Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan penerimaan elektron Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi

4Fes + 3O 2 g 2Fe 2 O 3 s o Pembakaran gas metana CH 4 g + 2O 2 g CO 2 g + 2H 2 Og o Oksidasi tembaga oleh udara 2Cus + 3O 2 g 2CuOs o Oksidasi glukosa dalam tubuh C 6 H 12 O 6 aq + 6O 2 g 6CO 2 g + 6H 2 Ol o Oksidasi belerang oleh KClO 3 3Ss + 2KClO 3 s 2KCls + 3SO 2 g o Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO 3 2. Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen. Contoh :  Reduksi bijih besi dengan CO Fe 2 O 3 s + 3COg 2Fes + 3CO 2 g  Reduksi CuO oleh H 2 CuOs + H 2 g Cus + H 2 Og  Reduksi gas NO 2 oleh logam Na 2NO 2 g + Nas N 2 g + Na 2 Os  Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah gas CO, H 2 dan logam Na.  Permasalahan : Reaksi apakah yang terjadi pada reduktor?

b. Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan penerimaan elektron

1. Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron. o Zat yang melepas elektron disebut reduktor mengalami oksidasi. o Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi. o Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut setengah reaksi. Contoh : setengah reaksi oksidasi K K + + e Mg Mg 2+ + 2e 2. Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.  Zat yang mengikatmenerima elektron disebut oksidator mengalami reduksi. Contoh : setengah reaksi reduksi Cl 2 + 2e 2Cl - 47 www.nolly.co.nr O 2 + 4e 2O 2 - Contoh : reaksi redoks gabungan oksidasi dan reduksi Oksidasi : Ca Ca 2+ + 2e Reduksi : S + 2e S 2- + Redoks : Ca + S Ca 2+ + S 2- Keterangan : Ca + S Ca 2+ + S 2- reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi oksidasi reduksi 2e Contoh lain : Fe Fe 3+ + 3e Cl 2 + 2e 2Cl - Oksidasi : Reduksi : x 2 x 3 + Redoks : 2 Fe + 3 Cl 2 2 Fe 3+ + 6 Cl - o Tentukan mana yang reduktor dan oksidator o Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil reduksi

c. Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi

1. Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi b.o. Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor. Contoh : K K + + e Mg + 2e Mg 2+ +1 +2 b.o naik b.o naik 2. Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi b.o. Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator. Contoh : 48 www.nolly.co.nr Cl 2 2 Cl - + 2e -2 b.o turun O 2 2 O 2- + 4e b.o turun - 4 Konsep Bilangan Oksidasi o Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif. Contoh : Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1. Pada H 2 O : H H O x x o o o o o o H H O x x o o o o o o + + - 2 Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O. Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.  Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi 1. Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 nol. Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H 2 , N 2 dan Fe = 0. 2. Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya. 3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif +. Contoh : Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3. 4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya. Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe 3+ = +3 Perhatian : Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau –B. 49 www.nolly.co.nr 5. Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam hidrida maka bilangan oksidasi H = -1. Contoh : Bilangan oksidasi H dalam HCl, H 2 O, NH 3 = +1 Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH 2 = -1 6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2. Contoh : Bilangan oksidasi O dalam senyawa H 2 O, MgO, BaO = -2. Perkecualian : a. Dalam F 2 O, bilangan oksidasi O = +2 b. Dalam peroksida, misalnya H 2 O 2 , Na 2 O 2 dan BaO 2 , biloks O = -1. c. Dalam superoksida, misalnya KO 2 dan NaO 2 , biloks O = - 1 2 7. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0. 8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya. Contoh : dalam ion S 2 O 3 2− = 2 x b.o S + 3 x b.o O = -2 Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi a Reaksi Bukan Redoks Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah tetap. Contoh : CaO + HCl CaCl 2 + H 2 O +2 - 2 +1 - 1 +2 - 1 +1 - 2 b Reaksi Redoks Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi. 50 www.nolly.co.nr Contoh : Fe + H 2 SO 4 FeSO 4 + H 2 +1 +6 - 2 +2 +6 - 2 b.o naik oksidasi b.o turun reduksi Keterangan : Oksidator = H 2 SO 4 Reduktor = Fe Hasil reduksi = H 2 Hasil oksidasi = FeSO 4 c Reaksi Otoredoks Reaksi Disproporsionasi Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama. Contoh : I 2 + NaOH NaI + NaIO 3 + H 2 O +1 +1 - 1 +1 +5 b.o turun, reduksi b.o naik, oksidasi Keterangan : Oksidator = I 2 Reduktor = I 2 Hasil reduksi = NaI Hasil oksidasi = NaIO 3 d Reaksi Konproporsionasi Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat yang sama. Cl 2 + H 2 HCl +1 - 1 b.o turun, reduksi b.o naik, oksidasi hasil oksidasi reduksi  Tata Nama IUPAC Penamaan Senyawa Kimia Berdasarkan Biloks’nya Yaitu : dengan cara menuliskan biloks’nya dalam tanda kurung dengan menggunakan angka Romawi.

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI