32 2. Ketentuan mengenai pengangkatan anak perlu diatur dengan Undang-
Undang yang memadai; 3. Istilah yang dipergunakan hendaknya disatukan dalam perkataan
“pengangkatan anak“ dengan berusaha meniadakan istilah-istilah lain; 4. Pengangkatan anak tidak menyebabkan putusnya hubungan darah antara
anak angkat dengan orang tuanya dan keluarga orang tua anak yang bersangkutan;
5. Hubungan keharta-bendaan antara anak angkat dengan orang tua yang mengangkat dianjurkan untuk dalam hubungan hibah dan wasiat;
6. Dalam melanjutkan kenyataan yang terdapat dalam masyarakat Hukum Adat kita mengenai pengangkatan anak hendaknya diusahakan agar tidak
berlawanan dengan hukum agama; 7. Hendaknya diberikan pembatasan yang lebih ketat dalam pengangkatan
anak yang dilakukan oleh orang asing; 8.. Pengangkatan anak oleh orang yang berlainan agama tidak dibenarkan.
19
2. TUJUAN PENGANGKATAN ANAK
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, Pasal 2 disebutkan
Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anak dan perlindungan anak, yang
dilaksanakan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
19
Ibid, hlm.56-57.
33 Adapun tujuan pengangkatan anak di Indonesia antara lain adalah :
1. Karena tidak mempunyai anak; 2. Karena belas kasihan kepada anak tersebut disebabkan orang tua
si anak tidak mampu memberikan nafkah kepadanya; 3. Karena belas kasihan, disebabkan anak yang bersangkutan tidak
mempunyai orang tua yatim piatu; 4. Karena hanya mempunyai anak laki-laki, maka diangkatlah
seorang anak perempuan atau sebaliknya; 5. Sebagai pemancing bagi yang tidak mempunyai anak untuk dapat
mempunyai anak kandung; 6. Untuk menambah tenaga dalam keluarga;
7. Dengan maksud anak yang diangkat mendapatkan pendidikan yang layak;
8. Karena unsur kepercayaan; 9. Untuk menyambung keturunan dan mendapatkan regenerasi bagi
yang tidak mempunyai anak kandung; 10. Adanya hubungan keluarga, lagi pula tidak mempunyai anak, maka
diminta oleh orang tua kandung si anak kepada suatu keluarga tersebut, supaya anaknya dijadikan anak angkat;
11. Diharapkan anak angkat dapat menolong di hari tua dan
menyambung keturunan bagi yang tidak mempunyai anak; 12. Ada juga karena merasa belas kasihan atas nasib si anak yang
seperti tidak terurus;
34 13. Untuk mempererat hubungan kekeluargaan;
14. Anak dahulu sering penyakitan atau selalu meninggal, maka anak yang baru lahir diserahkan kepada keluarga atau orang lain untuk
di adopsi diangkat anak, dengan harapan anak yang bersangkutan selalu sehat dan panjang umur.
Dalam kehidupan bermasyarakat pengangkatan anak akan lebih menjamin kesejahteraan hidup bersama, seperti dapat membantu
mengurangi anak-anak terlantar, membantu usaha badan-badan panti asuhan dan mengurangi jumlah gelandangan.
Perbuatan pengangkatan anak ini banyak dilakukan oleh kalangan keluarga Indonesia, terutama keluarga yang belum mempunyai anak atau
yang memang tidak dapat menurunkan keturunan sendiri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan keluarga tersebut memang sudah ada anak
tetapi ada alasan lain untuk mengambil anak, misalnya karena ingin mempunyai anak jenis kelamin yang diinginkan. Anak yang diambil dapat
berasal dari keluarga lain yang sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan atau dari kalangan keluarga atau famili itu sendiri.
3. JENIS PENGANGKATAN ANAK