99
b. Tegangan
geser
baut
t
=
2 2
. 4
d W
se
p
…………………….…2.28 R.S  Khurmi,  2002  hlm.
365
2.7. Statika
Statika  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  statika  dari  suatu beban terhadap gaya-gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan
tersebut.  Dalam  ilmu  statika  keberadaan  gaya-gaya  yang  mempengaruhi sistem  menjadi  suatu  obyek  tinjauan  utama.  Sedangkan  dalam
perhitungan  kekuatan  rangka,  gaya-gaya  yang  diperhitungkan  adalah gaya luar dan gaya dalam.
2.7.1 Gaya luar
Adalah  gaya  yang  diakibatkan  oleh  beban  yang  berasal  dari  luar sistem  yang  pada  umumnya  menciptakan  kestabilan  konstruksi.  Gaya  luar
dapat  berupa  gaya  vertikal,  horisontal  dan  momen  puntir.  Pada persamaan  statis  tertentu  untuk  menghitung  besarnya  gaya  yang  bekerja
harus memenuhi syarat dari kesetimbangan :
Σ
F
x
=  0   ……………………………………………….…….2.29
Σ
F
y
=  0    ……………………………………..……….…….. 2.30
Σ
M =  0   ….....……………………………………………….2.31
Beban
100
Beba R
AH
R
AV
R
BV
A B
Gambar 2.7 Diagram pembebanan dan gaya bebas statika kesetimbangan
2.7.2 Gaya dalam
Gaya  dalam  adalah  gaya  yang  bekerja  di  dalam  konstruksi  sebagai reaksi terhadap gaya luar. Gaya dalam dapat dibedakan menjadi :
a.  Gaya  normal normal  force  adalah  gaya  yang  bekerja  sejajar  sumbu
batang.
a b
Gambar 2.8  Tanda gaya normal
Rumus tegangan normal:
A N
=
s kg cm
2
………………………………………2.32 dimana:
s
=  tegangan normal kg cm
2
N =  gaya normal kg A =  luas penampang cm
2
101
b.  Gaya  lintang     geser shearing  force  adalah  gaya  yang  bekerja  tegak
lurus sumbu batang.
Gambar 2.9 Tanda untuk gaya geser
Rumus tegangan tarik :
A P
=
t kg cm
2
…………………………………….2.33 dimana:
t
=  tegangan tarik kg m
2
P =  gaya normal kg A =  luas penampang m
2
c. Momen lentur bending momen
Gambar 2.10  Tanda untuk momen lentur
Mencari lenturan maksimum:
z x
y
I y
M . =
s N m
..................................................2.34
102
dimana : =
y
s
tegangan lentur tarik desak N m =  Pa y    =  jarak sumbu netral ke titik tempat tegangan yang dituju m
M  =  momen lentur pada tampang yang dituju N.m I
z
=  momen inersia irisan balok terhadap sumbu netral m
4
2.7.3 Tumpuan
Dalam ilmu statika tumpuan dibagi atas : a.
Tumpuan roll. Tumpuan ini dapat menahan gaya pada arah tegak lurus penumpu.
Gambar 2.11. Tumpuan roll
b. Tumpuan sendi.
Tumpuan  ini  dapat  menahan  gaya  dalam  segala  arah  yang  tegak  lurus terhadap
sumbu jepitnya. w
103
Gambar 2.12. Tumpuan sendi
c. Tumpuan jepit.
Tumpuan  ini  dapat  menahan  gaya  dalam  segala  arah  dan  dapat menahan momen.
Gambar 2.13. Reaksi tumpuan jepit
2.7.4. Diagram gaya dalam