Respon Pertumbuhan dan Produksi tanaman Selada (Lactuca sativa L) Terhadap Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair).

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
SELADA (Lactuca sativa L.)TERHADAP MEDIA TANAM
DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

SKRIPSI
OLEH
RICKY PUTRA PRATAMA
060301025
BDP-AGRONOMI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
SELADA (Lactuca sativa L.)TERHADAP MEDIA TANAM
DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR


SKRIPSI
OLEH
RICKY PUTRA PRATAMA
060301025
BDP-AGRONOMI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat Memperoleh
gelar sarjana (S1) di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh :

Prof. Dr. Ir. B. Sengli J Damanik, MSc
Ketua Komisi Pembimbing
Nip.1942.1027.1967.03.1001

Ir. Rosita Sipayung MP
Anggota Komisi Pembimbing
Nip.1958 0325 1985 032002


DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

RICKY PUTRA PRATAMA: Growth Response and Production of
Lettuce. (Lactuca sativa L). Giving to the growing media and Organic Liquid
Fertilizer, in SENGLY guided by B. J. Damanik and Rosita SIPAYUNG
The study design used was Randomized Design Group (RAK) factorial
with two factors. The first factor is the growing medium, which is 100% + 0%
Topsoil Palm Oil Sludge, Topsoil 75% + 25% Palm Oil Sludge, Topsoil 50% +
50% Palm Oil Sludge and 25% + 75% Topsoil Palm Oil Sludge. The second
factor is the provision of liquid organic fertilizer that is: 0 cc / liter of water. 2 cc
/ liter of water. 4 cc / liter of water. 6 cc / liter of water. The parameters include
diamatai plant height (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm2), root

volume (ml), plant length (cm), reasonable consumption of wet weight (g), leaf
chlorophyll (unit/6mm3), plant dry weight (g),
net assimilation rate (gm ֿ ֿ ¹ ² h), relative growth rate (gm ֿ ֿ ¹¹h).
The results showed that the significant effect of planting medium on
plant height, leaf number, total leaf area, root volume, the length of the plant,
wet weight feasible consumption, leaf chlorophyll, the plant dry weight, net
assimilation rate, relative growth rate. Organic liquid fertilizer no real influence
plant height, leaf number, total leaf area, root volume, the length of the plant,
wet weight feasible consumption, leaf chlorophyll, the plant dry weight, net
assimilation rate, relative growth rate. Interactions between growing media and
organic liquid fertilizer no real influence plant height, leaf number, total leaf
area, root volume, plant length, wet weight of feasible consumption, leaf
chlorophyll, the plant dry weight, net assimilation rate, relative growth rate. The
best treatment combination is the standard combination of mixed media M3P2
Topsoil 25% + 75% Palm Oil Sludge liquid organic fertilizer plus 4 cc / liter of
water.
Keywords: Sludge Palm Oil, Organic Liquid Fertilizer, Lettuce.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

RICKY PUTRA PRATAMA : Respon Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Selada.(Lactuca Sativa L). Terhadap Media tanam dan Pemberian
Pupuk Organik Cair, di bimbing oleh B.SENGLY J. DAMANIK dan ROSITA
SIPAYUNG
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah media tanam, yaitu
100% Topsoil + 0% Sludge Kelapa Sawit, 75% Topsoil + 25% Sludge Kelapa
Sawit, 50% Topsoil + 50% Sludge Kelapa Sawit dan 25% Topsoil + 75% Sludge
Kelapa Sawit. Faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair yaitu : 0 cc/liter
air. 2 cc/liter air. 4 cc/liter air. 6 cc/liter air . Parameter yang diamatai meliputi
tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), volume akar (ml),
panjang tanaman(cm),
bobot basah layak komsumsi (gr), klorofil
3
daun(unit/6mm ) , bobot kering tanaman (gr), laju asimilasi bersih (g.m ֿ◌ ² h ֿ◌¹ ),
laju tumbuh relatif (g.m ֿ◌ ¹h ֿ◌ ¹).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata pada
tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, volume akar, panjang tanaman,

bobot basah layak komsumsi, klorofil daun, bobot kering tanaman, laju asimilasi
bersih, laju tumbuh relatif. Pemberian pupuk cair organik berpengaruh tidak nyata
tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, volume akar, panjang tanaman,
bobot basah layak komsumsi, klorofil daun, bobot kering tanaman, laju asimilasi
bersih, laju tumbuh relatif. Interaksi antara media tanam dan pemberian pupuk
organik cair berpengaruh tidak nyata tinggi tanaman, jumlah daun, total luas
daun, volume akar, panjang tanaman, bobot basah layak komsumsi, klorofil daun,
bobot kering tanaman, laju asimilasi bersih, laju tumbuh relatif. Kombinasi
perlakuan terbaik adalah taraf kombinasi M 3 P 2 campuran media 25% Topsoil +
75% Sludge Kelapa Sawit ditambah pemberian pupuk organik cair 4 cc/liter air.
P

P

P

P

R


R

R

R

Kata Kunci : Sludge Kelapa Sawit, Pupuk organik cair, Selada.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
Ricky putra pratama, dilahirkan pada tanggal 23 juli 1988 di Pematang
siantar yang merupakan anak ke dua dari dua bersaudara putra dari ayah Suparlan
dan Ibu Roswita sitorus
Penulis menyelesaikan pendidikan SMAN 1 Natal Mandailing natal pada
tahun 2006.Kemudian penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan melalaui jalur PMP. dan memilih
Departermen Budidaya Pertanian Program Studi Agronomi.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti organisasi HIMADITA
sebagai anggota seksi olahraga pada tahun 2008-2009

