Pemanfaatan Teknologi Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL
UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL
UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI
G02400027

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi


DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

Judul

:

Pemanfaatan Teknologi Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

Nama

:

Rahardi

NRP


:

G02400027

Disetujui,
Pembimbing I

Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl
NIP. 132 089 516

Mengetahui,
Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S
NIP. 131 473 999

Tanggal Disetujui :

ABSTRAK

Seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi saat ini, berbagai kekurangan dari
stasiun klimatologi maupun stasiun meteorologi mulai dapat teratasi. Seperti halnya pengamatan
unsur cuaca yang masih manual, saat ini sudah mulai digantikan dengan sistem pengamatan
otomatis. Begitu juga dengan sistem pengumpulan data, sudah mulai menggunakan sistem
database komputer. Akan tetapi, ada satu kekurangan yang masih dalam perbincangan yaitu
mengenai pengumpulan data dari stasiun – stasiun yang lokasinya jauh dari pusat pengumpulan
data. Hal ini yang menjadi alasan untuk penulis, membuat sistem penerima data pada stasiun
cuaca, dengan menggunakan teknologi telepon seluler.
Kelebihan pemanfaatan teknologi ini ialah cakupan signal dari celluler phone ini yang
cukup luas. Diharapkan, kita dapat mengumpulkan data – data dari stasiun klimatologi dan
meteorologi di daerah yang sulit di jangkau oleh manusia, dimana daerah itu masih dalam
cakupan dari celluler phone tersebut. Sistem penerima data stasiun cuaca ini memanfaatkan
fasilitas yang terdapat pada celluler phone yang berupa Short Message Service ( SMS) dan
memanfaatkan gelombang frekuensi yang dihasilkan oleh operator GSM, sehingga dapat
menekan biaya operasional dan seperti layaknya memiliki stasiun klimatologi dan meteorologi
yang tempatnya sulit dijangkau oleh pengguna.
Pada sistem data yang di terima di simpan dalam file (*.mdb) dan file (*.xls) yang
disesuaikan dengan nomor stasiun. Selain itu program ini juga akan terhubung kepada program
penerima datanya, yang akan menyimpan dan mengolah data cuaca maupun iklim dengan hasil
berupa grafik dan peta. Hal ini mempermudah penyampaian informasi cuaca dan iklim kepada

pengguna.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung, pada tanggal 16 September 1980 merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara dengan orang tua Sidharta Gautama dan Enung Sumiati.
Pada tahun 2000 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam pada Departemen Geofisika dan Meteorologi melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam himpunan keprofesian di
Departemen Geofisika dan Meteorologi salah satuya tahun 2002 sebagai ketua panitia
Meteorologi Interaktif. Penulis melakukan Praktik Lapang di Laboratorium Teknologi Sistem
Kebumian dan Mitigasi Bencana (Lab. Geostech Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam (P2TISDA), Kedeputian Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), mengikut program magang COOP kerjasana IPB dengan Dikti di PT Vena Sentra
Informasi. Penulis pernah bekerja di PT. Enerren Technologies sebagai pogrammer, saat ini
bekerja di PT. Triasta (Integritas Teknologi) sebagai konsultan IT. Selain itu juga peneliti
bersama teman-teman membuat sebuah CV. Perdana Mandiri yang juga bergerak dalam bidang
IT konsultan.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Ponsel untuk Sistem Penerima Data Stasiun
Cuaca”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
(S.Si) pada Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu penulis sangat menghargainya, dan tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl selaku pembimbing yang dengan kesabarannya
mengarahkan dan membimbing penulis selama penelitian hingga selesainya penulisan
skripsi.
2. Tim Bengkel Instrumentasi Meteorologi “Joko, Ka Nandang, Pak Khairun, Hesty, Mian,
Rochmad” yang banyak memberikan informasi maupun bantuannya.
3. Kedua orang tua “Bapa dan Mama” atas kesabaran dan dukungan doanya saya dapat
menyelesaikan penelitian ini.
4. Keluarga Adri Gautama atas dukungan dan doanya.
5. Kepada Noor “Umi” Laily Adhyani …. “you are my spirit of love”
6. Seluruh “Weather ’37” terutama Ibnu Atoirahman yang tidak lupa selalu mendukung
dan memberikan semangat pada penulis.

Penulis menyadari penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan
di masa datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bogor, Januari 2007

Penulis

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................

i

DAFTAR TABEL ........................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................


iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................

iv

PENDAHULUAN ........................................................................................................

1

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................
1.2. Tujuan ..................................................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................................

2


2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

Perangkat Keras ...................................................................................................
Perangkat Lunak ...................................................................................................
Perkembangan Sistem Telekomunikasi ...............................................................
Short Message Service (SMS) Gateway ..............................................................

2
2
3
3

BAHAN DAN METODE .............................................................................................

4


3.1. Waktu dan Tempat ...............................................................................................
3.2. Alat dan Bahan .....................................................................................................
3.3. Metode Penelitian .................................................................................................

4
4
4

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................

10

4.1. Teknologi Ponsel ..................................................................................................
4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ...................................................................
4.3. Pengujian ..............................................................................................................

10
10
15


KESIMPULAN ............................................................................................................

24

5.1. Kesimpulan .........................................................................................................
5.2. Saran ....................................................................................................................

24
24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

25

LAMPIRAN .................................................................................................................

26

ii


DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keterangan Kode Sistem Penerima Data ........................................................

12

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Diagram Alir untuk Membaca Pesan (SMS) ............................................

5

Gambar 2.

Diagram Alir untuk Menampilkan Grafik ................................................

6

Gambar 3.

Diagram Alir untuk Menampilkan Peta Spasial .......................................

7

Gambar 4.

Struktur Sistem Penerima Data .................................................................

8

Gambar 5.

Proses Transformasi Data ........................................................................

11

Gambar 6.

