31
4.1.2.2 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
¾
Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh saturated surface dry = SSD, berat jenis
semu apparent dari agregat halus. ¾
Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan berat jenis agregat halus menggunakan standar SK SNI M– 10–1989–F, SNI 03 – 1970 – 1990.
¾ Bahan dan Peralatan
• Bahan -
Abu batu hasil pemecahan mesin pemecah batu. • Peralatan
a. Timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1
gram. b.
Picnometer dengan kapasitas 500 ml. c.
Kerucut terpancung cone, diameter bagian atas 40 + 3 mm, diameter bagian bawah 90 + 3 mm dan tinggi 75 + 3 mm
dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm. d.
Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat 340 + 15 gram, diameter permukaan penumbuk 25 + 3
mm. e.
Saringan no.4 f.
Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110 + 5°C.
g. Pengukur suhu dengan keteliian pembacaan 1°C.
h. Talam.
i. Bejana tempat air.
j. Pompa hampa udara vacuum pump atau tungku.
k. Air suling.
l. Desikator.
32 ¾
Penyiapan Benda Uji Benda uji adalah agregat yang lewat saringan no.4 yang diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat sebanyak 1000 gram. ¾
Pelaksanaan Pengujian a.
Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 + 5°C sampai berat tetap. Yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji
selama 3 kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut – turut tidak akan mengalami perubahan
kadar air lebih besar daripada 0,1 . Dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama 24 + 4 jam.
b. Buang air perendam hati – hati, jangan ada butiran yang hilang,
tebarkan agregat diatas talam, keringkan diudara panas dengan cara membalik – balikkan benda uji. Lakukan pengeringan sampai tecapai
keadaan kering permukaan jenuh. c.
Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji kedalam kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan jenuh
tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
d. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, masukkan
500 gram benda uji kedalam picnometer. Masukkan air suling sampai mencapai 90 isi picnometer, putar sambil diguncang sampai tidak
terlihat gelembung udara didalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan
jangan sampai ada air yang ikut terisap, dapat juga dilakukan dengan merebus picnometer.
e. Rendam picnometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian
perhitungan kepada suhu standar 25°C. f.
Tambahkan air sampai mencapai tanda batas. g.
Timbang picnometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram Bt.
33 h.
Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu 110 + 5°C sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
i. Setelah benda uji dingin kemudia timbang Bk.
j. Tentukan berat picnometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna
penyesuaian dengan suhu standar 25°C B. ¾
Data Hasil Pengujian :
Tabel 4.5 Data Berat Benda Uji Abu Batu dalam berbagai keadaan
Sampel Agregat
Abu Batu Berat benda
uji kering permukaan
jenuh SSD gram
Berat benda uji kering
oven BK
gram Berat
piknometer diisi air
B gram
Berat piknometer +
benda uji SSD + air
Bt gram 11 Okt ’06
500 489.9
662.8 978.2
17 Okt ‘06 500
490.1 658.2
977.1 18 Okt ‘06
500 490
658.2 973.7
20 Okt ‘06 500
487.2 658.3
973.5 03 Nov ‘06
500 490.1
662.8 980
04 Nov ‘06 500
488.8 657.2
973.5 11 Nov ‘06
500 490.1
657.7 974.3
19 Des ‘06 500
491 649.6
967
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian
34
Tabel 4.6
Data Hasil Pengujian Berat Jenis Benda Uji Abu Batu
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian
4.1.3 Indeks Kepipihan dan Kelonjongan