5. Minimal 1 kontrak bisnis dalam rangka komersialisasi produk inovasi dengan
pengguna; 6.
Minimal 1 unit bisnis yang melayani jasaproduk sesuai dengan kompetensi inti lembaga.
Jadi, melahirkan dan membangun PUI merupakan tugas yang tidak ringan. Sebab, tuntutan capaian sebagaimana tersebut di atas tidak mudah dicapai oleh perguruan
tinggi yang belum memiliki tradisi akademik yang dapat mengantarkan capaian-capaian itu. Oleh karena itu, menginisiasi tumbuhnya PUI harus dilaksanakan dengan persiapan
yang bersungguh-sungguh. Mengingat beratnya capaian yang wajib diupayakan oleh setiap PUI itulah, maka diperlukan hibah konsorsium keilmuan ini. Hibah ini diharapkan
agar setahap demi setahap dapat mendorong tumbuhnya embrio-embrio PUI di perguruan tinggi yang dapat berperan signifikan dalam pengembangan makna
perguruan tinggi.
B. TUJUAN
Tujuan pemberian Hibah Konsorsium Keilmuan bagi Perguruan Tinggi Negeri adalah memberikan bantuan kepada Perguruan Tinggi Negeri untuk:
1. Memfasilitasi Perguruan Tinggi untuk melakukan kerja sama dengan industri yang
sesuai dengan Program Studi unggulan dengan bermitra dengan Perguruan Tinggi lainnya dan Industri
2. Membuat Actiona Plan Kerja Sama Industri untuk pengembangan tridharma
perguruan tinggi 3.
Membina dan memfasilitasi peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi untuk menginisiasi pembentukan konsorsium dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk mempersiapkan diri menuju terbentuknya PUI di perguruan tinggi.
4. Membina dan memfasilitasi peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi untuk
mempersiapkan lembaga keilmuan yang sudah ada dalam mengembangkan kapasitas menjadi PUI.
C. KRITERIA
Hibah diberikan kepada Perguruan Tinggi dalam 3 tiga kriteria, yaitu: 1.
Konsorsium kerja sama Perguruan Tinggi dengan industri dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Telah memiliki MoU dengan Perguruan Tinggi lainnya minimal 2 Perguruan
Tinggi, dengan Program Studi sejenis, dan minimal 1 Industri b.
Memiliki kesepakatan untuk pengembangan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan Industri minimal 3 tahun ke depan.
2. Konsorsium kerja sama Perguruan Tinggi dalam pengembangan bidang IPTEK yang
bersifat spesifik, dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Telah memiliki MOU dengan minimal 3 Perguruan Tinggi anggota konsorsium. b.
Memiliki roadmaptrack record dalam melaksanakan penelitian sesuai bidang ipteks yang diusulkan.
c. Telah memiliki kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi dalam negeri.
3. Konsorsium kerja sama Perguruan Tinggi sebagai rintisan PUI, dengan ketentuan
sebagai berikut: a.
Telah memiliki lembaga kajian berupa konsorsium bidang ipteks spesifik yang
diusulkan untuk mendapatkan hibah. b.
Telah memiliki program kerja dalam mempersiapkan pengembangan kelembagaan menuju PUI.
c. Telah memiliki kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi luar negeri.
D. LUARAN