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) pada tahun 2009 di
PTPN IV Kebun Gunung Bayu Perdagangan.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucaokan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul dari skripsi adalah
" Respon Pertumbuhan dan Produksi tanaman Selada ( Lactuca sativa L)
Terhadap Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair" yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Prof. Dr. Ir B S J Damanik, Msc dan Ir. Rosita Sipayung MP. Selaku
ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah membimbing penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih saya ucapkan yang teramat besar kepada kedua orang tua
saya, Ayahanda Suparlan dan Ibu Roswita Sitorus yang tercinta, atas kasih sayang
baik moril, materil, maupun doa yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi

ini. Juga kepada kakanda yang kusayang Pawita Maya Sari. S.pi. dan Abangnda
Syarifuddin Azhar Harahap ST. yang telah mendukung dan memberi semangat
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Tak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada , Deliana Saragih, Anak kost 46, Payan, Jhon, Omen dan temanteman BDP 2006 dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah
membantu dan memberi semangat kepada penulis selama menyelesaikan skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Oktober 2011

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRACT ......................................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR . ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
Hipotesa Penelitian ..................................................................................... 3
Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 5
Botani Tanaman .......................................................................................... 5
Syarat Tumbuh ............................................................................................ 7
Iklim ................................................................................................... 7
Tanah .................................................................................................. 7
Media tanam ................................................................................................ 8
Topsoil............................................................................................... 8
Sludge Kelapa Sawit ......................................................................... 9
Pemberian Pupuk Organik cair ................................................................. 10
BAHAN DAN METODE ................................................................................. 12
Tempat dan Waktu .................................................................................... 12
Bahan dan Alat .......................................................................................... 13
Metode Penelitian ..................................................................................... 13

Analisis Data ............................................................................................. 14
PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................... 15
Persiapan Lahan ........................................................................................ 15
Persemain .................................................................................................. 15
Persiapan Media Tanam ............................................................................ 16
Penanaman ................................................................................................ 16
Pemeliharaan Tanaman ............................................................................. 16
Penyiraman ...................................................................................... 16
Pemupukan ...................................................................................... 16
Penyulaman......................................................................................16
Pengendalian Hama dan Penyakit ................................................... 16
Penyiangan........................................................................................17
Pengamatan Parameter .............................................................................. 17
Tinggi Tanaman (cm) ....................................................................... 17

Universitas Sumatera Utara

Jumlah Daun (helai) ......................................................................... 17
Luas daun (cm2) ............................................................................... 17
Volume Akar (ml) ............................................................................ 17

Panjang tanaman (cm) ...................................................................... 18
Bobot basah layak komsumsi (g) ..................................................... 18
Jumlah klorofil (unit/6mm3)............................................................. 18
Bobot Kering tanaman (g)................................................................ 18
LAB (g.m ֿ◌ ² h ֿ◌¹ )............................................................................19
LTR (g.m ֿ◌ ¹h ֿ◌ ¹).............................................................................19
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 20
Hasil .......................................................................................................... 20
Pembahasan ............................................................................................... 49
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 54
Kesimpulan ............................................................................................... 54
Saran.......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Judul

Halaman

1. Rataan tinggi tanaman selada dengan berbagai perlakuanm
media tanam dan pemberian pupuk organik cair pada umur
15 s/d 60 HSPT ............................................................................................. 21
2. Rataan Jumlah daun selada dengan berbagai perlakuanm
media tanam dan pemberian pupuk organik cair pada umur
15 s/d 60 HSPT ............................................................................................. 27
3. Rataan Luas daun selada dengan berbagai perlakuan media
tanam dengan pembrian pupuk organik cair pada umur
15 s/d 60 HSPT ............................................................................................. 32
4. Rataan volume akar selada pada perlakuan media tanam dan
pemberian pupuk organik cair....................................................................... 38
5. Rataan Panjang tanaman pada perlakuan media tanam dan
pemberian pupuk organik cair....................................................................... 40
6. Rataan bobot basah layak komsumsi pada perlakuan media
tanam dan pemberian pupuk organaik cair ................................................... 43
7. Rataan bobot kering tanaman pada perlakuan media tanam
dan pemberian pupuk organik cair pada umur 15 s/d 60
HSPT ............................................................................................................. 44
8. Rataan Jumlah klorofil daun pada perlakuan media tanam
dan pemberian pupuk organik cair 20 s/d 60 HSPT ..................................... 46
9. Rataan laju asimilasi bersih pada perlakuan media tanam dan
pemberian pupuk organik cair 15-30, 30-45, 45-60 HSPT ........................... 47
10. Rataan laju tumbuh relatif pada perlakuan media tanam dan
pemberian pupuk organik cair 15-30, 30-45, 45-60 HSPT ........................... 48

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Halaman

1.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan Tinggi tanaman pada
umur 60 HSPT ......................................................................................... 24

2.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan Jumlah daun pada umur
60 HSPT ................................................................................................... 28

3.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan Luas daun pada umur
60 HSPT ................................................................................................... 32

4.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan volume akar pada
umur 60 HSPT .......................................................................................... .34

5.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan Panjang tanaman pada
umur 60 HSPT .......................................................................................... .36

6.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan bobot basah layak
komsumsi pada umur 60 HSPT ................................................................ .38

7.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan bobot kering tanaman
pada umur 60 HSPT .................................................................................. 41

8.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan jumlah klorofil daun
pada umur 60 HSPT .................................................................................. 45

9.

