secara statistik (Statistical
Process Control). Statistical Process Control adalah suatu cara pengendalian
proses yang didasarkan pada pergerakan atau variasi data atas batas – batas
kendali yang ditetapkan. Statistical Process Control dilakukan melalui
pengumpulan dan analisa data kuantitatif selama berlangsungnya proses
produksi, serta penentuan dan intrepertasi hasil pengukuran-pengukuran yang
telah dilakukan. Dengan demikian akan diperoleh gambaran yang menjelaskan
baik tidaknya suatu proses untuk peningkatan kualitas produk agar memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan (Gasperz, 1998). Pengendalian proses
secara statistik berarti proses itu dikendalikan berdasarkan catatan data yang
secara terus menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi
yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan meningkatkan proses
sehingga proses memiliki kemampuan untuk memenuhi spesifikasi output
yang diinginkan (Gasperz, 1998).
Kegiatan magang di PT. Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung
difokuskan pada pengendalian bobot bersih produk keripik kentang “LEO”.
Ketidaktepatan bobot bersih produk akan berdampak kerugian terhadap salah
satu pihak, dalam hal ini produsen atau konsumen. Apabila bobot bersih
produk berada di atas batas standar yang sudah ditetapkan perusahaan, pihak
produsen (perusahaan) akan dirugikan dan pihak konsumen akan diuntungkan.
Jika bobot bersih produk berada di bawah batas standar, pihak produsen akan
diuntungkan tetapi pihak konsumen akan dirugikan. Hal ini tentu saja akan
berdampak pada citra mutu dari perusahaan.
B. TUJUAN
1. Umum
a.
Mengembangkan
pengetahuan,
sikap
dan
kemampuan
profesionalisme mahasiswa melalui penerapan ilmu, latihan kerja dan
latihan langsung tentang teknik-teknik yang diterapkan di lapangan
sesuai dengan bidang keahliannya.
b.
Mendapatkan
gambaran
nyata
dunia
kerja
industri
beserta
permasalahan yang ada di dalamnya melalui magang.
c.
Menemukan permasalahan teknologi yang dihadapi industri dan
memberikan alternatif solusi berdasarkan hasil analisa dengan metode
Statistical Process Control.
2. Khusus
a.
Menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk
keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra Putri Jaya –
Lampung.
b.
Menerapkan teknik brainstorming untuk menyusun diagram sebabakibat yang terkait dengan Statistical Process Control keripik kentang
“LEO”.
c.
Menyusun diagram sebab-akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpeluang menjadi penyebab tidak terkendalinya proses berdasarkan
bobot bersih produk keripik kentang “LEO” di PT. Garudafood Putra
Putri Jaya – Lampung.
d.
Menghitung kemampuan proses (process capability) apabila proses
sudah terkendali.
C. MANFAAT
1. Perusahaan tidak dirugikan dengan banyaknya kelebihan bobot pada
produk.
2. Konsumen mendapatkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang
disajikan dalam kemasan.
3. Jika perusahaan menerapkan SPC, kebijakan manajemen dapat diambil
lebih cepat dalam mengendalikan mutu produk.
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Grup Garudafood berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang
bergerak di bisnis kacang garing, yakni PT Tudung Putrajaya. Perusahaan ini
didirikan di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum Darmo Putro yang memulai
usahanya sebagai produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan
mulai serius berkonsentrasi di bisnis kacang garing dengan meluncurkan
merek Kacang Garing Garuda, yang belakangan sangat popular di masyarakat
dengan sebutan ringkas “Kacang Garuda”.
Untuk menjamin Kacang Garuda dapat dinikmati oleh Konsumen di
seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan
distribusi Garudafood terus diperkokoh dengan mendirikan PT Sinar Niaga
Sejahtera pada tahun 1994. Sejalan dengan berkembangnya waktu, perusahaan
yang tadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini dapat menjadi
profit center tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang
garingnya, perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya
diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern.
Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan
pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telur dan kacang
madu. Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan
hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas
produk kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh
produk kacang garing.
Untuk menjamin pasokan bahan baku utama (kacang tanah) yang
bermutu tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996
didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang.
Selain memiliki kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang
para petani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kerja sama
dengan para petani kacang, khususnya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa
Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan mengembangkan sistem
kemitraan usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya seluruh jerih payah, keseriusan dan profesionalitas
seluruh karyawan Garudafood dapat membuahkan hasil nyata yang sangat
mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regarding Snack
Industry and Marketing in Indonesia, 1998, Corinthian Infopharma Corpora
(CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa
pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk
kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya
diperebutkan oleh berbagai merk.
