ANALISIS PERTUMBUHAN TOTAL ASSET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.
ABSTRAK
Ahmad Fadlan. Analisis Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Oktober 2015.
Dalam penelitian ini, permasalahan yang diteliti yaitu: Apakah jumlah
pembiayaan yang diberikan Bank Syariah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia dan Apakah
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
total asset Perbankan Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskripif dan analisis regresi berganda.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan data sekunder
selama periode 2003-2013. kemudian diolah sesuai dengan uji asumsi klasik
menggunakan program eviews 0.6 sehingga dapat menarik kesimpulan. Hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank
Syariah terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total
asset Perbankan Syariah di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Implikasi penelitian ini, pemerintah dapat memberikan regulasi untuk
mempermudah dan membantu pembiayaan pada Bank Syariah baik dari sisi
penyalurannya dan jaminan yang diberikan kepada Bank Sentral. Begitu juga
dengan sosialisasi kepada masyarakat dimana Perbankan Syariah dapat
memudahkan aktifitas bisnis masyarakat dan mendorong pertumbuhan industri
Perbankan Syariah dan perekonomian nasional.
i
ABSTRACT
Ahmad Fadlan. Analysis of Total Asset Growth of Islamic Banking in Indonesia.
Thesis. Medan : Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.
The problems studied were: Does the amount of financing provided by Bank
Syariah positive and significant impact on the growth of the total assets of Islamic
Banking in Indonesia and Is economic growth and a significant positive effect on
the growth of the total assets of Islamic Banking in Indonesia. The method used in
this research is descriptive analysis method and multiple regression analysis.
Techniques of data collection is done by using the technique of secondary data for
the period 2003-2013. then processed in accordance with the classical assumption
using 0.6 eviews program so that it can draw conclusions. From the results of this
research concluded that the total financing disbursed Islamic Bank proved positive
and significant impact on the growth of the total assets of Islamic Banking in
Indonesia and national economic growth has positive influence on the growth of
the total assets of Islamic Banking in Indonesia. Implications of this research, the
government is expected to provide regulations to facilitate and assist in the
financing of Islamic Banks both in terms of distribution and guarantees given to
the Central Bank. As well as the dissemination to the public where Islamic
Banking can facilitate business activities of the community and encourage the
growth of Islamic banking industry and the national economy.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu
menyertai penulis dalam melakukan segala aktivitas penulis hingga sampai pada
penyelesaian tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan dalam memproleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu
Ekonomi Universitas Negeri Medan. Shalawat serta salam untuk junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat serta orang orang yang selalu
istiqomah di Jalan–Nya. Adapun yang menjadi judul tesis ini adalah “Analisis
Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di Indonesia”.
Salah satu bagian yang paling menggembirakan dalam penulisan tesis ini
adalah kesempatan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, memberikan bimbingan, saran, dorongan moril, dan
terutamana do’a baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyusunan tesis
ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang terutama
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
i
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan dan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan perhatian atas
pelayanan akademik dan juga telah banyak memberikan bimbingan,
arahan serta saran sejak awal hingga selesainya penulisan tesis ini.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan sekaligus
yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada bagi penulis
5. Bapak Dr. M. Fitri Rahmadhana, M.Si selaku dosen pembimbing I penulis
yang telah membimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, memberikan
saran, masukan dan petunjuk yang sangat berarti bagi penulis.
6. Bapak dan ibu Tim Penguji yang telah memberikan masukan kepada
penulis untuk sempurnanya penyusunan tesis ini.
7. Seluruh dosen Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama perkuliahan.
8. Seluruh Staf Pegawai Administrasi dan Tata Usaha Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
9. Kedua orang tua serta keluarga penulis, penghargaan sebesar-besarnya
penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis, yaitu ayahanda
Amanuddin Lubis dan ibunda Nursani Nasution, yang telah banyak
memberi dorongan dan bantuan moril maupun materil kepada penulis
selama ini.
ii
9. Seluruh sahabat-sahabat penulis khususnya PPs Ilmu Ekonomi stambuk
2013 yang telah banyak memberikan motivasi, doa, dan dukungan kepada
penulis dalam penyusunan tesis ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis didalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis hanya mampu mendo'akan, semoga amal seluruh pihak yang
membantu penulis diterima Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih
jauh dari sempurna, oleh karenanya dengan tangan terbuka dan hati yang lapang
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat dalam rangka
memperluas wawasan untuk berfikir bagi penulis dan juga bagi para pembaca
lainnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Medan,
Oktober 2015
Penulis,
(Ahmad Fadlan Lubis)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................. ..
ABSTRACT ..............................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................... ...
DAFTAR TABEL ................................................................................... ...
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ...
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. ..
1.2. Perumusan Masalah ....................................................... …
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………
i
ii
iii
vi
ix
x
xi
1
11
11
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syariah …………………….............. 12
2.2 Asset Bank
2.2.1 Pengertian Asset ……………………………………… 16
2.2.2 Pertumbuhan Tota Asset ……………………………... 17
2.3 Pembiayaan Bank Syariah
2.3.1 Pengertian Pembiayaan ………………………………. 22
2.3.2 Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah ……………….. 24
2.3.3 Konsep Pembiayaan Bank syariah ………………........ 25
2.4 Pertumbuhan Ekonomi
2.4.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi ………………................ 31
2.5 Penelitian Terdahulu ………………………………………... 34
2.6 Kerangka Konseptual ……………………………………….. 38
2.7 Hipotesis …………………………………………………….. 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ................................................................ 41
3.2. Sumber Data ....................................................................... 41
3.3. Teknik pengumpulan data .................................................. 42
3.4. Teknik analisis data ……………………………………… 42
3.5. Uji Asumsi Klasik
3.5.1 Uji Multikolinearitas…………………………………. 43
3.5.2 Uji Autokorelasi …………………………………….. 44
3.6. Uji Statistik
3.6.1 Uji Statistik F …………………………………............ 46
3.6.2 Uji Statistik t …………………………………............. 46
vi
3.6.3 Uji Koefisien Determinan ( ) ……………………… 47
3.7. Regresi Linier Berganda ..................................................... 48
3.8 Definisi Operasional ………………………………………. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti
4.1.1 Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di Indonesia ….
4.1.1 Pembiayaan Bank Syariah …………………………….
4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ……………………..
4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis …………………………………
4.2.1 Uji Multikolinearitas …………………………………..
4.2.2 Uji Autokorelasi ……………………………… ………
4.3 Uji Statistik
4.3.1 Uji Statistik F ……………………………… …………
4.3.2 Uji Statistik t ……………………………… …………
4.3.3 Uji Koefisien Determinan ( ) …………… ………….
4.4 Regresi Linier Berganda ……………………………………
4.5. Pembahasan …………………………………………………
50
54
57
61
63
64
67
67
68
69
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
5.2.