Hubungan Sludge Kelapa Sawit dengan Laju tumbuh relatif
pada umur 60 HSPT .................................................................................. 52

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul

Halaman

1. Data Tinggi tanaman 15 HSPT (cm) ............................................................. 61
2. Sidik Ragam Tinggi tanaman 15 HSPT ........................................................ 61
3. Data Tinggi tanaman 30 HSPT (cm) ............................................................. 62
4. Sidik Ragam Tinggi tanaman 30 HSPT ........................................................ 62
5. Data Tinggi tanaman 45 HSPT (cm) ............................................................. 63
6. Sidik Ragam Tinggi tanaman 45 HSPT ........................................................ 63
7. Data Tinggi tanaman 60 HSPT (cm) ............................................................. 64
8. Sidik Ragam Tinggi tanaman 60 HSPT ........................................................ 64
9. Data Jumlah daun 15 HSPT (Helai) .............................................................. 65
10. Sidik Ragam Jumlah daun 15 HSPT ............................................................. 65
11. Data Jumlah daun 30 HSPT (Helai) .............................................................. 66
12. Sidik Ragam Jumlah daun 30 HSPT ............................................................. 66
13. Data Jumlah daun 45 HSPT (Helai) .............................................................. 67
14. Sidik Ragam Jumlah daun 45 HSPT ............................................................. 67
15. Data Jumlah daun 60 HSPT (Helai) .............................................................. 68
16. Sidik Ragam Jumlah daun 60 HSPT ............................................................. 68
17. Data Luas daun 15 HSPT (cm2) .................................................................... 69
18. Sidik Ragam Luas daun 15 HSPT................................................................ 69
19. Data Luas daun 30 HSPT (cm2) .................................................................... 70
20. Sidik Ragam Luas daun 30 HSPT................................................................ 70
21. Data Luas daun 45 HSPT (cm2) .................................................................... 71
22. Sidik Ragam Luas daun 45 HSPT................................................................ 71
23. Data Luas daun 60 HSPT (cm2) .................................................................... 72
24. Sidik Ragam Luas daun 60 HSPT................................................................ 72
25. Data Volume akar 60 HSPT (ml) ................................................................. 73
26. Sidik Ragam Volume akar 60 HSPT (ml) .................................................... 73
27. Data panjang tanaman 60 HSPT (cm) .......................................................... 75
x

Universitas Sumatera Utara

28. Sidik Ragam panjang tanaman 60 HSPT ...................................................... 75
29. Data Bobot basah layak komsumsi 60 HSPT (gr) ....................................... 76
30. Sidik Ragam Bobot basah layak komsumsi 60 HSPT .................................. 76
31. Data jumlah klorofil daun 20 HSPT (unit/6mm3) ........................................ 77
32. Sidik Ragam jumlah klorofil daun 20 HSPT ............................................... 77
33. Data jumlah klorofil daun 40 HSPT (unit/6mm3) ........................................ 78
34. Sidik Ragam jumlah klorofil daun 40 HSPT ............................................... 78
35. Data jumlah klorofil daun 60 HSPT (unit/6mm3) ........................................ 79
36. Sidik Ragam jumlah klorofil daun 60 HSPT ............................................... 79
37. Data Bobot kering tanaman 15 HSPT (gr) ................................................... 80
38. Sidik Ragam Bobot kering tanaman 15 HSPT.............................................. 80
39. Data Bobot kering tanaman 30 HSPT (gr) .................................................... 81
40. Sidik Ragam Bobot kering tanaman 30 HSPT.............................................. 81
41. Data Bobot kering tanaman 45 HSPT (gr) .................................................... 82
42. Sidik Ragam Bobot kering tanaman 45 HSPT.............................................. 82
43. Data Bobot kering tanaman 60 HSPT (gr) .................................................... 83
44. Sidik Ragam Bobot kering tanaman 60 HSPT.............................................. 83
45. Data Laju aimilasi bersih 15-30 HSPT (g.cm-² h-¹) ...................................... 84
46. Sidik Ragam Laju aimilasi bersih 15-30 HSPT ............................................ 84
47. Data Laju aimilasi bersih 30-45 HSPT (g.cm-² h-¹) ...................................... 85
48. Sidik Ragam Laju aimilasi bersih 30-45 HSPT ............................................ 85
49. Data Laju aimilasi bersih 45-60 HSPT (g.cm-² h-¹) ...................................... 86
50. Sidik Ragam Laju aimilasi bersih 45-60 HSPT ............................................ 86
51. Data Laju tumbuh relatif 15-30 HSPT (g.tan-¹ h-¹) ...................................... 87
52. Sidik Ragam Laju tumbuh relatif 15-30 HSPT ............................................. 87
53. Data Laju tumbuh relatif 30-45 HSPT (g.tan-¹ h-¹) ...................................... 88
54. Sidik Ragam Laju tumbuh relatif 30-45 HSPT ............................................. 88
55. Data Laju tumbuh relatif 45-60 HSPT (g.tan-¹ h-¹) ...................................... 89
56. Sidik Ragam Laju tumbuh relatif 45-60 HSPT ............................................. 89
57. Bagan penilitian ............................................................................................ 90
58. Tabel kegiatan penilitian ............................................................................... 91
xi

Universitas Sumatera Utara

59. Bagan plot penilitian ..................................................................................... 92
60. Deskripsi tanaman Selada Varietas Grand Rapid ......................................... 93
61. Analisis limbah padat kelapa sawit (Sludge) ................................................ 94
62. Gambar Sampel tanaman ............................................................................. 95

xii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

RICKY PUTRA PRATAMA: Growth Response and Production of
Lettuce. (Lactuca sativa L). Giving to the growing media and Organic Liquid
Fertilizer, in SENGLY guided by B. J. Damanik and Rosita SIPAYUNG
The study design used was Randomized Design Group (RAK) factorial
with two factors. The first factor is the growing medium, which is 100% + 0%
Topsoil Palm Oil Sludge, Topsoil 75% + 25% Palm Oil Sludge, Topsoil 50% +
50% Palm Oil Sludge and 25% + 75% Topsoil Palm Oil Sludge. The second
factor is the provision of liquid organic fertilizer that is: 0 cc / liter of water. 2 cc
/ liter of water. 4 cc / liter of water. 6 cc / liter of water. The parameters include
diamatai plant height (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm2), root
volume (ml), plant length (cm), reasonable consumption of wet weight (g), leaf
chlorophyll (unit/6mm3), plant dry weight (g),
net assimilation rate (gm ֿ ֿ ¹ ² h), relative growth rate (gm ֿ ֿ ¹¹h).
The results showed that the significant effect of planting medium on
plant height, leaf number, total leaf area, root volume, the length of the plant,
wet weight feasible consumption, leaf chlorophyll, the plant dry weight, net
assimilation rate, relative growth rate. Organic liquid fertilizer no real influence
plant height, leaf number, total leaf area, root volume, the length of the plant,
wet weight feasible consumption, leaf chlorophyll, the plant dry weight, net
assimilation rate, relative growth rate. Interactions between growing media and
organic liquid fertilizer no real influence plant height, leaf number, total leaf
area, root volume, plant length, wet weight of feasible consumption, leaf
chlorophyll, the plant dry weight, net assimilation rate, relative growth rate. The
best treatment combination is the standard combination of mixed media M3P2
Topsoil 25% + 75% Palm Oil Sludge liquid organic fertilizer plus 4 cc / liter of
water.
Keywords: Sludge Palm Oil, Organic Liquid Fertilizer, Lettuce.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

RICKY PUTRA PRATAMA : Respon Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Selada.(Lactuca Sativa L). Terhadap Media tanam dan Pemberian
Pupuk Organik Cair, di bimbing oleh B.SENGLY J. DAMANIK dan ROSITA
SIPAYUNG
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah media tanam, yaitu
100% Topsoil + 0% Sludge Kelapa Sawit, 75% Topsoil + 25% Sludge Kelapa
Sawit, 50% Topsoil + 50% Sludge Kelapa Sawit dan 25% Topsoil + 75% Sludge
Kelapa Sawit. Faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair yaitu : 0 cc/liter
air. 2 cc/liter air. 4 cc/liter air. 6 cc/liter air . Parameter yang diamatai meliputi
tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), volume akar (ml),
panjang tanaman(cm),
bobot basah layak komsumsi (gr), klorofil
3
daun(unit/6mm ) , bobot kering tanaman (gr), laju asimilasi bersih (g.m ֿ◌ ² h ֿ◌¹ ),
laju tumbuh relatif (g.m ֿ◌ ¹h ֿ◌ ¹).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata pada
tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, volume akar, panjang tanaman,
bobot basah layak komsumsi, klorofil daun, bobot kering tanaman, laju asimilasi
bersih, laju tumbuh relatif. Pemberian pupuk cair organik berpengaruh tidak nyata
tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, volume akar, panjang tanaman,
bobot basah layak komsumsi, klorofil daun, bobot kering tanaman, laju asimilasi
bersih, laju tumbuh relatif. Interaksi antara media tanam dan pemberian pupuk
organik cair berpengaruh tidak nyata tinggi tanaman, jumlah daun, total luas
daun, volume akar, panjang tanaman, bobot basah layak komsumsi, klorofil daun,
bobot kering tanaman, laju asimilasi bersih, laju tumbuh relatif. Kombinasi
perlakuan terbaik adalah taraf kombinasi M 3 P 2 campuran media 25% Topsoil +
75% Sludge Kelapa Sawit ditambah pemberian pupuk organik cair 4 cc/liter air.
P

P

P

P

R

R

R

R

Kata Kunci : Sludge Kelapa Sawit, Pupuk organik cair, Selada.

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman selada berasal dari Asia Barat. Berawal dari kawasan Asia Barat
dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara. Daerah
penyebaran tanaman selada di antaranya adalah Karibia, Malaysia, Afrika Timur,
Tengah dan Barat, serta Filipina (Splisttstoesser,1984).
Pada tahun 1952, nilai komersial tanaman selada sebagai sayuran di
Amerika Serikat, hanya dapat dilampaui oleh kentang dan tomat.tanaman ini
diperkirakan telah mulai dijadikan usaha sejak 2.500 tahun lalu.
(Nazaruddin 2000).
Selada adalah tanaman yang paling banyak digunakan untuk salad.
tanaman ini merupakan sayuran musim dingin utama yang beradaptasi paling baik
pada lokasi iklim sedang, yang banyak sekali di tanam. Di beberapa negara,
konsumsi selada cukup besar untuk memberikan kontribusi gizi secara nyata.
Produksi salada dunia di perkirakan sekitar 3 juta ton, yang ditanam pada lebih
dari 300.000 ha lahan (Rubatzky dan, Yamaguchi 1998).
Lactuca sativa satu-satunya spesies Lactuca yang didomestikasi,
merupakan tanaman asli lembah Mediterania timur. Bukti lukisan pada kuburan
mesir kuno menunjukan bahwa selada yang tidak membentuk kepala telah di
tanam sejak tahun 4500 SM ( Rubatzky dan, Yamaguchi 1998).
Jenis yang banyak diusahakan di dataran rendah ialah selada daun. Jenis
ini begitu toleran terhadap dataran rendah sampai di daerah yang sepanas dan

Universitas Sumatera Utara

serendah Jakarta pun masih subur dan bagus pertumbuhannya. Selada daun
memiliki daun yang berwama hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan
lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang baik antara lain new york,
imperial, great lakes, dan pennlake. (www.warintek.progressio.or.id, 2010).
Selada merupakan sayuran yang biasa dikomsumsi segar, oleh sebab itu,
penerapan teknologi ramah lingkungan semakin penting artinya dalam memenuhi
kebutuhan konsumen untuk itu diperlukan kesadaran petani dan berbagai pihak
yang bergelut dalam sektor pertanian akan pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Pertanian organik kemudian dipercaya mejadi salah satu alternatifnya
(Haryanto, Dkk1996).
Salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian
organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah.
Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari limbah organik yang telah
mengalami penghacuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman (Sutanto2002).
Sludge (limbah padat) kelapa sawit adalah benda padat yang tenggelam di
dasar bak pengendapan pengolahan limbah kelapa sawit. Limbah seharusnya
dikelola agar tidak mencemari lingkungan. Limbah padat yang dihasilkan dari
pengolahan minyak kelapa sawit banyak mengandung unsur hara, diantaranya
nitrogen, fosfor, kalium, magnesium dan kalsium yang sangat baik digunakan
sebagai pupuk. Sludge merupakan salah satu limbah padat dari hasil pengolahan
minyak sawit. Di Sumatera, limbah ini dikenal sebagai lumpur sawit, namun
sludge biasanya sudah dipisahkan dengan cairannya sehingga merupakan limbah
padat (Utomo dan Widjaja, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Selain Sludge, pupuk organik cair juga dapat diberikan untuk memenuhi
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, karena selain pupuk ini memiliki
kandungan unsur

