Respon Penggunaan Media Tanam Dan Pemberian Iba Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gempol (Nauclea Orientalis L.).

RESPON PENGGUNAAN MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN
IBA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK GEMPOL
(Nauclea orientalis L.)

DWI NUR INDAH

DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Respon Penggunaan
Media Tanam dan Pemberian IBA terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gempol
(Nauclea orientalis L.) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015
Dwi Nur Indah
NIM E44110072

ABSTRAK
DWI NUR INDAH. Respon Penggunaan Media Tanam dan Pemberian IBA
terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gempol (Nauclea orientalis L.). Dibimbing
oleh ANDI SUKENDRO.
Gempol (Nauclea orientalis L.) merupakan jenis pohon yang tumbuh secara
alami di dataran rendah dan rawa air tawar. Perbanyakan tanaman melalui stek
pucuk dilakukan sebagai alternatif untuk pengadaan bibit tanaman gempol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tanam dan
efektivitas zat pengatur tumbuh IBA (Indole Butyric Acid) terhadap pertumbuhan
akar stek gempol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor media tanam dan
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Media yang digunakan adalah campuran
tanah, pasir, kompos tanpa hidrogel dan menggunakan hidrogel sedangkan ZPT
yang digunakan yaitu IBA 0 ppm (kontrol), 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian IBA 20 ppm menghasilkan jumlah akar
primer, panjang akar primer, dan jumlah akar sekunder terbaik, yaitu sebesar 10
akar primer, 7.47 cm, dan 29 akar sekunder. Pemberian IBA 20 ppm cenderung
lebih efektif digunakan untuk pertumbuhan akar stek gempol dibandingkan
dengan perlakuan lainnya.
Kata kunci: gempol, hidrogel, stek, zat pengatur tumbuh

ABSTRACT
DWI NUR INDAH. Response the Usage of Plant Mediums and Provision of IBA
towards the Growth of Gempol (Nauclea orientalis L.) Shoot Cuttings.
Supervised by ANDI SUKENDRO.
Gempol (Nauclea orientalis L.) is a type of tree that grows naturally in the
lowlands and freshwater swamp. The plants propagation through shoot cuttings
was conducted as an alternative for seed supply of gempol plant. This study aims
to evaluate the effect of plant mediums and to discover the effectiveness of plant
growth regulator IBA (Indole Butyric Acid) towards the growth of gempol
cuttings root. Experimental design that used is the Completely Randomized
Design with factorial including two factors, there are a plant mediums and
provision of plant growth regulator (PGR) factors. The plant mediums used are
mixture of soil, sand, compost without hydrogel and with hydrogel meanwhile

PGR used are IBA 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, and 30 ppm. The result showed that
the IBA provision of 20 ppm produced the best amount of primary roots, the
primary root length and the amount of secondary roots were 10 primary roots,
7.47 cm, and 29 secondary roots. The IBA provision of 20 ppm tend to be more
effective to be used for the growth of gempol cuttings root compared to other
treatments.
Key words: cuttings, gempol, hydrogel, plant growth regulator

RESPON PENGGUNAAN MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN
IBA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK GEMPOL
(Nauclea orientalis L.)

DWI NUR INDAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Silvikultur


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Respon Penggunaan Media Tanam dan Pemberian IBA terhadap
Pertumbuhan Stek Pucuk Gempol (Nauclea orientalis L.)
Nama
: Dwi Nur Indah
NIM
: E44110072

Diketahui oleh

Ir Andi Sukendro, MSi
Pembimbing

Diketahui oleh


Prof Dr Ir Nurheni Wijayanto, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Januari 2015 ini tentang Respon
Penggunaan Media Tanam dan Pemberian IBA terhadap Stek Pucuk Gempol
(Nauclea orientalis L.).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir Andi Sukendro, MSi selaku
pembimbing yang telah banyak memberi pengarahan dan saran selama penelitian
serta penulisan skripsi ini, Bapak Dr Ir Iwan Hilwan, MS selaku ketua sidang dan
Bapak Ir Siswoyo, MSi selaku dosen penguji yang telah memberi masukan untuk
penulisan skripsi ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada International
Tropical Timber Organization (ITTO) melalui Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan Gunung Batu yang telah memberi bantuan alat untuk
penelitian. Disamping itu, tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak
Persemaian Permanen Dramaga dan Tri Isti Rahayu yang membantu dalam

mempersiapkan bahan penelitian serta Wulan Dwi Ayuning Putri dalam
pengolahan data. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada keluarga
tercinta Bapak, Ibu, kakak, adik tersayang atas doa dan kasih sayangnya, keluarga
Cenah, teater enhakam, teman-teman sinabung, dan keluarga besar Silvikultur 48
serta pihak lain yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian
studi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2015
Dwi Nur Indah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii


DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

1


METODE

1

Waktu dan Tempat Penelitian

1

Alat dan Bahan

2

Prosedur Analisis Data

2

Prosedur Penelitian

3


HASIL DAN PEMBAHASAN

5

Hasil

5

Pembahasan

7

SIMPULAN DAN SARAN

10

Simpulan

10


Saran

10

DAFTAR PUSTAKA

10

RIWAYAT HIDUP

14

DAFTAR TABEL
1 Rancangan percobaan
2 Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian
ZPT terhadap beberapa variabel stek gempol
3 Persentase hidup stek gempol umur 30 HST pada masing-masing
perlakuan
4 Persentase berakar stek gempol umur 30 HST pada masing-masing
perlakuan

5 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap jumlah akar
primer stek gempol umur 30 HST
6 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap panjang akar
primer stek gempol umur 30 HST
7 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap jumlah akar
sekunder stek gempol umur 30 HST

2
5
6
6
6
7
7

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4

Sungkup propagasi (a) dan peletakkan sungkup propagasi (b)
Bahan stek pucuk
Pemberian ZPT
Pertumbuhan akar pada berbagai konsentrasi IBA dalam campuran
media tanam tanpa hidrogel (a) dan campuran media tanam
menggunakan hidrogel (b)

3
4
4

9

DAFTAR LAMPIRAN
1 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
jumlah akar primer stek gempol
2 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
panjang akar primer stek gempol
3 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
jumlah akar sekunder stek gempol
4 Pengamatan suhu dan kelembaban udara di dalam sungkup propagasi
stek pucuk gempol selama 30 hari.

12
12
12
12

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gempol (Nauclea orientalis L.) adalah jenis pohon yang tumbuh secara
alami di daratan rendah, rawa air tawar, dan di sepanjang tepi sungai (Muslich et
al. 2014). Tanaman gempol mampu bertahan terhadap kondisi genangan air asam
tambang (Mawaddah et al. 2012). Kayu gempol dapat digunakan untuk bahan
bangunan, furniture, bahan kerajinan, veneer, kayu lapis, dan baik untuk produksi
pulp dan kertas (Kosasih et al. 2011).
Teknik perbanyakan tanaman gempol dapat dilakukan secara generatif
maupun vegetatif. Perbanyakan tanaman gempol secara generatif dilakukan
dengan biji (Muslich et al. 2014). Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara
generatif tergantung dengan musim berbuah, sehingga upaya untuk mengatasi
pengadaan bibit tanaman gempol dapat dilakukan dengan alternatif perbanyakan
tanaman secara vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif, salah satunya dapat dilakukan
melalui stek. Stek adalah teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dapat
menghasilkan tanaman secara cepat dengan jumlah memadai yang sifatnya sama
dengan induknya. Pemilihan media tanam yang tepat dan penambahan zat
pengatur tumbuh (ZPT) yang efektif merupakan salah satu faktor keberhasilan
stek. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian stek dengan campuran media
tanah, pasir, kompos dan hidrogel untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
tanam serta pemberian zat pengatur tumbuh IBA (Indole Butyric Acid) untuk
mengetahui efektifitas pemberian IBA terhadap pertumbuhan akar stek gempol.

Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tanam
dan efektifitas pemberian ZPT IBA terhadap pertumbuhan akar stek gempol.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mampu memberi informasi tentang pengaruh
penggunaan media tanam dan pemberian ZPT IBA pada stek pucuk gempol serta
budidaya tanaman gempol melalui stek untuk mengatasi pengadaan bibit gempol.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Januari hingga bulan Februari 2015 di Rumah
Kaca Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

2
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah gelas plastik sebanyak 120 buah, gunting stek,
ember, hand sprayer, wajan, kompor gas, sekop tanah, labu takar, pipet, gelas
steril, timbangan elektrik, kamera digital, alat tulis, termohigrometer digital,
Microsoft Office Excel dan software SAS 9.1 Portable. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bibit gempol umur 4 bulan, sungkup propagasi,
hidrogel bahan basah, tanah murni, pasir, kompos, IBA konsentrasi 10 ppm, 20
ppm, dan 30 ppm, larutan NaOH, aquades, alkohol 70% dan fungisida benomil
50% (Benlox 50 WP).

