Sistem pendukung Keputusan Sebagai Prediksi penentuan Penjurusan Bagi Siswa Di SMA Negeri 3 Purwakarta

(1)

BAGI SISWA DI SMA NEGERI 3 PURWAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Program Strata I Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

HENDRA NURBUWAT CAHYADI

10103244

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akademik ... 7

2.1.1 Definisi Sistem ... 7

2.1.2 Sistem Informasi ... 8

2.1.3 Sistem Informasi Akademik ... 10

2.1.4 Pendidikan dan ciri Pendidikan ... 10

2.1.5 Sistem Pengajaran ... 12


(3)

vii

2.1.7.2 Wakil Kepala Sekolah ... 15

2.1.7.3 Guru ... 16

2.1.7.4 Wali Kelas... 18

2.1.7.5 Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ... 18

2.1.7.6 Guru Bimbingan dan Konseling ... 19

2.1.7.7 Kepala Tata Usaha ... 19

2.1.7.8 Litbang IT ... 20

2.1.8 Fungsi dan Tugas Sekolah ... 20

2.2.1 Pengambilan Keputusan ... 21

2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 21

2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan... 23

2.2.4 Keberadaan dan Karekteristik SPK pada Pengolahan Informasi ... 25

2.2.5 Komponen - komponen SPK ... 29

2.3 Model Proses Perangkat Lunak... 31

2.3.1 Model WaterFall ... 31

2.3.2 Model Spiral... 34

2.3.3 Model evolutionary / incremental ... 34

2.3.4 Entity Relationship Diagram ... 35

2.3.5 Kamus Data ... 36

2.4 Definisi Data ... 37

2.4.1 Definisi Pengolahan Data ... 37


(4)

viii

2.4.3 Definisi Database Managemen Sistem ... 39

2.4.4 Normalisasi ... 40

2.5 Sistem Client Server ... 41

2.5.1 Software Pendukung... 42

2.5.2 Ms. Visual basic 6.0 ... 43

2.5.3 Microsoft SQL Server 2000 ... 43

2.5.4 Perintah – perintah SQL ... 44

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah ... 46

3.2 Analisis Fungsional ... 49

3.3 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional ... 50

3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 50

3.3.2 Analisis Jaringan ... 51

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak (software) ... 52

3.3.4 Analisis Perangkat Keras (hardware) ... 52

3.3.5 Analisis Kebutuhan Pengguna (User) ... 54

3.4 Entity Relationship Diagram ... 56

3.5 Diagram Konteks Prinsip Kerja sistem lama ... 57

3.5.1 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 63

3.6 Spesifikasi Proses ... 73

3.7 Kamus Elementer ... 79

3.8 Skema Relasi ... 87


(5)

ix

3.11.1 Perncangan Pesan ... 99

3.12 Jaringan Simantik ... 101

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi ... 103

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 103

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 104

4.1.3 Implementasi Basis Data... 105

4.1.4 Implementasi Antar Muka ... 109

4.2 Pengujian ... 117

4.2.1 Rencana Pengujian ... 117

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 118

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Sistem Keseluruhan ... 128

4.2.4 Pengujian Alpha ... 130

4.2.5 Pengujian Beta ... 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 136


(6)

x DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRAN A : KUESIONER

LAMPIRAN B : LISTING PROGRAM LAMPIRAN C : CONTOH PERHITUNGAN


(7)

xi

Tabel 3.1 Staf Subbag Kepegawaian SMA Negeri 3... 54

Tabel 3.2 Pengguna Aplikasi Sistem Informasi Akademik ... 55

Tabel 3.3 Tabel Kamus data ... 71

Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Proses ... 73

Tabel 3.5 Kamus Elementer ... 79

Tabel 3.6 Struktur Tabel User ... 88

Tabel 3.7 Struktur Tabel Siswa ... 88

Tabel 3.8 Struktur Tabel Mata Pelajaran ... 89

Tabel 3.9 Struktur Tabel Guru... 89

Tabel 3.10 Struktur Tabel Wali Kelas ... 89

Tabel 3.11 Struktur Tabel Kelas ... 90

Tabel 3.12 Struktur Tabel Nilai Permata Pelajaran ... 90

Tabel 3.13 Struktur Tabel Nilai ... 90

Tabel 3.14 Struktur Tabel Penjurusan ... 90

Tabel 4.1 Tabel Generete Tabel User ... 105

Tabel 4.2 Tabel Generete Tabel Guru ... 105

Tabel 4.3 Tabel Generete Tabel Kelas ... 106

Tabel 4.4 Tabel Generete Tabel Siswa ... 106

Tabel 4.5 Tabel Generete Tabel Wali Kelas ... 107


(8)

xii

Tabel 4.7 Tabel Generete Tabel Nilai Per Mata Pelajaraan ... 108

Tabel 4.8 Tabel Generete Tabel Penjurusan ... 108

Tabel 4.9 Rencana Pengujian ... 117

Tabel 4.10 Pengujian Log In ... 118

Tabel 4.11 Pengujian Tambah Data User ... 119

Tabel 4.12 Pengujian Ubah Data User ... 120

Tabel 4.13 Pengujian Hapus Data User ... 120

Tabel 4.14 Pengujian Data Tambah Siswa... 120

Tabel 4.15 Pengujian Ubah Data Siswa ... 121

Tabel 4.16 Pengujian Tambah Data Wali Kelas... 122

Tabel 4.17 Pengujian Ubah Data Wali Kelas ... 123

Tabel 4.18 Pengujian Hapus Data Wali Kelas ... 123

Tabel 4.19 Pengujian Tambah Data Mata Pelajaran... 123

Tabel 4.20 Pengujian Edit Data Mata Pelajaran ... 124

Tabel 4.21 Pengujian Tambah Data Nilai Akhir ... 125

Tabel 4.22 Pengujian Ubah Data Nilai Akhir ... 125

Tabel 4.23 Pengujian Tambah Data Nilai Psikotes ... 125

Tabel 4.24 Pengujian Edit Data Nilai Psikotes ... 126

Tabel 4.25 Pengujian Edit Data Prediksi Penjurusan ... 126

Tabel 4.26 Pengujian Edit Informasi Penjurusan Siswa ... 127

Tabel 4.27 Pengujian Edit Informasi Siswa ... 127


(9)

xiii

Gambar 2.1 Transformasi Data menjadi Informasi ... 9

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Induk SMA N 3 Purwakarta ... 13

Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 23

Gambar 2.4 Hubungan antara PDE, SIM dan SPK ... 28

Gambar 2.5 Model Konseptual SPK ... 31

Gambar 2.6 Model WaterFall ... 33

Gambar 2.7 Model Spiral ... 34

Gambar 2.8 Model Evolutionary / Incremental ... 34

Gambar 2.9 One to One Relationship ... 35

Gambar 2.10 One to Many Relationship ... 35

Gambar 2.11 Many to Many Relationship ... 36

Gambar 2.12 SistemClient Server ... 42

Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Penjurusan ... 49

Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Penilaian ... 50

Gambar 3.3 Denah Ruangan dan Letak Komputer ... 51

Gambar 3.4 Jaringan Komputer SMA Negeri 3 Purwakarta ... 52

Gambar 3.5 E-R Diagram ... 56

Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem Lama ... 57

Gambar 3.7 DFD Level 1Sistem Lama ... 59


(10)

xiv

Gambar 3.9 DFD Level 1 ... 64

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses 4.0 (Pengolahan Data Penjuruasan) ... 65

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 5.0 (Menyajikan Informasi) ... 65

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses 3.0 (Pengolahan DataUser) ... 66

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 6.0 ( PengolahanBackup Database)... 66

Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 4.1 (Pengolahan Nilai Akhir) ... 67

Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 4.3 (Pengolahan Hasil Psikotes, Minat Bakat) ... 67

Gambar 3.16 DFD Level 3 Proses 4.5 (Edit Data Prediksi Penjurusan) ... 68

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 4.4 (Pengolahan Prediksi Penjurusan)…………. .. 68

Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses 4.6 (Laporan Data Penjurusan)... 69

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 5.1 (Menyajikan Informasi Penjurusan) ... 69