hara yang lengkap, pupuk ini juga mengandung beberapa

hormon pertumbuhan tanaman seperti auksin dan sitokinin serta tidak
ditemukannya bakteri pathogen.
Dengan uraian di atas dan berbagai kelebihan dari Sludge dan pupuk
organik cair, saya tertarik untuk mencoba mengaplikasikannya pada pertanaman
selada secara organik.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L.)
pada berbagai kompsisi media tanam dan berbagi taraf pupuk organik cair.
Hipotesis Penelitian
1. Media tanam berpengaruh nyata ,terhadap pertumbuhan dan produksi selada
(Lactuca sativa L.).
2.Pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan
dan produksi selada (Lactuca sativa L.).
3. Ada pengaruh interaksi antara media tanam dan pemberian pupuk organik
nyata terhadap pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L.).

Universitas Sumatera Utara

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan Skripsi yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan serta sebagai bahan informasi bagi bidang
hortikultura.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Menurut Haryanto, Dkk (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai
berikut:
Kingdom
:Plantae
Divisio

:Spermatophyta

Subdivisio

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledoneae

Ordo

: Asterales

Famili

: Asteraceae

Genus

: Lactuca

Spesies

: Lactuca sativa L.

Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman
20 - 50 cm atau lebih. Sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman
diserap oleh akar serabut. Sedangkan akar tunggangnya tumbuh lurus ke pusat
bumi (Rukmana, 1994).
Batang tanaman selada selama fase vegetatif, pendek, berbuku-buku
sebagai tempat kedudukan daun. Setelah tanaman selada memasuki masa
generatif batangnya memanjang (Rukmana, 1994).
Daun, sering berjumlah banyak, dan bisanya berposisi duduk (sessile),
tersusun berbentuk spiral dalam roset padat. Bentuk yang berbeda-beda sangat
beragam warna, raut tekstur, dan sembir daunnya. Daun tak berambut, mulus,
berkeriput (savoy) atau kusut berlipat. Sembir daunnya membundar rata atau

Universitas Sumatera Utara

terbagi secara halus, warnanya beragam, mulai dari hijau muda hingga hijau tua,
kultivar tertentu berwarna merah atau ungu. Selada daun memiliki daun yang
berwama hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan
mentah (Rubatzky,Yamaguchi 1997).
Bunganya berwarna kuning, terletak pada rangkaian yang lebat dan
tangkai bunganya dapat mencapai ketinggian 90 cm. Bunga ini menghasilkan
buah berbentuk polong yang berisi biji (Rukmana, 1994).
Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras,
berwarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang empat milimeter dan
lebar satu milimeter. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dan
dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Universitas Sumatera Utara

Syarat Tumbuh

Iklim
Selada dapat Tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun,
hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di dataran tinggi. Hanya jenis
selada daun saja yang masih toleran terhadap dataran rendah. Di tempat yang
sangat dingin ini selada juga lebih cepat berbunga. Suhu udara optimum untuk
pertumbuhan adalah antara 15 - 20o C (Pracaya 2006).
Tanaman ini umumnya ditanam pada penghujung musim penghujan,
karena termasuk tanaman yang tidak tahan kehujanan. Pada musim kemarau,
tanaman ini memerlukan penyiraman yang cukup teratur. Selain tidak tahan
terhadap kehujanan, tanamn selada juga tidak tahan terhadap sengatan sinar
matahari yang terlalu panas. Hanya jenis selada daun dan selada batang saja yang
mampu tumbuh beradaptasi dengan baik pada udara yang panas dan terbuka.
(Haryanto dkk, 1996).
Daerah - daerah yang dapat ditanami selada terletak pada ketinggian
5 - 2.200 meter di atas permukaan laut. Jika disesusaikan dengan keterangan di
atas, maka jenis selada daun mampu beradaptasi pada ketinggian 5-2.200 m
diatas permukaan laut tersebut (Sunarjono 2003).
Suhu sedang adalah hal yang ideal untuk produksi selada berkualitas
tinggi, suhu optimumnya untuk siang hari adalah 20º C dan malam hari adalah 10º
C. Suhu yang lebih tinggi dari 30º C biasanya menghambat pertumbuhan.
Umumnya intensitas cahaya tinggi dan hari panjang meningkatkan laju

Universitas Sumatera Utara

pertumbuhan, dan mempercepat perkembangan luas daun sehingga daun menjadi
lebih lebar, yang berakibat pembentukukan kepala menjadi lebih cepat
(Rukmana, 1994).
Tanah
Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah Namun,
pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang
cukup mengandung bahan organik, gembur, remah dan tidak mudah tergenang air
(Setiawan 2005).
Tingkat kemasaman tanah (pH) yang ideal untuk pertumbuhan selada
adalah berkisar antara 6,5 - 7. Pada tanah yang terlalu asam, tanaman ini tidak
dapat tumbuh karena keracunan Mg dan Fe (Suprayitno, 1996).
Media Tanam
Top soil
Tanah merupakan medium alam tempat tumbuhnya tanaman, yang
tersusun dari bahan-bahan padat, cair dan gas. Bahan penyusun tanah dapat
dibedakan atas partikel mineral, bahan organik, jasad hidup, air dan gas. Fungsi
tanah untuk kehidupan adalah sebagai medium tumbuh yang menyediakan hara
dan pertukaran hara antara tanaman dengan tanah dan sebagai penyedia dan
penyimpanan air (Jumin, 2002).
Top soil merupakan lapisan tanah yang biasanya berwarna coklat tua atau
lebih kehitam-hitaman dan lebih lunak. Lapisan ini adalah tempat tumbuhnya
tanaman, sehingga dapat disebut tanah olah atau pertanian. Pada lapisan top soil
ini banyak terdapat jasad hidup makro dan mikro (www.wikipedia 2010)