Prosedur Analisis Data
Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
faktorial dengan dua faktor dan ulangan sebanyak tiga kali. Jumlah unit ulangan
sebanyak 5, sehingga jumlah seluruh kombinasi perlakuan sebanyak 120 bahan
stek pucuk. Faktor penelitian tersebut antara lain:
1. Faktor media tanam (A), yang terdiri dari dua taraf:
M1 = Tanah + pasir + kompos tanpa hidrogel (kontrol)
M2 = Tanah + pasir + kompos dengan hidrogel
2. Faktor perbedaan pemberian ZPT (B), yang terdiri dari empat taraf:
Z0 = Tanpa ZPT (kontrol)
Z1 = IBA 10 ppm
Z2 = IBA 20 ppm
Z3 = IBA 30 ppm
Rancangan percobaan dibuat untuk memudahkan dalam melakukan analisis
data yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Rancangan percobaan
Perlakuan media tanam
M1
M2

Perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT)
Z0
Z1
Z2
Z3
M1Z0
M1Z1
M1Z2
M1Z3
M2Z0
M2Z1
M2Z2
M2Z3

Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan pada saat panen kemudian
dianalisis dengan menggunakan model linier: Yij = µ + αi + βj + (αβ)ij+ εijk
(Mattjik dan Sumertajaya 2006).
Keterangan:
Y
: respon dari pengamatan pada faktor M (media tanam) taraf ke-i,
faktor Z (ZPT) taraf ke-j dan ulangan ke-k
µ
: nilai rataan umum
αi
: pengaruh perlakuan media tanam ke-i
βj
: pengaruh perlakuan pemberian ZPT ke-j
(αβ)ij : pengaruh interaksi faktor media tanam pada taraf ke-i dengan faktor
pemberian ZPT pada taraf ke-j

3
εijk
i
j
k

: pengaruh acak faktor media tanam pada taraf ke-i dengan faktor
pemberian ZPT pada taraf ke-j dan ulangan ke-k
: media tanam (campuran tanah, pasir, kompos tanpa hidrogel dan
menggunakan hidrogel)
: pemberian ZPT (0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm)
: ulangan 1, 2, dan 3

Analisis data menggunakan Microsoft Office Excel dan software SAS 9.1
Portable. Analisis sidik ragam menggunakan uji F terhadap variabel yang diamati,
dilakukan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara berbagai perlakuan yang
diberikan, jika P-value > α (0.05) maka perlakuan tidak memberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap variabel yang diamati dan jika P-value < α (0.05)
maka perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap variabel yang
diamati. Uji lanjut wilayah berganda Duncan dilakukan apabila hasil sidik ragam
menyatakan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata.

Prosedur Penelitian
Persiapan sungkup propagasi
Sungkup yang digunakan adalah sungkup propagasi yang dikembangkan
oleh KOFFCO. Sungkup terbuat dari plastik PVC transparan yang memiliki
bagian dasar dan bagian penutup berukuran (66 x 37 x 33) cm dengan ketebalan
plastik 0.8 mm dan volume sekitar 81 000 cm3 (Sumbayak dan Komar 2010).
Bahan Sungkup propagasi dan peletakkannya dapat dilihat pada Gambar 1.
a

b

Gambar 1 Sungkup propagasi (a) dan peletakkan sungkup propagasi (b)
Persiapan media tanam
Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pasir, dan kompos
dengan perbandingan (1:1:1). Campuran media tersebut disterilisasi dengan cara
disangrai selama 30 menit, setelah itu didinginkan dan dimasukkan ke dalam 60
gelas plastik sampai terisi penuh sedangkan 60 gelas plastik sisanya diisi dengan
media tanam tanah, pasir, dan kompos yang dicampurkan dengan hidrogel.
Hidrogel bahan basah didapatkan dengan merendam hidrogel menggunakan air
selama 24 jam, agar hidrogel dapat mengembang sempurna. Peletakkan posisi
hidrogel diletakkan diantara campuran media tanam lain. Media kemudian diberi
fungisida benomil 50% (Benlox) untuk mencegah tumbuhnya cendawan.