Kesimpulan ……………………………………………….. 76
Saran ………………………………………………………. 77
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 78
LAMPIRAN ………………………………………………………………. 82
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Data Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah ……….
Total Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia (Juta
Rupiah) ……………………………………………………
PDB Indonesia (Milyar Rupiah) ………………………….
Daftar Data Tingkat Suku Bunga Periode 2005 – 2013 ….
Data 10 tahun terahir total asset Bank Syariah, jumlah
pembiayaan yang disalurkan dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia …………………………………………………
Estimasi Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di
Indonesia ………………………………………………….
Nilai Matriks Korelasi Variabel-Variabel Bebas …………
Nilai VIF dari korelasi ariabel-Variabel Bebas ………......
4
7
8
52
60
61
63
64
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Persentase Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013 …………………….............
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Analisis Pertumbuhan Total Asset
Perbankan Syariah di Indonesia …………………………
Gambar 4.1 Fluktuasi Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013 ……………………………..
Gambar 4.2 Perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank
Syariah Indonesia Tahun 2004-2013 …………………….
Gambar 4.3 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2004-2013…….
5
38
51
56
58
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi kehidupan
umat manusia. Bank syariah adalah salah satu instrumen ekonomi yang
kemunculannya diyakini oleh pakar Islam mampu mengganti dan memperbaiki
sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga, karena itulah sistem
Bank
Syariah
menerapkan
sistem
bebas
bunga
(interest
free)
dalam
operasionalnya.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,
sejak tahun 1980-an mulai merintis usaha pendirian Bank Islam guna memenuhi
permintaan masyarakat yang membutuhkan alternatif jasa perbankan yang sesuai
dengan syariah Islam. Setelah melalui proses yang cukup panjang, atas prakarsa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya didirikanlah Bank Syariah pertama di
Indonesia dengan nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991.
Berdirinya BMI ini, Perbankan Syariah mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Namun, sejak beroperasi 1 Mei 1992, Bank Syariah belum
mendapatkan perhatian optimal dalam tatanan perbankan nasional, sehingga
pertumbuhannya terbilang cukup lambat. Hal ini dikarenakan belum adanya
landasan hukum operasional bank yang menggunakan sistem syariah yang terlihat
jelas dalam uraian UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, dimana perbankan
dengan sistem bagi hasil hanya disisipkan saja.
1
2
Setelah tahun 1998 pemerintah mempertegas kembali melalui UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari UndangUndang Nomor 7 tahun 1992. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 ini,
secara tegas membedakan bank berdasarkan pada pengelolaannya terdiri dari
Bank Konvensional dan Bank Syariah, baik itu bank umum maupun Bank
Perkreditan Rakyat. Kemudian disusul dengan dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang memberikan kewenangan
kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan
prinsip syariah, dimana Perbankan Konvensional diijinkan untuk membuka Unit
Usaha Syariah (Dual Banking System).
Adanya Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang perbangkan
merupakan jawaban atas permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan/ keuangan yang
sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Bank Syariah mulai menunjukkan
perkembangannya, terlebih setelah pada tanggal 16 Desember 2003 MUI
mengeluarkan fatwa tentang keharaman bunga bank yang kemudian disusul
dengan diberlakukannya kebijakan pembukaan layanan syariah (office chaneling).
Pada tahun 2006 eksistensi Perbankan Syariah semakin kukuh dengan
dikeluarkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada tanggal
16 Juli 2008 yang secara rinci mengatur Perbankan Syariah di Indonesia. Jika
dilihat dari pemunculannya hingga akhir saat ini, pertumbuhan asset Perbankan
Syariah memang semakin membaik dari rata-rata pertumbuhan industri perbankan
nasional dari tahun ke tahun.
3
Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang dimaksud dengan Bank Umum
Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran sesuai dengan prinsip syariah dan unit Usaha Syariah adalah
unit kerja di kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor cabang syariah dan atau unit syariah. Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Sebenarnya prinsip bagi hasil dalam lembaga keuangan telah dikenal luas
baik di negara Islam maupun non Islam. Bank syariah tidak berkaitan dengan
kegiatan ritual keagamaan (Islam) tapi lebih merupakan konsep pembagian hasil
usaha antara pemilik modal dengan pihak pengelola modal. Dengan demikian
pengelolaan bank dengan prinsip syariah dapat diakses oleh seluruh masyarakat
yang berminat secara tidak terbatas. Dilihat dari aspek ini, peluang pengembangan
Bank Syariah di Indonesia cukup besar, karena Indonesia merupakan negara yang
memiliki penduduk muslim paling besar.
Bank Syariah dapat berkembang dengan baik bila mengacu pada demand
masyarakat akan produk dan jasa Bank Syariah, untuk itu Bank Syariah telah
melakukan terobosan-terobosan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan
nasabah dan permintaan pasar tersebut. Khususnya sesuai dengan pelayananpelayanan di berbagai produk dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi
para nasabahnya untuk bertransaksi dengan berbagai aktivitas. Pesatnya
pertumbuhan Perbankan Syariah yang relatif cepat ini dapat dilihat pada indikator
4
keuangan, seperti jumlah aktiva maupun total asset Bank Syariah yang terus
mengalami peningkatan, sebagaimana diperlihatkan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Data Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah
2004
Total Asset
(Trilyun)
15,33
2005
20,88
11,70
2006
26,72
4,84
2007
36,54
9,76
2008
49,56
2,14
2009
66,01
2,72
2010
97,51
3,24
2011
145.47
3,98
2012
195.02
4,58
2013
242.28
4,89
Tahun
Persen (%)
9,19
Sumber Statistik Perbankan Syariah, diolah 2014
Berdasarkan laporan perkembangan keuangan syariah tahun 2013
disebutkan bahwa pertumbuhan tertinggi dapat dilihat pada tahun 2005 yang
mencapai 11,70% meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2004 9,19%, faktor
kenaikan total asset tersebut karena dalam rentang waktu 2004-2013 terjadi
peningkatan yang cukup pesat perihal pertumbuhan jumlah unit kantor Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia.
Menurut pakar keuangan syariah Adiwarman Karim, meningkatnya
pangsa pasar disebabkan, karena saat ini banyak nasabah yang sudah tertarik
menggunakan Bank Syariah untuk bertransaksi hingga dana pihak ketiga (DPK)
tahun 2005 yang mencapai Rp.15,6 Triliun juga memicu tingginya pertumbuhan
total asset Bank Syariah di Indonesia dan memperluas pangsa pasar lembaga
keuangan syariah lainnya.
5
Nilai total asset Bank Syariah secara absolute terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya, walaupun bersifat fluktuasi yang mengalami perlambatan secara
pertumbuhannya. Perlambatan pertumbuhan total asset Bank Syariah tersebut
masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan asset perbankan secara nasional.