Proses Pembacaan Data.............................................................................

12

Gambar 7.

Format Data Cuaca yang Diterima............................................................

13

Gambar 8.

Direktori Penyimpanan Data ....................................................................

13

Gambar 9.

Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.xls per stasiun .....................

14

Gambar 10.

Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.mdb .....................................

14

Gambar 11.

Form Load ................................................................................................

15

Gambar 12.

Form Menu Utama ...................................................................................

16

Gambar 13.

Tabel Informasi Stasiun ...........................................................................

15

Gambar 14.

Form Menu Pemantauan ..........................................................................

17

Gambar 15.

Sub Menu Data Iklim Setempat ...............................................................

18

Gambar 16.

Tampilan Proses Save As .........................................................................

19

Gambar 17.

Sub Menu Input Grafik ............................................................................

20

Gambar 18.

Grafik Keluaran Program ........................................................................

20

Gambar 19.

Menu Data Terkini ...................................................................................

21

Gambar 20.

Hasil Peta Isohyet dari Data Iklim ...........................................................

22

Gambar 21.

Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim ...........................................................

23

Gambar 22.

Menu Data Stasiun ...................................................................................

23

iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Source Code Koneksi Handphone dengan PC
Lampiran 2. Source Code Ambil Data Cuaca Terkini
Lampiran 3. Source Code Mengirim Email
Lampiran 4. Source Code Membuat Peta Spasial
Lampiran 5. Source Code Export data ke dalam format *.xls

iv

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengamatan, pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, dan pengiriman data cuaca dan iklim
kepada para pengguna data tersebut merupakan
salah satu tugas lembaga pemerintah terkait.
Informasi data cuaca dan iklim dibutuhkan
pengguna guna melancarkan kegiatannya, salah
satu
contohnya
Departemen
Pertanian
membutuhkan data curah hujan untuk
memperhitungkan sistem tanam dan irigasi yang
akan diterapkan pada sawah.
Pada kenyataannya pengiriman informasi
cuaca dan iklim yang diterima pengguna tidak
update. Hal ini karena adanya hambatan dalam
pengiriman informasi yang masih menggunakan
jasa pos atau titipan kilat. Selain itu untuk
mendapatkan data yang lengkap satu wilayah
pengamatan tertentu pun sulit didapatkan karena
memerlukan waktu dan biaya. Hal ini terjadi
karena stasiun-stasiun klimatologi yang terbatas
baik jumlah maupun peralatannya serta
lokasinya. Sedangkan saat ini kalangan pengguna
meluas, tidak hanya instansi pemerintah yang
membutuhkan informasi tesebut, perusahaan
swasta, petani, mahasiswa maupun masyarakat
kini merasa perlu untuk menggunakannya demi
kelancaran hidupnya.
Jika informasi cuaca dan iklim dapat
terpenuhi, pengguna dapat mengetahui peringatan
awal terhadap perubahan cuaca yang terjadi dan
akan terjadi, seperti prakiraan cuaca apakah hari
ini hujan, berawan atau cerah, prediksi banjir,
kekeringan, badai, dan lain-lain. Diharapkan
dengan informasi yang diterima lebih awal maka
apat mencegah timbulnya korban atau kerugian.
Oleh karena itu harus dilakukan perlu adanya
pemikiran untuk memudahkan penyebaran
informasi cuaca dan iklim kepada pengguna.
Oleh karena itu perlu dilakukan sistem
otomatisasi yang dapat menerima dan
memberikan informasi cuaca dan iklim, yaitu
dengan memanfaatkan teknologi elektronika.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
mobile. Diantara berbagai teknologi mobile Short
Message Service (SMS) dapat dikatakan
merupakan teknologi yang paling popular pada
saat ini, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di
seluruh dunia. SMS sering disebut sebagai killer
application dikarenakan traffic penggunaannya

yang sangat besar. Puluhan miliar pesan tiap
bulannya dikirimkan lewat SMS di seluruh dunia.
Namun banyak masyarakat belum
mengetahui SMS dapat dipergunakan untuk
berbagai keperluan lainnya. Aplikasi-aplikasi
berbasis SMS dapat dibangun untuk berbagai
keperluan bisnis, seperti: reservasi tiket,
pengisian ulang pulsa ponsel, informasi valuta
asing, vending machine, bahkan mobile banking.
Disamping itu aplikasi-aplikasi berbasis SMS
dapat pula dibangun untuk keperluan “bersenangsenang”, seperti download ring tone, download
operator logo, informasi jadwal film, dan lainlain. JIka kita lihat dari format SMS yang
digunakan, maka aplikasi berbasis SMS dapat
kita kategorikan ke dalam 3 kategori yaitu: plain
SMS, encoded SMS, dan encrypted SMS.
Aplikasi dengan plain SMS adalah
aplikasi dimana komunikasi antara dua pihak
yang berhubungan menggunakan bentuk teks
biasa. Misalnya aplikasi SMS untuk informasi
nilai manasiswa, pengguna mengirimkan pesan
ke
server
yang
berisi:
#NAMA#JNS
KELAMIN#NO KTP. Tentu saja aplikasi dengan
plain SMS ini membutuhkan kesepakatan format
SMS yang digunakan antara kedua pihak.
Aplikasi dengan encoded SMS adalah aplikasi
yang menggunakan SMS dengan sebuah format
tertentu yang dikenali oleh ponsel yang
bersangkutan. Aplikasi dengan encoded SMS ini
sangat bergantung pada ponsel yang digunakan.
Contoh pesan yang dapat dikirimkan dengan
encoded SMS ini adalah ring tone, operator logo,
picture messaging, screen saver, start-up logo,
dan lain-lain. Sedangkan encrypted SMS adalah
aplikasi yang menggunkan SMS dengan format
tertentu sehingga hanya dengan kode-kode
tertentu SMS tersebut bisa dibaca oleh orang.
Biasanya encrypted SMS ini dipakai untuk
password atau sandi-sandi tertentu.
Dengan berawal dari pesatnya laju
perkembangan penggunaan SMS tersebut, dan
dari keterangan sebelumnya bahwa saat ini
dibutuhkan suatu sistem/alat yang
mampu
mengkolaborasikan beberapa teknologi, yakni
elektronika, informatika dan telekomunikasi,
maka proyek akhir yang kami buat ini nantinya
diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan akan
data cuaca maupun data iklim tersebut dengan
membuat sistem sistem penerima data pada
stasiun cuaca yang memanfaatkan teknologi
SMS. Salah satu kelebihan pemanfaatan