4
Persiapan bahan stek
Bibit gempol yang digunakan berumur 4 bulan, diperoleh dari Persemaian
Permanen IPB Dramaga yang berasal dari perbanyakan tanaman secara generatif
menggunakan biji di CIFOR Bogor. Bibit gempol yang disiapkan sebanyak 120
bibit. Bahan stek dipotong dari bibit gempol menggunakan gunting stek. Bahan
stek dipotong pada bagian pucuk tanaman dengan ukuran 5 - 7 cm. Bagian dasar
batang dipotong dengan kemiringan sudut ± 45° untuk memperluas permukaan
dalam penyerapan air dan pembentukan akar serta memotong daun 1/3 hingga 1/2
daun untuk mengurangi penguapan yang disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2 Bahan stek pucuk
Pemberian ZPT
ZPT yang digunakan adalah IBA sebanyak 6 mg. IBA yang sudah
ditimbang kemudian dilarutkan dalam beberapa tetes NaOH agar menjadi cair.
Pelarutan IBA dengan NaOH adalah modifikasi metode yang dilakukan Novan
(2014). IBA yang sudah dilarutkan kemudian diencerkan dengan aquades
sebanyak 200 mL untuk memperoleh konsentrasi IBA 30 ppm. Volume dari IBA
30 ppm hanya diambil sebanyak 100 mL, sisanya digunakan untuk membuat
konsentrasi IBA 10 ppm dan IBA 20 ppm. IBA 10 ppm diperoleh dengan
mengencerkan 33.3 mL IBA 30 ppm dengan aquades sebanyak 66.7 mL
sedangkan IBA 20 ppm diperoleh dengan mengencerkan 66.7 mL IBA 30 ppm
dengan aquades sebanyak 33.3 mL. Pemberian ZPT IBA dengan konsentrasi (10
ppm, 20 ppm, dan 30 ppm) dilakukan dengan cara perendaman selama ± 10 menit
di bagian dasar batang yang disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Pemberian ZPT
Penanaman
Penanaman stek pucuk gempol dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-09.00
WIB dan pada sore hari pukul 15.00-17.00 WIB. Stek ditanam secara vertikal
pada gelas plastik yang sudah terisi media namun tidak boleh sampai menyentuh
hidrogel untuk menghindari kebusukan pada stek, kemudian dilakukan
penyiraman dan penutupan sungkup kembali.

5
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan stek meliputi kegiatan penyiraman, pembersihan
gulma, dan pembuangan daun yang rontok agar tidak membusuk dan menjalar ke
bahan stek lainnya. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban pada
sungkup dan mencegah kekeringan pada stek. Kegiatan penyiraman dilakukan
apabila kelembaban dibawah 90% pada pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB dan sore
hari pukul 15.00-17.00 WIB.
Pengamatan dan pengambilan data
Variabel yang diamati dan diukur pada penelitian ini adalah persentase
hidup stek, persentase berakar, jumlah akar primer, panjang akar primer, dan
jumlah akar sekunder. Pengamatan suhu dan kelembaban dilakukan setiap hari
selama 30 hari pada pagi, siang, dan sore hari. Pengambilan data dilakukan pada
saat panen yaitu 30 hari setelah tanam (HST).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah persentase hidup,
persentase berakar, jumlah akar primer, panjang akar primer, dan jumlah akar
sekunder. Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap beberapa variabel yang
diukur dapat dilihat pada Tabel 2. Perlakuan tunggal pemberian ZPT memberikan
pengaruh yang nyata terhadap jumlah akar primer, panjang akar primer, dan
jumlah akar sekunder stek gempol. Faktor tunggal perlakuan media tanam dan
interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel yang
diamati.
Tabel 2 Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian
ZPT terhadap beberapa variabel stek gempol
Variabel
% Hidup
% Berakar
Jumlah Akar Primer
Panjang Akar Primer
Jumlah Akar Sekunder

Media Tanam (M)
tn
tn
tn
tn
tn

Perlakuan
Pemberian ZPT (Z)
tn
tn
*
*
*

Interaksi M x Z
tn
tn
tn
tn
tn

tn = tidak berpengaruh nyata (P-value > 0.05), * = berpengaruh nyata (P-value < 0.05) pada selang
kepercayaan 95%.

Persentase Hidup
Persentase hidup stek dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah stek
yang hidup terhadap jumlah seluruh stek yang ditanam. Hasil pengamatan dan
pengukuran pada saat panen menunjukkan bahwa rata-rata persentase hidup stek
secara keseluruhan sebesar 100% dengan persentase masing-masing perlakuan
dapat dilihat pada Tabel 3.

6
Tabel 3

Persentase hidup stek gempol umur 30 HST pada masing-masing
perlakuan

Perlakuan
Z0 (kontrol)
Z1 (10 ppm)
Z2 (20 ppm)
Z3 (30 ppm)
Rata-rata

Media tanam
M1 (campuran media tanam tanpa
M2 (campuran media tanam
hidrogel)
dengan hidrogel)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Persentase Berakar
Persentase stek yang berakar dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah
stek yang berakar terhadap jumlah seluruh stek yang ditanam. Hasil pengamatan
dan pengukuran pada saat panen menunjukkan bahwa rata-rata persentase berakar
stek secara keseluruhan sebesar 100% dengan persentase masing-masing
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Persentase berakar stek gempol umur 30 HST pada masing-masing
perlakuan
Perlakuan
Z0 (kontrol)
Z1 (10 ppm)
Z2 (20 ppm)
Z3 (30 ppm)
Rata-rata

Media tanam
M1 (campuran media tanam tanpa
M2 (campuran media tanam
hidrogel)
dengan hidrogel)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Jumlah Akar Primer
Akar primer dihitung berdasarkan jumlah akar primer yang tumbuh pada
setiap stek gempol yang berakar. Hasil sidik ragam pada Tabel 2 menyatakan
bahwa perlakuan pemberian ZPT berpengaruh nyata terhadap jumlah akar primer
stek gempol. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian lanjutan dengan uji wilayah
berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 5. Rata-rata jumlah akar primer
tertinggi ditunjukkan pada perlakuan IBA 20 ppm sebanyak 10 akar primer.
Tabel 5 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap jumlah akar
primer stek gempol umur 30 HST
Perlakuan

Jumlah akar primer

Z0 (kontrol)
Z1 (10 ppm)
Z2 (20 ppm)
Z3 (30 ppm)

7.33c
8.50b
10.00a
9.83a

Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada selang
kepercayaan 95%.

