2 Untuk mengatasi penurunan akibat timbunan diatas tanah lunak ada berbagai cara untuk
mengatasinya. Pada umumnya cara yang digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah lunak ada empat macam cara yaknisecara fisis, kimia, hidrolis atau denganbahan perkuatan. Metode geosintetik
merupakan salah satu metode teknologi bahan yang digunakan dengan bahan dasar polimer dimana sangat berguna dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kestabilan tanah, menambah
kekuatan daya dukung dan mencegah penurunan yang tidak merata. 2. LANDASAN TEORI
2.1. Geosintetik Dari Pedoman Konstruksi dan Bangunan 2009, geosintetik adalah material yang berbentuk lembaran
yang terbuat dari bahan polimer lentur, digunakan dengan tanah, batuan atau material geosintetik lainnya, sebagai suatu kesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun sistem ASTM D 4439.
Geosintetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah geotekstil tipe Mirafi PET dengan nilai kuat tarik berkisar antara 100-1000 kNm.
2.2.
Tanah Lunak
Menurut Pedoman Konstruksi dan Bangunan 2005, tanah lunak adalah tanah yang memiliki kuat geser undrained lapangan kurang dari 40 kPa dan memiliki kompresibilitas yang tinggi. Tanah ini jika
tidak diselidiki lagi secara seksama dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang. Tanah lunak dibagi dalam dua tipe yang meliputi lempung lunak, dan gambut.
2.3. Sand Mat
Lapisan sand mat merupakan lapisan alas yang dipasang sebelum tanah lunak tersebut diberi perkuatan geotekstil, bertujuan untuk meratakan permukaan tanah dan juga untuk menahan
geotekstil yang dipasang tersebut. 2.4.
Analisa Stabilitas Lereng Timbunan
Pada umumnya yang di cek dalam analisa stabilitas lereng timbunan adalah dengan menghitung angka keamanan.Ada beberapa teori dan pendekatan untuk menghitung angka keamanan. Angka keamanan
adalah nilai banding antara gaya yang menahan dan gaya yang menggerakkan, metode Bishop:
SF =
Angka keamanan
Mrestoring = Momen yang menahan
Mdisturbing = Momen yang menggerakan
Apabila terdapat geotekstil sebagai perkuatan maka Mrestoring bertambah.
N N
3
= Kuat tarik geotekstil y
= Jarak dari titik pusat lingkaran bidang longsor yang ditinjau ke lokasi perletakan geotekstil.
2.5. Anchorage Behavior
Anchorage behavior adalah terdiri dari gaya geser di sepanjang geotekstil. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa gaya geser di permukaan geotekstil
disamakan dengan gaya kuat tarik yang arahnya berlawanan dengan gaya yang mengakibatkan geser dT.
Oleh ka dengan h
geotekst yang ter
berperan
3. METO Pengujia
menggun keruntuh
yang dis untuk ko
kedua, m menggun
menggun 3.1. Pro
Program PLAXIS
menggun sebenarn
menyedi keamana
Gamba
arena anchor harapan yakn
til dan melind rjadi pada ta
n dalam mena
ODOLOGI
an yang dila nakan geosin
han dan penu sediakan.Ada
ondisi tanah melakukan pe
nakan geot nakan geotek
gram yang D
m yang digun S adalah pr
nakan metod nya. Geometr
iakan berbag an, pola keru
ar 1.Persama
rage behavio ni memanfa
dungi geotek anah saat ter
ambah kuar
Gambar 2 Gaya-g
PENELITI
akukan dalam ntetik dan tim
urunan yang a tiga tahap p
h awal yaitu engujian untu
tekstil. Taha kstil dengan
Digunakan nakan dalam
rogram ana de elemen h
ri tanah yang gai analisa s
untuhan, dan
an Mengenai Sumb
or tersebutpe aatkan gaya d
kstil juga dar rjadi longso
tarik geoteks
.Gaya-gaya D gaya Dalam y
IAN
m penelitian mbunan yang
terjadi pada pengujian ya
u untuk timb uk menentuk
ap yang k panjang yan
:
m melakukan alisa geotek
hingga yang g akan dianal
eperti penur lain-lain.
i Anchorage B er: Lee et.al
erkuatan geo dari kelongs
ri slope failur
or. Pada Gam
stil agar dapa
Dalam yang T yang Terjadi
ini adalah m g tidak meng
a tanah terse ang dilakukan
bunan yang kan panjang y
ketiga, mela ng ditentukan
n penelitian nik, terutam
g mampu me lisa memung
runan, tegang
Behavior dar l, 2003
otekstil dipa oran dari tan
re. Pada Gam mbar 2.b.
g at mempertah
Terjadi pada pada Geotek
meliputi perb ggunakan ge
ebut dengan m n. Tahap yan
tidak meng yang akan di
akukan pen n dari hasil pe
ini adalah ma untuk a
elakukan an gkinkan untu
gan-tegangan
ri Elemen Ge
asang sepanj nah untuk m
mbar 2.a.
da gaya dalam
hankan kedu
Tanah a . kstil b.
bandingan a eosintetik un
menggunaka ng pertama, m
ggunakan ge igunakan unt
ngujian unt engujian ked
program PL analisa stab
nalisa hingga uk diinput dan
n yang terja
otekstil.
ang pola ke memperkuat g
apat dilihat g pada geotek
udukan geote
antara timbun ntuk menentu
an program k melakukan p
eotekstil. Tah tuk pengujia
tuk timbuna dua.
LAXIS 8.2. bilitas tanah
a mendekati n diteliti. Pro
di pada tana
3 eruntuhan
gaya tarik gaya-gaya
kstil turut ekstil.
nan yang ukan pola
komputer percobaan
hap yang an dengan
an yang
Program h dengan
perilaku ogram ini
ah, angka
4
3.2. Input pada PLAXIS 3.2.1. Geometri Pemodelan