Secara persentase perlambatan pertumbuhan total asset
Bank Syariah di
Indonesia dari tahun 2004 sampai 20013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
14.00%
300,000,000.00
11.70%
12.00%
250,000,000.00
200,000,000.00
9.19%
9.76%
10.00%
8.00%
150,000,000.00
4.84%
100,000,000.00
50,000,000.00
6.00%
4.58%4.89%
3.98%
3.24%
4.00%
2.72%
2.14%
2.00%
0.00%
0.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Total Asset Bank Syariah
% (Persen)
Gambar 1.1 Persentase Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, diolah 2014
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan total asset
Bank Syariah terus mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2006 Bank
Indonesia dalam web resminya mengumumkan bahwa tingkat suku bunga naik
menjadi 12,75% yang mengakibatkan pertumbuhan pertumbuhan total asset
Perbankan Syariah di Indonesia anjlok kembali dari 11,70% menjadi 4,84%.
6
Kemudian tingkat suku bunga turun kembali pada tahun 2007 menjadi 9,50% dan
total asset Bank Syariahpun naik kembali.
Laporan tahunan untuk tahun 2007 pertumbuhan total asset Bank Syariah
di Indonesia memang kembali naik. Akan tetapi kenaikan tersebut hanya
berlangsung setahun saja karena pada tahun 2008 pertumbuhan total asset Bank
Syariah turun kembali menjadi 2,14% sangat jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya mencapai 9,76%. Mulai tahun 2008 hingga laporan akhir Otoritas
Jasa Keuangan tahun 2013 pertumbuhan total asset Bank Syariah selalu dibawah
target Bank Indonesia sebesar 5 persen.
Faktor yang menjadi sumber pendapatan utama Bank Syariah sampai saat
ini adalah asset produktif dalam bentuk pembiayaan, karena Bank Syariah
penghimpun dana dari para pemilik modal dan penyalur dana kepada masyarakat.
Semakin minim dana yang bisa disalurkan dalam bentuk pembiayaan berarti
semakin rendah juga pertumbuhan total asset yang dilaporkan setiap periodenya.
Percepatan pertumbuhan sektor rill nasional juga mempengaruhi
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah, begitu juga pada peningkatan
pembiayaan yang diberikan. Asset Perbankan Syariah yang terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) secara pertumbuhan total pembiayaan yang diberikan Bank
Syariah kepada masyarakat khususnya usaha produktif lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1.2 dibawah ini:
7
Tabel 1.2 Total Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia (Juta Rupiah)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Pembiayaan yang diberikan
(Trilyun)
11,49
15,23
20,44
27,94
38.20
46.89
68.19
102.66
147.51
184.12
Sumber Statistik Perbankan Syariah, Juni 2014
Selain sektor pembiayaan Bank Syariah yang cukup besar pengaruhnya
terhadap melambatnya pertumbuhan total asset Bank Syariah, Bank Indonesia
juga menyebutkan bahwa sejalan kondisi industri perbankan nasional selain
pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat perlambatan pertumbuhan
ekonomi juga mempengaruhi laju pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2004-2013 dapat dilihat
pada tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.3 PDB Indonesia (Milyar Rupiah)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PDB
1.656.516.8
1.750.815.2
1.847.126,7
1.964.327,3
2.082.456,1
2.178.850,4
2.314.458,8
2.464.566,1
2.618.932,0
2.769 053,0
Sumber BPS Tahun 2014
Persen (%)
5,03
5.69
5.50
6.35
6.01
4.63
6.22
6.49
6.26
5,73
8
Otoritas
Jasa
Keuangan
menyebutkan
dalam
laporan
tahunan
perkembangan Bank Syariah bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi juga
mempengaruhi
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi
Perbankan
memberikan
Syariah,
pengaruh
artinya
terhadap
perlambatan
melambatnya
perkembangan pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonesia. Faktor
penyebab lainnya yang dapat menyebabkan melambatnya perkembangan
pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonenesia menurut Muhammad Surya
dalam harian umum Republika (2005:15) adalah :
1. Aturan investasi dan perpajakan masih dinilai mengganjal berkembangnya
bisnis syariah;
2. Tahapan birokrasi di level pemerintahan dan hubungan antar departemen
terkait. Semisal terkait penggandaan proyek infrastruktur di daerah masih
menjadi hambatan investasi syariah;
3. Peraturan untuk membuat iklim investasi di industri syariah masih kurang
fleksibel. Aturan yang fleksibel diberlakukan di negara lain seperti
Malaysia, Singapura, Cina, dan Jepang yang aktif mengembangkan
layanan syariah;
4. Keterbatasan sumber daya manusia yang memahami produk dan sistem
syariah. Disektor Perbankan Syariah saja masih membutuhkan tambahan
sumberdaya manusia sebanyak 14.458 orang (selama tahun 2008,
Perbankan Syariah menyerap SDM sebanyak sekitar 8.063 orang. Apabila
pangsa pasar Perbankan Syariah bertumbuh menjadi 5%, maka dibutuhkan
SDM sebanyak 22.521 orang, dengan demikian masih ada kekurangan
9
atau gap sebanyak 14.458 orang untuk mendorong bisnis Perbankan
Syariah bergulir cepat);
5. Pemahaman masyarakat terhadap Bank Syariah belum optimal dan
menyeluruh. Hal ini mungkin disebabkan karena diseminasi atau
sosialisasi masih kurang untuk memaparkan keunggulan produk syariah;
6. Masih ada kesan di sebagian masyarakat bahwa Bank syariah bersifat
ekslusif dalam artian bahwa Bank Syariah hanya ditujukan untuk
masyarakat muslim dan melibatkan kaum yang beragama muslim saja.
7. Ada pandangan dari sebagian masyarakat yang memandang bahwa pada
umumnya sistem, kegiatan dan produk Bank Syariah masih mengekor
pada Bank Konvensional. Hal pokok yang menjadi pembedanya hanyalah
pada ditiadakannya unsur riba atau bunga yang diharamkan dalam hukum
Islam. Salah satu contoh, perbedaan istilah seperti, kalau di Bank
Konvensional ada tabungan dan deposito, maka di Bank Syariah ada
tabungan syariah dan deposito syariah;
8. Menurut Adiwarman Karim ketika menjadi juri dalam penyusun pringkat
institusi syariah terbaik tahun 2008 versi majalah investor, tidaklah mudah
menilai kinerja institusi syariah. Pasalnya, sampai saat ini, banyak
perusahaan syariah belum menyajikan data keuangan yang standar,
lengkap dan transparan. Beberapa indikator keuanga tidak tercantum di
laporan keuangan unit usaha syariah;
9. Masih kurangnya modal yang dimiliki Perbankan Syariah;
10. Infrastruktur Perbankan Syariah yang belum memadai;
10
Perbankan Syariah sudah berada pada posisi berkembang dan dapat berdiri
sendiri sebagai lembaga keuangan syariah meskipun di Indonesia masih ada
Perbankan Syariah yang berada di bawah naungan bank induknya sebagai Bank
Konvensional. Perlambatan yang terjadi pada total asset Perbankan Syariah
berpengaruh terhadap sektor keuangan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Banyak faktor penyebab yang menjadikan perlambatan total asset Bank
Syariah di Indonesia, namun faktor yang paling memberikan pengaruh
berdasarkan laporan tahunan Otoritas Jasa Keuangan adalah pembiayaan yang
diberikan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kedua variabel tersebutlah
yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
menguji pengaruh variabel pembiayaan dan pertumbuhan ekonomi terhadap
pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonesia periode 2003-2014. Oleh
karena itu judul yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah “Analisis
Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dapat diambil sebagai kajian
dalam penelitian ini, yaitu: Apakah jumlah pembiayaan yang diberikan Bank
Syariah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah
di Indonesia dan Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia.
