Hakikat Pembelajaran Hakikat Motivasi

faktor intern. Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan psikologis.

2.1.3 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi yang bersifat timbal balik antara dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa untuk tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah pendapat para ahli tentang pembelajaran. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan Briggs dalam Rifa’I dan Anni 2012: 157. Pengertian pembelajaran oleh Miarso dalam Eveline Hartini 2014: 13, menyatakan bahwa “pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali. Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Winkel dalam Eveline Hartini 2014: 12. Sementara Gagne dalam Eveline Hartini 2014: 12, mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Beberapa pendapat para ahli mengenai pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksaannya terkendali, dengan maksud agar mempermudah terjadi belajar pada diri seseorang.

2.1.4 Hakikat Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi berkembang. Wlodkowski dalam Eveline Hartini 2014: 49 menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan persistence pada tingkah laku tersebut. Sedangkan Imron dalam Eveline Hartini 2014: 49 menjelaskan, bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti mendorong, menyebabkan, dan merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab, dan daya penggerak. Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai memalui perilaku tertentu Cropley dalam Eveline Hartini 2014: 49. Hampir sama, Winkels dalam Eveline Hartini 2014: 49 mengemukakan bahwa motif adalah penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2014: 73, motivasi adalah perubahan energi diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting : 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasafeeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menetukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalan diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang terdorong oleh unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seorang siswa, misalnya tidal berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab- sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi, dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidakn memiliki tujuan atau kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, dengan kata lain perlu diberikan motivasi. Menurut Hamalik 2015: 158, ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: 1 Motivasi dipandang sebagai proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjalaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; 2 Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lain. Sehingga, motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tentu yang dapat menggerakkan diri sendiri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dengan ditandai adanya perubahan tingkah laku seseorang dan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

2.1.5 Faktor

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD GUGUS TERAMPIL KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

6 40 164

PENGARUH KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ISI CERPEN PADA SISWA KELAS V SD GUGUS DEWI KUNTHI KOTA SEMARANG

1 10 186

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE GUGUS KRIDA MANDALA KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

2 28 171

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN GIRIMARTO

1 9 137

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI GUGUS Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Gugus Kihajar Dewantara Dabin I Karangpandan Karanganyar Tahun

0 0 19

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK INTENSIF SISWA KELAS V GUGUS KENANGA KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI.

0 0 1

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA SALAMAN MAGELANG.

0 0 188

PENGARUH PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE GUGUS WIROPATI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 206

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS WERKUDORO KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL -

1 1 55

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 2 6