Universitas Sumatera Utara

Top soil yang dangkal atau berkisar 0-5 cm dapat diduga telah lanjutnya
erosi. Tanah latosol mempunyai lapisan yang dangkal sedangkan tanah alluvial
mempunyai lapisan top soil yang sangat dalam. Warna-warni hitam menunjukan
erosi yang belum lanjut. Makin dalam top soil diolah maka akan cenderung
berwarna merah dan kuning. Apabila terdapat butiran-butiran maka proses ini
menghasilkan tanah dengan drainase dalam dan tanah ini yang baik (Jumin, 2002).
Limbah Padat (Sludge) Kelapa Sawit
Pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) merupakan industri yang erat dengan
residu pengolahan. Limbah cair PMKS merupakan sumber pencemaran yang
potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga pabrik dituntut untuk mengolah
limbah melalui pendekatan teknologi pengolahan limbah (end of the pipe)
(Wardhanu, 2009).
Limbah padat yang berasal dari pengolahan limbah cair berupa lumpur
aktif yang terbawa oleh hasil pengolahan air limbah. Kandungan unsur hara yang
berasal dari limbah kelapa sawit sekitar 0,4% (N), 0,029% sampai 0,05% (P2O5),
0,15% sampai 0,2% (K2O). Dalam 1 ha areal pertanaman kelapa sawit akan
dihasilkan limbah sekitar 22 ton limbah pelepah kelapa sawit dan sedangkan dari
limbah Tandan Kosong Sawit (TKS) dihasilkan 6,75 ton limbah TKS
(Forum Komunikasi PBT, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. analisis padatan (Sludge) tanpa pemanasan di Kebun Dolok
Sinumbah.
Kandungan/senyawa

Sludge Baru (mg/100 g)

Nitrogen
P2O5
K2O
MgO
CaO

.770,00
874,02
897,43
356,33
1.681,48

Sludge Umur 1 Bulan
(mg/100 g)
3.400,00
338,25
897,43
329,72
664,42

Sumber : Inventarisasi dan Karakteristik Limbah PMS. Seminar Pengendalian
PMS dan Karet, 20-21 Desember 1988 di Medan.(Hakimuddin, 2009).
Tabel 2 Komposisi Kimia Limbah Cair PMKS
Komponen
Ekstrak dengan ether
Protein (N x 6,25)
Serat
Ekstrak tanpa N
Abu
P
K
Ca
Mg
Na
Energi (kkal / 100 gr)

% Berat Kering
31.60
8.20
11.90
34.20
14.10
0.24
0.99
0.97
0.30
0.08
454.00

(Naibaho, 1998).
Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Salah satu contoh merek dagang pupuk organik cair
adalah “hormon tanaman unggul”. Pupuk ini berwarna putih kelabu. Kelebihan
pupuk ini adalah meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan virus dan
bakteri. Selain itu, pupuk ini juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan

Universitas Sumatera Utara

dan perkembangan tanaman melebihi pertumbuhan standar. Hal ini disebabkan
karena, selain mengandung unsur hara yang lengkap, pupuk ini juga mengandung
hormon pertumbuhan tanaman. Pupuk

juga mempercepat keluarnya bunga,

mempercepat masa panen sehingga

panen lebih cepat dari biasanya

(http://kaskus.com, 2010).
Kandungan pupuk organik cair Hormon Tanaman Unggul adalah:
GA3, GA5, GA7, Auksin, Sitokinin,Kinetin dan Zanetin.

terbukti dalam

meningkatkan hasil produksi padi. Itu terlihat dari uji coba di Desa Parakan
Kecamatan Ciomas. Hasilnya, padi yang menggunakan pupuk cair ini mampu
menghasilkan produksi gabah dua kali lipat (http://kaskus.com, 2010).
Melihat hasil yang diperoleh dari pemberian pupuk organik cair hormon
tanaman unggul pada padi, diharapkan pamberian pupuk ini pada selada juga
dapat meningkatkan produksi.

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan yang berada pada ketinggian lebih kurang 25 meter di
atas permukaan laut. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2011.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah benih tanaman selada
(Lactuca sativa L.) sebagai objek pengamatan, media tanam yaitu Top soil dan
Sludge kelapa sawit, pupuk organik cair Hormon tanaman unggul (Hantu) sebagai
perlakuan, pestisida organik untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit,
polybag 10 kg sebagai tempat penanaman, topsoil dan sebagi media tanam
persemaian, plastik untuk tempat sampel tanah dan berbagai bahan lain yang
mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan pada penelitian adalah timbangan untuk menimbang,
pacak bambu untuk membuat plot, cangkul untuk membuat paret, gembor untuk
menyiram tanaman, parang, meteran, Leaf Area Meter untuk mengukur luas daun,
klorofilmeter menghitung klorofil daun, oven, alat tulis dan kertas untuk mencatat
data, handsprayer untuk memupuk dan menyemprot pestisida organik, dan alat
lain yang membantu dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial
dengan 2 faktor perlakuan yaitu :
Faktor I :Media Tanam Top soil dan campuran Sludge kelapa sawit (M) yang
terdiri dari 4 taraf, yaitu:
M0