11
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah pembiayaan yang
diberikan Bank Syariah terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia dan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan acuan tambahan bagi mahasiswa/i PPs Ilmu
Ekomi Universitas Negeri Medan. Begitu juga dapat digunakan sebagai bahan
rujukan dan perbandingan bagi ilmuwan yang ingin mengembangkan atau tertarik
melakukan studi penelitian lebih lanjut dengan topik sama.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Mal An. 2010. Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia.
Jogjakarta:Az-Ruzz Media
Akibar, 2011. Gabungan Proksi Invesment Opportunity Set dan Hubungannya
Terhadap Realisasi Pertumbuhan dengan Pendekatan Analisis Faktor
Konfirmatori, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Antonio, Syafi’i, 2001, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani, Jakarta
Bank Indonesia dan Lembaga Penelitian IPB, 2000. Penelitian Potensi,
Preferensi,dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank syariah di Wilayah
Jawa Barat, Executive Summary, Bogor: BI dan Lembaga Penelitian IPB.
Data Bank Indonesia (BI) per tahun 2011 (http://ib.eramuslim.com/2011/08/16/)
Gita Danupranata, 2013, Manjaemen Perbankan Syariah, Salemba Empat,
Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 1.
Jakarta: Rajawali Pers
Haron, Sudin, dan Ahmad, 2000, The Effects of Conventional Interest Rates and
Rate of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking Sistem in
Malaysia, International Journal of Islamic Financial Services, Vol.1 No.4,
Malaysia.
Hermansyah, Ade Raya, 2013, Pengaruh Good Corporate Governance,
Pertumbuhan Penjualan dan Pertumbuhan Total Aset Terhadap Nilai
Perusahaan, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,
Malang
Indirani, 2006, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Asset
Perbankan Syariah di Indonesia, skripsi Fakultas Ekonomi dan
Management IPB, Bogor.
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Kencana, Jakarta.
Khristioanto, Wheny, Ahmad Rifa;i, 2005, The effects Of Customer’s
Psychological On The Decesion For Joining Syariah Folk Credit Banking,
ISTEC Journal, Vol. 5, May.
78
79
Kusumawijaya, Dewa Kadek Oka, 2011, Pengaruh StrukturModal dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan,
Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
.
Kusumaningrum, Eka Amelia, 2010, Analisis Pengaruh Propabilitas,
Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan TerhadapStruktur Modal,
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Kasmir, 2001. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lamb, Hair dan Mc Daniel., 2001, Pemasaran, Penerjemah David Octarevia,
Buku 1, Jakarta : Salemba Empat.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Mardiyah, A. A., dan Gudono, 2001, Pengaruh Ketidakpastian dan Desentralisasi
Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, Jurnal Riset
Akuntansi, Vol.4, No.1, Januari 2001, Hal.1-27
Muhammad, 2005, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di
Indonesia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Muhammad, 2002, Kebijakan iskal Dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, Salemba
Empat, Jakarta.
Muhammad Abduh dan Mohd Azmi Omar, “Islamic Banking And Economic
Growth: The Indonesian Experience,” International Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance and Management 5, No. 1 (2012): 35-47
Munawir, S, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, YPKN, Yogyakarta
Mutasowifin, Ali, 2003, Mengggas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di
Pasar Non Muslim, Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3, No.1.
Muhammad, 2002, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, UII Press,
Yogyakarta.
Mervyn K. Lewis, Latifa M. Algaoud, 2007, Perbankan Syariah: Prisip-Prinsip,
dan Prospek, PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta.
Nasution, Witi Anriza, 2009. Pengaruh Pertumbuhan Variabel Ekonomi Makro
dan Equivalent Rate Terhadap Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah di
Indonesia. Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
80
Nasrullah. 2014 Analisis Pengaruh Perdangangan International Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1999-2013,. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Rokhayati, Isnaeni, Lembaga keuangan dan bank sebagai pendukung kegiatan
usaha/ Bisnis untuk Pencapaian Tujuan Perusahaan (www.ejournal.unwiku.ac.id/index.php/eko/article/view/237)
Risaptoko, RB Atok, 2007, Total Asset, Asset Growth, Firm Size dan Return On
Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Tesis Magister Manajemen
Universitas Diponegoro, Semarang.
Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004.
Sukirno, Sadono, 2006.Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah dan Dasar
kebijakan), Edisi 2, Penerbit: Kencana.
Salomo, R. 2007. Peranan Perdagangan Internasional Sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi indonesia. Modul. Departemen Perdagangan RI dan
Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sugiono, 1999, .Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sulhan dan Ely Siswanto, 2008, Manajemen Bank: Konvensional dan Syariah,
UIN Malang Press, Malang.
Sunarto Zulkifli, Zikrul Hakim, 2003, Panduan Praktis Transaksi Perbankan
Syariah, Jakarta.
Sudarsono, Heri, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Ilustrasi dan
Deskripsi, Ekonisia, Yogyakarta.
Taufik Hidayat, 2011, Buku Pintar Investasi Syariah, Mediakita, Jakarta.
Tarigan, Robinson.2005. Ekonomi Regional,Teori dan Aplikasi. Ed Revisi.
Jakarta :Bumi Aksara
Todaro, M. P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Haris Munandar. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Peraturan Bank Indonesia tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional
menjadi Bank Syariah (http://hukum.unsrat.ac.id/inst/pbi_111509.pdf)
81
Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Mnufaktur di Indonesia. (www..scribd.com)
Veithzal Rivai, Arfian Arifin, 2010, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, Dan
Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Wiroso, 2005, Jual Beli Murabahah, UII Press, Yogyakarta.
Yuliani, 2007, Hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada
sektor perbankan yang go publik di BEJ, jurnal manajemen & bisnis
Sreiwijaya Vol. 5 No. 10
Zainul Arifin, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alvabet.
Ahmad Fadlan. Analisis Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Oktober 2015.