Gambar 3.20 DFD Level 3 Proses 5.2 (Menyajikan Informasi Siswa) ... 70

Gambar 3.21 DFD Level 3 Proses 5.3 (Menyajikan Informasi Nilai Siswa) ... 70

Gambar 3.22 Tabel Relasi ... 87

Gambar 3.23 Struktur Menu ... 91

Gambar 3.24 Desain Tampilan Log In ... 92

Gambar 3.25 Desain Tampilan Menu Utama ... 92

Gambar 3.26 Desain Tampilan Pengolahan Data User ... 93

Gambar 3.27 Desain Tampilan Pengolahan Nilai Akhir ... 93

Gambar 3.28 Desain Tampilan Pengolahan Nilai KKM ... 94

Gambar 3.29 Desain Tampilan Pengolahan Hasil Psikotes,Minat Bakat ... 94

Gambar 3.30 Desain Tampilan KonfirmasiProcessingData ... 95

Gambar 3.31 Desain Tampilan Pengolahan Prediksi Penjurusan ... 95


(11)

xv

Gambar 3.35 Desain Tampilan Menyajikan Grafik Penjurusan ………. 97

Gambar 3.36 Desain Tampilan Menyajikan Informasi Siswa ... 98

Gambar 3.37 Desain Tampilan Menyajikan Informasi Nilai Siswa ... 98

Gambar 3.38 Desain Tampilan PengolahanBackup Database ... 99

Gambar 3.39 Tampilan Pesan M01 ... 99

Gambar 3.40 Tampilan Pesan M02 ... 99

Gambar 3.41 Tampilan Pesan M03 ... 99

Gambar 3.42 Tampilan Pesan M04 ... 99

Gambar 3.43 Tampilan Pesan M05 ... 100

Gambar 3.44 Tampilan Pesan M06 ... 100

Gambar 3.45 Tampilan Pesan M07 ... 100

Gambar 3.46 Tampilan Pesan M08 ... 100

Gambar 3.46 Tampilan Pesan M09 ... 100

Gambar 3.46 Tampilan Pesan M10 ... 100

Gambar 3.47 Jaringan Semantik Pegawai ... 101

Gambar 3.48 Jaringan Semantik Guru ... 102

Gambar 4.1 Form Log In ... 109

Gambar 4.2 Form Menu Utama ... 109

Gambar 4.3 Form Data User ... 110

Gambar 4.4 Form Data Guru ... 110

Gambar 4.5 Form Data Siswa ... 111


(12)

xvi

Gambar 4.7 Form Proses Penjurusan ... 112

Gambar 4.8 Form Pengolahan Data Mata Pelajaran... 112

Gambar 4.9 Form Data Nilai Akhir ... 113

Gambar 4.10 Form Hasil Psikotes Minta Bakat ... 113

Gambar 4.11 Form Data Prediksi Penjurusan ... 114

Gambar 4.12 Form Cetak Data Penjurusa ... 114

Gambar 4.13 Form Backup DataBase ... 115

Gambar 4.14 Form Informasi Penjurusan Siswa ... 115

Gambar 4.15 Form Informasi Data Siswa ... 116


(13)

xvii

Simbol Keterangan

Suatu entitas eksternal adalah objek di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem sebagai sumber maupun pemakan informasi

Proses

Suatu proses dalam sistem yang mengolah data masukkan menjadi informasi

Suatu tempat penyimpanan data yang perlu disimpan untuk digunakan oleh satu proses atau lebih

Suatu objek data, arah panah menunjukkan arah dari aliran data


(14)

xviii 2. Simbol Entity Relationship

Simbol Keterangan

Suatu entitas adalah suatu objek atau konsep tempat dimana anda ingin menyimpan data atau informasi

Atribut adatah karakteristik dari sebuah entitas

Relationship mengilustrasikan bagaimana dua entitas saling berhubungan dan berbagi data / informasi dalam struktur basis data


(15)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur milik Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Di SMA Negeri 3 Purwakarta Sebagai Prediksi Penentuan Penjurusan Bagi Siswa“ dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Strata 1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dalam isi, program maupun penulisan dan tata bahasa yang dipergunakan.

Tugas Akhir ini dapat penyusun selesaikan berkat kerja sama dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril, doa maupun materil selama ini..

2. Ibu Mira Kania S, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

3. Bapak Irfan Maliki, S.T. Selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.


(16)

iv

5. Dosen – dosen Teknik Informatika UNIKOM atas bimbingan dan ilmunya. 6. Yoyo,Paul, alonSong, Pedro , Dan Jada, Gustrio, Iqbal, Dedy, Nurul, Irfan, Rudi, Aris, Dalli, Gian, dan seluruh warga IF 5 yang telah banyak membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. Bolang, Momo, Iyan, Hasbi, Kimi, Saka, Tetsu, Yulia, Sherin, Dana, Iman, Vikran dan Rudi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini terima kasih atas doa dan dukungannya.

8. Bpk Hasbi ( Om Brew) dan Stroex Code Tenda Biru yang telah membantu penulis dalam penyelesaian program tugas akhir ini.

9. Desy Pratiwi NyebelinQu terima kasih untuk doanya sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

10. Teman-teman di kelas IF-5 2003 terima kasih untuk lima tahun setengah yang indah di kampus. Tingkatkan terus kerja sama dan kreatifitas kalian !!

11. Teman – teman seperjuangan dalam melaksanakan skripsi Iqbal, Aris, Pedro, Yoyo, Paul, Dan Janda, alonSong Akhirnya kita berhasil juga.

12. Buat Andri My Brother terima kasih sudah mendonorkan materi untuk

kelancaran skripsi ini thank Bro..!!

13. Terima kasih buat keluarga besar Cahyadi yang telah membantu dalam memberikan materil untuk kelancaran Tugas akhir ini.

14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu.


(17)

v

data. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca akan sangat penulis hargai dan harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga hasil Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi yang membacanya. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2009


(18)

LAMPIRAN

Lampiran A : Kuesioner

Kuosioner Sistem Informasi Akademik Di SMA Negeri 3 Purwakarta

Sumber yang diwawancara :

Nama : _____________________

Jabatan: _____________________

1. Bagaimana tampilan dari perangkat lunak yang dibuat ?

¤

Sangat Bagus

¤

Bagus

¤

Cukup Bagus

2. Apakah struktur dari perangkat lunak ini mudah untuk dipelajari ?

¤

Sangat Mudah Dipelajari

¤

Mudah Dipelajari

¤

Cukup Mudah Dipelajari

3. Apakah perintah atau instruksi yang disediakan perangkat lunak ini mudah

digunakan ?

¤

Sangat Mudah Digunakan

¤

Mudah Digunakan

¤

Cukup Mudah Digunakan

4. Apakah perangkat lunak ini menyenangkan ?

¤

Sangat Menyenangkan

¤

Menyenangkan


(19)

¤

Cepat

¤

Agak Cepat

6. Bagaimana informasi yang dihasilkan peragkat lunak ?

¤

Sangat Akurat

¤

Akurat

¤

Cukup Akurat

7. Apakah dapat memberikan informasi data statistik dengan Cepat ke bagian

yang membutuhkan :

¤

Sangat Akurat

¤

Akurat

¤

Cukup Akurat

Bandung, 2009


(20)

i

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DI SMA NEGERI 3 PURWAKARTA SEBAGAI PREDIKSI PENENTUAN PENJURUSAN BAGI SISWA

Oleh Hendra N C

10103244

Lembaga pendidikan merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia yang baik dan berkualitas, hal ini perlu ditunjang dengan fasilitas – fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan.

SMA memiliki kegiatan administrasi yang bersangkutan dengan data siswa, data guru, data mata pelajaran, data nilai siswa, pengarsipan nilai yang masuk dari guru, penyelenggaraan kegiatan sekolah dan pengolahan data hasil belajar siswa berupa raport. Informasi mengenai kegiatan administrasi akademik diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan belajar siswa. Pengolahan informasi hasil akademik siswa yang berjalan pada saat ini SMA Negeri 3 Purwakarta masih menggunakan sistem pengolahan informasi konvensional atau dengan kata lain masih manual.

Pembangunan Aplikasi Multiuser ini dibangun dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai interface sistem. Pengolahan basis data dalam hal ini menggunakanSQL Server 2000.Software ini menggunakan sistem operasi Windows XP yang telah familiar di lingkungan SMA Negeri 3 Purwakarta, sedangkan sebagai aplikasi untuk membuat laporan digunakan Cristalreport. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah paradigma Waterfall dengan menggunakan tool Data Flow Diagram (DFD). Perancangan basis data menggunakan model relasi dengan tool Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram).

Dengan adanya prediksi penjurusan di SMA Negeri 3 Purwakarta maka pihak sekolah dan siswa akan merasa terbantu dalam mencari informasi penjurusan.

Kata Kunci : lembaga pendidikan, pengolahan data prediksi penjurusan siswa, aplikasi multi user


(21)

ii

DECISION SUPPORT SISTEM

IN SMA NEGERI 3 PURWAKARTA AS PREDICTING DETERMINATION OF MAJORS FOR STUDENT

By

Hendra N C 10103244

Education institute is one of element having important role in increasing quality of good human resource and with quality, this thing require to be supported with facility available for fulfilling education requirement to.

SMA have activity of the administration with student data, data learned, subject data, student value data, archiving of value which admission from teacher, management of activity of school and data-processing of student learning result in the form of raport. Information concerning activity of administration akademik is needed to know level of efficacy of activity of student learning. Processing of result information akademik student run at the moment SMA Negeri 3 Purwakarta still apply system processing of conventional information or equally manual still.