7
Panjang Akar Primer
Panjang akar primer dihitung berdasarkan panjang akar primer terpanjang
yang tumbuh pada setiap stek pada akhir pengamatan. Hasil sidik ragam pada
Tabel 2 menyatakan bahwa perlakuan pemberian ZPT berpengaruh nyata terhadap
panjang akar primer stek gempol. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian lanjutan
dengan uji wilayah berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 6. Rata-rata
panjang akar primer tertinggi ditunjukkan pada perlakuan IBA 20 ppm sebanyak
7.47 cm.
Tabel 6 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap panjang akar
primer stek gempol umur 30 HST
Perlakuan

Panjang akar primer (cm)

Z0 (kontrol)
Z1 (10 ppm)
Z2 (20 ppm)
Z3 (30 ppm)

7.08b
7.13b
7.47a
7.28ab

Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada selang
kepercayaan 95%.

Jumlah Akar Sekunder
Akar sekunder dihitung berdasarkan jumlah akar sekunder yang tumbuh
pada setiap akar primer stek gempol. Hasil sidik ragam pada Tabel 2 menyatakan
bahwa perlakuan pemberian ZPT berpengaruh nyata terhadap jumlah akar
sekunder stek gempol. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian lanjutan dengan uji
wilayah berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 7. Rata-rata jumlah akar
sekunder tertinggi ditunjukkan pada perlakuan IBA 20 ppm sebanyak 29 akar
sekunder.
Tabel 7 Uji lanjutan Duncan pengaruh pemberian ZPT terhadap jumlah akar
sekunder stek gempol umur 30 HST
Perlakuan

Jumlah akar sekunder

Z0 (kontrol)
Z1 (10 ppm)
Z2 (20 ppm)
Z3 (30 ppm)

20.50c
24.33bc
29.00a
26.67ab

Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada selang
kepercayaan 95%.

Pembahasan
Stek (cutting) merupakan salah satu perbanyakan tanaman secara vegetatif
untuk menumbuhkan bagian atau potongan tanaman sehingga menjadi tanaman
baru. Keunggulan perbanyakan dengan stek adalah tanaman akan memiliki sifat
persis dengan induknya, waktu yang dibutuhkan relatif singkat, dan mudah
dilakukan (Wijaya dan Budiana 2014). Terbentuknya akar pada stek merupakan