Dalam penelitian ini, permasalahan yang diteliti yaitu: Apakah jumlah
pembiayaan yang diberikan Bank Syariah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia dan Apakah
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
total asset Perbankan Syariah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskripif dan analisis regresi berganda.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan data sekunder
selama periode 2003-2013. kemudian diolah sesuai dengan uji asumsi klasik
menggunakan program eviews 0.6 sehingga dapat menarik kesimpulan. Hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank
Syariah terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total
asset Perbankan Syariah di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nasional
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Implikasi penelitian ini, pemerintah dapat memberikan regulasi untuk
mempermudah dan membantu pembiayaan pada Bank Syariah baik dari sisi
penyalurannya dan jaminan yang diberikan kepada Bank Sentral. Begitu juga
dengan sosialisasi kepada masyarakat dimana Perbankan Syariah dapat
memudahkan aktifitas bisnis masyarakat dan mendorong pertumbuhan industri
Perbankan Syariah dan perekonomian nasional.
i
ABSTRACT
Ahmad Fadlan. Analysis of Total Asset Growth of Islamic Banking in Indonesia.
Thesis. Medan : Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.
The problems studied were: Does the amount of financing provided by Bank
Syariah positive and significant impact on the growth of the total assets of Islamic
Banking in Indonesia and Is economic growth and a significant positive effect on
the growth of the total assets of Islamic Banking in Indonesia. The method used in
this research is descriptive analysis method and multiple regression analysis.
Techniques of data collection is done by using the technique of secondary data for
the period 2003-2013. then processed in accordance with the classical assumption
using 0.6 eviews program so that it can draw conclusions. From the results of this
research concluded that the total financing disbursed Islamic Bank proved positive
and significant impact on the growth of the total assets of Islamic Banking in
Indonesia and national economic growth has positive influence on the growth of
the total assets of Islamic Banking in Indonesia. Implications of this research, the
government is expected to provide regulations to facilitate and assist in the
financing of Islamic Banks both in terms of distribution and guarantees given to
the Central Bank. As well as the dissemination to the public where Islamic
Banking can facilitate business activities of the community and encourage the
growth of Islamic banking industry and the national economy.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu
menyertai penulis dalam melakukan segala aktivitas penulis hingga sampai pada
penyelesaian tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan dalam memproleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu
Ekonomi Universitas Negeri Medan. Shalawat serta salam untuk junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat serta orang orang yang selalu
istiqomah di Jalan–Nya. Adapun yang menjadi judul tesis ini adalah “Analisis
Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di Indonesia”.
Salah satu bagian yang paling menggembirakan dalam penulisan tesis ini
adalah kesempatan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, memberikan bimbingan, saran, dorongan moril, dan
terutamana do’a baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyusunan tesis
ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang terutama
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
i
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan dan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan perhatian atas
pelayanan akademik dan juga telah banyak memberikan bimbingan,
arahan serta saran sejak awal hingga selesainya penulisan tesis ini.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan sekaligus
yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada bagi penulis
5. Bapak Dr. M. Fitri Rahmadhana, M.Si selaku dosen pembimbing I penulis
yang telah membimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, memberikan
saran, masukan dan petunjuk yang sangat berarti bagi penulis.
6. Bapak dan ibu Tim Penguji yang telah memberikan masukan kepada
penulis untuk sempurnanya penyusunan tesis ini.
7. Seluruh dosen Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama perkuliahan.
8. Seluruh Staf Pegawai Administrasi dan Tata Usaha Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
9. Kedua orang tua serta keluarga penulis, penghargaan sebesar-besarnya
penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis, yaitu ayahanda
Amanuddin Lubis dan ibunda Nursani Nasution, yang telah banyak
memberi dorongan dan bantuan moril maupun materil kepada penulis
selama ini.
ii
9. Seluruh sahabat-sahabat penulis khususnya PPs Ilmu Ekonomi stambuk
2013 yang telah banyak memberikan motivasi, doa, dan dukungan kepada
penulis dalam penyusunan tesis ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis didalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis hanya mampu mendo'akan, semoga amal seluruh pihak yang
membantu penulis diterima Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih
jauh dari sempurna, oleh karenanya dengan tangan terbuka dan hati yang lapang
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat dalam rangka
memperluas wawasan untuk berfikir bagi penulis dan juga bagi para pembaca
lainnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Medan,
Oktober 2015
Penulis,
(Ahmad Fadlan Lubis)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................. ..
ABSTRACT ..............................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................... ...
DAFTAR TABEL ................................................................................... ...
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ...
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. ..
1.2. Perumusan Masalah ....................................................... …
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………
i
ii
iii
vi
ix
x
xi
1
11
11
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syariah …………………….............. 12
2.2 Asset Bank
2.2.1 Pengertian Asset ……………………………………… 16
2.2.2 Pertumbuhan Tota Asset ……………………………... 17
2.3 Pembiayaan Bank Syariah
2.3.1 Pengertian Pembiayaan ………………………………. 22
2.3.2 Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah ……………….. 24
2.3.3 Konsep Pembiayaan Bank syariah ………………........ 25
2.4 Pertumbuhan Ekonomi
2.4.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi ………………................ 31
2.5 Penelitian Terdahulu ………………………………………... 34
2.6 Kerangka Konseptual ……………………………………….. 38
2.7 Hipotesis …………………………………………………….. 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ................................................................ 41
3.2. Sumber Data ....................................................................... 41
3.3. Teknik pengumpulan data .................................................. 42
3.4. Teknik analisis data ……………………………………… 42
3.5. Uji Asumsi Klasik
3.5.1 Uji Multikolinearitas…………………………………. 43
3.5.2 Uji Autokorelasi …………………………………….. 44
3.6. Uji Statistik
3.6.1 Uji Statistik F …………………………………............ 46
3.6.2 Uji Statistik t …………………………………............. 46
vi
3.6.3 Uji Koefisien Determinan ( ) ……………………… 47
3.7. Regresi Linier Berganda ..................................................... 48
3.8 Definisi Operasional ………………………………………. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti
4.1.1 Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di Indonesia ….
4.1.1 Pembiayaan Bank Syariah …………………………….
4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ……………………..
4.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis …………………………………
4.2.1 Uji Multikolinearitas …………………………………..
4.2.2 Uji Autokorelasi ……………………………… ………
4.3 Uji Statistik
4.3.1 Uji Statistik F ……………………………… …………
4.3.2 Uji Statistik t ……………………………… …………
4.3.3 Uji Koefisien Determinan ( ) …………… ………….
4.4 Regresi Linier Berganda ……………………………………
4.5. Pembahasan …………………………………………………
50
54
57
61
63
64
67
67
68
69
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
5.2.
Kesimpulan ……………………………………………….. 76
Saran ………………………………………………………. 77
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 78
LAMPIRAN ………………………………………………………………. 82
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Data Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah ……….