=100 % Top soil + 0% sludge Kelapa sawit

M1

=75 % Top soil + 25 % sludge Kelapa sawit

M2

=50 % Top soil + 50 % sludge Kelapa sawit

M3

=25 % Top soil + 75 % sludge Kelapa sawit

Faktor II : Pupuk Organik Cair (P) dengan 4 taraf , yaitu :
P0

= 0 cc/liter air

P1

= 2 cc/liter air

P2

= 4 cc/liter air

P3

= 6 cc/liter air

Sehingga diperoleh 16 kombinasi yaitu:
M0P0

M1P0

M2P0

M3P0

M0P1

M1P1

M2P1

M3P1

M0P2

M1P2

M2P2

M3P2

M0P3

M1P3

M2P3

M3P3

Jumlah ulangan

: 3 ulangan

Jumlah plot/blok

: 16 plot

Jumlah plot seluruhnya

: 48 plot

Universitas Sumatera Utara

Panjang plot

: 200 cm x 200 cm

Jarak antar plot

: 30 cm

Jarak antar blok

: 50 cm

Jumlah polibek/plot

: 16 polibek

Jumlah tanaman/polibek

: 1 tanaman

Jumlah sampel/plot

: 15 sampel

Jumlah sampel seluruhnya

: 720 sampel

Jumlah tanaman seluruhnya : 768 tanaman
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam
berdasarkan model linier sebagai berikut :
Yijk = µ+ρi+αj+βk+(αβ)jk+εijk
Yijk

: hasil pengamatan untuk unit percobaan ke-i dengan perlakuan pemberian
pupuk sludge kelapa sawit taraf ke-j, dan perlakuan pupuk cair organik
Hantu pada taraf ke-k.

µ

: nilai tengah perlakuan

ρi

: pengaruh blok ke-i

αj

: pengaruh perlakuan pupuk sludge kelapa sawit pada taraf ke-j

βk

: pengaruh perlakuan pupuk cair organik Hantu pada taraf ke-k

(αβ)jk : Pengaruh interaksi perlakuan pupuk sludge kelapa sawit pada taraf ke-j
dan pupuk cair organik Hantu pada taraf ke-k
εijk

:galat pada blok ke-i yang mendapat perlakuan pupuk sludge kelapa sawit
taraf ke-j, perlakuan pupuk cair organik Hantu taraf ke-k.Terhadap sidik
ragam

yang

nyata,

maka

dilanjutkan

analisis

lanjutan

dengan

Universitas Sumatera Utara

menggunakan Uji Beda Rata-Rata Uji Duncan berjarak ganda dengan taraf
5% (Gomez dan Gomez, 1995).

Universitas Sumatera Utara

PELAKSANAAN PENELITIAN

Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi sanitasi lahan dan pembuatan parit serta plot
yang dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan membuat plot berukuran 2 m
x 2 m. Selain itu, juga dibuat naungan untuk persemaian benih selada dengan
ketinggian lebih kurang satu meter yang menghadap ke timur dan yang
menghadap ke bagian barat lebih kurang 60 cm.
Persemaian
Sebelum ditanam, benih selada disemaikan dahulu agar diperoleh bibit
tanaman yang baik dan seragam. Untuk menghindari benih saling berlekatan,
maka digunakan abu gosok atau pasir, agar benih lebih mudah ditebarkan.
Persemain dilakukan dua minggu sebelum tanam. Media persemaian berupa
sludge dan top soil dengan komposisi 25% + 75%
Persiapan media
Persiapan media meliputi penyediaan Media Tanam Top soil dan sludge
yang dilakukan satu minggu sebelum pindah tanam. Kemudian, media tanam
dicampur menurut perlakuan dan dimasukkan pada polybag ukuran 10 kilogram.

Universitas Sumatera Utara

Penanaman
Penanaman dilakukan setelah bibit berumur dua minggu. Penanaman
dilakukan dengan memindahkan bibit dari persemaian ke polybag yang telah
diberi perlakuan.
Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari dengan cara menyiramnya sampai tanah
dalam kondisi kapasitas lapang dengan menggunakan gembor.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menyemprotkan pupuk organik cair sesuai
dosis perlakuan. Pemupukan mulai dilakukan pada saat tanaman pindah tanam
dengan interval 1 minggu. Sampai dengan 1 minggu sebelum panen.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati dan dilakukan pada umur
3 hari setelah pindah tanam ke polibek
Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman
Pengendalian

hama

dan

penyakit

tanaman

dilakukan

dengan

menyemprotkan pestisida organik Multicomp, penyemprotan di lakukan dengan
menggunakan handsprayer.

Universitas Sumatera Utara

Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terlihat ada gulma yang tumbuh pada media
tanam maupun plot, dengan cara mencabut gulma yang ada dalam polybag dan
menyiangi plot dengan cangkul.
Panen
Panen dilakukan setelah selada berumur 60 hari setelah pindah tanam,
dengan cara mencabut tanaman.

Pengamatan parameter
Tinggi Tanaman (cm)
Pengamatan tinggi tanaman selada dilakukan dengan mengukur panjang
mulai dari pangkal batang yang berada di permukaan tanah sampai bagian
tanaman tertinggi. Pengamatan dilakukan pada umur 15, 30, 45, 60 HSPT.
Jumlah Daun (helai)
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung seluruh daun yang
ada pada tanaman sampel. Pengamatan ini dilakukan pada tanaman berumur 15,
30, 45, 60 HSPT.
Luas Daun (cm2)
Pengukuran luas daun dilakukan pada saat 15,30,45,60 HSPT. Dengan
menggunakan alat Leaf Area Meter. Luas seluruh daun dari sampel tanaman.

