Ikan 1. Kandungan Gizi dalam Ikan dan Manfaatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan 2.1.1. Kandungan Gizi dalam Ikan dan Manfaatnya Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat, selain harga yang umumnya lebih murah, absorpsi protein ikan lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam, karena daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek dari pada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Jenisnya pun sangat beragam dan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah mengandung omega 3 dan omega 6, dan kelengkapan komposisi asam amino Pandit, 2008. Menurut Budiarso 1998, Ikan merupakan bahan pangan yang sangat baik mutu gizinya, karena mengandung kurang lebih 18 gram protein untuk setiap 100 gram ikan segar. Sedangkan ikan yang telah dikeringkan dapat mencapai kadar protein 40 gram dalam 100 gram ikan kering. Didukung dengan Astawan 2004, dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, ikan mengandung asam amino essensial yang lengkap dan sangat diperlukan oleh tubuh manusia, oleh karena itu mutu protein ikan sebanding dengan mutu protein daging. Universitas Sumatera Utara Ikan pada umumnya dan ikan laut pada khususnya merupakan bahan pangan yang kaya akan yodium. Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk dapat membentuk hormon tiroksin. Kandungan yodium yang terkandung dalam ikan mencapai 83 mikogram100 gram ikan. Sementara daging hanya mengandung 5 mikrogram100 gram. Dengan demikian konsumsi ikan laut yang tinggi dapat mencegah penyakit gangguan akibat kurangnya konsumsi yodium GAKY. Selain mengandung protein, ikan yang kaya akan mineral seperti kalsium, phospor yang diperlukan untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang diperlukan untuk pembentukan haemoglobin darah. Sementara kandungan lemak pada ikan sebesar 70 terdiri dari asam lemak tak jenuh Unsaturated Fatty Acid, sedangkan pada daging sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh Saturated Fatty Acid Marsetyo dan Kartasapoetra, 2003. Ikan adalah bahan pangan yang mengandung protein tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena selain mudah dicerna, juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia Suhartini dan Hidayat, 2005. Berdasarkan hasil penelitian, daging ikan memiliki komposisi kimia, yaitu : Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daging Ikan Komposisi Jumlah Kandungan Air Protein Lemak Karbohidrat Vitamin dan Mineral 60-84 18-30 0,1- 0,2 0,0-1,0 Sisanya Sumber : Suhartini dan Hidayat 2005 Universitas Sumatera Utara Ikan juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik, menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker dan juga mengandung omega 3 dan omega 6 Pandit, 2008. Omega 3 yang terdapat pada ikan mencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya. Masyarakat yang gemar mengonsumsi ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat yang kurang mengonsumsi ikan Pandit, 2008. Ikan lebih dianjurkan untuk dikonsumsi dibandingkan dengan daging hewan, terutama bagi mereka yang menderita kolesterol dan gangguan tekanan darah ataupun jantung Suhartini dan Hidayat, 2005. Namun, ikan segar mudah sekali menjadi busuk, oleh sebab itu kita perlu mengetahui sifat-sifat fisik yang membedakan antara ikan yang segar dan ikan yang busuk, karena ikan yang busuk tidak baik untuk dikonsumsi karena mengandung banyak bakteri yang dapat membahayakan kesehatan. Bakteri pseudomonas dan achromobacter merupakan bakteri psikhlorofil yang paling sering menyebabkan kebusukan ikan karena daging ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging mamalia dan unggas Nurwantoro, 1994 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Perbedaan Ikan Segar dan Ikan Busuk Bagian Ikan Segar Ikan Busuk Mata Insang Lendir Kulit Sisik Daging Rongga perut Darah Cemerlang, kornea bening, pup il hitam, mata cembung Warna merah sampai merah tua, cemerlang, tidak berbau, tidak ada off odor Terdapat lendir alami menutupi ikan yang baunya khas menurut jenis ikan, rupa lendir cemerlang seperti lendir ikan hidup, bening Cemerlang, belum pudar, warna asli kontras Melekat kuat, mengilap dengan tanda warna khusus tertutup lendir yang jernih Sayatan daging cerah dan elastis, bila ditekan tidak ada bekas jari Bersih dan bebas dari bau yang menusuk, tekstur dinding perut kompak, elastis tanpa ada diskolorisasi dengan bau segar yang karakteristik Darah sepanjang tulang belakang segar, merah, konsistensi normal Redup, tenggelam, pupil mata kelabu, tertutup lendir Warna pucat atau gelap, keabuan atau berlendir, bau busuk atau kotor Berubah kekuningan dengan bau tidak enak atau lendirnya sudah menghilang, berwarna putih susu atau lendir pekat Rada pudar, bila pengesan mata kurang baik maka kulitnya retak dan mengering Banyak yang lepas, tanda warna khusus memudar dan lambat laun menghilang Lunak, tekstur berubah, bila ditekan ada bekasnya, daging telah kehilangan elastisitasnya Lunak, tekstur berubah, bila ditekan ada bekasnya, daging telah kehilangan elastisitasnya Darah sepanjang tulang belakang berwarna gelap, sering diikuti bau Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Sambungan Bagian Ikan Segar Ikan Busuk Sayatan Bau Kondisi Tulang Bila ikan dibelah, daging melekat kuat pada tulang terutama pada rusuknya Segar dan menyenangkan seperti air laut atau rumput laut, tidak ada bau yang tidak enak Bebas dari parasit apapun, tanpa luka atau kerusakan pada bagian ikan Tulang belakang abu- abu Bila dibelah, daging mudah dilepas, otolisis telah berjalan, tulang rusuk menonjol keluar Mulai dengan bau yang tidak enak, makin kuat menusuk lalu timbul bau busuk yang khusus dan menusuk hidung Banyak terdapat parasit, badannya banyak luka atau patah Tulang belakang kuning Sumber : Suhartini dan Hidayat 2005 Konsumsi ikan minimal 2-3 kali dalam sehari efeknya dapat mencegah penyakit, menjadi cerdas dan sehat. Ikan juga mengandung faktor anti-oksidan yang melindungi asam lemak tak jenuh dari oksidasi sebelum dan sesudah proses pencernaan Siswono, 2003. Tabel 2.3. Kandungan Omega 3 Omega 6 pada Berbagai Jenis Ikan Per 100 gr Ikan Jenis Ikan Omega 3 gr Omega 6 gr Sardine 1,2 2,2 Tuna 2,1 3,2 Kembung 5,0 3,0 Salmon 1,6 2,1 Tenggiri 2,6 3,7 Tongkol 1,5 1,8 Teri 1,4 1,6 Sumber : Siswono 2003 Universitas Sumatera Utara Di dalam ikan terdapat 4 kelompok zat gizi, yaitu Siswono, 2003 : 1. Protein 18 asam-asam esensial untuk pertumbuhan 2. Lemak 1-20 asam lemak tak jenuh, mudah dicerna dan dapat membantu menurunkan kolesterol darah 3. Berbagai jenis vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin, dan Niacin 4. Mineral Mg, Fe, Cu, Zn dan Se

2.2. Minyak Ikan