8
modal awal keberhasilan perbanyakan tanaman dengan stek, karena akar berperan
dalam pengambilan hara (nutrisi) yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman selanjutnya (Moko 2004) dalam (Fiani dan Moko 2006). Media tanam
campuran tanah, pasir, dan kompos dapat mempengaruhi pertumbuhan stek
karena memberikan kelembaban, unsur hara, air, drainase, dan aerasi sehingga
dapat menopang pertumbuhan stek yang lebih baik (Mahfudz et al. 2006).
Hidrogel dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan
menyediakan air sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar (Raharjo 2007).
Bahan stek yang berasal dari bagian tanaman yang masih muda akan lebih
mudah berakar daripada bahan stek yang berasal dari bagian tanaman yang sudah
tua karena pada jaringan organ yang masih muda banyak mengandung jaringan
meristematik yang masih mampu melakukan pertumbuhan dan deferensiasi
(Dwidjoseputro 1990 dalam Irwanto 2001). Kemampuan stek untuk membentuk
akar adventif akan berkurang seiring dengan penambahan umur pada tanaman
induknya (Hartmann dan Kester 1990 dalam Yulistyani et al. 2014). Menurut
Hartmann et al. (2002) dalam Mashudi dan Adinugraha (2014) untuk
mendapatkan persen jadi stek pucuk yang cukup tinggi diperlukan bahan stek
yang jaringannya sudah mulai berkayu (tidak lunak). Hal tersebut sesuai dengan
kondisi bahan stek gempol yang digunakan. Bahan stek gempol yang digunakan
berasal dari bibit berumur 4 bulan dengan kondisi pada batang bawah sudah mulai
berkayu. Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan stek gempol adalah bagian
pucuk karena pucuk merupakan sumber auksin tanaman. Menurut Mashudi dan
Adinugraha (2014) keberadaan daun pada stek pucuk dapat mempengaruhi
keberhasilan tumbuh stek karena daun berperan dalam proses fotosintesis untuk
menghasilkan karbohidrat sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan yang
cukup pada bahan stek dibutuhkan untuk pembentukan akar. Apabila daun pada
stek terlalu banyak (luas) maka laju transpirasi akan tinggi sehingga dapat
menyebabkan stek menjadi layu, oleh karena itu dilakukan pemotongan 1/3
hingga 1/2 daun pada bahan stek.
Zat pengatur tumbuh atau hormon berperan penting dalam banyak proses
pertumbuhan. Tanaman sebenarnya sudah memiliki hormon tumbuh di dalamnya,
yaitu hormon yang termasuk dalam golongan auksin. Namun, hormon yang ada
pada tanaman jumlahnya sangat sedikit. Auksin digunakan untuk meningkatkan
pembentukan bunga dan membantu dalam perakaran. Zat pengatur tumbuh yang
tergolong auksin adalah Indole Acetic Acid (IAA), Naphtalene Acetic Acid
(NAA), dan Indole Butyric Acid (IBA). IAA biasanya mudah menyebar ke bagian
lain sehingga menghambat perkembangan pertumbuhan pucuk dan NAA
mempunyai kisaran konsentrasi yang sempit sehingga penggunaannya harus hatihati agar konsentrasi optimum yang dapat meracuni tidak terlampaui (Wudianto
2002). IBA lebih lazim digunakan untuk memacu perakaran dibandingkan dengan
NAA atau auksin lainnya. IBA bersifat lebih baik daripada IAA dan NAA karena
kandungan kimianya lebih stabil, daya kerjanya lebih lama dan relatif lebih
lambat ditranslokasikan di dalam tanaman sehingga memungkinkan memperoleh
respon yang lebih baik terhadap perakaran stek (Kusumo 1990 dalam Maulida et
al. 2013). Konsentrasi IBA bertahan pada tingkat yang tepat, khususnya pada
tahap pembentukan akar selanjutnya (Salisbury dan Ross 1995).
Hasil pengamatan dan pengukuran pada penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang

9
diamati (Tabel 2). Berdasarkan Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa persentase
hidup dan persentase berakar stek gempol untuk semua perlakuan memperoleh
hasil sebesar 100% diduga karena media tanam yang digunakan mampu
menyediakan tempat tumbuh yang baik untuk pertumbuhan stek dan terciptanya
kondisi iklim mikro yang optimal untuk pertumbuhan stek (suhu yang diamati di
dalam sungkup berkisar antara 23.5-30.2 °C dan kelembaban berkisar antara 7696%). Hasil penelitian Mahfudz et al. (2006) menyatakan bahwa campuran media
tanam tanah, pasir, dan kompos merupakan media tanam yang optimal dalam
menyediakan tempat tumbuh stek. Mahlstede (1962) dalam Djamhuri (2011)
menyatakan bahwa kelembaban yang optimal untuk perakaran stek berdaun
adalah sekitar 90% pada saat belum terbentuk perakaran dan minimal 75% ketika
mulai terbentuk akar-akar yang masih lemah. Hartmann et al. (1997) dalam
Djamhuri (2011) menambahkan bahwa secara umum temperatur yang diperlukan
untuk pertumbuhan stek berkisar antara 21-27 °C.
Perlakuan pemberian ZPT IBA berpengaruh nyata terhadap jumlah akar
primer, panjang akar primer, dan jumlah akar sekunder berdasarkan hasil
pengamatan dan pengukuran (Tabel 2). Berdasarkan Tabel 5 untuk rata-rata
jumlah akar primer stek gempol umur 30 HST menunjukkan bahwa perlakuan
pemberian IBA 20 ppm dan 30 ppm tidak berbeda nyata. Berdasarkan Tabel 6 dan
7 untuk rata-rata panjang akar primer dan jumlah akar sekunder stek menunjukkan
bahwa perlakuan pemberian IBA 20 ppm memperoleh hasil yang tertinggi
dibandingkan dengan perlakuan tanpa IBA (kontrol). Wudianto (2002)
menyatakan bahwa zat pengatur tumbuh atau hormon hanya efektif pada jumlah
tertentu, yaitu pada konsentrasi hormon yang terlalu tinggi dapat merusak bagian
yang terluka sedangkan konsentrasi di bawah optimum menjadi tidak efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian IBA 20 ppm merupakan
konsentrasi yang cenderung efektif dalam pertumbuhan akar stek pucuk gempol.
Pertumbuhan akar pada berbagai konsentrasi IBA yang digunakan dalam
campuran media tanam tanpa hidrogel dan campuran media tanam menggunakan
hidrogel disajikan pada Gambar 4.
a

b

Gambar 4 Pertumbuhan akar pada berbagai konsentrasi IBA dalam campuran
media tanam tanpa hidrogel (a) dan campuran media tanam
menggunakan hidrogel (b)