Universitas Sumatera Utara

Volume Akar(ml)
Pengamatan Volume Akar tanaman dilakukan pada saat panen dengan
menggunakan metode volumetric. Akar terlebih dahulu di bersihkan, di cuci dari
sampah-sampah, tanah kemudian, akar dimasukan ke dalam beker gelas yang
berisi air 50 ml lalu diamati peningkatan volume air.
Volume akar=volume akhir-50 ml.
Panjang tanaman (cm)
Pengamatan diameter panjang tanaman selada dilakukan dengan mengukur
mulai dari akar primer yaitu akar yang terpanjang, sampai ujung daun.
Pengamatan ini dilakukan pada saat panen.
Bobot Basah Layak Konsumsi (gr)
Pengamatan bobot basah layak konsumsi dilakukan dengan menimbang
selada yang telah dibersihkan dari daun-daun yang tua, Penimbangan dilakukan
pada saat panen.
Jumlah Klorofil (unit/6mm3)
Pengamatan

jumlah

klorofil

dilakukan

dengan

menggunakan

klorofilmeter. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 40 ,60 HSPT
pengukuran jumlah klorofil pada daun ke 3, 6, 9.
Bobot Kering Tanaman (gr)
Perhitungan bobot kering tanaman dilakukan pada 15,30,45,60 HSPT.
Dilakukan dengan mengeringkan tanaman dalam oven pada suhu 65° C selama 24
jam, lalu di timbang dengan timbangan anlitik sehingga di peroleh bobot kering
yang konstan.

Universitas Sumatera Utara

LAB (g.cm-² h-¹)
Laju assimilasi bersih merupakan pertambahan mineral tanaman dari
assimilasi persatuan waktu (Sitompul dan Guritno 1995) di hitung pada umur 15,
30, 45, 60 HSPT dengan persaman:
LAB=( W 2 - W 1 ) (ln A 2 - ln A)
( T 2 - T 1 ) (A 2 - A 1 )
W 1 dan W 2 = bobot kering pertanaman pengamatan ke-1 dan ke-2
T 1 dan T 2 = waktu pengamatan ke-1 dan ke-2
A 1 dan A 2 = total luas daun pengamatan ke-1 dan ke-2

LTR (g.tan-¹ h-¹)
LTR(laju Tumbuhi relatif) merupakan hasil bahan kering per satuan bahan
kering akhir dan awal.dilakukan dan dihitung bersama laju assimilasi bersih
dengan cara menimbang bobot kering per tanaman melalui pengeringan oven
pada suhu 65° C (Sitompul dan Guritno 1995) dengan persamaan:
LTR=

( ln W 2

-

ln W 1 )

T2 - T1
W 1 dan W 2 = bobot kering pertanaman pengamatan ke-1 dan ke-2
T 1 dan T 2 = waktu pengamatan ke-1 dan ke-2

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman (cm)
Data hasil pengamatan dan sidik ragam tinggi tanaman 15,30,45,60 HSPT
dapat dilihat pada Lampiran 1-8, dimana perlakuan sludge kelapa sawit
berpengaruh nyata tetapi perlakuan pupuk Organik Cair berpengaruh tidak nyata
terhadap tinggi tanaman, begitu juga dengan interaksi perlakuan sludge kelapa
sawit dengan pupuk organik cair berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman
selada.
Rataan tinggi tanaman selada umur 15,30,45,60 HSPT pada perlakuan
sludge kelapa sawit dan pemberian pupuk organik cair dilihat pada Tabel 1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Rataan Tinggi tanaman selada dengan berbagai perlakuan sludge
kelapa sawit dan pemberian pupuk organik cair pada umur 15,30,45
dan 60 HSPT.
Media
Tanam
15 HSPT
M0
M1
M2
M3
Rataan
Media
Tanam
30 HSPT
M0
M1
M2
M3
Rataan
Media
Tanam
45 HSPT
M0
M1
M2
M3
Rataan

P0

Pupuk
P1

Rataan
P2

P3

5,78
10,12
10,49
11,51
9,48

6,40
9,22
11,17
11,98
9,69

7,64
9,09
12,20
13,02
10,49

3,78
9,42
11,00
12,91
9,28

P0

Pupuk
P1

P2

P3

6,92
12,37
12,70
14,49
11,62

8,33
11,12
13,80
15,00
12,06

8,40
10,26
14,62
15,87
12,28

5,52
11,30
14,44
16,84
12,03

P0

Pupuk
P1

P2

P3

10,67
16,57
16,04
20,79
16,02

11,32
15,57
20,01
21,02
16,98

12,04
14,52
19,99
22,07
17,16

5,96
15,69
19,37
22,56
15,89

5,90b
9,46a
11,21a
12,36a

Rataan

7,29b
11,26a
13,89a
15,55a

Rataan

10,00b
15,59a
18,85a
21,61a

Media
Pupuk
Rataan
Tanam
P0
P1
P2
P3
60 HSPT
15,22
17,81
18,82
9,00
15,21b
M0
23,91
23,67
23,54
23,03
23,54a
M1
24,48
28,81
30,02
26,16
27,37a
M2
29,98
29,34
31,17
29,84
30,08a
M3
23,40
24,91
25,89
22,01
Rataan
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan
baris yang sama berbeda tidak nyata pada Uji Duncan taraf 5 %.

Universitas Sumatera Utara

Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pada umur 15 HSPT dengan
perlakuan media tanam sludge, tanaman tertinggi terdapat pada taraf M 3 yaitu:
12,36 cm yang berbeda nyata dengan taraf M 0 yaitu: 5,90 cm tetapi berbeda
tidak nyata dengan taraf M 1 dan M 2 .
Pada umur 30 HSPT dapat disimpulkan bahwa dengan perlakuan media
tanam sludge, tinggi tanaman tertinggi terdapat pada taraf M 3 yaitu: 15,55 cm
yang berbeda nyata dengan M 0 yaitu: 7,29 cm tetapi berbeda tidak nyata dengan
M 1 dan M 2 .
Pada umur 45 HSPT dapat disimpulkan bahwa dengan perlakuan media
tanam sludge, tinggi tanaman tertinggi terdapat pada taraf M 3 yaitu: 21,61 cm
yang berbeda nyata dengan M 0 yaitu: 10,00 cm tetapi berbeda tidak nyata dengan
M 1 dan M 2 .
Pada umur 60 HSPT dapat disimpulkan bahwa dengan perlakuan media
tanam sludge tinggi tanaman tertinggi terd