1

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL
UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PONSEL
UNTUK SISTEM PENERIMA DATA STASIUN CUACA

RAHARDI
G02400027

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

Judul

:

Pemanfaatan Teknologi Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

Nama

:

Rahardi

NRP

:

G02400027

Disetujui,
Pembimbing I

Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl
NIP. 132 089 516

Mengetahui,
Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S
NIP. 131 473 999

Tanggal Disetujui :

ABSTRAK
Seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi saat ini, berbagai kekurangan dari
stasiun klimatologi maupun stasiun meteorologi mulai dapat teratasi. Seperti halnya pengamatan
unsur cuaca yang masih manual, saat ini sudah mulai digantikan dengan sistem pengamatan
otomatis. Begitu juga dengan sistem pengumpulan data, sudah mulai menggunakan sistem
database komputer. Akan tetapi, ada satu kekurangan yang masih dalam perbincangan yaitu
mengenai pengumpulan data dari stasiun – stasiun yang lokasinya jauh dari pusat pengumpulan
data. Hal ini yang menjadi alasan untuk penulis, membuat sistem penerima data pada stasiun
cuaca, dengan menggunakan teknologi telepon seluler.
Kelebihan pemanfaatan teknologi ini ialah cakupan signal dari celluler phone ini yang
cukup luas. Diharapkan, kita dapat mengumpulkan data – data dari stasiun klimatologi dan
meteorologi di daerah yang sulit di jangkau oleh manusia, dimana daerah itu masih dalam
cakupan dari celluler phone tersebut. Sistem penerima data stasiun cuaca ini memanfaatkan
fasilitas yang terdapat pada celluler phone yang berupa Short Message Service ( SMS) dan
memanfaatkan gelombang frekuensi yang dihasilkan oleh operator GSM, sehingga dapat
menekan biaya operasional dan seperti layaknya memiliki stasiun klimatologi dan meteorologi
yang tempatnya sulit dijangkau oleh pengguna.
Pada sistem data yang di terima di simpan dalam file (*.mdb) dan file (*.xls) yang
disesuaikan dengan nomor stasiun. Selain itu program ini juga akan terhubung kepada program
penerima datanya, yang akan menyimpan dan mengolah data cuaca maupun iklim dengan hasil
berupa grafik dan peta. Hal ini mempermudah penyampaian informasi cuaca dan iklim kepada
pengguna.

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung, pada tanggal 16 September 1980 merupakan anak kedua
dari tiga bersaudara dengan orang tua Sidharta Gautama dan Enung Sumiati.
Pada tahun 2000 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam pada Departemen Geofisika dan Meteorologi melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam himpunan keprofesian di
Departemen Geofisika dan Meteorologi salah satuya tahun 2002 sebagai ketua panitia
Meteorologi Interaktif. Penulis melakukan Praktik Lapang di Laboratorium Teknologi Sistem
Kebumian dan Mitigasi Bencana (Lab. Geostech Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam (P2TISDA), Kedeputian Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), mengikut program magang COOP kerjasana IPB dengan Dikti di PT Vena Sentra
Informasi. Penulis pernah bekerja di PT. Enerren Technologies sebagai pogrammer, saat ini
bekerja di PT. Triasta (Integritas Teknologi) sebagai konsultan IT. Selain itu juga peneliti
bersama teman-teman membuat sebuah CV. Perdana Mandiri yang juga bergerak dalam bidang
IT konsultan.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Ponsel untuk Sistem Penerima Data Stasiun
Cuaca”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
(S.Si) pada Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu penulis sangat menghargainya, dan tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl selaku pembimbing yang dengan kesabarannya
mengarahkan dan membimbing penulis selama penelitian hingga selesainya penulisan
skripsi.
2. Tim Bengkel Instrumentasi Meteorologi “Joko, Ka Nandang, Pak Khairun, Hesty, Mian,
Rochmad” yang banyak memberikan informasi maupun bantuannya.
3. Kedua orang tua “Bapa dan Mama” atas kesabaran dan dukungan doanya saya dapat
menyelesaikan penelitian ini.
4. Keluarga Adri Gautama atas dukungan dan doanya.
5. Kepada Noor “Umi” Laily Adhyani …. “you are my spirit of love”
6. Seluruh “Weather ’37” terutama Ibnu Atoirahman yang tidak lupa selalu mendukung
dan memberikan semangat pada penulis.
Penulis menyadari penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan
di masa datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bogor, Januari 2007

Penulis

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................

i

DAFTAR TABEL ........................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................

iv

PENDAHULUAN ........................................................................................................

1

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................
1.2. Tujuan ..................................................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................................

2

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

Perangkat Keras ...................................................................................................
Perangkat Lunak ...................................................................................................
Perkembangan Sistem Telekomunikasi ...............................................................
Short Message Service (SMS) Gateway ..............................................................

2
2
3
3

BAHAN DAN METODE .............................................................................................

4

3.1. Waktu dan Tempat ...............................................................................................
3.2. Alat dan Bahan .....................................................................................................
3.3. Metode Penelitian .................................................................................................

4
4
4

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................