Development Of the application of this Multiuser woke up by using the application of Visual Basic 6.0 as interface system. Processing of data base in this case apply SQL Server 2000. this Software apply operating system Windows XP familiar which have in area of SMA Negeri 3 Purwakarta, while as application for making report applied by Cristalreport. Methodologies which applied in system development is paradigm Waterfall by using tool Data Flow Diagram ( DFD). Scheme of data base apply relationship model to tool Entity-Relationship Diagram ( E-R Diagram).

With existence of predicting majors in SMA Negeri 3 Purwakarta hence the side of student and school will feel assisted in looking for majors information.

keyword : education institute, Predicted By data-processing is student majors, the application of multi user


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia yang baik dan berkualitas, hal ini perlu ditunjang dengan fasilitas – fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan. SMA Negeri 3 Purwakarta merupakan salah satu sekolah yang selalu berupaya untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun pelayanannya. Dari sisi akademik misalnya, berupaya untuk meningkatkan jumlah lulusan yang dapat diterima di perguruan tinggi yang baik dan berkualitas sedangkan dari sisi pelayanan berupaya untuk memberikan kemudahan-kemudahan layanan, sesuai dengan Visi dan Misi yang berada pada sekolah tersebut. Selain itu, dengan adanya keputusan perundangan-undangan mengenai pendidikan, yakni Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka saat ini sekolah mulai meningkatkan dan mulai mengarahkan penjurusan untuk setiap siswanya lebih awal, yakni pada saat tahun kedua(kelas dua).

SMA memiliki kegiatan administrasi yang bersangkutan dengan data siswa, data guru, data mata pelajaran, data nilai siswa, pengarsipan nilai yang masuk dari guru, penyelenggaraan kegiatan sekolah dan pengolahan data hasil belajar siswa berupa raport. Informasi mengenai kegiatan administrasi akademik diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan belajar siswa.


(23)

Pengolahan informasi hasil akademik siswa yang berjalan pada saat ini SMA Negri 3 Purwakarta masih menggunakan sistem pengolahan informasi konvensional atau dengan kata lain masih manual. Maka pihak sekolah harus lebih memahami kemampuan akademik setiap siswanya. Terutama pada saat pemberian rekomendasi kepada para siswa mengenai penjurusan yang sesuai dengan kemampuan akademik mereka, dimana secara akademik, penjurusan ditentukan dari pembelajaran untuk mata pelajaran yang menjadi ciri khas penjurusan. Misalnya untuk jurusan ilmu alam (IA) ditentukan oleh mata pelajaran fisika, kimia dan biologi. Untuk jurusan ilmu sosial (IS) ditentukan oleh mata pelajaran ekonomi, geografi dan sosiologi. Untuk jurusan Bahasa ditentukan oleh mata pelajaran bahasa inggris dan bahasa Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan latar belakang yang ada, terdapat beberapa permasalahan, yaitu :

1. Pengolahan data prediksi penjurusan (data hasil studi, psikotes serta minat dan bakat) masih dilakukan secra manual dan sering terjadi pencatatan yang berulang.

2. Sistem yang ada belum dapat menyajikan informasi mengenai pemilihan penjurusan siswa yang berfungsi sebagai perbandingan nilai siswa, nilai psikotes serta minat dan bakat siswa.

3. Belum tersediannya aplikasi untuk mengelola data prediksi penjurusan dan belum dapat menyajikan data berupa grafik sebagai tingkat perbandingan belajar antar siswa.


(24)

3

4. Belum tersedianya penyimpanan data yang memadai.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah mengembangkan sistem informasi pengolahan administrasi akademik dalam bentuk pembuatan software aplikasi penjurusan yang berkaitan dengan pemilihan penjurusan bidang peminatan siswa di SMA N 3 Purwakarta.

Adapun tujuan dari pelaksanaan pengembangan sistem ini adalah untuk memudahkan :

1. Dapat mempermudah pengolahan data prediksi penjurusan.

2. Penyajian data yang dapat digunakan sebagai pembantu pengambilan keputusan oleh BK dan Walikelas, seperti keputusan bagi siswa yang akan menentukan pilihannya.

3. Membantu guruBK dan Walikelas dalam membimbing siswa untuk memilih jurusan studi.

4. Penyajian Laporan serta penyajian informasi penjurusan dalam bentuk grafik.


(25)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir ini dapat dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

a. Pengolahan data siswa. b. Pengolahan data penjurusan.

c. Penyajian informasi dan rincian sebagai berikut : 1. Daftar prediksi penjurusan siswa per kelas. 2. Kesesuaian hasil studi siswa dengan hasil psikotes 3. Perbandingan jumlah peminat jurusan-jurusan di SMA.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Studi literatur, pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

2. Studi observasi, yaitu Peninjauan secara langsung ke bagian Tata Usaha pada SMA Negeri 3 Purwakarta serta melihat pengolahan yang digunakan secara manual untuk kemudian dianalisis dan digunakan untuk pembentukan deskripsi masalah.

3. Interview (wawancara), yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan guru dan staff / karyawan di SMA Negeri 3 Purwakarta.


(26)

5

4. Studi pustaka, yaitu dengan mempelajari buku-buku, referensi-referensi yang ada kaitannya dengan pembuatan laporan ini.

Sedangkan untuk metodologi pengembangan sistem menggunakan pengembangan paradigma waterfall. Alasan dipakainya paradigma waterfall dalam pengembangan sistem ini adalah karena paradigma waterfall mempunyai tahapan pengembangan yang terstruktur, bertahap antara sub pengembangan pertama dengan yang berikutnya yang meliputi analisa sistem yang dilanjutkan dengan perancangan, implementasi hasil perancangan, pengujian dan pemeliharaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Guna memperoleh gambaran secara jelas dari keseluruhan isi laporan tugas akhir ini, penulis menyusun suatu sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik masalah yang diambil dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.


(27)

Bab III Analisis dan Perancangan

Bab ini membahas tentang penganalisaan dan perancangan sistem yang ada dan sistem yang baru dibangun meliputi prinsip kerja sistem lama, identifikasi masalah, analisis sistem serta hasil dari analisis tersebut.

Bab IV Implementasi

Membahas mengenai pengimplementasian aplikasi yang telah di buat ke perangkat yang akan digunakan serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah diimplementasikan tersebut.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir.


(28)

7 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akademik

Pada bab sistem informasi akademik akan dijelaskan mengenai dasar teori dalam pembuatan Aplikasi Monitoring Siswa diantaranya Definisi Sistem, Sistem Informasi, Sistem Informasi Akademik, Pendidikan dan Ciri Pendidikan dan Sistem Pengajaran.

2.1.1 Definisi Sistem

Dewasa ini penggunaan kata sistem semakin meluas dan meliputi berbagai bidang, sehingga timbul berbagai definisi dan istilah tentang sistem tersebut yang masing-masing beranjak dari sudut pandang dan lingkup pengertian itu sendiri. Pada dasarnya kata sistem berasal dari bahasa Yunani “Sytema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain. Teori tentang sistem menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. [5]

Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi, merupakan suatu kesatuan yang terpadu dan mempunyai tujuan sebagai hasil akhir. Masing-masing


(29)

elemen yang terpadu dalam suatu sistem, dapat merupakan suatu sistem yang lebih kecil yang disebut sebagai subsistem. Sistem itu sendiri dapat dipandang sebagai subsistem yang lebih besar.

2.1.2 Sistem Informasi

Seringkali terdapat penggunaan istilah data dan informasi secara bersamaan dengan maksud yang sama, padahal data dan informasi merupakan dua hal yang berbeda. Walaupun demikian keduanya berkaitan erat dengan fakta.

Data adalah bahan informasi, dirumuskan sebagai kumpulan dari simbol-simbol yang teratur yang menyatakan jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya. Data dibentuk dari lambang grafis, alfabetis, numeric, atau lambang khusus [2].

Sedangkan Informasi adalah data yang telah diolah ke dalam bentuk yang berarti bagi si pemakai, mempunyai nilai guna atau manfaat dalam proses pengambilan keputusan pemakainya [2].

Hubungan data dan informasi didefinisikan sebagai bahan baku dan produk jadi. Data sebagai bahan baku, diolah melalui suatu proses transformasi atau pengolahan data menjadi informasi. Atau dapat dikatakan bahwa informasi merupakan keluaran-keluaran (output) dari proses transformasi, dimana data berfungsi sebagai masukan-masukannya (input).

Jika ditinjau sebagai suatu sistem, maka sistem informasi akan menerima masukan-masukan yang berupa data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi-instruksi, dan mengeluarkan hasilnya berupa informasi-informasi.


(30)

9

Fungsi pengolah data menjadi informasi seringkali memerlukan data yang telah dikumpulkan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu pada model sistem informasi perlu ditambahkan alat penyimpanan sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah disimpan sebelumnya. Model sistem informasi tersebut ditunjukkan dalam gambar 2.1

Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang di perlukan [7].

Berdasarkan uraian pengertian dari kedua kata yang membentuknya, maka dapat dijelaskan Sistem Informasi adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah basis data [2].