10

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian perbanyakan tanaman gempol melalui stek pucuk menghasilkan
persentase hidup dan persentase berakar sebesar 100%. Penggunaan media tanam
campuran tanah, pasir, kompos tanpa hidrogel dan menggunakan hidrogel tidak
memberikan pengaruh namun mampu menyediakan tempat tumbuh yang memacu
perakaran untuk stek gempol. Pemberian ZPT IBA 20 ppm cenderung lebih
efektif digunakan untuk pertumbuhan akar dibandingkan dengan perlakuan
lainnya.

Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbanyakan tanaman gempol
melalui stek pucuk tanpa menggunakan zat pengatur tumbuh dan sungkup.

DAFTAR PUSTAKA
Djamhuri E. 2011. Pemanfaatan air kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan stek
pucuk meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.). J Silvikultur Tropika. 2(1):58.
Fiani A, Moko H. 2006. Pengaruh pupuk nitrogen terhadap produksi tunas dan
kualitas stek pucuk merawan. J Penelitian Hutan Tanaman. 3(1):45-52.
Irwanto. 2001. Pengaruh hormon IBA (Indole Butyric Acid) terhadap persen jadi
stek pucuk meranti putih (Shorea montigena) [skripsi]. Ambon (ID): Fakultas
Pertanian, Universitas Pattimura.
Kosasih E. Ana E. Safari A. 2011. Informasi Singkat Benih Gempol (Nauclea
orientalis L.). Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa dan Madura.
Mahfudz, Isnaini, Moko H. 2006. Pengaruh zat pengatur tumbuh dan media tanam
terhadap pertumbuhan stek pucuk merbau. J Penelitian Hutan Tanaman.
3(1):25-34.
Mashudi, Adinugraha AH. 2014. Kemampuan tumbuh stek pucuk pulai gading
dari beberapa posisi bahan stek dan model pemotongan stek. J Penelitian
Kehutanan Wallacea. 4(1):63-69.
Mattjik AA, Sumertajaya M. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS
dan Minitab Jilid 1. Bogor (ID): IPB Pr.
Maulida D, Rugayah, Andalasari D. 2013. Pengaruh pemberian IBA dan
konsentrasi NAA terhadap keberhasilan penyetekan sirih merah. J Penelitian
Pertanian Terapan. 13(3):151-158.
Mawaddah M, Mansur I, Saria L. 2012. Pertumbuhan kayu putih (Melaleuca
leucadendron L.) dan Gempol (Nauclea orientalis L.) pada kondisi tergenang
air asam tambang. J Silvikultur Tropika. 3(2):71-75.

11
Muslich M, Wardani M, Kalima T. 2014. Atlas Kayu Indonesia Jilid IV. Bogor
(ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan
Pengolahan Hasil Hutan.
Novan R. 2014. Stek pucuk merawan (Hopea cernua Teijsm. & Binn.) dengan
perlakuan media tumbuh dan hormon [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Raharjo. 2007. Hydrogel merupakan salah satu teknologi untuk mengatasi lahan
kering di Nusa Tenggara Barat [Internet]. [diunduh 2015 Mei 18]. Tersedia
pada: http://ntb.litbang.pertanian.go.id/ind/2007/SP/hydrogel.doc.
Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Lukman RD, Sumaryono,
penerjemah; Niksolihin, editor. Bandung (ID): ITB Pr. Terjemahan dari: Plant
Physiology. Ed ke-4.
Sumbayak E, Komar TE. 2010. Pedoman Teknis Pembuatan Stek Pucuk Ramin
(Gonystylus bancanus). Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
dan Konservasi Alam.
Wijaya, Budiana NS. 2014. Membuat Setek, Cangkok, Sambung dan Okulasi.
Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Wudianto R. 2002. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
Yulistyani W. Sobarna DS. Nuraini A. 2014. Pengaruh jenis stek batang dan
komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman ara (Ficus carica
L.). J Agric Sci. 1(4):215-224.

12
Lampiran 1 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
jumlah akar primer stek gempol
Sumber
Keragaman
Media tanam
Pemberian ZPT
Interaksi
Galat
Total

Dejarat
Bebas (db)
1
3
3
16
23

Jumlah
Kuadrat (JK)
0.6667
28.1667
1.6667
13.3333
43.8333

Kuadrat
Tengah (KT)
0.6667
9.3889
0.5556
0.8333

F-hitung

Pr>F

0.8000
11.2700
0.6700

0.3844
0.0003*
0.5847

* = berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95%.