10

4.1. Teknologi Ponsel ..................................................................................................
4.2. Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca ...................................................................
4.3. Pengujian ..............................................................................................................

10
10
15

KESIMPULAN ............................................................................................................

24

5.1. Kesimpulan .........................................................................................................
5.2. Saran ....................................................................................................................

24
24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

25

LAMPIRAN .................................................................................................................

26

ii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keterangan Kode Sistem Penerima Data ........................................................

12

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Diagram Alir untuk Membaca Pesan (SMS) ............................................

5

Gambar 2.

Diagram Alir untuk Menampilkan Grafik ................................................

6

Gambar 3.

Diagram Alir untuk Menampilkan Peta Spasial .......................................

7

Gambar 4.

Struktur Sistem Penerima Data .................................................................

8

Gambar 5.

Proses Transformasi Data ........................................................................

11

Gambar 6.

Proses Pembacaan Data.............................................................................

12

Gambar 7.

Format Data Cuaca yang Diterima............................................................

13

Gambar 8.

Direktori Penyimpanan Data ....................................................................

13

Gambar 9.

Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.xls per stasiun .....................

14

Gambar 10.

Bentuk Penyimpanan Data dalam Format *.mdb .....................................

14

Gambar 11.

Form Load ................................................................................................

15

Gambar 12.

Form Menu Utama ...................................................................................

16

Gambar 13.

Tabel Informasi Stasiun ...........................................................................

15

Gambar 14.

Form Menu Pemantauan ..........................................................................

17

Gambar 15.

Sub Menu Data Iklim Setempat ...............................................................

18

Gambar 16.

Tampilan Proses Save As .........................................................................

19

Gambar 17.

Sub Menu Input Grafik ............................................................................

20

Gambar 18.

Grafik Keluaran Program ........................................................................

20

Gambar 19.

Menu Data Terkini ...................................................................................

21

Gambar 20.

Hasil Peta Isohyet dari Data Iklim ...........................................................

22

Gambar 21.

Hasil Peta Isoterm dari Data Iklim ...........................................................

23

Gambar 22.

Menu Data Stasiun ...................................................................................

23

iii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Source Code Koneksi Handphone dengan PC
Lampiran 2. Source Code Ambil Data Cuaca Terkini
Lampiran 3. Source Code Mengirim Email
Lampiran 4. Source Code Membuat Peta Spasial
Lampiran 5. Source Code Export data ke dalam format *.xls

iv

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengamatan, pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, dan pengiriman data cuaca dan iklim
kepada para pengguna data tersebut merupakan
salah satu tugas lembaga pemerintah terkait.
Informasi data cuaca dan iklim dibutuhkan
pengguna guna melancarkan kegiatannya, salah
satu
contohnya
Departemen
Pertanian
membutuhkan data curah hujan untuk
memperhitungkan sistem tanam dan irigasi yang
akan diterapkan pada sawah.
Pada kenyataannya pengiriman informasi
cuaca dan iklim yang diterima pengguna tidak
update. Hal ini karena adanya hambatan dalam
pengiriman informasi yang masih menggunakan
jasa pos atau titipan kilat. Selain itu untuk
mendapatkan data yang lengkap satu wilayah
pengamatan tertentu pun sulit didapatkan karena
memerlukan waktu dan biaya. Hal ini terjadi
karena stasiun-stasiun klimatologi yang terbatas
baik jumlah maupun peralatannya serta
lokasinya. Sedangkan saat ini kalangan pengguna
meluas, tidak hanya instansi pemerintah yang
membutuhkan informasi tesebut, perusahaan
swasta, petani, mahasiswa maupun masyarakat
kini merasa perlu untuk menggunakannya demi
kelancaran hidupnya.
Jika informasi cuaca dan iklim dapat
terpenuhi, pengguna dapat mengetahui peringatan
awal terhadap perubahan cuaca yang terjadi dan
akan terjadi, seperti prakiraan cuaca apakah hari
ini hujan, berawan atau cerah, prediksi banjir,
kekeringan, badai, dan lain-lain. Diharapkan
dengan informasi yang diterima lebih awal maka
apat mencegah timbulnya korban atau kerugian.
Oleh karena itu harus dilakukan perlu adanya
pemikiran untuk memudahkan penyebaran
informasi cuaca dan iklim kepada pengguna.
Oleh karena itu perlu dilakukan sistem
otomatisasi yang dapat menerima dan
memberikan informasi cuaca dan iklim, yaitu
dengan memanfaatkan teknologi elektronika.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
mobile. Diantara berbagai teknologi mobile Short
Message Service (SMS) dapat dikatakan
merupakan teknologi yang paling popular pada
saat ini, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di
seluruh dunia. SMS sering disebut sebagai killer
application dikarenakan traffic penggunaannya