(31)

2.1.3 Sistem Informasi Akademik

Sistem Informasi akademik merupakan tiang utama dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan, didalam sistem inilah komponen – komponen yang ada dapat saling berinteraksi [6]. Sebuah sistem informasi akademik yang baik tentunya mampu menjalankan semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan maupun hal – hal spesifik lainnya,semua komponen dipermudah dengan adanya system ini, tidak perlu terjadi kesalahpahaman jika aturan – aturannya sudah masuk kedalam sistem.

2.1.4 Pendidikan dan ciri Pendidikan

Untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dibutuhkan suatu pendidikan bagi manusia baik yang bersifat formal maupun non formal, karena pendidikan merupakan sarana utama untuk meningkatkan tingkat kualitas seseorang. Pengertian pendidikan menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut : “Driyarkara (1980) mengatakan bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik.” [3]

DalamDictionary of Education, pendidikan adalah : [3]

1. Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup.

2. Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan


(32)

11

kemampuan individu yang optimum. Dengan kata lain, pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen (tetap) dalam tingkah laku, pikiran, dan sikapnya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dan pengembangan dalam berbagai hal untuk membentuk kepribadian manusia seutuhnya yaitu mengembangkan manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk beragama.

Sebagai sebuah proses untuk mengembangkan kemampuan manusia, ciri dari suatu pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan tersebut diterapkan pada suatu kelompok manusia. Ciri pendidikan menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut

Ciri pendidikan adalah : [3]

1. Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup

2. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memiliki isi (materi), strategi, dan teknik penilaiannya yang sesuai. 3. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat (formal dan non formal).

“Ciri sistem pengajaran adalah mempunyai rencana, kesalingtergantungan (unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain saling memberikan sumbangan tertentu), dan mempunyai tujuan.” [4]


(33)

Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai ciri yaitu mempunyai rencana, tujuan, melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, dan adanya ketergantungan antar unsur yang terlibat di dalamnya.

2.1.5 Sistem Pengajaran

“Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.” [4]

“Kegiatan Belajar Mengajar adalah tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan materi kuliah, yaitu tahap pendahuluan

“Proses Belajar Mengajar adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain untuk memberi kemudahan bagi siswa belajar.”

Proses Belajar Mengajar (PBM) sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana PBM harus ditempuh untuk mendapatkan suatu hasil belajar yang nantinya akan digunakan untuk melakukan proses evaluasi.

“Belajar dan mengajar adalah suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar.” [8]


(34)

13

2.1.6 Struktur Organisasi

SMA Negeri 3 Purwakarta adalah lembaga pendidikan yang didedikasikan untuk membangun manusia Indonesia. Dalam menjalankan organsisasinya, SMA Negeri 3 Purwakarta dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan didukung oleh guru dan staf – staf karyawan.

Struktur organisasi SMA Negeri 3 Purwakarta merupakan fungsi garis yang mewujudkan suatu rangkaian pendelegasian wewenang dari atas ke bawah dan gambar dari struktur organisasi tersebut bisa di lihat pada Gambar 2.2 berikut:


(35)

2.1.7 Tugas dan Pokok Organisasi 2.1.7.1 Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Berfungsi dan Bertugas sebagai edukator,manajer, administrator dan supervisor (EMAS)

a. Kepala Sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efesien

b. Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur admnistrasi seperti: ketatausahaan ,siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana keuangan / RAPBS, mengatur organisasi siswa Intra sekolah (OSIS), mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait .

c. Kepala Sekolah selaku Administrator bertugas : menyelenggarakan administrasi seperti :perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatauasahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan dan kesenian, bimbingan dan konseling, UKS ,serbaguna media, gudang , 6 K Dalam melaksanakan tugasnya , Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah


(36)

15

2.1.7.2 Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah pada SMA adalah satu orang. Untuk itu dapat di tambah kebutuhan paling banyak adalah empat orang.

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan, program pelaksanaan, pengorganisasian, pengarah, ketenagaan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, indetifikasi, pengumpulan dan penyusunan laporan.

Wakil Kepala sekolah pada sekolah menengah atas adalah membantu kepala sekolah dalam urusan urusan berikut :

a. Urusan Kurikulum

Mempunyai tugas sebagai berikut : Menyusun program pengajaran, menyusun pembagian tugas guru , menyusun jadwal dan pelakasaan ulangan umum serta ujian akhir, menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak dan kriteria kelulusan, mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar dan STTB, mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan laporan satuan pelajaran, menyusun laporan pelaksanaan pelajaran, membina kegiatan MGMP, membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media, menyusun laporan pendayagunaan sanggat PKGA,MGMP/Media, melaksanakan pemilihan guru teladan,m embina kegiatan lomba – lomba bidang akademik seperti : LPIR,LKIR,IMO,IPHO,IPHO/TOFI, mengarang dan lain lain

b. Urusan Kesiswaan

Mempunyai tugas sebagai berikut: Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan Osis, melaksanakan bimbingan , pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa


(37)

/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus osis, membina pengurus osis dalam berorganisasi, menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental, membina dan melakasanakan koordinasi keamanan , kebersihan ketertiban , kerindangan keindahan kekluargaan (6K), Melaksakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa, Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah,mengatur mutasi siswa , menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, menyusunn laporan pelakasanaan kegiatan kesiswaan secara berkala

c. Urusan Hubungan masyarakat

Mempunyai tugas sebagai berikut: Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/ wali siswa, membina hubungan antar sekolah dengan BP3, membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga social lainnya, menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala

2.1.7.3 Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan efesien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi

a. Membuat program pengajaran

1. Analisis materi dan pelajaran (AMP) 2. Program tahunan / cawu


(38)

17

4. Program rencana pengajaran (RP) 5. Program mingguan guru

6. Lembar kegiatan siswa (LKS) b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melakasanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, caturwulan / tahunan

d. Melakasanakan hasil analisis ulangan harian

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar

h. Menciptakan alat pelajaran / alat peraga i. Menciptakan karya seni

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l. Mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing masing siswa n. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

o. Mengatur kebersihan ruang kelas


(39)

2.1.7.4 Walikelas

Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan - kegiatan sebagai berikut

a. Pengelolaan kelas untuk siswa kelas satu dua dan tiga dimana dalam pengelolaannya walikelas hanya bersifat membantu.

b. Penyelenggaraan Administrasi kelas meliputi :Denah tempat duduk siswa, papan absen siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku Absensi siswa , buku kegiatan pembelajaran / buku kelas, tata tertib kelas

c. Penyusunan / pembuatan statistic bulanan siswa d. Pengisian daftar kumpulan siswa (legger) e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa f. Pencatatan mutasi siswa

g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

2.1.7.5 Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah

Ketua MGMP di sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program pengembangan mata pelajaran sejenis b. Koordinasi penggunaan ruang sarana

c. Koordinasi kegiatan – kegiatan guru mata pelajaran sejenis


(40)

19

2.1.7.6 Guru Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah di dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling

b. Melakukan koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah – masalah yang di hadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar

c. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

d. Mengadakan penilaian pelakasanaan bimbingan dan konseling e. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling f. Melaksanakan hasil kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

g. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling h. Mengikuti kegiatan musyawarah Guru Pembimbing (MGP)

i. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2.1.7.7 Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut.

a. Menyusun program tata usaha sekolah b. Mengelola keuangan sekolah

c. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa

d. Membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah e. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah


(41)

f. Menyusun dan penyajian data statistic sekolah g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

2.1.7.8 LITBANG IT

Litbang IT membantu kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan kegiatan sebagai berikut

a. Merencanakan pengadaan alat – alat media belajar dan teknologi informasi b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan media belajar dan

teknologi informasi

c. Menyusun program kegiatan teknisi media belajar dan teknologi informasi d. Mengatur kebersihan , pemeliharaan , perbaikan dan penyimpanan alat–alat.

2.1.8 Fungsi dan Tugas Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana Teknik (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Melaksanakan pendidikan sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.

2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah. 4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah.


(42)

21

5. Melaksanakan Urusan Tata Usaha.

6. Membina kerja sama dengan orang tua dan instantsi terkait.

7. Bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan di propinsi melalui kepala kantor inspeksi departemen pendidikan dan kebudayaan kabupaten / kotamadya.

Dalam Melakasanakannya sekolah dipimpin oleh Kepala Sekolah.

2.2.2 Pengambilan Keputusan [9]

Pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antaralternatif atua antarprosedur untuk mencapai tujuan tertentu.

Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan di berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu :


(43)

Tahap ini merupakn proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problema serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Perancangan (Design)

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan diantaranya:

a) Strukturisasi model

b) Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk menetapkan suatu tujuan yang layak.

c) Pengembangan alternatif.

d) Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi.

e) Pengukuran hasil penetapan skenario. 3. Pemilihan (Choice)

Tahap ini merupakan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalm proses pengambilan keputusan.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap ini sebenarnya adalah bagian dari tahap 3, tahap ini merupakan pelaksanaan dari keputusan yang diambil.


