f. Menyusun dan penyajian data statistic sekolah
g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara
berkala.
2.1.7.8 LITBANG IT
Litbang IT membantu kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan kegiatan sebagai berikut
a. Merencanakan pengadaan alat – alat media belajar dan teknologi informasi b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan media belajar dan
teknologi informasi c. Menyusun program kegiatan teknisi media belajar dan teknologi informasi
d. Mengatur kebersihan , pemeliharaan , perbaikan dan penyimpanan alat–alat.
2.1.8 Fungsi dan Tugas Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana Teknik UPT pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Melaksanakan pendidikan sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan
jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut. 2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. 3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah.
5. Melaksanakan Urusan Tata Usaha. 6. Membina kerja sama dengan orang tua dan instantsi terkait.
7. Bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan di propinsi melalui kepala kantor inspeksi departemen pendidikan
dan kebudayaan kabupaten kotamadya. Dalam Melakasanakannya sekolah dipimpin oleh Kepala Sekolah.
2.2.2 Pengambilan Keputusan [9]
Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil
keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antaralternatif atua antarprosedur untuk mencapai tujuan tertentu.
Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan di berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui
mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.
2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan
Simon 1960 mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu :
1. Penelusuran Intellegence
Tahap ini merupakn proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problema serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses
dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2. Perancangan Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk
mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan
diantaranya: a Strukturisasi model
b Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk menetapkan suatu tujuan yang layak.
c Pengembangan alternatif. d Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang
mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi. e Pengukuran hasil penetapan skenario.
3. Pemilihan Choice Tahap ini merupakan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalm proses pengambilan keputusan.
4. Implementasi Implementation Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakan
pelaksanaan dari keputusan yang diambil.
Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan
2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan SPK