yang sangat besar. Puluhan miliar pesan tiap
bulannya dikirimkan lewat SMS di seluruh dunia.
Namun banyak masyarakat belum
mengetahui SMS dapat dipergunakan untuk
berbagai keperluan lainnya. Aplikasi-aplikasi
berbasis SMS dapat dibangun untuk berbagai
keperluan bisnis, seperti: reservasi tiket,
pengisian ulang pulsa ponsel, informasi valuta
asing, vending machine, bahkan mobile banking.
Disamping itu aplikasi-aplikasi berbasis SMS
dapat pula dibangun untuk keperluan “bersenangsenang”, seperti download ring tone, download
operator logo, informasi jadwal film, dan lainlain. JIka kita lihat dari format SMS yang
digunakan, maka aplikasi berbasis SMS dapat
kita kategorikan ke dalam 3 kategori yaitu: plain
SMS, encoded SMS, dan encrypted SMS.
Aplikasi dengan plain SMS adalah
aplikasi dimana komunikasi antara dua pihak
yang berhubungan menggunakan bentuk teks
biasa. Misalnya aplikasi SMS untuk informasi
nilai manasiswa, pengguna mengirimkan pesan
ke
server
yang
berisi:
#NAMA#JNS
KELAMIN#NO KTP. Tentu saja aplikasi dengan
plain SMS ini membutuhkan kesepakatan format
SMS yang digunakan antara kedua pihak.
Aplikasi dengan encoded SMS adalah aplikasi
yang menggunakan SMS dengan sebuah format
tertentu yang dikenali oleh ponsel yang
bersangkutan. Aplikasi dengan encoded SMS ini
sangat bergantung pada ponsel yang digunakan.
Contoh pesan yang dapat dikirimkan dengan
encoded SMS ini adalah ring tone, operator logo,
picture messaging, screen saver, start-up logo,
dan lain-lain. Sedangkan encrypted SMS adalah
aplikasi yang menggunkan SMS dengan format
tertentu sehingga hanya dengan kode-kode
tertentu SMS tersebut bisa dibaca oleh orang.
Biasanya encrypted SMS ini dipakai untuk
password atau sandi-sandi tertentu.
Dengan berawal dari pesatnya laju
perkembangan penggunaan SMS tersebut, dan
dari keterangan sebelumnya bahwa saat ini
dibutuhkan suatu sistem/alat yang
mampu
mengkolaborasikan beberapa teknologi, yakni
elektronika, informatika dan telekomunikasi,
maka proyek akhir yang kami buat ini nantinya
diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan akan
data cuaca maupun data iklim tersebut dengan
membuat sistem sistem penerima data pada
stasiun cuaca yang memanfaatkan teknologi
SMS. Salah satu kelebihan pemanfaatan

1

teknologi ini ialah cakupan signal dari celluler
phone ini yang cukup luas. Jadi kita dapat
menempatkan stasiun cuaca dan iklim di daerah
yang sulit di jangkau oleh manusia namun daerah
ini masih dalam cakupan dari celluler phone
tersebut. Sehingga akan di peroleh data iklim
yang merata dan teliti. Selain itu program ini
akan terhubung kepada program penerima
datanya, yang akan menyimpan dan mengolah
data cuaca maupun iklim dengan hasil berupa
grafik dan peta.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan
fasilitas SMS pada teknologi celluler phone pada
jaringan operator GSM (Global System Mobile)
untuk sistem penerima data pada stasiun cuaca.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perangkat Keras
Pada penelitian ini, perangkat keras yang
digunakan antara lain seperangkat komputer.
Dimana perangkat keras ini dapat dikembangkan
fungsinya. Salah satu contoh pengembangan
fungsi komputer, yaitu dengan membuat
perangkat
keras
dan
perangkat
lunak
pengendalinya yang dapat dihubungkan ke
komputer dimana penghubungnya berupa serial
port dan paralel port (Hadi Wibowo, 2003).
Serial
port
digunakan
untuk
menghubungkan peralatan-peralatan seperti
mouse, modem, printer dan plotter. Transmisi
data melalui serial port berlangsung secara serial
atau bit demi bit sehingga memungkinkan data
dipindahkan hanya melalui satu jalur transmisi.
Hal ini bekerja seperti komunikasi serial yaitu
pemindahan data dari pengirim ke penerima
setiap satu bit pada satu waktu, faktanya setiap
bit informasi dipindahkan secara berurutan dari
satu lokasi ke lokasi yang lain (menurut
Electrical Industry Association (EIA)). Pada
umumnya pemindahan data, komunikasi serial
membutuhkan koordinasi antara perangkat
pengirim dan penerima. Sebagai contoh, kapan
memulai dan mengakhiri transmisi data, kapan
kapasitas penerimaan data terlampaui dan lainlain.
Pemindahan data secara serial dibagi
menjadi dua metode, yaitu : metode sinkron dan
metode tak sinkron. Pada metode sinkron,

peralatan pengirim dan penerima komunikasi
diselaraskan dengan menggunakan pewaktu
(clock). Pewaktu ini mengatur dengan seksama
periode yang memisahkan setiap bit. Dengan
memeriksa pewaktu tersebut, receiver dapat
menentukan apakah bit hilang atau ada bit
tambahan yang masuk pada urutan data yang
dipindahkan.
Sedangkan
metode
tak
sinkron
menambahkan penanda pada urutan bit untuk
membantu memeriksa setiap bit data. Dengan
memperkenalkan bit start yang menadai awal dari
urutan data, posisi setiap bit dapat ditentukan.
Dengan mengirimkan bit start di depan setiap
urutan 8 bit, pengirim dan penerima tidak perlu
diselaraskan dengan signal pewaktu. Satu hal
yang perlu ialah kedua sistem tersebut harus
diatur pada kecepatan transmisi yang sama.
Beberapa hal yang
komunikasi serial ialah :

penting

dalam

1.

Laju baud, merupakan ukuran kecepatan
komunikasi.

2.

Bit data, merupakan ukuran bit data yang
sebenarnya dalam suatu transmisi.

3.

Bit stop, merupakan bit penanda akhir
komunikasi paket tunggal.

4.

Paritas, merupakan bentuk sederhana
pemeriksaan kesalahan pada komunikasi
serial.

Dengan adanya pemindahan data melalui
jalur
ini
memungkinkan
data
dapat
ditransmisikan melalui sebuah kabel maupun
serat fiber optic dan gelombang radio. Dan
penggunaan gelombang radio memungkinkan
dikembangkannya pengukuran dan perekaman
dengan sistem telemetri.
2.2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) merupakan
rangkaian bahasa perintah yang ditulis dalan
format tertentu sehingga komputer dapat
melakukan kerja seperti yang dikehendaki
programmer. Perangkat lunak merupakan
jembatan antara komputer dengan penggunanya.
Untuk mendesain suatu perangkat, diperlukan
bahasa pemrograman yang dapat dipahami oleh
komputer. Bahasa pemrograman merupakan
bahasa yang digunakan dalam menulis program
di komputer. Diketahui bahwa terdapat puluhan
bahasa pemrograman. Berdasarkan jenisnya

2

bahasa pemrograman dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu :
1.

Bahasa pemrograman Tingkat Rendah
Bahasa pemrograman tingkat rendah bersifat
machine dependent, yang berarti bahasa
tingkat rendah untuk suatu mikrokomputer
dapat berbeda dengan mikrokomputer yang
lainnya tergantung pada mesin yang
digunakannya. Secara garis besar, bahasa
pemrograman ini terbagi menjadi dua yaitu
bahasa mesin dan bahasa rakitan.
Dalam bahasa mesin, semua perintah
disandikan dengan sederetan bit. Perintahperintah yang disiapkan bisa dikelompokkan
menjadi paling sedikit dua bagian, yaitu
perintah atau operasi dan operandi.
Sedangkan bahsa rakitan, sederetan bit yang
menyatakan suatu perintah tidak dijumpai,
tetapi dengan sandi lain yang lebih mudah
dipahami. Sandi-sandi ini disebut mnemonic
code.

2.

Bahasa pemrograman Tingkat Tinggi
Bahasa
pemrograman
tingkat
tinggi
merupakan bahasa pemrograman yang
mudah dipahami karena menggunakan
bahasa percakapan yang biasa digunakan.
Selain itu bahasa ini tidak tergantung pada
jenis mikrokomputer yang digunakan
(machine independent). Salah satu bahasa
pemrograman tingkat tinggi ialah BASIC
(Beginner All purpose Symbolic Instruction
Code). Bahasa BASIC merupakan bahasa
tingkat tinggi yang dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Dibandingkan dengan
bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya
seperti Pascal, dan C, bahasa BASIC lebih
sederhana dan lebih mudah dipahami.

Bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat perangkat lunak pada penelitian
ini ialah menggunakan bahasa BASIC yang
berorientasi visual yaitu Visual Basic.
Visual
Basic
merupakan
bahasa
pemrograman yang populer karena kemudahan
dalam penggunaannya. Visual Basic yang
digunakan ialah Visual Basic Versi 6.0.
2.3. Perkembangan Sistem Telekomunikasi
Perkembangan sistem telekomunikasi saat
ini telah jauh kedepan, baik mengenai perangkat
keras maupun sistem/perangkat lunak yang

mendukungnya. Sistem telekomunikasi seperti
telepon genggam (handphone), telah meluas ke
pelosok tempat. Dengan harapan informasi
penting dapat mudah terkirim atau diterima oleh
pengguna. Sistem ponsel generasi pertama (1G)
berupa layanan selular analog. Salah satu bentuk
layanan selular analog ini adalah Advanced
Mobile
Phone
System
(AMPS)
yang
dikembangkan oleh Laboratorium Bell dan
penanganan di Indonesia dilakukan oleh
Komselindo, Metrosel dan Telesetra. Setelah itu
disusul dengan hadirnya ponsel generasi kedua
(2G) yang dikenal dengan layanan Global System
For Mobile Communication (GSM) yang
dikembangkan oleh Exelcomindo, Telkomsel dan
Satelindo, serta DAMPS (CDMA) yang
diberikan oleh perusahaan Komselindo.
2.4. Short Message Service (SMS) Gateway
Short message service (SMS) merupakan
program ponsel yang menyediakan layanan untuk
mengirim dan menerima pesan pendek berupa
huruf dan angka. Keuntungan yang dapat
diberikan oleh SMS bagi pemakai meliputi:
pengiriman notifikasi dan peringatan (alert),
penyampaian pesan yang terjamin, handal,
mekanisme komunitas dengan biaya yang rendah,
kemampuan untuk menyaring pesan dan
menanggapi panggilan secara selektif.
Untuk fungsionalitas yang lebih canggih,
SMS
memberikan
beberapa
keuntungan
tambahan bagi pelanggan, pengiriman pesan ke
beberapa pelanggan sekaligus, kemampuan
menerima
informasi
yang
beragam,
pembangkitan e-mail, pembuatan user group,
integrasi dengan program data dan program
bebasis internet lainnya.
Short Messaging Entity (SME) adalah
suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim
pesan pendek. Short message service center
(SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan
perangkat lunak yang bertanggung jawab
memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan
pendek antara SME dan piranti bergerak.
SMS gateway Mobile Switching Center
(SMS-GMSC) adalah sebuah program MSC yang
mampu menerima pesan singkat dari SMSC,
mengintegrasikannya dengan home location
register (HLR) untuk informasi routing, dan
mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari
piranti bergerak yang dituju.

3

BAHAN DAN METODE

a.

Analisa
kebutuhan
diawali
dengan
menganalisa hal-hal yang dibutuhkan dalam
pembuatan program ini. Misalnya, pencarian
literatur yang berkaitan dengan sistem digital
interface antara ponsel dengan komputer,
mencari dan mempelajari sistem ponsel yang
akan digunakan, menganalisa perangkat
lunak (software) yang akan digunakan,
mempelajari teknik bahasa pemrograman
untuk dapat mengakses penerimaan data
yang diterima dari ponsel dari dan ke
komputer.

3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan dari Oktober 2004
–September 2005 di Laboratorium Instrumentasi
Meteorologi.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari
dua bagian yaitu perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware).
Adapun perangkat lunak (software) yang
digunakan adalah :
1.
2.

ActiveX (MFBUS15)
Microsoft Visual Basic 6 dan Surfer 7

Sedangkan perangkat keras (hardware)
yang digunakan adalah:
1.
2.
3.

Seperangkat Komputer
Telepon selular NOKIA 3210
Kabel data NOKIA 3210

3.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan melalui
beberapa tahapan, diawali dengan analisa
kebutuhan, perancangan sistem, penulisan script
program, uji coba, kemudian implementasi dan
diakhiri dengan pemeliharaan.