Total Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia (Juta
Rupiah) ……………………………………………………
PDB Indonesia (Milyar Rupiah) ………………………….
Daftar Data Tingkat Suku Bunga Periode 2005 – 2013 ….
Data 10 tahun terahir total asset Bank Syariah, jumlah
pembiayaan yang disalurkan dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia …………………………………………………
Estimasi Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di
Indonesia ………………………………………………….
Nilai Matriks Korelasi Variabel-Variabel Bebas …………
Nilai VIF dari korelasi ariabel-Variabel Bebas ………......
4
7
8
52
60
61
63
64
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Persentase Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013 …………………….............
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Analisis Pertumbuhan Total Asset
Perbankan Syariah di Indonesia …………………………
Gambar 4.1 Fluktuasi Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013 ……………………………..
Gambar 4.2 Perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan Bank
Syariah Indonesia Tahun 2004-2013 …………………….
Gambar 4.3 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2004-2013…….
5
38
51
56
58
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi kehidupan
umat manusia. Bank syariah adalah salah satu instrumen ekonomi yang
kemunculannya diyakini oleh pakar Islam mampu mengganti dan memperbaiki
sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga, karena itulah sistem
Bank
Syariah
menerapkan
sistem
bebas
bunga
(interest
free)
dalam
operasionalnya.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,
sejak tahun 1980-an mulai merintis usaha pendirian Bank Islam guna memenuhi
permintaan masyarakat yang membutuhkan alternatif jasa perbankan yang sesuai
dengan syariah Islam. Setelah melalui proses yang cukup panjang, atas prakarsa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya didirikanlah Bank Syariah pertama di
Indonesia dengan nama Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991.
Berdirinya BMI ini, Perbankan Syariah mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Namun, sejak beroperasi 1 Mei 1992, Bank Syariah belum
mendapatkan perhatian optimal dalam tatanan perbankan nasional, sehingga
pertumbuhannya terbilang cukup lambat. Hal ini dikarenakan belum adanya
landasan hukum operasional bank yang menggunakan sistem syariah yang terlihat
jelas dalam uraian UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, dimana perbankan
dengan sistem bagi hasil hanya disisipkan saja.
1
2
Setelah tahun 1998 pemerintah mempertegas kembali melalui UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari UndangUndang Nomor 7 tahun 1992. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 ini,
secara tegas membedakan bank berdasarkan pada pengelolaannya terdiri dari
Bank Konvensional dan Bank Syariah, baik itu bank umum maupun Bank
Perkreditan Rakyat. Kemudian disusul dengan dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang memberikan kewenangan
kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan
prinsip syariah, dimana Perbankan Konvensional diijinkan untuk membuka Unit
Usaha Syariah (Dual Banking System).
Adanya Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang perbangkan
merupakan jawaban atas permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan/ keuangan yang
sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Bank Syariah mulai menunjukkan
perkembangannya, terlebih setelah pada tanggal 16 Desember 2003 MUI
mengeluarkan fatwa tentang keharaman bunga bank yang kemudian disusul
dengan diberlakukannya kebijakan pembukaan layanan syariah (office chaneling).
Pada tahun 2006 eksistensi Perbankan Syariah semakin kukuh dengan
dikeluarkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada tanggal
16 Juli 2008 yang secara rinci mengatur Perbankan Syariah di Indonesia. Jika
dilihat dari pemunculannya hingga akhir saat ini, pertumbuhan asset Perbankan
Syariah memang semakin membaik dari rata-rata pertumbuhan industri perbankan
nasional dari tahun ke tahun.
3
Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang dimaksud dengan Bank Umum
Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran sesuai dengan prinsip syariah dan unit Usaha Syariah adalah
unit kerja di kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor cabang syariah dan atau unit syariah. Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Sebenarnya prinsip bagi hasil dalam lembaga keuangan telah dikenal luas
baik di negara Islam maupun non Islam. Bank syariah tidak berkaitan dengan
kegiatan ritual keagamaan (Islam) tapi lebih merupakan konsep pembagian hasil
usaha antara pemilik modal dengan pihak pengelola modal. Dengan demikian
pengelolaan bank dengan prinsip syariah dapat diakses oleh seluruh masyarakat
yang berminat secara tidak terbatas. Dilihat dari aspek ini, peluang pengembangan
Bank Syariah di Indonesia cukup besar, karena Indonesia merupakan negara yang
memiliki penduduk muslim paling besar.
Bank Syariah dapat berkembang dengan baik bila mengacu pada demand
masyarakat akan produk dan jasa Bank Syariah, untuk itu Bank Syariah telah
melakukan terobosan-terobosan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan
nasabah dan permintaan pasar tersebut. Khususnya sesuai dengan pelayananpelayanan di berbagai produk dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi
para nasabahnya untuk bertransaksi dengan berbagai aktivitas. Pesatnya
pertumbuhan Perbankan Syariah yang relatif cepat ini dapat dilihat pada indikator
4
keuangan, seperti jumlah aktiva maupun total asset Bank Syariah yang terus
mengalami peningkatan, sebagaimana diperlihatkan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Data Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah
2004
Total Asset
(Trilyun)
15,33
2005
20,88
11,70
2006
26,72
4,84
2007
36,54
9,76
2008
49,56
2,14
2009
66,01
2,72
2010
97,51
3,24
2011
145.47
3,98
2012
195.02
4,58
2013
242.28
4,89
Tahun
Persen (%)
9,19
Sumber Statistik Perbankan Syariah, diolah 2014
Berdasarkan laporan perkembangan keuangan syariah tahun 2013
disebutkan bahwa pertumbuhan tertinggi dapat dilihat pada tahun 2005 yang
mencapai 11,70% meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2004 9,19%, faktor
kenaikan total asset tersebut karena dalam rentang waktu 2004-2013 terjadi
peningkatan yang cukup pesat perihal pertumbuhan jumlah unit kantor Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia.
Menurut pakar keuangan syariah Adiwarman Karim, meningkatnya
pangsa pasar disebabkan, karena saat ini banyak nasabah yang sudah tertarik
menggunakan Bank Syariah untuk bertransaksi hingga dana pihak ketiga (DPK)
tahun 2005 yang mencapai Rp.15,6 Triliun juga memicu tingginya pertumbuhan
total asset Bank Syariah di Indonesia dan memperluas pangsa pasar lembaga
keuangan syariah lainnya.
5
Nilai total asset Bank Syariah secara absolute terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya, walaupun bersifat fluktuasi yang mengalami perlambatan secara
pertumbuhannya. Perlambatan pertumbuhan total asset Bank Syariah tersebut
masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan asset perbankan secara nasional.
Secara persentase perlambatan pertumbuhan total asset
Bank Syariah di
Indonesia dari tahun 2004 sampai 20013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
14.00%
300,000,000.00
11.70%
12.00%
250,000,000.00
200,000,000.00
9.19%
9.76%
10.00%
8.00%
150,000,000.00
4.84%
100,000,000.00
50,000,000.00
6.00%
4.58%4.89%
3.98%
3.24%
4.00%
2.72%
2.14%
2.00%
0.00%
0.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Total Asset Bank Syariah
% (Persen)
Gambar 1.1 Persentase Pertumbuhan Total Asset Bank Syariah di
Indonesia Tahun 2004-2013
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, diolah 2014
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan total asset
Bank Syariah terus mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2006 Bank
Indonesia dalam web resminya mengumumkan bahwa tingkat suku bunga naik
menjadi 12,75% yang mengakibatkan pertumbuhan pertumbuhan total asset
Perbankan Syariah di Indonesia anjlok kembali dari 11,70% menjadi 4,84%.
6
Kemudian tingkat suku bunga turun kembali pada tahun 2007 menjadi 9,50% dan
total asset Bank Syariahpun naik kembali.
Laporan tahunan untuk tahun 2007 pertumbuhan total asset Bank Syariah
di Indonesia memang kembali naik. Akan tetapi kenaikan tersebut hanya
berlangsung setahun saja karena pada tahun 2008 pertumbuhan total asset Bank
Syariah turun kembali menjadi 2,14% sangat jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya mencapai 9,76%. Mulai tahun 2008 hingga laporan akhir Otoritas
Jasa Keuangan tahun 2013 pertumbuhan total asset Bank Syariah selalu dibawah
target Bank Indonesia sebesar 5 persen.
Faktor yang menjadi sumber pendapatan utama Bank Syariah sampai saat
ini adalah asset produktif dalam bentuk pembiayaan, karena Bank Syariah
penghimpun dana dari para pemilik modal dan penyalur dana kepada masyarakat.
Semakin minim dana yang bisa disalurkan dalam bentuk pembiayaan berarti
semakin rendah juga pertumbuhan total asset yang dilaporkan setiap periodenya.
Percepatan pertumbuhan sektor rill nasional juga mempengaruhi
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah, begitu juga pada peningkatan
pembiayaan yang diberikan. Asset Perbankan Syariah yang terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) secara pertumbuhan total pembiayaan yang diberikan Bank
Syariah kepada masyarakat khususnya usaha produktif lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1.2 dibawah ini:
7
Tabel 1.2 Total Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia (Juta Rupiah)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Pembiayaan yang diberikan
(Trilyun)
11,49
15,23
20,44
27,94
38.20
46.89
68.19
102.66
147.51
184.12
Sumber Statistik Perbankan Syariah, Juni 2014
Selain sektor pembiayaan Bank Syariah yang cukup besar pengaruhnya
terhadap melambatnya pertumbuhan total asset Bank Syariah, Bank Indonesia
juga menyebutkan bahwa sejalan kondisi industri perbankan nasional selain
pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat perlambatan pertumbuhan
ekonomi juga mempengaruhi laju pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2004-2013 dapat dilihat
pada tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.3 PDB Indonesia (Milyar Rupiah)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PDB
1.656.516.8
1.750.815.2
1.847.126,7
1.964.327,3
2.082.456,1
2.178.850,4
2.314.458,8
2.464.566,1
2.618.932,0
2.769 053,0
Sumber BPS Tahun 2014
Persen (%)
5,03
5.69
5.50
6.35
6.01
4.63
6.22
6.49
6.26
5,73
8
Otoritas
Jasa
Keuangan
menyebutkan
dalam
laporan
tahunan
perkembangan Bank Syariah bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi juga
mempengaruhi
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi
Perbankan
memberikan
Syariah,
pengaruh
artinya
terhadap
perlambatan
melambatnya
perkembangan pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonesia. Faktor
penyebab lainnya yang dapat menyebabkan melambatnya perkembangan
pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonenesia menurut Muhammad Surya
dalam harian umum Republika (2005:15) adalah :
1. Aturan investasi dan perpajakan masih dinilai mengganjal berkembangnya
bisnis syariah;
2. Tahapan birokrasi di level pemerintahan dan hubungan antar departemen
terkait. Semisal terkait penggandaan proyek infrastruktur di daerah masih
menjadi hambatan investasi syariah;
3. Peraturan untuk membuat iklim investasi di industri syariah masih kurang
fleksibel. Aturan yang fleksibel diberlakukan di negara lain seperti
Malaysia, Singapura, Cina, dan Jepang yang aktif mengembangkan
layanan syariah;
4. Keterbatasan sumber daya manusia yang memahami produk dan sistem
syariah. Disektor Perbankan Syariah saja masih membutuhkan tambahan
sumberdaya manusia sebanyak 14.458 orang (selama tahun 2008,
Perbankan Syariah menyerap SDM sebanyak sekitar 8.063 orang. Apabila
pangsa pasar Perbankan Syariah bertumbuh menjadi 5%, maka dibutuhkan
SDM sebanyak 22.521 orang, dengan demikian masih ada kekurangan
9
atau gap sebanyak 14.458 orang untuk mendorong bisnis Perbankan
Syariah bergulir cepat);
5. Pemahaman masyarakat terhadap Bank Syariah belum optimal dan
menyeluruh. Hal ini mungkin disebabkan karena diseminasi atau
sosialisasi masih kurang untuk memaparkan keunggulan produk syariah;
6. Masih ada kesan di sebagian masyarakat bahwa Bank syariah bersifat
ekslusif dalam artian bahwa Bank Syariah hanya ditujukan untuk
masyarakat muslim dan melibatkan kaum yang beragama muslim saja.
7. Ada pandangan dari sebagian masyarakat yang memandang bahwa pada
umumnya sistem, kegiatan dan produk Bank Syariah masih mengekor
pada Bank Konvensional. Hal pokok yang menjadi pembedanya hanyalah
pada ditiadakannya unsur riba atau bunga yang diharamkan dalam hukum
Islam. Salah satu contoh, perbedaan istilah seperti, kalau di Bank
Konvensional ada tabungan dan deposito, maka di Bank Syariah ada
tabungan syariah dan deposito syariah;
8. Menurut Adiwarman Karim ketika menjadi juri dalam penyusun pringkat
institusi syariah terbaik tahun 2008 versi majalah investor, tidaklah mudah
menilai kinerja institusi syariah. Pasalnya, sampai saat ini, banyak
perusahaan syariah belum menyajikan data keuangan yang standar,
lengkap dan transparan. Beberapa indikator keuanga tidak tercantum di
laporan keuangan unit usaha syariah;
9. Masih kurangnya modal yang dimiliki Perbankan Syariah;
10. Infrastruktur Perbankan Syariah yang belum memadai;
10
Perbankan Syariah sudah berada pada posisi berkembang dan dapat berdiri
sendiri sebagai lembaga keuangan syariah meskipun di Indonesia masih ada
Perbankan Syariah yang berada di bawah naungan bank induknya sebagai Bank
Konvensional. Perlambatan yang terjadi pada total asset Perbankan Syariah
berpengaruh terhadap sektor keuangan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Banyak faktor penyebab yang menjadikan perlambatan total asset Bank
Syariah di Indonesia, namun faktor yang paling memberikan pengaruh
berdasarkan laporan tahunan Otoritas Jasa Keuangan adalah pembiayaan yang
diberikan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kedua variabel tersebutlah
yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
menguji pengaruh variabel pembiayaan dan pertumbuhan ekonomi terhadap
pertumbuhan total asset Bank Syariah di Indonesia periode 2003-2014. Oleh
karena itu judul yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah “Analisis
Pertumbuhan Total Asset Perbankan Syariah di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dapat diambil sebagai kajian
dalam penelitian ini, yaitu: Apakah jumlah pembiayaan yang diberikan Bank
Syariah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah
di Indonesia dan Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia.