(44)

23

Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem pendukung keputusan atau dikenal dengan Decission Support Systems (DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Management Information Systems (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Maksud dan tujuan dari adanya SPK yaitu : untuk mendukung pengambilan keputusan dari pilihan alternatif yang merupakan hasil pengolahan informasi-ifnormasi yang diperoleh / tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah bersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

Kerangka dasar pengambilan keputusan Manajerial dalam tipe keputusan dibagi menjadi :


(45)

Berisi masalah rutin yang sering terjadi, solusinya adalah Standard dan baku. Prosedur yang berisi solusi terbaik dari pemecahan masalah yang ada atau mendekati solusi standard. Teknologi yang digunakan adalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Penelitian Operasional.

2. Tidak Terstruktur

Berisi masalah kompleks menggunakan pemecahan masalah yang tidak standard. Pencarian solusi ini melibatkan intuisi manusia sebagai basis pembuatan keputusan. Teknologi yang digunakan adalah sistem pakar.

3. Semi Terstruktur

Bagian ini merupakan gabungan antara keputusan terstruktur dengan tidak terstruktur. Solusi masalah merupakan gabungan antara prosedur solusi standard dengan kemampuan individu manusia. Pengambilan keputusan ini tidak hanya memberikan solusi tunggal tetapi juga memberikan alternatif solusi. Teknologi yang digunakan adalah SPK.

Beberapa dari definisi SPK, yaitu :

a. “SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer (CBIS) yang interaktif, mampu beradaptasi dan secara fleksibel saling mempengaruhi, dimana sistem ini menggunakan aturan-aturan keputusan, model-model dan penggabungan model dasar dengan meliputi basis data dan pengetahuan pengambil keputusan yang berada didalamnya, menuju pada suatu hasil tertentu, yang merupakan keputusan yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah. Demikianlah, SPK dapat mendkung pengambilan kputusan yang kompleks dan menambah efektifitas”


(46)

25

b. “SPK adalah suatu kumpulan model dasar dari prosedur-prosedur pengolahan data dan penilaian untuk membantu seorang manajer membuat keputusan”[1]

c. “SPK adalah suatu sistem berbasis komputer yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu (1) sebuah sistem bahasa mekanik untuk menyediakan komunikasi antara pengguna dan komponen lain dalam DSS, (2) sebuah sistem basis pengetahuan untuk menyimpan pengetahuan utama dalam DSS, (3) sebuah sistem pengolahan masalah untuk menghubungkan antara kedua komponen tersebut, yang memuat satu atu lebih manipulasi penyelesaian masalah umum untuk pengambilan keputusan”

d. “SPK adalah suatu produk dari proes pengembangan yang melibatkan pengguna, pengembang dan DSS itu sendiri yang ketiganya mampu mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga menghasilkan suatu perubahan evolusi sistem dan pola yang digunakan, yang didapat dari adaptasi pembelajaran dan evolusi”

2.2.5 Keberadaan dan Karakteristik SPK pada Pengolahan Informasi

Konsep-konsep pengolahan pada pengolahan informasi / data yaitu: Pengolahan Data Elektronik (PDE), Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK pada pengolahan informasi adalah kemajuan secara revolusioner dari SIM dan PDE. Karena PDE pengolahan data yang terfokus pada data, SIM pengolahan data yang terfokus pada informasi sedangkan SPK pengolahan data yang terfokus pada keputusan. Hubungan dari


(47)

tiga konsep tersebut ditunjukan pada gambar 3.4. Perbedaan dari PDE, SIM dan SPK ditunjukan dengan penjelasan dari karakteristik masing-masing.

PDE diterapkan pada level operasional organisasi. Karakteristik PDE meliputi aktivitas-aktivitas :

1. Menitikberatkan pada data, penyimpanan, pengolahan dan aliran pada level operasional.

2. Membantu pengolahan transaksi-transaksi secara lebih effisien.

3. Memungkinkan pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimal. 4. Menyediakan pembukuan terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan. 5. Memberikan laporan umum atau ikhtisar kepada manager.

SIM diterapkan dan difokuskan pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi, yaitu penitikberatan pada aktivitas penyediaan informasi dengan penekanan pada integrasi informasi dan perencanaan fungsi-fungsi sistem informasi.

SIM di sini diorientasikan pada struktur aliran informasi dan operasional (rutinitas). Karakteristik SIM meliputi :

1. Menitikberatkan pada informasi bagi manajer menengah. 2. Menangani aliran-aliran informasi yang terstruktur.

3. Memadukan PDE dari kegiatan-kegiatan berdasarkan fungsi usaha (SIM produksi, SIM pemasaran dan lain-lain).

4. Melayani kebutuhan informasi dan pembuatan laporan, umumnyadatabase. SPK merupakan sistem yang ditujukan pada tingkat manjemen lebih tinggi lagi, dengan karakteristik sebagai berikut :


(48)

27

1. Berfokus pada keputusan, ditujukan pada manajer puncak (Top Manager) dan pengambil keputusan.

2. Menekankan pada fleksibilitas, adaptabilitas dan respon cepat.

3. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing pribadi manajer.

SPK dari sudut teorikal, tidak hanya sekedar evolusioner dari PDE dan SIM, tetapi SPK merupakan kelas Sistem Informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari sistem informasi manajemen secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dalam organisasi.

SPK mempunyai karakteristik-karakteristik dasar yang efektif, ditunjukan sebagai berikut :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan , menitikberatkan pada management by perception.

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap mengontrol proses pengambilan keputusan.

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

4. Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai.

5. Memiliki kapabilitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan model interaktif.

6. Hasil keluaran ditujukan untuk personil organisasi dalam semua tingkatan. 7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga


(49)

8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

9. Pendekataneasy to use. Ciri sutu SPK yang efektif adalah kemudahan untuk digunakan dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalm membahas masalah yang dihadapi.

10. Kemampuan sistem beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru, dan pada saat yang sama dapat menangani dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi.


(50)

29

2.2.6 Komponen – Komponen SPK

Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK tersebut, yaitu subsistem manajemen basis data , subsistem manjemen basis model, dan subsistem perangkat lunak penyelenggara dialog.

1. Subsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem)

Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut sistem manajemen basis data (database management system / DBMS)

2. Subsistem Manajemen Basis Model (model base)

Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalm mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model tersebut diorganisasikan oleh pengelola model yaitu basis model (model base).

Model adalah suatu peniruan di alam nyata. Kendala yang sering kali dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model pada sistem basis model harus tetap dijaga fleksibilitasnya.

3. Subsistem Manajemen Basis Dialog (user system interface)

Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem dengan pemakai secara interaktif. Fasilitas ini dikenal dengan subsistem dialog. Melalu sistem dialog inilah sistem


(51)

diimplementasikan sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini dapat dibagi atas tiga komponen, yaitu :

a) Bahasa Aksi (action language), meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (key board), panel-panel sentuh (screen touch),joystick, perintah suara dan sebagainya.

b) Bahasa Tampilan (display / presentation language), meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, warna, plotter, keluaran suara, dan sebagainya.

c) Basis Pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Basis pengetahuan meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual, dan sebagainya. [9]


(52)

31

Gambar 2.5 Model Konseptual SPK

2.3 Model Proses Perangkat Lunak

Dalam membangun suatu sistem, terlebih dahulu harus ditentukan model perancangan sistem yang akan digunakan. Pada sistem yang akan dibangun ini model yang akan digunakan adalah modelwaterfall.

2.3.1 ModelWaterFall

Model waterfall memiliki keuntungan yaitu dalam perancangan perangkat lunaknya lebih terstruktur, tiap tahap memiliki metode untuk menghasilkan suatu dokumen yang bisa diserahkan ke pemakai. Dokumen yang dihasilkan tiap tahap bisa dispesifikasikan secara jelas dan mendetail. Berikut ini akan dijelaskan tahapan model perancangan perangkat lunak menggunakan modelwaterfall:

Aplikasi Komputer lainnya

Subsistem Data (database)

Subsistem Model (model base)

Subsistem Dialog (user interface)


(53)

1. Sistem Information Engineering

Merupakan bagian penting dari sebuah sistem yang besar, maka pekerjaan awal dimulai dengan menentukan kebutuhan – kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak (Software).

2. Analisis (Analysis)

Merupakan tahap dimana sistem engineering menganalisis sifat dari program-program yang akan dibangun, serta hal – hal yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak (Software)

3. Perancangan (Desain)

Merupakan tahap dimana langkah proses yang terfokus pada program-program struktur data, teknik software, prosedur detail dan penggolongannya serta meterjemahkan dari data yang dianalisis kedalam bentuk gambaran yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).

4. Pengkodean (Coding)

Merupakan tahap penterjemahan dari hasil perancangan bentuk yang maksimal yang dapat dibaca. Perancangan dilakukan dengan cara yang mendetail walaupun pengkodean dapat menyelesaikannya secara mekanikal.

