Studi Kebiasaan Makanan lkan-ikan yang Tertangkap disekitar Ekosistem Mangrove Pantai Oesapa dan Oebelo Teluk Kupang - Nusa Tenggara timur

STUD1 KEBlASAAAl MAKANAN IKAW-IKAN YANG
TERTANGKAP Dl SEKlTAR EKOSISTEM MANGROVE
PANT4 OESAPA DAN OEBELO
TELUK KUPAMG NUSA TENGGARA lgMUR

-

QLEH :
ANTHOINEYTE ROSALINE F. ANAKOITA

PROGRAM PASCASARJANA
IIYSTITUT PERTAAXIAN BOGOR
2002

ANTHOINEITE RQSALlNE FRANSISCA ANAKOnA.
Studi
Kebiasaan Mabanan Ikan-ikan yang Terbngkap di Sekitar Ekusistwn
A1Iaflgrove P a m i Oesapa dan Oehk, Tuiulr. Kupsns Nusa Tenggara
Timur, di bawah bimbinaan RICHARDUS E. KASWANX dan RIDWAN
AFFANDf.


-

Pendiien fni bertujuan uniuk mengetahui keterkaifan antam fairtor fisikiiimia dan bioiogi perairan dsngan Irelimpahan plankton sebagai makanan alarni
dalam hubungannya dengan kebksaan makanan ikan-ikan yang tsrdapat di
ekasistem mangrove krdasariran airtivitas hariannya (diurnal maupun

nakturnal).
FluMuasi parameter fisibicimia perairan di =mu# stasiun =lama 4
periade pengamatan tidak menunjukkan fonjakan yang berarti kecuafi salinitas
dan pH. Wimpahan @anMandi sernua sfasiun pengarnabn balk siang maupun
malam didominasi aleh kelas diatom dan krustase yang diwakili oleh
Cosdnodiscus sp, Reurnsigma sp, Am& sp, AuMeus sp, Calanus sp dan
Eurytwrnam sp. Hasil anafisis faktorial koresponden (CA) menunjukkan k h w a
diatom (DOM) dan krustase (KRU) krasosiasi dengan ikan, kecepatan anrs
(ARS), NO3 dan P04. Diduga anrs, NU3 clan PO4 sangat bsrpengaruhterhadap
icelimpahan plankton yang M a r n p k pada besrnya jumbh total individu ikan
(IKA) yang diternukan pada stasiun US?$,QSZS, 084 M, 002s dan OBZM.
S&ma pensMan diternukan 23 jenis ikan dengan karnpasisi yang
krbeda antar stElsi~nmaupun waktu pengamatan. Pada malam hari jumhh jenis
mugun total indiividu N i p jenis cendentng kbih banyak dibanding siang hari.

Leibgnathw r a p m i , Ambassis utvtae~iadan M9olgatda WIcatus ditemukan
@a m u a stasiun, siang maupun matam sefiap period% pengamatan.
Beberapa famili seperti MugBWae, FuoanideteI Clupidae wrta Camnx sp
merupakan jenis ikan komersial.
Hail analisis fairtorial korespomien (CA) menunjukkan terjadi W k s i
tertaadap mang afau habitat olsh bebrapa jenis ikan yang menyebabkan
rendatrnya tingicat kesarnaen jenis ikan antar stasiun maupun wairtu
pengarnatan.
Kompasisi jenis rnakanan kelampak ikan noMurnal lsbih beragam dengan
jurnhh total individu yang cukup besar. Dua kelornpok makanan yang daminan
ditemukan pada lambung ikan adalah Datum dan Knrstase, Msarnya
persentas jurnkh lambung yang kfisi pada kefornpok ikan yang brtangkap
pada mafarn hari mengindikasikan k h w a ikan-ikan tersebut aMif rnakan pada
malam hari dewan memasuki e k ~ s i s k mmangrove.
Hasif analisis klamkasi Kmrarki menunjukkan bahwa dari delapan jefiis
ikan yang domlnan, hanya SardindIa metanurn dan Upeneus vittafus yang
msrniliki icesamaan.
Berdasahn jenis makanan utamanya, Sardr'nelI~me/mura, Upeneus
viffaf~s~
Pfofosus fineatus dan Moofgatda deIicafus termasuk keiompok ikan

hetbivor sedan0lran Ambassis um-nia, Laiognafhus m p n i , Laiognathus
hsciahrs dan Polydactyrus sexfarius mempkan kefompok iken kamivor.

Dengan ini saya menyatakan bahwa, tesis yang krjudul "STUD! KEWASAAN
MAKANAN IKANdKAN YANG TERTANGKAP Dl SEKITAR EKOSISTEM

MANGROVE PANTAI OESAPA DAN QEBELO TELUK KUPAEK;

- NUSA

TENGGARA 71MURF,adakh knar merupakan had karya seildirl dan M u m
pernah dipublikasikan. Semua surnkr data d m infomad yang digunakan

diajikan gecara j&s dan &pat dipertanggutyljawabkan keknamnnya.

STUDX KEWASMN MKANAPI XKAAI-IKAIV YANG
TERTAWGKAP Dl SEKITAR EKUSISTEM MANGROVE
PANTAI OESAPA DAN QEBELU
TELUK KUPANG NUSA TENGGARA 7"lMUR


-

OLEH :

ANTHOXMEITE ROSALINE F. ANAKQTTA

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Magistet Sains pada
Program Studi llmu blautan

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTAMAN BUGOR
2002

: Studi Kebiasaan Makanan lkan-ikan yang Teitangkap
diikitar Ekosistem Mangmve Pantai Oesapa dan

Judul Tesis


-

Oebelo Teluk Kupang Nusa Tenggara fimur.
Nama Mahasiswa

: Anthoinette Rosaline FransismAnakotta

Nomor Pokok

: 99610

Program Studi

: llmu Kebutan

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

(Dr. Ir. Richardus F. ~aswiidii.M.Sc)


%
Dr. I . R'

a

ffa i DEA

Mengetahui.

.
2. Ketua Program Studi llmu Kelautan

44:
(Dr. Ir. John I. Pariwono)

Tanggal Lutus : 19 Desember 2002

r Program Pascasaijana

Penulis dihtrirkan pada tanggal 22 Juii W70 di Amtwn, rnerupakan anak

sulung dari empat be~saudaradaFi ayah If. Wynand Anakotta (Alm) dan ibu

Satorni topulalan.
Pada tahun 1990 setelah lufus dad SMA Negsri I Arnhn, penulis

melanjuthn penclidikn p d a Fakuks Perikanan Junrsan hnanajemen
Sumkrdaya Perairan Universitas Pattimura A m b n dan mernperfafeh galar

Sajana PeFikanan pads tahun 1996. Pada tahun 1998 drterima wbagai staf

pengajar pada Jurusan Paribnan Fakuttas Pertartian Universitas Kristen Artha
Wacana Kupang- Nusa Tenggara Xmur.
Satu tahun kemudian yakni pada &hun 1999, penulis rnemperdeh
kewrnpatan utrtuk melanjutkan sfudi pada Program Pas-

Sarjana tnstitut

Pertanian Bogor, Program Studi ilmu Kelautan dan dibiyai oleh UBCHEA
(United Board for Christian


Higher Education in Asia) yang disaluhn rn&fui

team manajemen UBCHEA Utliversitas Kristen Satya Wacana Sal-a.

Puji dan syukur penutis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kfistus karena
hanya aias kasih clan anugerah-NYA sehingga pnulisan tesis dengan judul

%tudi Kablasaan Makanan Ikan-Tlranyang Temngkap disekbr Ekosistam
Wfangfove Parrtai Oesapa dan Oeibek Teluk Kupang

- Nusa Tanggars

Tirnur" dapat temelesaikan. Tesis ini disusun berdasarkan hasil peneiiian
rndiputi aspek-aspsk fisika-irimisa dan biologi perairan dalarn trubungannya

dengan icebiasaan makanan ikan-ikan yang terdapat di sirusistern mangt-uve
yang berlangsung dad buhn April sarnpai Juni 2001.
Penulis rnenyadari hhwa tesis ini masih jauh dad kesempurnaan olsh

karma itu Itritik dan saran yang krsifat membangun demi penyempurnaannya


sang& penults harapksn. Kimnya tesis ini dapat bermanfaat bagi &iap orang
yang rnernerlukannya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mmyadari ktxwa Aesainya pgnulisan #-is ini Wak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, aleh karena itu dsngan segala kwendahan hati pnulis

ingin menyammkan brirna kasih kepada :
1. Bapak Dr. IF.Richardus F. Kaswadjl, M.Sc dan Bapak Dr. tr. Ridwan AHandi,

DEA rnasing-masing sebagai iretua dan anggata kmisi pembimbirrg untuk
Wmbingan dan amtrannya.

2. SW pengajar Program Studi lfmuKelautan. khusus untuk Bapak Dt,Ir. Mulia
Purba, M.Sc brima kadh untuk kepedulan dan prhatiannya.
3. Bapak Gelson Tom T M k , PhD selaku R e h Universitas Kristen Artha
Wacana, Bapaic Drs. Lius Riwu Kaho dan Bapak Ir. Andre Medah, MP untuk
kssempatan studl lanjut wrta turnpangan p d a s&

4.

Warga gmja di Am&b

pndtian.

Serikat yang telah rnembantu rnenyisifikan

s
e
w
i
n krltratnya mdalul UBCHEA (United 8wlrf far Christian Higher
Education in Asia).

5. Ktatua *earn manajemen UBCHEA Univ. Kristen Sa&a Wercana Salatiga
beserta staf atas bantuannya kepada penuls &ma

ma= pmdiidikan.


Terima kasih yang =ma juga penulis hatukan pacla k&ua maupun staf

Yayasan Dana Beasfsvva Maluku yang blah memWkan bantuan dana

penelian.
6. Ternan-teman Program Studi lmu Kehutan, Mas Prie dan Peik Amran untuk
diskusi dan iclpide yang mernbangun, Bung Man Tubalawony, Bung Ralph

MaRuf&#e, Ibu Linda Natan, lntje Picsnully, Pak Hatta dan Mbak Nur yang

dmgan tulus blah rnamhntu swta Usi Betshy P a s i n a atas wirtunya

untuk befbagi banyak hal.

7. Mami Ommy dan adik-adik tednta Sally Anakda, SP ; A M Anakotta, SE
wrta Wymmi Anakofta. Tefima kasih untuk dukungan d m , kasih sayang,

pertrafian dan dorungan semangat yang rnenguatkan s e h dukungan maieFiil

yang blah dibeFiican &ma

ini, juga Kd. Om Mica Ukumahuwa untuk

dukungan motilnya,

8. Nus Ruhukail, Atkris Matatula, Usi Nana dan Bu Nefles Sapuleb wrta
mahasiswa fakuks peFikanan Unit& A m W w n a : Oonny Ebssy, Adi
Talundiawa, Nancy Manu, Qmmy Raddi, Anb Miha kilo serta Yusken Haba

Radja. Bantuan tcalian be6Jituberatti bagi saya.
9. Kduarga Ma 0ea dan adik Itha Henukh, Kak Essy dan Om Chris Mae p n g

telah memhrikan turnpangan dan bantuan &ma

pewtitian

10. Semua pihak yang tak dam penuiis sebutkan satu prsafu. Mmnya Tuhan
Yang Maha Kuasa m e m M bapak, ibu serta saudara saudari.