Analisa kebutuhan

b.

Perancangan Sistem
Setelah memahami analisa kebutuhan, tahap
selanjutnya membuat rancangan sistem yang
merupakan garis hubung antar kebutuhan
untuk mempermudah pembuatan sistem.
Diantaranya pembuatan diagram alir dan
struktur program. Dalam sistem ini dibuat 3
diagram alir, yaitu diagram alir untuk
membaca pesan berupa sms, diagram alir
untuk menampilkan grafik dan diagram alir
untuk menampilkan peta spasial. Ketiga
diagram ini ditunjukkan oleh Gambar 1,
Gambar 2, dan Gambar 3.

4

Gambar 1. Diagram Alir untuk Membaca Pesan (SMS)

5

Gambar 2. Diagram Alir untuk Menampilkan Grafik

6

Gambar 3. Diagram Alir untuk Menampilkan Peta Spasial

7

Selain diagram alir, hasil perancangan sistem
lainnya adalah struktur program yang
ditunjukkan pada Gambar 4. Jika struktur
program telah dibuat, dan dianalisa maka

langkah berikutnya membuat desain
interface sistem penerima tersebut. Dimana
dalam penelitian ini menggunakan bahasa
pemrograman Visual basic.

Gambar 4. Struktur Sistem Penerima Data

8

c.

ketahui atau mengkonfirmasikan sesuatu
yang merupakan prakiraan sebelumnya.

Penulisan Script Program
Tahap selanjutnya adalah tahap yang paling
menentukan hasil dari program ini. Dari
struktur program, semua proses yang ada
dalam program ini terlebih dahulu dibuat
diagram alirnya. ke dalam bahasa
pemrograman sehingga bahasa atau langkah
– langkah proses yang dikehendaki dapat di
mengerti oleh komputer. Baik tidaknya
program yang dihasilkan, teragantung baik
tidaknya seseorang dalam merubah bahasa
yang digunakan manusia ke dalam bahasa
yang dimengerti oleh komputer.

Sedangkan secara teknis, penelitian
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut
1.

Menghubungkan
Ponsel

Komputer

PC

dengan

Cara menghubungkan komputer PC dengan
Ponsel ialah melakukan koneksi dengan
kabel data antara Ponsel dengan komputer
melalui port serial.
2.

Pembuatan Perangkat Lunak
Pembuatan perangkat lunak, untuk menerima
data dengan kata lain membuat sistem
penerima data menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.
Dimana dalam sistem penerima data meliputi
penyusunan media peyimpanan data,
pengaktifan
SMS
Gateway,
dan
pengoperasian sistem.
Menyusun media penyimpanan
Salah satu hal yang penting dalam
pembangunan sistem pemanfaatan teknologi
ponsel untuk sistem penerima data stasiun
cuaca adalah penyimpanan data, karena
informasi akan didapatkan dari hasil
pengolahan data tersebut. Data adalah
kumpulan fakta dasar yang terpisah. Data
menggambarkan suatu organisasi. Kumpulan
fakta dasar yang terpisah ini menyampaikan
arti tapi pada umumnya tidak berguna bagi
data itu sendiri. Informasi merupakan data
yang sudah di manipulasi atau diolah,
sehingga
dapat
berguna
untuk
penggunannya. Dengan kata lain, informasi
harus
mempunyai
nilai.
Informasi
memberitahu kita sesuatu yang belum kita

Mengaktifkan SMS Gateway
Apabila komputer dan ponsel telah
dapat terhubung dengan baik maka langkah
selanjutnya adalah mengaktifkan program
untuk terhubung dengan SMS Gateway.
Pengoperasian Sistem
Setelah semua persiapan selesai,
langkah selanjutnya adalah mengeksekusi
program program Pemanfaatan Teknologi
Ponsel Untuk Sistem Penerima Data Stasiun
Cuaca. Setelah program mulai dijalankan,
maka program akan melakukan koneksi
SMS dengan gateway. Setelah itu, program
akan mendaftarkan diri sebagai pengambil
pesan pada SMS gateway untuk memberikan
satu buah SMS.
Program akan mengecek apakah ada
SMS yang masuk, kemudian program akan
kembali melakukan koneksi dengan SMS
gateway. Jika ada SMS yang masuk, maka
program akan menentukan asal pengirim,
dan akan melakukan segmentasi sesuai
dengan isi SMS yang diterima, kemudian
akan menyimpan pada kolom yang sesuai.
Sistem Penerimaan Data
Setelah melalui proses perancangan sistem,
penulisan ke dalam bahasa pemogramman
dan pembuatan struktur menu maka
terbentuk suatu sistem penerima data stasiun
cuaca. Pada sistem ini, perangkat lunak yang
digunakan adalah berupa kontrol ActiveX
yang disebut Mfbus15.ocx. Alat ini yang
berfungsi sebagai penghubung antara
perangkat keras (handphone) dengan
perangkat lunak, sehingga memungkinkan
transfer data terjadi.
Suatu sistem akan berarti/bermanfaat jika
pengguna dapat dengan mudah dan mengerti
dalam menggunakannya. Hal ini merupakan
salah satu alasan, seorang programmer
membuat suatu sistem dengan tampilan yang
menarik dan menu-menu yang mudah
dimengerti oleh pengguna. Akan tetapi,
penampilan yang menarik tidak bermanfaat
jika sistem tidak berjalan sesuai alir yang
diinginkan pengguna.

