BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Inventarisasi Aset
Menurut KBBI, yang dimaksud dengan inventarisasi
adalah daftar yang memuat semua barang milik kantor sekolah, perusahaan, dsb yg dipakai dalam
melaksanakan tugas. Menurut Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah Inventarisasi merupakan
kegiatantindakan untuk melakukan penghitungan,pengurusan,penyelenggaraan peraturan,pencatatan data dan pelaporan barang milik daerah dalam unit
pemakaian.
Inventarisasi merupakan langkah awal dalam rangka Pengelolaan Aset Irigasi PAI, sebagaimana tercantum dalam Pasal 65 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2006 tentang Irigasi.
Tahapan PAI meliputi inventarisasi, perencanaan pengelolaan, pelaksanaan pengelolaan, dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset
irigasi, serta pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi.
Produk dari kegiatan inventarisasi adalah data aset irigasi di setiap daerah irigasi DI yang disimpan dalam pangkalan data yang berada di
kantor pengelola daerah irigasi sesuai dengan kewenangannya. Pelaksana inventarisasi adalah pengelola daerah irigasi yang
bersangkutan.
2.1.1 Tujuan utama inventarisasi
Dalam buku Manajemen Aset Pariwisata Sugiama, 2013 tujuan utama Inventarisasi Aset ada tiga yaitu:
1. Menciptakan tertib administrasi, 2. Pengamanan aset
3. Pengendalian dan pengawasan aset.
2.1.2 Tujuan khusus inventarisasi
1. Untuk menjaga ketertiban administrasi barang yang dimiliki 2. Untuk menghemat keuangan
3. Sebagai bahan pedoman untuk menghitung kekayaan 4. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian barang
5. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahanpedoman dalam penyaluran barang
6. Memberikan data dan informasi dalam 7. Menentukan keadaan barang barang yang rusaktua sebagai dasar untuk
menetapkan penghapusannya 8. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.
Secara garis besar, proses inventarisasi aset meliputi: 1. Preparation
Tahap persiapan biasa dimulai dari mapping kondisi aset, lokasi aset, SDM perusahaan sampai teknis pelaksanaan inventarisasi aset.
2. Execution Tahap pelaksanaan dimulai ketika seluruh tahap preparation dipenuhi, dimana
prosedur dalam inventarisasi dijalankan sesuai dengan schedule dan kompetensi SDM inventarisasi.
3. Finishing Tahap akhir berkaitan dengan proses hasil laporan pelaksanaan inventarisasi sampai
dengan laporan final hasil inventarisasi.
Agar hasil inventarisasi dapat maksimal, biasa diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi dan software yang memadai dalam pengelolaan aset
perusahaan, sehingga dapat diketahui aset yang harus dimiliki perusahaan dapat digunakan tepat guna sesuai fungsi nya dalam mendukung kegiatan utama
operasional perusahaan.
2.1.3 Ketentuan Pelaksanaan Inventarisasi
1. Memberi koding pada barang-barang yang diinventarisasikan. 2. Barang-barang inventaris sekolah harus diberi tanda dengan menggunakan kode-
kode barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Manual Administrasi barang.
3. Membuat Daftar Rekapitulasi Tahunan Laporan triwulan mutasi barang inventaris yaitu daftar tempat mencatat penambahan dan pengurangan barang inventaris
pada suatu organisasi selama triwulan yang bersangkutan. 4. Daftar isian inventaris yaitu tempat mencatat semua barang inventaris menurut
golongan atau klasifikasi yang telah ditetapkan. Inventarisasi harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan dari pemerintah,
termasuk juga yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Beberapa dari peraturan perundang-undangan itu adalah:
1. Intruktur Presiden No.3 Tahun 1971, tentang Inventaris Barang Milik Negara
Kekayaan Negara. 2. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 222MKV41972 tanggal 13 April 1971
tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi barang-barang milik negara di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 10M1976 tentang Pelaksanaan Inventarisasi dan Penyampaian Laporan Triwulan Mutasi Barang
Inventarisasi Milik Negara. 4. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 421 16E74 tentang
Inventarisasi barang yang dipakai dikuasai pejabat Pegawai yang dimutasikan.
Ketentuan tersebut bukanlah sesuatu yang statis. Oleh karena itu tidak mustahil dikeluarkan peraturan yang baru untuk mengganti, memperbaiki, dan melengkapi
peraturan yang lama.
2.2 Aset Irigasi