Faktor-Faktor Penentu Kinerja Rumusan Masalah 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja

penilaian nanti tercakup kehlian, pengetahuan dan kemampuan khusus pada suatu pekerjaan dan dapat menunjukkan kesuksesan kerja karyawan. 2. Bebas dari Pencemaran atau Bias, skor kriteria ditentukan oleh perilaku kerja yang sesuai dengan kenyataan. 3. Dapat dibedakan, kriteria yang digunakan dapat membedakan kinerja yang tergolong tinggi dan rendah. 4. Signifikan dan kongruen, kriteria harus dihubungkan dengan tujuan dan kebutuhan setiap orang. 5. Praktis, kriteria harus dapat dipahami, digunakan dan diukur.

2.1.8. Faktor-Faktor Penentu Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja secara garis besar disebabkan oleh tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi mereka Gibson dkk,2002:52, yaitu sebagai berikut : d. Variabel individu, meliputi : 1. Kemampuan, ketrampilan, mental dan fisik. 2. Latar Belakang, terdiri dari ; keluarga, faktor sosial dan pengalaman. 3. Demografi, meliputi umur, asal-usul, jenis kelamin. e. Variabel organisasi meliputi : sumberdaya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan design pekerjaan. f. Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, perilaku, motivasi dan lainnya. Kinerja merupakan hasil hubungan usaha effort, kemampuan abilities, role perception. Usaha effort merupakan hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik maupun mental dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan abilities adalah karakteristik pribadi yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Role perception berarti arah atau acuan dimana karyawan percaya bahwa mereka seharusnya menyalurkan seluruh usahanya untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik.Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, psikologis atau situasional dan juga faktor organisasional seperti kondisi lingkungan kerja. 2.2. Kerangka Pemikiran Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran 2.3. Pengembangan Hipotesis 2.4.1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual Robbin, 2006. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dan tujuan adalah sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu. Motivasi kerja merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan. Motivasi kerja erat hubungannya dengan kinerja atau performansi seseorang. Pada dasarnya motivasi kerja seseorang itu berbeda-beda. Ada motivasi kerjanya tinggi dan ada motivasi kerjanya rendah, bila motivasi kerjanya tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja yang dimiliki seseorang tersebut rendah. Jika karyawan mempunyai motivasi kerja tinggi maka ia akan bekerja dengan keras, tekun, senang hati, dan dengan dedikasi tinggi sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil penelitian Tony Listianto Bambang Setiaji 2004, Rakhmad Bahagia 2004 dan Bambang Guritno Waridin 2005 yang menemukan bukti empiris bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

2.4.2. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja