Pemanfaatan Kompos Kirinyuh, Serbuk Gergaji dan Arang Sekam Untuk Media Semai Jati (Tectona Grandis)

6(

(v\A.!

t1

)-0 01

aorD
PEMANFAATAN KOMPOS KIRINYUH, SERBUK GERGAJI
DAN ARANG SEKAM UNTUK MEDIA SEi\!JAI
JA TI (Tectona grandis)

Oleh:

MERIYENTI

E01495056

JURUSAN MANAJEMEN RUTAN
FAKULTAS KEI-IUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

PEMANFAATAN KOMPOS KIRINYUH, SERBUKGERGAJI
DAN ARANG SEKAM UNTUK MEDIA SEMAI
JA TI (Teetona grandis)

Karya Ilmiah
sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogar

Oleh:
MERIYENTI

E01495056

JURUSAN MANAJEMEN RUTAN
FAKULTAS KERUTANAN

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

2001

RINGKASAN
Meriventi. 2001. PEMANFAATAN KOMPOS KIRINYUH, SERBUK GERGAJI DAN ARANG
SEKAM UNTUK MEDIA SEMAI JATI ([eclono grondis). Skripsi. Jurusan Manajemen Hutan.
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogar. (Dibawah bimbingan Ir. Prijanto Pamoengkas. MSc).

Secara

UmUll1

pcnelitian iui bertujuan untuk meningkatkan kualitas scmai. pcmanfaatan

bahan dan limbah organik. peu:buatan media scmai 「」イセャi。ゥエウ@

dan menguHlngi kerusakan lingkungan.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian adalah untuk Illcngetahui komposisi media yang mampu

memberikan respon tumbuh yang baik bagi scmai jati. Penelitian dilakukan di rumah kaea FakuItas
kehutanan IPB. berlangsung dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2000. Dilakukan dalam dua tahap.
yaitu tahap persia pan dan pelaksanaan.

Tahap Persiapan adalah untuk penyediaan media

(pengomposan bahan dan limbah organik yang dicampur dengan dekompaser dengqn kompasisi
media menggunakan rancangan faktorial 3 X 3) dan pengecambahan semai jati. Sedangkan tahap
pelaksanan adalah pengamatan dan pengukuran terhadap

ー。Lイiセャ・エ@

tumbuh (diameter. tinggi. BKT.

NPA. kckokohan dan NPA) kemudian dilanjutk,m dengan analisis statistik dengan menggunakan
paket program SPSS dan Uji Wilayah Duncan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap
parameter tumbuh, anal isis fisik dan hara media dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik
dan ketersediaan hara media terhadap parameter tumbuh. serta regresi linear untuk melihat hubungan
parameler lumbuh lerhadap unsur ham (C, N. P, K. dan Cal.
Analisis 51atistik terhadap keragaman hasil pengukuran parameter lumbuh perlakuan A

(raktar media) membcrikan pengaruh yang nyatH tcrhadap pertambahan diameter. NPA. BKT dan
1MB. Sedangkan llntllk pertambahan tinggi dan kekokahan tidak berbeda nyatcl. Kemudian untuk
perlakuan B (faktor dekompaser) tidak mCll1berikan pcilgaruh yang berbeda nyata untuk seHUICl
parameter. dell1ikian juga interaksi antara faktor media dengan dekomposer.
Hasil uji sifat 11sik media menunjukkan bahwa faktor media, yaitu media 3 memiliki kondisi
aerasi dan drclinase yang baik mendekati kondisi kontro!. hal ini dilihat dari perbandingan nilai KPA :
KPU. yailll 59 : 41. Menuml HanlZah (1983) keadaan ideal bila setengah dari mang pori lersebullerisi
udara dan setengahnya lerisi air.
Harjowigeno (1987) mengatakan bahwa unSllr hara esensial adalah unsur hara yang sangat
diperlukan oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Hasil analisis hara
menunjukkan bahwa kandungan ham unluk setiap lahap media menempali harkat tinggi dan S(lngat
linggi (C. N, P. K dan Cal dibandingkan dengan konlrol. Sehingga media 3 (tahap 3) pada. faktor
media mampu memberikan pengaruh yang beda nyata lerhadap perlambahan diameter. NPA dan Hv1B.
BKT mempakan indikator kemampuan semai untuk menyerap hara media, secara langsung
menentukan besarnya pertumbuhan semai.

Sedangkan NP A adalah indikator kondisi fisiologis

lllmbuhan dalam kaitannya dengan evapotranspirasi dan daya adaptasi terhadap lingkungan. NP A
ditentukan oleh perkembangan bagian pucuk dan akar. Nilai NP A yang ditemukan besar menuqjukkan


11

pcrkcll1bangan bagian pucuk lebill besar dari akar. hal ini disebabkan tingginya kandungan 11ara media.
Nilai NPA yilg besar sulit bagi semai untuk adaptasi di lapangan.
Hasil analisis regresi linear untuk melihat hubungan BKT dan 1MB terhadap unsur hara

dipcrolch nilai korelasi dan R:! yang berbeda-beda. BeragmnnY;l nilai yang ditcmukan l11cllunjukkan

variasi hubungan dan kemampuan untuk menjelaskanl1ubungan ullsur hara dalam mcmpengamlli nirai
BKT dan NPA.

Untuk unsur hara P. Ca dan Mg memiliki hubungan yang lemah terhadap

pertambahan nilai BKT, hal ini ditunjukkan oleh

nilai korelasi yang kedl (r< D. 5).

Sedangkan


kemampuannya untuk menjelaskan hubungan tersebutjuga kedl (R'D.5) demikian

juga dengan kemampuannya untuk menjeiaskan keterkaitan hubungan tersebut besar (R 1 >O.5).
Untuk pertambahan nilai NPA. unsur hara C. N. P. K dan nilai elN menunjukkan hubungan
yang lemah (r< D. 5).

Sedangkan kemampuannya untuk menjelaskan hubungan tersebut juga kecil

(R'< D. 5). Untuk unsur hara Ca dan Mg rasio memiliki hubungan yang kuat terhadap pertambahan

nilai NPA (C>D.5) demikian juga dengan kemampuannya untuk menjelaskan keterkaitan Imbungan
tersebut besar (R'> D. 5).

Untuk nilai kekokohan scmai yang diharapkan adalah kccil, yaitu seimbang antara
pertambahan tinggi dengan diameter. Namun dalam hal ini nilai kekokohan semai yang dihasilkan
bcsar. hal ini mcnllnjukkan ketidak seimbangan pertambahan tinggi dengan diameter. Meskipun nilai
1MB yang diperoleh besar.
Dekomposer yang di,,'Unakan (EM-4 dan EM-4 + urea) tidak memberikan pengaruh yang

berbeda nyata untuk semua parameter tumbuh. Berarti bahwa jenis dekomposer dalam pembuatan

media kompos tidak mempengaruhi pertumbnhan semai. Dengan kata lain kedua dekomposer dapat

digllnakan dalam proses dekomosisi. Demikian juga dcngan tidak adanya interaksi antara medic]
dengan dekomposer. merupakan indikasi dengan hanya mempergunakan kompos bahan organik
(kirinyuh) dengan limbah organik (arang sekam:'dan scrbuk gcrgaji) tanpa dekomposer IlUUUpU ·untuk
meningkatkan pertambahan diameter. BKT dan IMB semai. Media ini bisa jadi media alternatif
disamping m'edia [anah (lop soil).