Lampiran 2 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
panjang akar primer stek gempol
Sumber
Keragaman
Media tanam
Pemberian ZPT
Interaksi
Galat
Total

Dejarat
Bebas (db)
1
3
3
16
23

Jumlah
Kuadrat (JK)
0.0267
0.5350
0.1500
0.5667
1.2783

Kuadrat
Tengah (KT)
0.0267
0.1783
0.0500
0.0354

F-hitung

Pr>F

0.7500
5.0400
1.4100

0.3984
0.0120*
0.2759

* = berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95%.

Lampiran 3 Sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian ZPT terhadap
jumlah akar sekunder stek gempol
Sumber
Keragaman
Media tanam
Pemberian ZPT
Interaksi
Galat
Total

Dejarat
Bebas (db)
1
3
3
16
23

Jumlah
Kuadrat (JK)
0.0417
236.4583
40.1250
164.0000
440.6250

Kuadrat
Tengah (KT)
0.0417
78.8194
13.3750
10.250

F-hitung

Pr>F

0.0000
7.6900
1.3000

0.9500
0.0021*
0.3072

* = berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95%.

Lampiran 4 Pengamatan suhu dan kelembaban udara di dalam sungkup propagasi
stek pucuk gempol selama 30 hari.
Hari ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Pagi (07.00-09.00)
Suhu (°C)
RH (%)
25.0
85
28.0
88
24.5
96
24.4
96
24.7
96
25.0
96
26.4
96
24.4
97
25.1
96
25.0
96
25.0
96
24.8
96

Siang (12.00-13.00)
Suhu (°C)
RH (%)
30.0
76
26.0
90
27.9
93
24.8
96
24.8
96
26.9
96
26.8
96
25.5
97
28.5
93
26.3
96
29.9
94
27.0
96

Sore (15.00-17.00)
Suhu (°C)
RH (%)
28.0
90
27.4
93
27.4
96
24.7
96
25.1
96
25.2
96
26.5
96
25.7
97
28.2
94
25.2
96
28.0
94
26.5
96

13
Lampiran 4 Pengamatan suhu dan kelembaban udara di dalam sungkup propagasi
stek pucuk gempol selama 30 hari.
Hari ke13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Pagi (07.00-09.00)
Suhu (°C)
RH (%)
26.8
96
25.0
95
24.8
96
25.5
96
24.8
96
26.9
96
25.4
96
28.0
94
26.0
96
25.4
96
25.0
96
25.5
96
23.5
96
24.2
95
25.1
96
26.4
95
26.6
94
26.3
96

Siang (12.00-13.00)
Suhu (°C)
RH (%)
29.9
94
30.2
94
29.5
94
28.8
94
24.5
95
29.9
94
28.8
94
26.0
96
26.4
96
27.0
94
27.3
94
28.0
94
26.4
96
25.6
95
29.8
93
29.6
93
28.3
94
27.5
93

Sore (15.00-17.00)
Suhu (°C)
RH (%)
24.8
96
25.0
96
26.0
95
25.5
96
24.5
95
25.5
96
26.5
95
25.9
96
25.2
96
24.1
96
25.3
96
25.7
96
24.2
96
25.0
96
26.3
95
26.5
95
26.1
96
27.2
95

14

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1993 dari pasangan
Mochamad Karmin dan Murtini. Penulis merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Pendidikan penulis dimulai dari taman kanak-kanak di TK Tunas
Harapan II pada tahun 1997-1999, SD Negeri Sarua III pada tahun 1999-2005,
SMP Negeri 12 Jakarta pada tahun 2005-2008, kemudian SMA Negeri 6 Jakarta
pada tahun 2008-2011. Penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) dan diterima
di Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan pada tahun 2011.
Selama masa perkuliahan, penulis pernah mengikuti Praktik Pengenalan
Ekosistem Hutan (PPEH) yang dilaksanakan di Pangandaran dan Gunung Sawal,
Praktik Pengelolaan Hutan (PPH) yang dilaksanakan di Hutan Pendidikan
Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, dan Praktik Kerja Profesi (PKP) yang
dilaksanakan di areal konsesi IUPHHK-HT PT Bumi Mekar Hijau Sumatera
Selatan pada Periode Februari-April 2015. Selama kuliah, penulis juga pernah
aktif mengikuti organisasi Himpunan Profesi Tree Grower Community (TGC)
sebagai anggota Scientific Improvement Periode 2012-2013.
Sebagai tugas akhir, penulis melakukan penelitian dengan judul Respon
Penggunaan Media Tanam dan Pemberian IBA terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk
Gempol (Nauclea Orientalis L.) di bawah bimbingan Ir Andi Sukendro, MSi.