Pembatasan Masalah Konsep Dasar Sistem Informasi

6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan dari manajemen proyek pembangunan perangkat lunak sistem informasi pelabuhan di PT. Dycode Cominfotech Development. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai suatu kesatuan dari beberapa komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Jogianto, 2005. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem bagian subsystems. Sebagai misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras hardware dapat terdiri dari alat masukkan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem- subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan hingga tujuansasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem- subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian event adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya Jogianto, 2005. 8 Informasi merupakan hal yang sangat penting didalam mengambil keputusan. Informasi tersebut didapatkan dari sistem informasi atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information generating systems. Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasional, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Jogianto, 2005.

2.2 Definisi Proyek

Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah usaha kolaboratif dan juga seringkali melibatkan penelitian atau desain, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga didefinisikan sebagai usaha sementara, temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas. Proyek merupakan usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan sebuah produk atau jasa yang unik. Kata sementara digunakan untuk membedakan proyek dengan produksi karena setiap proyek memiliki waktu mulai dan waktu akhir yang pasti. Keberhasilan proyek berarti proyek memberikan pelayanan terhadap apa yang diinginkan, harga yang telah disepakati dan memiliki tim proyek yang berusaha menciptakan kesuksesan itu PMI, 2008. Secara umum proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang memiliki keterbatasan waktu, anggaran, sumber daya, spesifikasi kerja serta mempunyai sifat yang kompleks. 9 Proyek dinyatakan berhasil apabila memenuhi kebutuhan setiap orang yang memiliki kepentingan dalam proyek yang mencakup tiga kondisi yaitu scope, cost dan schedule. Ketiga kondisi tersebut saling berkaitan satu sama lain, semakin lama sebuah proyek berlangsung maka semakin besar biaya yang dibutuhkan, semakin banyak biaya dalam proses proyek maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan, semakin lama sebuah proyek berlangsung maka semakin banyak peluang yang ada untuk mengubah ruang lingkup dan semakin banyak perubahan luang lingkup maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak juga dan meningkatkan jadwal. Berdasarkan pengertian proyek di atas, ciri-ciri proyek antara lain: a. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir. b. Sifatnya sementara karena siklus proyek relatif pendek. c. Dalam proses pelaksanaannya, proyek dibatasi oleh jadwal, anggaran biaya, dan mutu hasil akhir. d. Merupakan kegiatan nonrutin, tidak berulang-ulang. e. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya. Proyek dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Proyek Engineering-Konstruksi Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi. 10 b. Proyek Engineering-Manufaktur Dimaksudkan untuk membuat produk baru, meliputi pengembangan produk, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. c. Proyek Penelitian dan Pengembangan Bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk tertentu. d. Proyek Pelayanan Manajemen Proyek pelayanan manajemen tidak memberikan hasil dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir, misalnya merancang sistem informasi manajemen. e. Proyek Kapital Proyek kapital merupakan proyek yang berkaitan dengan penggunaan dana kapital untuk investasi. f. Proyek Radio-Telekomunikasi Bertujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area yang luas dengan biaya minimal. g. Proyek Konservasi Bio-Diversity Proyek konservasi bio-diversity merupakan proyek yang berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan. Kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek berlangsung dari titik awal, kemudian jenis dan intensitas kegiatannya meningkat hingga ke titik puncak, turun, dan berakhir, seperti ditunjukkan dalam gambar 2.1.