Perencanaan Usahatani Dengan Opti?masi Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Tanaman Palawija di...

PERENCANAAN USAHATANI DENGAN OPTIMASI
PEMANFAATAN LAHAN KERING UNTUK TANAMAN
PALAWIJA DI KECAMATAN SIBORONGBORONG
KABUPATEN TAPANULI UTARA

TESIS

Oleh :
TONGAM SIHOL NABABAN
NIM : 982103034 / PWD

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2000

Tongam Sihol Nababan : Perencanaan Usahatani Dengan Optimasi Pemanfaatan Lahan Kering…, 2000
USU Repository © 2007

RINGKASAN
Tongam Sihol Nababan. Perencanaan Usahatani Dengan Optimasi Pemanfaatan Lahan Kering

Untuk Tanaman Palawija di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, di bawah
bimbingan Prof. Dr. Ir Zulkifli Lubis, MApp.Sc sebagai ketua, Ir.A.B. Sinulingga,SU dan Drs.
Robinson Tarigan, MRP sebagai anggota.
Tujuan penelitian adalah untuk 1) memilih .kombinasi jenis usahatani dan pengalokasian faktor-faktor
produksi lahan kering, tenaga kerja dan modal yang optimal pada berbagai jenis tanaman, 2) mengetahui tingkat
produksi usahatani yang dapat mengoptimalkan pendapatan petani.
Analisis data yang digunakan adalah Model Optimasi Linier Programming dengan pengolahan
komputer QM (Quantitative Management). dan Analisis Efisiensi Alokasi Faktor-faktor Produksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perencanaan usahatani dengan optimasi
dilakukan (keadaan awal) petani mengelola usahatani jagung, ubi kayo, ubi jalar dan kacang tanah.
Dengan luas lahan yang benar-benar diusahakan untuk keempat usahatani tersebut, analisis
usahatani menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh petani Strata I per tahun sebesar Rp
1025585,26-, petani Strata II memperoleh pendapatan per tahun sebesar Rp 1908370,81-, Strata III
memperoleh pendapatan sebesar Rp 3571296,17.
Sesudah perencanaan usahatani dengan optimasi dilakukan, baik pada Skenario I maupun
Skenario II, maka pendapatan optimal akan diperoleh lika hanya mengusahakan usahatani jagung (X1),

Tongam Sihol Nababan : Perencanaan Usahatani Dengan Optimasi Pemanfaatan Lahan Kering…, 2000
USU Repository © 2007


sementara usahatani ubi kayu (X2), ubi jalar (X3), kacang tanah (X4) tidak diusahakan. Alokasi pemanfaatan
faktor-faktor produksi yang terdiri dari penggunaan lahan kering, tenaga kerja dan modal belum optimal. Hal ini
terlihat dari masih adanya lahan kering yang belum diusahakan, adanya kapasitas tenaga kerja dan modal
yang berlebih. Setelah optimasi, pendapatan per tahun yang diperoleh dengan luas lahan yang benar-benar
diusahakan untuk usahatani jagung, pada Strata I sebesar Rp 1725422,52-, Strata II sebesar Rp 2884470,81, Strata
III sebesar Rp 5407542,62.
Optimasi pada Skenario II menunjukkan, jika petani memanfaatkan semua lahan kering yang ada
untuk tanaman jagung (X1), yaitu Strata I seluas 2,101 ha, pendapatan optimal yang diperoleh per tahun
sebesar Rp 14442680,17. Petani pada Strata II dengan luas lahan 2,249 ha, pendapatan optimal yang diperoleh
per tahun sebesar Rp 16299433. Petani pada Strata III dengan luas lahan 2,487 ha, pendapatan
optimal yang diperoleh per tahun sebesar Rp 21112336,74.
Untuk mengoptimalkan pendapatan petani, maka disarankan untuk mengelola usahatani jagung,
karena berdasarkan hasil analisis usahatani dengan optimasi, usahatani yang paling menguntungkan adalah
usahatani-jagung, dan diharapkan agar petani membuk& lahan-lahan kosong yang selama ini belum diusahai.

Tongam Sihol Nababan : Perencanaan Usahatani Dengan Optimasi Pemanfaatan Lahan Kering…, 2000
USU Repository © 2007