5. Pengujian (Implementation)

Merupakan tahap pengujian hasil rancangan (uji coba perangkat lunak.), serta pengecekan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan menghasilkanoutput yang sebenarnya sesuai dengan permintaan.


(54)

33

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Merupakan tahap dimana suatu perangkat lunak (Software) yang telah disampaikan kepada pemakai (user), dapat mengalami perubahan -perubahan atau penambahan sesuai dengan kesalahan yang ditemukan dan permintaan dari pemakai (user).

Gambar 2.6 ModelWaterfall

Selain model waterfall, dalam membangun suatu sistem, ada beberapa model perancangan sistem yang dapat digunakan seperti model spiral, model evolutionary atau modelincremental dan model – model yang lainya .


(55)

2.3.2 ModelSpiral

Model spiral memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan untuk mengembangkan proyek yang sangat besar.

Gambar 2.7 ModelSpiral

2.3.3 ModelEvolutionary / Incremental

Model Evolutionary / Incremental adalah gabungan dari beberapa proses waterfall yang saling berurutan. Kelebihan dari model ini adalah dapat mengantisipasi perubahan pemakai dan pengembang sistem.

Gambar 2.8 ModelEvolutionary / Incremental

Perencanaan

Analisis Resiko

Komunikasi Pelanggan

Evaluasi

Pelanggan Konstruksi & Peluncuran


(56)

35

2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menghubungkan antar elemen (relational Condition), dimana pada tahap selanjutnya dapat diimplementasikan kedalam bentuk tabel relasi. Beberapa macam hubungan antar relasi, antara lain :

1. Satu Ke Satu (One to One)

Bentuk relasi antara satu entitas dengan jumlah satu ke entitas dengan jumlah yang sama.

Gambar 2.9One to One Relationship

2. Satu Ke Banyak (One to Many)

Bentuk relasi dari entitas dengan jumlah satu ke entitas lain yang berjumlah lebih dari satu (Entitas dengan banyak alternatif tujuan).

Gambar 2.10One to Many Relationship 3. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Bentuk relasi yang mendeskripsikan permasalahan yang komplek yaitu hubungan antara entitas yang berjumlah lebih dari satu dengan entitas dengan jumlah yang sama.

Kelas Siswa

Berisi

Kode Barang Jenis Barang


(57)

Gambar 2.11Many to Many Relationship

2.3.5 Kamus Data (Data Dictionary)

kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan sertakalkulasi intermediate.

Pendefinisian data tersebut dilakukan dengan menggunakan notasi yang umum digunakan dalam menganalisa sistem yaitu dengan menggunakan sejumlah simbol. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen database

Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD.

2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer.

3. Menggambarkan data yang tersimpan.

4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan datastorenya

Mahasiswa Mata Kuliah


(58)

37

2.4 Definisi Data

Berikut ini akan dikemukakan definisi dari data :

“Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi .

2.4.1 Definisi Pengolahan Data

Berikut ini akan dikemukakan definisi dari pengolahan data :

Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Tujuan Utama dalam pengolahan data dalam sebuah database adalah agar kita dapat memperoleh kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat, selain itu pemanfaatan database memiliki beberapa tujuan. Secara lengkap pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) antara lain :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang (Space)

3. Ketersediaan (Availability) 4. kelengkapan (Completely) 5. keamanan (Security)


(59)

2.4.2 Definisi Basis Data (DataBase)

Berikut ini akan dikemukakan definisi dari basis data :

“Basis Data (DataBase) adalah sekumpulan informasi bemanfaat yang di organisasikan ke dalam tata cara yang khusus”.

Komponen utama Basis Data (Database) Antara lain : 1. Perangkat Keras (Hardware)

Yaitu Sebuah Komputer yang sudah berbentuk PC. 2. Sistem Operasi (Software)

Yaitu suatu bahasa pemrograman untuk melayani perintah – perintahuser. 3. Data

Yaitu data vang bersifat terpadu dan berbagi. 4. Aplikasi

Yaitu pengolahan perangkat lunak atau sistem informasi yang bersifat opsional.

5. Pemakai (User)

Yaitu terdiri dariEnd User dandatabase administrator.

Dalam Basis Data Sistem informasi digambarkan dalam model Entity Relationship (E-R). Bahasa yang digunakan dalam Basis Data yaitu :

1. DDL (Data Definition Language)

Merupakan bahasa definisi data yang digunakan untuk membuat dan memanage objekdatabase sepertidatabase, tabel danview.


(60)

39

2. DML (Data Manipulation Language)

Merupakan bahasa manipulasi data yang digunakan untuk memanipulasi data pada objekdatabase seperti tabel.

2. DCL (Data Control Language)

Merupakan bahasa yang digunakan untuk mengendalikan pengaksesan data.

2.4.3 DefinisiDatabase Management System (DBMS)

Berikut ini akan dikemukakan definisi dari Database Management System (DBMS) :

“Manajemen Sistem Basis Data (Database Managgement System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar”.

DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. Sehingga agar bisa menggunakan DBMS dengan baik, perlu diketahui cara kerja dari DBMS tersebut. Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan DBMS secara baik meliputi : implementasi DBMS dan arsitektur secara mendetail untuk dapat memahami desain dari suatu basis data


(61)

2.4.4 Normalisasi

Berikut ini akan dikemukakan definisi dari normalisasi :

”Normalisasi adalah suatu proses untuk mengorganisasikan file untuk menghubungkan group elemen yang berulang-ulang dan merubah bentuk database dari struktur pohon menjadi struktur hubungan.”

Aturan –aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Yang merupakan suatu aturan yang dikenakan pada relasi – relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi – relasi tersebut pada level – level normalisasi.

Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah : 1. Bentuk Normal Pertama (INF)

Definisi bentuk normal pertama adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Dalam ungkapan yang lebih praktis, bentuk normal kedua mensyaratkan setiap atribut bergantung kunci primer.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Definisi bentuk normal ketiga adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci, tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.


(62)

41

4. Bentuk NormalBoyce-Codd (BCNF)

Definisi bentukBoyce-Codd adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya karena bentuk normal ketigapun mungkin masih mengandunganomali sehingga masih perlu dinormalisasi lebih lanjut

2.5 SistemClient-Server

Sistem Client – Sever dapat mempunyai dua atau tiga tingkat setup (pengaturan). Terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server (pusat) dan beberapa komputer lainnya yang bersifat sebagai client. Beberapa bentuk pelayanan yang dapat diberikan komputerserver antara lain :

1. Mengontrol hak akses perangkat – perangkat yang ada dalam jaringan. 2. Mengatur keamanan data dalam jaringan

3. Penggunaan perangkat, data dan sistem aplikasi komputer secara bersama. Sistem Client Server atau disebut juga sistem tersentralisasi diterapkan pada sebuah sistem jaringan. SistemClient Serverini ditujukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem sebelumnya. Sistem Client Server terdiri dari dua komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani olehclient. Bila ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data barulah client mengadakan hubungan denganserver.


(63)

Pada sistem Client Server untuk memenuhi kebutuhan, client akan mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya, server yang menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu transfer datanya jauh lebih efisien. Adapun bentuk dari SistemClient Server yang sederhana adalah sebagai berikut :

Gambar 2.12 SistemClient ServerSederhana

2.5.1 Software Pendukung

Software Pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalahvisual basic 6.0 dan Microsoft SQL 2000Server.


(64)

43

2.5.2 Ms.Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup Ms.Windows. Seperti program Ms.Visual Basic 6.0, Borland Delphi 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan Ms.Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasisMs.Windows.

Kemampuan Visual Basic 6.0 secara umum adalah menyediakan komponen – komponen yang memungkinkan membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Ms. Windows, diperkuat dengan bahasa pemrograman terstuktur yang sangat handal, yaitu struktur bahasa pemrograman objek pascal yang sangat terkenal.

Khusus untuk pemrograman database, Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas objek yang sangat kuat dan lengkap, sehingga memudahkanprogrammer dalam membuat program untuk aplikasi database. Selain menyediakan format database sendiri, yaitu formatdatabase paradoxdandBase, Visual Basic 6.0 juga dapat menangani berbagai macam format database, antara lain Ms. Access, My SQL, ODBC, SyBase, ORACLE, dan lain sebagaiya.

2.5.3 MicrosoftSQL 2000Server

MicrosoftSQL 2000Servermerupakan program aplikasidatabase untuk client – server. Program ini dapat beroperasi pada berbagai sistem operasi, mulai dari windows 98, Windows 2000 dengan macam – macam versinya dan juga denganWindows NT.


(65)

Microsoft SQL Server 2000 merupakan sebuah program Relational Database Management System (RDBMS) yang menyediakan dukungan untuk mengorganisasikan data dengan cara menyimpan data ke dalam tabeldatabase.

Microsoft SQL Server adalah sistem manajemen bisnis data yang memakai perintah-perintah Transact-SQL untuk mengirimkan perintah dari komputer client ke komputer server. Transact-SQL adalah bahasa SQL yang dikembangkan oleh Microsoft dengan menambahkan dialek-dialek tertentu. Microsoft SQL Server berisi database, mesin database, dan aplikasi yang diperlukan untuk mengelola data dan komponen-komponennya.

2.5.4 Perintah-Perintah SQL 1. Menambah Data (Insert)

Perintah SQL yang digunakan untuk menambah data ke database adalah perintah INSERT . Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

NSERT [INTO] nama_tabel [(daftar field/kolom)] VALUES (daftar_data)

2. Memilih/Mengakses Data (Select)

Perintah SQL yang digunakan untuk memilih data adalah perintah SELECT. Bentuk umum perintah ini adalah sebagai berikut:

SELECT daftar_select FROM daftar_tabel [WHERE kondisi_pencarian]

[GROUP BY daftar_group_by] [HAVING kondisi_pencarian]


(66)

45

3. Mengedit/Mengubah Data (Update)

Perintah SQL yang digunakan untuk mengedit data adalah perintah UPDATE SET. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: UPDATE nama_table SET field1=databaru1 [data2=databaru2] [WHERE kondisi_update]

4. Menghapus Data (Delete)

Perintah SQL yang digunakan untuk menghapus data adalah perintah DELETE FROM. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: DELETE FROM tabel_hapus WHERE kondisi_hapus.


(67)

46

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1 Analisi Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pada saat ini SMA Negeri 3 Purwakarta dalam melakukan pengolahan data akademik masih dilakukan secara manual khususnya pada proses pemilihan penjurusan. Sehingga timbul masalah yang terjadi seperti, data-data yang tidak valid akan menyebabkan kesalahan pada saat memprediksi jurusan berdasarkan hasil studi siswa. Misalnya, karena terjadi kesalahan saat mengolah nilai mata pelajaran yang menjadi prasyarat masuk ke jurusan ilmu alam(IA), menyebabkan nilainya berada di bawah nilai standar KKM untuk mata pelajaran tersebut. Akibatnya siswa tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berada di jurusan ilmu alam(IA). Secara tidak langsung siswa akan dimasukkan ke jurusan lain dimana mata pelajaran prasyaratnya memenuhi standar KKM. Hal ini akan berdampak pada hasil studi siswa dikemudian hari. Siswa yang seharusnya masuk jurusan IA malah dimasukan ke


(68)

47

jurusan lain. Karena dibutuhkan waktu untuk menelusuri kesalahan pengolahan data, maka penentuan penjurusan pun menjadi terlambat.

Dari segi pelayanan, cara memberikan kemudahan-kemudahan penyajian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa pihak sekolah yang terlibat dalam pengelolaan data hasil studi, data pendukungnya (data kepribadian, kehadiran dan ekstrakurikuler) data prediksi penjurusan (data nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), psikotes serta minat dan bakat) merasa kewalahan. Misalnya bagian tata usaha yang bertugas mengelola administarasi siswa, mengelola data ±400 siswa baru setiap tahunnya. Antara lain biodata siswa dan orang tua. Setiap wali kelas yang bertugas memonitoring siswa, mengolah data ±40 siswa dan menyajikan informasinya dalam bentuk raport. Data-data tersebut meliputi nilai mata pelajaran, kepribadian, dan kehadiran. Masing-masing guru mata pelajaran mengolah data ±3 kelas (±120 siswa). Masing-masing guru kesiswaaan mengolah data ekstrakurikuler ±3 kelas (±120 siswa). Satu orang GuruBK mengelola ±80 data prediksi penjurusan siswa. Meliputi nilai KKM, psikotes serta nilai minat dan bakat. Hal ini menyebabkan pihak sekolah membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data.

Karena terlalu banyak bagian yang terlibat, seringkali pencatatan data dilakukan berulang-ulang. Contohnya, pertama guru mata pelajaran mencatat hasil ulangan dan menghitung rekapitulasinya. Kedua, wali kelas melakukan pencatatan rekapitulasi nilai per mata pelajaran pada raport, menghitung nilai rata-rata dan mengurutkan nama siswa sesuai dengan peringkat jumlah nilainya. Aktivitas yang tidak optimal ini menyebabkan kesulitan dalam pengolahan data siswa karena sering terjadi perbedaan/kesalahan perhitungan antara bagian-bagian tersebut.


(69)

Kemudahan dalam mendapatkan informasi akademik ditujukan bagi pihak dalam dan luar sekolah. Pihak dalam sekolah misalnya bagian operasional sekolah (antara lain tata usaha, wali kelas, guru mata pelajaran, guru kesiswaan, guruBK dan wakil kepala sekolah) dan bagian pembuat keputusan (yaitu kepala sekolah). Wali kelas, guru mata pelajaran dan guru kesiswaan mendapatkan informasi akademik siswa dalam bentuk raport. Ini akan digunakan dalam memonitoring hasil studi siswa. GuruBK dan wali kelas akan mendapatkan informasi penjurusan siswa dalam bentuk prediksi penjurusan sehingga akan mempermudah dalam membimbing siswa untuk memilih jurusan studi yang tepat. Informasi akademik bagi pihak tata usaha dan wakil kepala sekolah akan digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan akademik siswa secara keseluruhan.

Permasalahan yang dirasakan pada SMA Negeri 3 Purwakarta antara lain terjadinya keterlambatan sehingga monitoring hasil studi, prediksi penjurusan dan perkembangan akademik siswa sulit dilakukan. Keterlambatan terjadi karena pihak dalam sekolah yang terkait dalam pengolahan data harus saling menunggu suatu informasi yang disampaikan oleh suatu pihak ke pihak lain. Misalnya wali kelas harus menunggu nilai per mata pelajaran dari guru mata pelajaran dan nilai ekstrakurikuler dari guru kesiswaan agar dapat membuat raport. Wakil kepala sekolah (bagian kurikulum) harus menunggu wali kelas mengolah nilai siswa sehingga barulah didapatkan informasi hasil studi siswa. GuruBK harus menunggu informasi hasil studi siswa dari bagian kurikulum sehingga pengolahan data prediksi penjurusan bisa dilakukan. Kepala sekolah harus menunggu seluruh bagian operasional mengolah hasil studi dan prediksi penjurusan sehingga didapat informasi akademik siswa.


(70)

49

3.2 Analisis Fungsional

Berdasarkan hasil wawancara bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan dari satu entitas ke entitas lain yang digambarkan dalam bentuk flow map. Dimana dalam menentukan penjurusan bagi siswa terdapat beberapa entitas yang saling berhubungan diantaranya :

1. BK mempunyai tugas memberikan pengarahan dan memberikan form psikotes bagi siswanya dalam menentukan proses penjurusan

2. GuruMP mempunyai tugas memberikan nilai permata pelajaran kepada masing-masing wali kelas.

3. Wali kelas mempunyai tugas menerima dan memasukan nilai yang diberikan oleh GuruMP kedalam Ms.Excel.

4. Siswa mempunyai tugas mengisi form psikotes yang diberikan oleh BK sehingga mendapatkan hasil berupa informasi penjurusan.


(71)

Gambar 3.2.Flowmap Prosedur Penilaian 3.3 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis dan kebutuhan non-fungsional meliputi analisis dan kebutuhan pengguna, analisis dan kebutuhan perangkat keras, serta analisis dan kebutuhan perangkat lunak.

3.3.1 Analisis kebutuhan sistem

Pada bagian ini akan diuraikan tentang analisis sistem yang sedang berjalan di SMA Negeri 3 Purwakarta, serta analisis kebutuhan sistem untuk mendukung aplikasi yang akan di bangun meliputi analisis perangkat lunak (Software), analisis perangkat keras (Hardware), analisis jaringan serta analisis user.


(72)

51

3.3.2 Analisi Jaringan

Analisis denah ruangan dan letak komputer dimaksudkan untuk memudahkan dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun di SMA Negeri 3 Purwakarta. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antara komputer yang satu dengan komputer lainnya yang ada di setiap ruangan.

Gambar 3.3 Denah Ruangan dan Letak Komputer

Berdasarkan analisis denah dan letak komputer di SMA Negeri 3 Purwakarta, tidak ada perubahan pada letak komputer tersebut, hanya menambahkan dua buah komputer serta 2 buah printer dalam pembangunan sistem informasi ini. Jumlah komputer sebelumnya 2 buah dan ditambahkan 2 buah lagi yang akan digunakan oleh WKSekolah dan Guru. Topologi yang digunakan adalah topologistar. Server diletakkan di ruangan tata usaha.


(73)

Server

Client

Hub Monitor

Client

Client Ruang Tata Usaha

Ruang Guru Ruang Bk

Ruang WK Sekolah

Printer

Printer Printer

Gambar 3.4 Jaringan Komputer SMA Negeri 3 Purwakarta

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Analisis perangkat lunak (Software) yang digunakan di SMA Negeri 3 Purwakarta antara lain :

1. Windows XP Profesional Version 2002. 2. Microsoft Word dan Microsoft Excel.

Perangkat lunak (Software) pendukung aplikasi yang akan di bangun adalah SQL 2000 Server sebagai media penyimpanan database dan Visual Basic (6.0) sebagai implementasi rancangan sistem.

3.3.4 Analisis Perangkat Keras (Hardware )

Analisis kebutuhan perangkat keras (Hardware) yang digunakan di SMA Negeri 3 Purwakarta antara lain :

1. Komputer 2 buah yang diletakkan di ruang Tata Usaha / IT dan Ruang Bk dengan spesifikasi sebagai berikut :


(74)

53

a. Processor : Intel Pentium 4 (1,8 GHz). b. HardDisk : 40 Gb.

c. Memory : 128 Mb. d. Monitor : 15”

2. Printer 2 buah yang diletakkan di ruang Tata Usaha dan ruang Bk

Kebutuhan Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Akademik ini adalah 4 buah komputer, dengan menambah 2 buah komputer dan 1 buah printer. Komputer 1 sebagai server diletakkan di ruang Tata Usaha dan 3 buah komputer lainnya sebagai Client yang diletakkan di ruang WKSekolah, ruang Bk dan ruang Guru dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Komputer server diletakkan di ruang Tata Usaha dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Processor : Minimal (2.4 GHz). b. HardDisk : Minimal 80 Gb. c. Memory : Minimal 256 Mb. d. Monitor : Minimal 15” e. Mouse dan Keyboard

2. Komputerclient ada 3 buah yang diletakkan di ruang WKSekolah, ruang Bk dan ruang Guru dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor : Minimal (1,8 GHz). b. HardDisk : Minimal 20 Gb. c. Memory : Minimal 128 Mb.


(75)

d. Monitor : Minimal 15” e. Mouse dan keybord

3. Printer 3 buah yang diletakkan di : a. Ruang Tata Usaha

b. Ruang Bk

c. Ruang WKSekolah

Kebutuhan jaringan yang diperlukan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Akademik ini adalah sebagai berikut :

1. Switch : 8 Port I buah. 2. LAN Card : 10/100 4 buah 3. Kabel UTP

4. RJ – 45

3.3.5 Analisis Kebutuhan Pengguna (User)

Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat dalam pengolahan data akademik beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer seperti terdapat dibawah ini :

Tabel 3.1. Staf Subbag Kepegawaian SMA Negeri 3

No. Nama NIP Jabatan Umur Latar Belakang Pendidikan

1. Drs. M. Agus K 131.631.095 Kepala BK 47 tahun

S1 Hukum

2. Drs. Tien 131.631.282 WKSekolah 40

tahun

S1 Pemerintahan 3. Drs. Lukman Adiputra 131.631.697 Tata usaha 41

tahun

S2 Manajemen Publik 4. Drs. Marseno 131.631.606 Kepala Sekolah 50

tahun


(76)

55

Untuk memaksimalkan pemakaian aplikasi yang akan dibangun, maka di dalam penggunaan program aplikasi Sistem Informasi Akademik ini 3 pengguna yang ada diberikan pelatihan cara menggunakan aplikasi.

Tabel 3.2. Pengguna Aplikasi Sistem Informasi Akademik

No. Nama NIP Jabatan Umur Pengalaman Menggunakan Komputer Latar Belakang Pendidikan Sistem Operasi yang Pernah/Sering Digunakan Software yang Pernah/Sering Digunakan Pelatihan

1. Drs. M. Agus K 131.631.095 Kepala BK 47 tahun 5 tahun

S1 Hukum MS Windows XP MS Office Word Cara menggunakan aplikasi 2. Lisuhartin, S.IP., M.Si.

1.3.1.631.045 Tata usaha 41 tahun 10 tahun S1 Manajemen Publik MS Windows XP MS Office Excel dan Word Cara menggunakan aplikasi 3. Drs. Tien

1.3.1.631.743 WKSekolah 43

tahun

13 tahun S1

Administrasi Negara MS Windows XP MS Office Word Cara menggunakan aplikasi


(77)

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)


(78)

57

3.5 Diagram Konteks Prinsip Kerja sistem lama

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar. Diagram konteks juga merupakan diagram arus data (data flow diagram (DFD) dengan level yang teratas (top level). Berikut adalah diagram konteks Sistem Informasi Penjurusan di SMA Negeri 3 Purwakarta adalah sebagai berikut :

Gambar 3.6 Diagram Konteks system lama

Berdasarkan Diagram konteks diatas, diketahui beberapa pihak yang terkait dengan proses penjurusan sebagai berikut:

1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Bagian Kurikulum (Wkl. Kep. Ur. Bag Kurikulum), adalah pihak yang berperan dalam pengolahan data hasil studi (yang diterima dari masing-masing wali kelas), hasil psikotes dan minat bakat (yang diterima dari guru BK) untuk menghasilkan laporan prediksi penjurusan. Selain


(1)

9. Form Pengolahan Data Nilai Akhir

Gambar 4.9 Form Pengolahan Data Nilai Akhir 10. Form Pengolahan Hasil Psikotes Minat Bakat


(2)

114

11. Form Pengolahan Data Prediksi Penjurusan

Gambar 4.11 Form Pengolahan Data Prediksi Penjurusan 12. Form Cetak Data Penjurusan


(3)

136

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab Penutup ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab - bab sebelumnya serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan Tugas Akhir dan proses pembangunan Aplikasi Multi user ini, mulai dari tahap analisa, perancangan sampai implementasi sistem, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Aplikasi ini menyediakan suatu sistem yang dapat mendukung proses prediksi penjurusan bagi siswa dalam menentukan pemilihan penjurusan.

b. Aplikasi ini menyediakan fasilitas untuk menyajikan informasi mengenai prediksi penjurusan, informasi nilai siswa dan informasi siswa sehingga memudahkan useruser terkait untuk melakukan proses monitoring dan evaluasi dalam menetukan penjurusan bagi siswanya.

c. Aplikasi ini menyediakan fasilitas untuk menyajikan data berupa grafik untuk tingkat pembelajaran siswa.

d. Aplikasi yang telah dibuat ini dijalankan pada sistem yang berbasis client-server, dengan pembagian hak akses aplikasi berdasarkan tiga jenis user.

Adapun jenisuser itu sendiri yaitu Adminstrator , Guru (guru mata pelajaran, guruBp, walikelas) dan Wakil Kepala Sekolah.


(4)

137

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan penulis adalah sebagai berikut : a. Aplikasi ini belum dilengkapi dengan sistem auto refresh database, maka

diharapkan dapat dikembangkan untuk memudahkan proses pengolahan data akademik di SMA Negeri 3 Purwakarta

b. Aplikasi ini belum menyediakan suatu sistem yang dapat mendukung kegiatan pengolahan data hasil belajar siswa dan data pendukungnya seperti daftar siswa perwalikelas, hasil belajar siswa permata pelajaran, kehadiran, kesiswaan, mutasi, pelanggaran, kepribadian dan ektrakurikuler.

c. Aplikasi ini belum menyediakan fasilitas pengolahan data untuk Pembuatan raport siswa sehingga walikelas tidak perlu memasukan data nilai per matapelajaran pada setiap raport siswa.


(5)

[(1)] Baridwan Zaki, Sistem Informasi Akuntansi,BPEE,Yogyakarta,1994

[(2)] Davis, Gordon B; Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Pustaka Binaman Pressindo; Jakarta, 1993.

[(3)] Fattah, Nanang, DR.; Landasan Manajemen Pendidikan; PT Remaja Rosdakarya, 2000

[(4)] Hamalik, Oemar. DR.; Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem; PT Citra Aditya Bakti, 1990.

[(5)] HM, Jogiyanto.MBA,Ph.D;Analisis dan Desain;Andi Yogyakarta ,2001 [(6)] Komputer, Wahana; Panduan Aplikatif Pengembangan Web Berbasis ASP;

Wahana Komputer Semarang dan Penerbit ANDI Yogyakarta, 2002.

[(7)] Peter Rob, Carlos Coronel; “Database System (Design, Implementation, & Management, Fifth Edition”; Thomson learning, 2004

[(8)] Sudjana, Nana, DR.;Penilaian Hasil PBM; PT Remaja Rosdakarya Bandung, 1990.

[(9)] Suryadi Kadarsah dan Ramdhani M.Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Bandung, Remaja Rosda Karya ,1998


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

1. Nama Lengkap : HENDRA NC.

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 Pebruari 1985 3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Alamat : Jl. Terusan Cikutra Baru No: 16 Bandung

7. Telp :

-II. Pendidikan Umum

1. SD Negeri Singawinata II : 1997 2. SLTP Negeri 1 Purwakarta : 2000 3. SMAN III Bandung : 2003

4. Perguruan Tinggi : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika UNIKOM tahun 2003 hingga sekarang