Untuk memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997
perusahaan memasuki pasar biskuit melalui PT Garudafood Jaya. Meskipun di
tengah krisis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan
penetrasi pasar, untuk tahap I (karena keterbatasan kapasitas), ke sejumlah
pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, di tengah hebatnya krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan
memberanikan diri masuk ke bisnis jelly melalui PT Triteguh Manunggal
Sejati.
Meskipun
relatif
baru,
pertumbuhan
laba
atas
penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan
pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar
dari luar negeri, seperti negara-negara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah industri makanan ringan kini mulai bernaung di bawah payung
Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok usaha ini tentu saja tidak
cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai
inovasi terus dilakukan untuk terus membuat produk-produk baru yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang
sebesar-besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup matinya
sebuah perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi,
telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin dan
peralatan berteknologi modern, termasuk pabrik yang ada di Lampung. Pabrik
yang di Lampung termasuk dalam Coated Peanut Division, dimana divisi
memproduksi kacang atom dan pillus. Selain itu, pabrik ini juga memiliki
divisi snack dengan brand “LEO” yang memproduksi keripik kentang,
cassava chips, dan keripik pisang. Divisi ini berdiri pada tahun 2005, dengan
memproduksi cassava chips. Kemudian pada Bulan Desember 2005, divisi ini
berhasil meluncurkan produk baru, yaitu keripik kentang. Produk ini
diproduksi menggunakan mesin yang didatangkan khusus dari China. Selain
itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didisain secara
khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang
dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan terencana
antara Divisi Pemasaran, Divisi Riset dan Pengembangan serta Divisi
Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam
produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional,
dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.
Tabel 1. Perkembangan perusahaan
Nama Perusahaan
Jenis Produk yang Diproduksi
PT. Tudung Putrajaya (TPJ/mergered to GPPJ)
Roasted Peanuts (1979)
PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS)
Distribution Company (1994)
PT. Garudafood Putra Putri Jaya (GPPJ)
Coated Peanuts (1995)
PT. Bumi Mekar Tani (BMT)
Farming Division (1996)
PT. Garudafood Jaya (GFJ/mergered to GPPJ)
Biscuit (1997)
PT. Triteguh Manunggal Sejati (TMS)
Jelly Food Products (1998)
B. LOKASI DAN TATA LETAK
Grup Garudafood mempunyai delapan pabrik produksi yaitu PT.
Garudafood Putra Putri Jaya (Roasted Peanut Division) di Pati (Jawa Tengah)
dan Cimahi (Jawa Barat), PT. Garudafood Putra Putri Jaya (Coated Peanut
Divison) di Pati (Jawa Tengah) dan Lampung, PT. Garudafood Putra Putri
Jaya (Biscuits Division) di Gresik (Jawa Timur), PT. Tri Manunggal Sejati
(Jelly Division) dua pabrik di Tangerang dan satu pabrik lagi di Kletek (Jawa
Timur). PT. Garudafood Putra Putri Jaya cabang Lampung berada di Jalan Ir.
Sutami KM 6 Desa Campang Raya Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota
Bandar Lampung. Keadaan geografis PT. Garudafood Putra Putri Jaya –
Lampung terletak di daerah yang strategis, bersih dan bebas banjir. Batasbatas sekitar lokasi pabrik PT. Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung
adalah:
Utara
: Jalan Raya Ir. Sutami
Timur
: Sawah penduduk
Selatan
: Bukit/tanah kosong
Barat
: Pabrik penggilingan jagung
Penataan letak bangunan dan susunan ruang produksi di PT .
Garudafood Putra Putri Jaya – Lampung diatur sedemikian rupa untuk
mengoptimalkan dan mengefisiensikan keterkaitan antara proses, pekerjaan,
aliran bahan, aliran informasi, dan metode operasi sehingga proses produksi
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Kegiatan produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Unit 1 untuk Coated
Peanut & Pilus Divison, dan Unit 2 untuk produk snack LEO (keripik
kentang, cassava chip, dan keripik pisang). Ruang produksi yang terdapat
pada lantai 1 terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu ruang campur tepung,
gudang bahan baku, ruang stock preparation, ruang product development,
ruang coating, ruang frying, ruang packing, QC dan Laboratorium, gudang
finish good, ruang rewin