i. Penggumpalan Setelah pemberian cuka, sari kedelai akan menggumpal Air asam
dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan lagi
j. Pencetakan Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam
kotak berukuran misalnya 50 x 60 cm2 dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur
dalam adonan tahu itu terperas habis. k. Pemotongan
Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat kemudian ditaruh dalam bak dipotong-potong, dengan ukuran 6 x 4 cm2. Tahu pun siap dijual.
B. Pembelian Bahan Baku
1. Organisasi dan personil pembelian
Bila ditinjau dari aspek perkembangannya, perusahaan tahu ini merupakan tergolong sangat kecil, karena perusahaan ini merupakan industri kecil home
industri. Oleh karena itu keberadaan aktifitas pembeliannya belum memiliki wadah tersendiri, dan biasanya kegiatan pembeliannya dilakukan oleh
pimpinan perusahaan.
Kegiatan pembelian ini dilakukan secara langsung ketempat supplier yang dilakukan sekali. Supplier dari perusahaan tahu ini adalah sebuah agen
pemasok kedelai di pasuruan. Bila ditinjau dari aspek sistemnya perusahaan ini menggunakan system sentralisasi dimana kewenangan dalam melakukan
pembelian hanya terletak pada satu orang.
2. Prosedur pembelian
Prosedur pembelian bahan pada perusahaan tahu ini adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan informasi dari bagian poduksi, bagian pembelian
mempersiapkan kebutuhan bahan –bahan hendak dibeli. b.
Selanjutnya bagian pembelian langsung mendatangi tempat supplier untuk meminta sample bahan. Kemudian sampel ini dipilih
mana yang berkuaklitas dan sesuai dengan kebutuhan. Bila telah mendapat sample yang sesui dan kualitasnya bagus maka buyer
pembeli akan melakukan transaksi pembelian berdasarkan kebutuhan bahan baku yang telah dipersiapkan sebelumnya. Biasanya perusahaan
tinggal menunggu pengiriman bahan-bahan yang telah dibeli tersebut 1hari kemudian.
c. Setelah bahan-bahan yang telah dibeli tersebut diterima,
kemudian dilakukan pengecekan berdasarkan surat pengiriiman barang atau yang diterima baik jumlah, kualitas, dan apakah terdapat bahan-
bahan yang rusak. Bila deketahui ada bahan yang cacat atau rusak
maka jumlah yang rusak tersebut nantinya dikembalikan pada supplier setelah sebelunnya diambil bagian yang baik atau tidak rusak.
3. Strategi pembelian yang digunakan
Srtategi yang digunakan perusahaan adalah dengan pembelian dengan cara biasa, dimana pembelian dilakukan untuk memenuhi kepeluan biasa atau
rutin. Pembelian semacan ini dilakukan karena proses produksinya adalah terus menerus dengan jumlah yang relatif sama setiap tahunnya. Pembelian
pada tahun 2006 dilakukan dimalang dan pada awal januari 2007 perusahaan tahu ADMA membeli bahan baku dari daerah pasuruan dengan perhitungan
sebagai berikut: a.
Pemasok dari pasuruan Pembelian 24 ton kedelai 4000Kg
Jadi 24.000 × 4000 = Rp 96.000.000 Biaya pembelian Rp 50.000
Syarat pembelian: barang rusak atau cacat dapat dikembalian Dalam dua bulan pengiriman januari – april 2007 belum pernah diterima
produk rusak Jadi total pembelian dalam satu bulan adalah: Rp.96.000.000 + Rp.50.000
= Rp.96.050.000 perusahaan dengan bekerja sama dengan pemasok dari pasuruan tidak
menanggung produk yang rusak yang dikirim karena akan langsung
diganti. walaupun harga pembeliannya lebih mahal tetapi kualitas tetap terjaga. Bila bahan yang diterima rusak dan ikut dalam proses produksi
maka akan mengganggu proses produksi dan kualitas yang dihasilkan kurang baik
Kendala yang dihadapi perusahaan dalam pembelian a
Adanya ketidak sesuian kuantitas bahan yang dipesan dengan kuantitas bahan yang diterima. Kuantitas barang yang diterima
kadangkala kurang 10 sampai 20 Kg. walaupun sedikit tapi hal ini dapat mengurangi jumlah produksi perusahaan.
b Terjadinya fluktuasi harga dalam pembelian. Fluktuasi
harga disini terjadi pada tahun 2006 hal ini disebabkan jumlah pasokan kedelai dari agen atau distributor berkurang, karena terjadi
kelangkaan jumlah kedelai. Fluktuasi harga kedelai berkisar antara Rp 150 sampai Rp100 per Kg.
c Kadangkala terjadi pemborosan dalam pemakaian.
Dalam proses produksi tahu pada waktu penyaringan bubur kedelai yang kurang baik maka sari kedelai yang dihasilkan juga sedikit
sehingga tahu yang dihasilkan tidak maksimal jumlahnya.
4. Penyebab dari kendala pembelian