9

Sistem penerima data stasiun cuaca, tediri
atas tiga pemikiran utama, yaitu monitoring,
data terkini, dan identitas stasiun. Pada
monitoring berisikan informasi stasiun (no,
nama, dan letak geografis stasiun). Selain
informasi
stasiun,
terdapat
database
parameter iklim dimana data-data tersebut
dapat langsung diolah menjadi tabel dan
grafik sehingga memudahkan pengguna
membacanya. Secara otomatis data-data
iklim yang diterima dari sistem pengiriman
data cuaca melalui SMS akan langsung
tersimpan pada monitoring.
Pemikiran kedua yaitu data terkini, pada data
terkini kita dapat melihat data cuaca terakhir
dari stasiun yang ada, dan melihat data cuaca
yang sebelumnya. Selain itu kita dapat
melihat sebaran spasial dari unsur cuaca
seperti suhu dan curah hujan.
Pemikiran ketiga merupakan identitas
stasiun,
dimana
berisikan
informasi
kumpulan informasi stasiun, informasi disini
dalam dilakukan pengeditan, penghapusan,
serta dapat menambah informasi baru.

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Teknologi Ponsel

Perkembangan telekomunikasi saat ini
tidak seiring dengan perkembangan dalam bidang
instrumentasi meteorologi. Dimana masih
banyaknya stasiun-stasiun klimatologi dan
meteorologi yang menggunakan peralatan
konvensional. Selain hal peralatan, pengiriman
data stasiun ke pusat pengumpulan data
menghadapi hambatan, seperti jauhnya letak
stasiun, dan pengiriman data yang masih
mengunakan jasa pos. Sehingga menyebabkan
kesulitan pengguna mendapatkan data cuaca yang
up to date. Hal ini yang menjadi dasar penelitian
untuk memanfaatan teknologi ponsel untuk
menerima data stasiun cuaca.
Berdasarkan alasan diatas, output dari
penelitian ini diharapkan dapat memudahkan
pengguna dalam menerima informasi data cuaca
yang up to date, memiliki peyimpanan data
(database), dan dapat mengolah data secara
sederhana seperti grafik, dan gambar. Oleh
karena itu dibuatlah sistem penerima data stasiun
cuaca
dengan memanfaatkan sistem SMS
Gateway. Sistem ini bekerja menerima data cuaca

dari
stasiun
cuaca
pengirim
dengan
memanfaatkan sistem sms melalui ponsel.
Dimanfaatkannya sistem SMS Gateway,
karena SMS gateway Mobile Switching Center
(SMS-GMSC) merupakan sebuah program MSC
yang mampu menerima pesan singkat dari
SMSC, mengintegrasikannya dengan home
location register (HLR) untuk informasi routing,
dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC
dari piranti bergerak yang dituju. Dengan
demikian pengguna dengan mudah dan cepat
dapat menerima data cuaca, hanya dengan
mengirimkan sms permintaan data cuaca kepada
sistem pengiriman data, kemudian akan
mendapatkan jawaban berupa data cuaca.
Sebenarnya data – data cuaca tersebut berupa
kode – kode parameter iklim yang diterima
sistem dari database kemudian kode – kode
tersebut dibaca oleh sistem penerima data, dan
diteruskan kepada pengguna dalam bentuk
informasi sederhana.
4.2.

Sistem Penerima Data Stasiun Cuaca

Setelah melalui proses perancangan
sistem, penulisan ke dalam bahasa pemograman
dan pembuatan struktur menu maka terbentuk
suatu sistem penerima data stasiun cuaca. Pada
sistem ini, perangkat lunak yang digunakan
adalah berupa kontrol ActiveX yang disebut
Mfbus15.ocx. Alat ini yang berfungsi sebagai
penghubung antara perangkat keras (handphone)
dengan
perangkat
lunaknya.
Sehingga
memungkinkan transfer data terjadi.
Suatu sistem akan berarti/bermanfaat jika
pengguna dapat dengan mudah dan mengerti
dalam menggunakannya. Hal ini merupakan
salah satu alasan, seorang programmer membuat
suatu sistem dengan tampilan yang menarik dan
menu-menu yang mudah dimengerti oleh
pengguna. Akan tetapi, penampilan yang menarik
tidak bermanfaat jika sistem tidak berjalan sesuai
alir yang diinginkan pengguna.
Struktur Menu
Sebelum memasuki tahapan perancangan
sistem, dibuat terlebih dahulu alir program
(flowchart), kemudian dari alir ini dibuatlah
struktur program. Dari struktur program ini
dibuatlah bahasa pemograman dalam bentuk
bahasa pemograman bahasa tingkat tinggi yaitu
visual basic. Dimana dibuatlah menu utama dan
submenu – menu pendukung hingga sistem/

10

program yang dibuat dapat berjalan sesuai alir
struktur program.
Struktur menu dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu menu utama, menu pendukung, dan
submenu pendukung, dimana :
1.

Menu utama mempunyai fungsi sebagai
kunci pintu untuk membuka informasi yang
ada dalam sistem yang dibuat, dan
merupakan inti pemikiran atau jalur utama
dari program tersebut, yang menghubungkan
dengan menu pendukung serta submenu
yang ada.

2.

Menu pendukung mempunyai fungsi
memberikan penjelasan, petunjuk mengenai
penggunaan dari sistem kepada pengguna.
Pemasukan/input data yang akan diolah atau
membuka,
mencari
informasi
yang
dibutuhkan pengguna.

3.

Submenu pendukung, biasanya programmer
membuat submenu ini sebagai hasil/output
dari menu pendukung, dikatakan hasil akhir
yang diterima oleh pengguna dapat berupa
grafik, tabel maupun dalam bentuk file.

Sedangkan struktur menu pada sistem
penerima data stasiun cuaca dibuat mengikuti alir
program dimana menu utama dapat melakukan
koneksi dengan sistem SMS Gateway,
mendaftarkan diri sebagai pengampil pesan pada
SMS Gateway, memerintahkan SMS Gateway
untuk memberikan satu buah SMS. Selanjutnya
oleh menu pendukung dapat menentukan asal
SMS tersebut diter