11
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah pembiayaan yang
diberikan Bank Syariah terhadap pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di
Indonesia dan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap
pertumbuhan total asset Perbankan Syariah di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan acuan tambahan bagi mahasiswa/i PPs Ilmu
Ekomi Universitas Negeri Medan. Begitu juga dapat digunakan sebagai bahan
rujukan dan perbandingan bagi ilmuwan yang ingin mengembangkan atau tertarik
melakukan studi penelitian lebih lanjut dengan topik sama.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Mal An. 2010. Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia.
Jogjakarta:Az-Ruzz Media
Akibar, 2011. Gabungan Proksi Invesment Opportunity Set dan Hubungannya
Terhadap Realisasi Pertumbuhan dengan Pendekatan Analisis Faktor
Konfirmatori, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Antonio, Syafi’i, 2001, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani, Jakarta
Bank Indonesia dan Lembaga Penelitian IPB, 2000. Penelitian Potensi,
Preferensi,dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank syariah di Wilayah
Jawa Barat, Executive Summary, Bogor: BI dan Lembaga Penelitian IPB.
Data Bank Indonesia (BI) per tahun 2011 (http://ib.eramuslim.com/2011/08/16/)
Gita Danupranata, 2013, Manjaemen Perbankan Syariah, Salemba Empat,
Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi 1.
Jakarta: Rajawali Pers
Haron, Sudin, dan Ahmad, 2000, The Effects of Conventional Interest Rates and
Rate of Profit on Funds Deposited with Islamic Banking Sistem in
Malaysia, International Journal of Islamic Financial Services, Vol.1 No.4,
Malaysia.
Hermansyah, Ade Raya, 2013, Pengaruh Good Corporate Governance,
Pertumbuhan Penjualan dan Pertumbuhan Total Aset Terhadap Nilai
Perusahaan, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,
Malang
Indirani, 2006, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Asset
Perbankan Syariah di Indonesia, skripsi Fakultas Ekonomi dan
Management IPB, Bogor.
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Kencana, Jakarta.
Khristioanto, Wheny, Ahmad Rifa;i, 2005, The effects Of Customer’s
Psychological On The Decesion For Joining Syariah Folk Credit Banking,
ISTEC Journal, Vol. 5, May.
78
79
Kusumawijaya, Dewa Kadek Oka, 2011, Pengaruh StrukturModal dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan,
Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
.
Kusumaningrum, Eka Amelia, 2010, Analisis Pengaruh Propabilitas,
Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan TerhadapStruktur Modal,
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Kasmir, 2001. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lamb, Hair dan Mc Daniel., 2001, Pemasaran, Penerjemah David Octarevia,
Buku 1, Jakarta : Salemba Empat.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Mardiyah, A. A., dan Gudono, 2001, Pengaruh Ketidakpastian dan Desentralisasi
Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, Jurnal Riset
Akuntansi, Vol.4, No.1, Januari 2001, Hal.1-27
Muhammad, 2005, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di
Indonesia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Muhammad, 2002, Kebijakan iskal Dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, Salemba
Empat, Jakarta.
Muhammad Abduh dan Mohd Azmi Omar, “Islamic Banking And Economic
Growth: The Indonesian Experience,” International Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance and Management 5, No. 1 (2012): 35-47
Munawir, S, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, YPKN, Yogyakarta
Mutasowifin, Ali, 2003, Mengggas Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di
Pasar Non Muslim, Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3, No.1.
Muhammad, 2002, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, UII Press,
Yogyakarta.
Mervyn K. Lewis, Latifa M. Algaoud, 2007, Perbankan Syariah: Prisip-Prinsip,
dan Prospek, PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta.
Nasution, Witi Anriza, 2009. Pengaruh Pertumbuhan Variabel Ekonomi Makro
dan Equivalent Rate Terhadap Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah di
Indonesia. Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
80
Nasrullah. 2014 Analisis Pengaruh Perdangangan International Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1999-2013,. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Rokhayati, Isnaeni, Lembaga keuangan dan bank sebagai pendukung kegiatan
usaha/ Bisnis untuk Pencapaian Tujuan Perusahaan (www.ejournal.unwiku.ac.id/index.php/eko/article/view/237)
Risaptoko, RB Atok, 2007, Total Asset, Asset Growth, Firm Size dan Return On
Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Tesis Magister Manajemen
Universitas Diponegoro, Semarang.
Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004.
Sukirno, Sadono, 2006.Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah dan Dasar
kebijakan), Edisi 2, Penerbit: Kencana.
Salomo, R. 2007. Peranan Perdagangan Internasional Sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi indonesia. Modul. Departemen Perdagangan RI dan
Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sugiono, 1999, .Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sulhan dan Ely Siswanto, 2008, Manajemen Bank: Konvensional dan Syariah,
UIN Malang Press, Malang.
Sunarto Zulkifli, Zikrul Hakim, 2003, Panduan Praktis Transaksi Perbankan
Syariah, Jakarta.
Sudarsono, Heri, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Ilustrasi dan
Deskripsi, Ekonisia, Yogyakarta.
Taufik Hidayat, 2011, Buku Pintar Investasi Syariah, Mediakita, Jakarta.
Tarigan, Robinson.2005. Ekonomi Regional,Teori dan Aplikasi. Ed Revisi.
Jakarta :Bumi Aksara
Todaro, M. P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Haris Munandar. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Peraturan Bank Indonesia tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional
menjadi Bank Syariah (http://hukum.unsrat.ac.id/inst/pbi_111509.pdf)
81
Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan Mnufaktur di Indonesia. (www..scribd.com)
Veithzal Rivai, Arfian Arifin, 2010, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, Dan
Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Wiroso, 2005, Jual Beli Murabahah, UII Press, Yogyakarta.
Yuliani, 2007, Hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada
sektor perbankan yang go publik di BEJ, jurnal manajemen & bisnis
Sreiwijaya Vol. 5 No. 10
Zainul Arifin, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alvabet.