DAFTAR 1Sf

DAFTAR TABEL......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
vi

W r Bdakang ...........................................................................................
f
Perurnusan Masalah .................................................................................. 3
Tujuan dan Manfaat Peneliiian ................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistern Mangrove.............
.
.
....~..............................................6
Hubungan Antam t(amunit;ts Ikan dengan
Ekosistern
Mangrove...........
.,...
..................................................................9
Kebsaan Makanan lkan ................................................................. t O
Plankton dan Pmnannya sebagai Mahnan Alami di
Ekosistm Pemiran ........................................................................... I 5
BAHAN DAN METODE
17
.
.......................................
WaMu dan Lukasi PanEsliian.............. .
Al& dan k h a n yang thgunakatt ...................................................... 17
Penentuan Stasiun geneliihn ...........................................................18
Pengurnpubn Data.....................................................................
21
Analisa Data
Kernpatan h i s Mangrove...................................................... 22
Distribusi Parameter F i i M r n i a Perairan............................. 23
Keanekamgarnan, Dminanai. Kernmaran Jmia dan
Kalirnpahan Flanktun ....................
...............*.. ..................... 26
%isam Hanktan Antetr W i u n PengamEltan.....................
.,. 27
Keanekaragaman. Daminansi, bsmgarnan dan
K m a a n Janis ikan..............................................................
28
KebiElsaan AnEticPwaan l h n..............,.. .
................................... 29

.......................................................................
.
.
.
.
...... ........................

Kernpsitan Jenis Mangruve
Parameter Fisiira Kirnia Peraim ....................
................................
Di&$busiSpasial Parameter Fisika Wmia .................................................
K m p i J Jdnis dan Kdimpataan Planitton............
Distribusi plankton di emus stasiun pengama&n ...................................
Keanekarragamn. Daminand dart K w m a a n Jesnis Plankton .................
KompolsisiJenig I b n ................................................................................
Keanekaragaman. Kf3wmgamsn. Dominansi dan K-maan
Jenis I k n
Distribusi ikan Berdasarkan Stasiun PengarnEltan
,
.
,
Kebiasaan Makanan lkan
Modgarda delicam..........................................................................

...............................................................................................
................... ........

Ambassis umt~emia
..........................................................................
ii

KESIMPUIAN DAN SARAN ......................................................................

DAKAR PUSTAKA ...................................................................................

iii

Perbedam atnlirtur anatomis Irma k
a
t
w ikan ...........................
Parameterfisika, kirnia dan b i i perairan yang diukur.............

input potensial nitragen dan f a r dabm &osistarn mangrove..,...
Perbandingan kelmpahan fibplankton dan zwpbnkton dengan
niW tats-rata N03, PU4 sarta niW NP raesb di m u a sfasiun

pengamatan.,................

...............................................

,
.

...............

*

W m n clan -ra&
SD nilai indeks keanehrah~arnans e a
dominansi jenis fituplankton dan zooplankton Masarkan stasiun
dan m o d e pengarnafan..................................................................
Nihi indeks kesamazdn jenb plankton diantara stasiun
pengamtirtan pada saat siang d m m h m.........................................
Kompasisi jenia dan difitribusi itran yang bmngkap di masingmasing &dun ptsngawn pad# serat sbng dan m I a m ...............

Kisaran ukuran panjang dan berat, nama urnurn, nama d a m h
mrta panjang k k u ma)tsirnurn satiap jenis itran..............................

Kisaran Wa-rata

SD
nlai indaks keanekaragarnarr,
keseragaman dan domimnsi lenb ikan berdasarkan staaiun a
n
periode pengamatan ...................
.....,..,.........,..................................

Nlai indeks kasearnaanjenis ikan a-r stasiun pengarnatan
pa& saat siang dan mahm..............................................................

JumM total i n d i u dean persentaw jumlah lambung yang berisi
di masing-ming stasiun pegamatan..............................................
Komposisijenia maitanan keiompoir ikan siang dan malam

............

Ngai indek prepoderance W a p Nnis malaman Maolgarrla
ddiiCElfu13masadcan di masing-masing stasiun pengamatan .......
Nibi indeb pmpademnce setiap jenis rnakanan Ambutvtamia di masing-masing stasiun pngarnatan......................,

l7. Nilai indaks prepaderolnce W a p jenb rnakanan L&ogn&bhus
rapsonI di masing-masing stasiun penganratan.............................. 65

19, Wegori ikbtn-ikan yang dominan bsrdasarkatl rnakanan utama
dan aMivitas hetrlannya .....................................................................76

3.

4,

Gmfik an&& komponen &ma (PCA) parameter fisika kimb
peraim m
a sumbu utama 1 dan 2 ................................ .... . .

36

KeCmpahan fitoplantan fRaphnMwr di wmua stasiun pada saEtt
siafig dan malam setarna 4 p d d e pengarnatan............................

38

5.

Kelimpahan zooplankton di semua stasiun pangamatan pads
saat siang dan m a i m selama 4 pafiods pengarnatan.................... 38

6.

Grafik analisis fatctwial k m p m c h n JCA) pbnkion dengan
shsiun pada surnbu utama 1 dan 2 .................................................

40

Peraentase keiirnpahan plankton krd&saricwn kehs di semua
stasiun pada saat siang dan maiam .................................................

41

Perbandingan jumlah tW indwidu I h n pada tingkal genus di
sernua &dun pada saat &fig dan malam.....................................

48

7.

8.

9.a Perbandingan kdimpahan plankton dengan jumlah ikan wmra
periodik di m u %stblsiun pngamatan pada saat siang ............,.ah.51
9,b, Perbandingan kelirnpahn planktan dengsn jumbh i b n m r a
p M i k di semua &dun pada saat malam

....................................

.iO.

51

G M k analisis ferlrEoM Itorespandm sekmn i k n bedasarkan
&dun dan waktu pengamatan........................................................ 54

I l .a Kompasisi @nL makanan yang dfiemukan dakm lambung
Mooig~rda&&atus yang tertangkap pada siang had .................... 58
? .t,b Kampasisi jeMs maltanan yang clitemuttan dahm hrnbung

Modgatda Wicatus'yang twhngkap pada mdam hari..................

59

t2.a Kumposisi jmis makanan yang diternukan pada lambung
Ambassi's umtamia yang tertangkag pada siang hari ...................

62

12.b Komposisi jsnis mabnan yang diimuican dslam tarnbung
Ambassis umtaenia yang tertangkap pada malam had,,,,,,,,*,,.,.,

62

13,a Kamposisi jenis makanan yang diiemukan dalalarn lambung
Leiugnathus mpsonr' yang tertangkap pado &ttg hari ...................

64

.+a

43.b K w n w s i jenis mkanan yaw c9iiarnukan dalarn bmbung
Lehgnafhus rapsmi yang tettangkap psda maiarn Raril

..,,.,,..,,.,,..

14.a brnposisi j
enis makanan yang diternukan &lam brnhng
P u l y d w u s exfarius yang tertangkag pads siang hari

.................

14. Kompasisi jenis miranan yang ditemukan ddam lambung
Pol-us
sexihtius yang krtangkap pa& rnaiam htS,,. ,.

.,,..,.,,.

f5.a Kornpasisi jenis makanan yang ditemuiran dalam tambung
Sandinellla melanum yang tertangkap pads siatrg haFi.....................

I5.b Kampasisi jenis rnaksxnan yang diternukan dalarn lambung
SaMB&la melanufa yang tertangkap pada mahm had .................
16. Kamposisi jenis makanan yang ditemukan dalam Iarnbung
L&ognafhus fasdakrs yang Whngkap pa& malam had ..............

17.a Komposisi jenis msnkanan yang diternukan dafarn lambung
Upeneus witlatus yang tertangkap pada siang hari ........................ .,

17.b Kornposisi janis rnaicanan yang diternukan ddam lambung
Up@neusviftatus yang tertangkap pads malam hari...................am...
18. Komposisi jenis makanan yang diternukan daIam iambung

Hatosus limatus yang tertangbp pa& malam hari ......................

19, MasXikad hieraw ikan-iiran yang clominan brdasarkan jsnis

mekanannya......................................................................................

11.b. Perssnttllser jumiah lambung yang btbrisi dan k m g sdap jmis
ikan yang tertangkap parla makjlm hari.............................................

.

1QQ

f2.a Nilal indeb ppadtsmnw s m u a jenis makanan pa& kebrnpok
ikan yaw brtangkap pada sbng ttari ...............................................

101

t2.b.Nifai indeks prepocEerance sernua jenis rnaicanan padst keiompok
ikan yang tertangkap pa& rnslwm Rari...............,.,.
...................

102

PENDAHULUAN

pesisir yang subur den diperkirakan proclulrtivitas primamya bbih b e a r
dibanding skosistem perairan hut lainnya %pet$ ekosistem terwmbu karang dan
padang lamun. Tumbuhan pada ekosistern ini biasanya rnernbentuk zmasi dari

hut ke daW beflurut-tunrt Rhkuphora, Avicenia, Soneratia, Xylwrpus,
Lurnnikela, Bruguiem dan Nypah mficans.

Eirosistem ini msmiliki muki fungsi yakni secam Mtogis hrfungsi

wbagai daamh orsuhan (nursery gruund), daerah pernijahan (spawning ground)
maupun daerah untuk mancari makan (feeding ground). Sgcara fisik a a i n
krfungsi untuk menjaga kestabilan garis panhi juga sebagai perangkap

terhadap bahan-bahan arganik yang b r a d daFi but maupun darat,

S-ra

Mrnia, serasah mangmve mengandung nutden ( M a t dan nitmt)

sedangkan secara akanarnis fungsinya cukup banyak bagl kepntingan manusia
rfiantaranya sebagai k h a n bakar dan bangunan, makanan, abat-obatan serta
tekstil.

B e M a dengxan ekusistem iainnya, karnpanen dasar panhi maitanan di
ekasistem ini tidait hanya b r a d dari tumbuhan mangrove tetapi juga

semsahnya b m p a ranting, dam, bunga dan buah. Semian dad serasah
tersebut &e&h

didekurnposisi o k R baMeri dan fungi menjadi zat ham atau

nuttien terlanlt yang dapat dimanfaatkan okh fitoplankton, algae maupun

tumbuhan mangrove untuk proses fotodntesanya, sedangbn sebagian lagi
sekgai pattikel serasah {dmus) dimanfaatkan okfi ikan, udsng dan kep#ing

=bqpi rnakanannya.

Snedaker (1978) mendat seWr 90 % ikan-ikan daemh trapik

menghatiskan masa hidupnya paling tidak satu fase ddam daur hidupnya di

daerah pesisir bethutan mangrove. Bakrapa jenis di antaranya, tcrrmasuk udang

p&

faw larva atau past hnra W y a rnemanfaatkan ekosMern ini &pi

daemh asuhan (nursery ground) ataupun untuk mencari makan, Wdcox et d.
(1975) rnenssmukan 56 spesies ikan di hutan mangrove Bahama. K a m a

bbanyakan dari s-s

brsebut adalah juvenil, ies menduga bairwa ekasistern

mangrove digunakan sebagai daerah asuhan, Beberaps jtsnis i h n kwnersiai

yang clitemukan di Rutan mangrove Fiji berasal dari farnili Mu@idae, SQaianae,
LMkniolae, CIupeicffae #Ha Camnx sp (Richmad dan Ackeman, 4 9751,
Brtamhhnya jurnbh pnduduk, adanya tehnan ekonorni wrta
petmanfaatan nrotng di wifayerh p M r untuk bmbagai kepntitqpn menyebabkan

sernakin tingginya tekanan terhadap akasistem p i s i r khususnya sirosistern

mangrove. Apabii konclisi ini krlangsung dalarn jangka waMu yaw lama, maka

akan twjadi kenrsakan pada ekosisbm tersebut, Brktrrang atau bahkan
hilangnya akasistem mangrove bsrarti semakin

dim

komuuihs i b n yang

d*temuiranh i k konsumer tingM I (larva atau juvenil) ataupun konsumer ti%+&

I! (ikan-ikan kecil), karena hrkurangnya fitop6ankton sebagai produsen primer
akiM Iberkumngnya n w n (fosfat dart nitrat) yang &sumbang kan oleh semsah

mangrove untuk proses fotosintesanya.
Satu taal yang masih rnenjarji kandah sampd sast ini addah kesulin

untuk rnenentukan pemntukan atau pemanfaatEtn ekosistem mangrove oleh
ikan-ikan yang terdapat di ekasistem tersebut. Apakah ada kekhususan pala

pemanfaatan nrang di eitasistern ini yang b e W a antara satu jenis ikan dengan
jenis ikan yang lain. Untuir menjawab masalah ternbut m a b diperfubn suatu
pndiian yang rnepnyduruh tentang hrakte3dstiir fisik, kirnia dan biogi perairan

cli w k h r ekosistem mangrove serh bagaimam hubungannya dengan papubsi

ikan yang terdapat pada sirasistern ternbut.

Bssarnya populasi udang dan ikan yang mencapai ukuran yang pantas

untuk ditangkap sangat tqantung dati banyaknya anak-anak i k n atau udang
yang krflasil mebwati maaa kritisnya pada waMu rn-3

kecd dimam pengaruh

ketersdiraan makanan cukup kmr. Jika jumlah makanan yang m
a
i kurang,
maka prtumbuhannya rnsnjadl Iambat sehingga iknlkan tersebut akan lama

yang

beracfa pads mlasa kritis dimana tingkat kernatian paiing tinggi Mk
dimbabkan oieh aIam (suhu dan salin-)

maupun yang disebabkan deb

binatang-binatsng pmangsa (Sikang,1978).
Kernampan ekosistem mangrove dahm manyediikan mang serta

rnakamn untuk kelangsungan hidup betemasuir i h n sangat dipengaruhi *R

awnisme yang h i u p di dalamnya
kondisi fisik-kimb perairan seperti suhu,

dinitas, pH, nutrim (fosW dm nm)
yaw bcskwja m r a sirnuttan ~

M

u

karakeristik suatu perairan. Semitin baik konclisi ekosistem ini d&m
msnwakan

ruang mak -makin b

r p p u W ikan yang aka# clitemukan.

Genisa (1994) hrclasrarkan basil pen&innya terhadap isi lambung
ibndkan yang tertangkap di ekoshtern rnangmve Muam Sungai Musi,
Banyuasin

menmukan

bahwa

ikan-ikan

Atius maclwl~bcanthus,M a m s gulb dan

jenis

Arius

PJotrllsus

m~phalus,

cams mnrpakan

pemakan micmwplankton (zauplankton yang bEwukuran antam 2-20 mm) mrta
mmzoophnkton (xmptanktan yaw brukuran antara 2&200 mm). Ktxusus
untuk Hotocus &us,
mernakan terifip.

selain memkan rnacmwpianktun, organisme ini juga

k

rnenganalsis ketwkaiin antara faktar-fairtar fisik-irimia perairan dengan

iretetaseciiaan mahnan &mi (fitopiankton maupun zqhnkton), haail tangkapn
mdiputi komposisi jenis rnaupun ukumn sew kebiasaan makanan ihtb-ikan
yang dipemieh di perairan sekitar ekosistam mangrove (Gamkr 1)-

: Mssabh yang diieliti

Gambar 1. Bagan afit per~dekatanrnasalah

Tujuan Dan Manhat PenerlMan

Penditian ini krtujuan untuk mmgetahui k&e&aitan a h r a kMar fisikkimia &n biotagi perairan dengan kcdimpaban planMan sebagai malranan alarni

dalam hubungannya dengan kebiasaan miranan ikan-ibn yang terdapat di
&osistern

mangruve berdasafhin -a

hriannya (diurnal mmaupun

nokfurnal). Hasii penelin ini diharapkan dapat mmbrikan inform& bntang
keberadaan sumkrdaya Wati ikan yang hidup di %emek&m
f

serta komposisi makrtannya,

mangrove

TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem Mangrove
Hutsln k k a u atnu rnongaf mewpalran sebutan umum yang digunakan
untuk menggambamn suatu varietas kamunitas pantai tmpik yang didominasi

deh b k r a p a s p e s h gohon yang k h s abu sernak-mmak yang mmpunyai
kernampuan untuk turnbuh pada perairan hut (Nybakken, 1997). Robertson dan

Blaber I f 992) mendiskripsikan mangrove sabagai suatu stnitrtur yang mdiputi
ukuran, komposisi dan keragaman janis, panjang =bang, diameter, dmrah
gsnangan, kepadatan pahon dan distribusj spasial cfari spesbs-spsk yang

terdapat di kawasan Rutan mangrove.
Hutan bakau hanya diternukan pad# daerah tropik dan subtropik
wrta berkembang M k pada lingkungan dmgan uri-dri ekolagis sebagai krikut:

4.

Jenis hnahnya berlurnpur, berlempung atau bwpasir dangan batran-

k h a n yang berasal dad lumpur, past atau pecahan hrang.
2,

ktrannya tergenang air Iaut secara brkala setiap Rari ataupun hanya
tergenang pada saat pasang pumama, dimana fmkwnsi genangan ini
akan mernkntuk komposisi vegefasi hutan mangrove itu sendid.

3.

Mendma pasoitan air W a r p n g cukup daFi d a m n (sunpi dan mata

air). Air War ini berfungsi untuk menufunkan miinitas, menarnktr

pasden unsur ham dan lumpur.
4.

Nmya payau dsngan salinitas 2

- 22 ppt

atau asin dengan salinitas

m m p a i 38 ppt.
H a b i dengan driciri akologi dl atas urnurnnya ditemukan @a daerah-daerah
pantai yang dangkal.

Tip z o n e ekosistern mangrove t q n t u n g dad kampaaisi jjanis

tumbuhern penyusun yang dientukan deb bebetapa fairtar lingkungan

se-

jet& tanah, genangan p a n g sunrt dan saihiitaa (Be-n,

p jenb

phon mempunyai kisamn ek-i

l997), m

t m n d i r i dan masing-mEisirtg mampunyai

relung khusus daiam ekosistem hutan mangrove (Stenis, 1958). Pteferensi jenis
tersebut dibabkan uhh hberapa faMor utarna yak :
3.

Tpe tartahnya b r a s atau lumpur, kandungan pasir dan W ddam
berbagai perbandingan.

2.

Variasi ttarian dan nlai mtw&

salinitas per tahun yang -banding

dengan fmkuensi, kedaiarnan drnn jangka waktu atau lam genangan,

3.

W h a n a n jenis terhadap anrs dan wnbak

4.

Kondisi perkembangandan perturnbuhan M a muda &lam hubungannya
d q a n k-a

%&or

diatas.

sehingga b b n t u k berbagai macam kornunitas maupun zonasi yang secara
gaografis kampmisijenhya b M a antara sbltu iempat dengan impat iain.

Kehadiran skositern mangrove di wihyah pesbir sangat b s a r manfaatnya

mi ek-em

lain yang be-

d i y a sep&

hmun (seagrass),

rumput laut (seaweeds) dan brumbu karang (cud reef). Sebagai contoh, limbah
padat maupun a i r sarh W i n yaw brasal dad muara sungai dan terbawa
mWui afiran sungai tadebih dahulu disarfng di kawasan mangrove deb

ahr-ahmya yaw brfungsi sebagai pemngkap sehturn rnasuk ke hut dimana
terdapat akositem&oaisfm

tadi. Menurut Naarnin (1991) hutan mangrove

menlpakan &osWm yang unik dan memliiri bebrapa fungsi ysritu :
1.

fungsi fisik : menjaga garis pantEli agar tetap stabid, mslindungi pantai dan
tebing sungai*mncegah terjadinya dp
aw e r t a sebegai prangkap
tezrtradag hrbagai;eat pencemar maupun limbah.

2.

Fungsi Wogi : sebagal dmmh m h a n

pasta

larva dan w n a jenis-

jenis i k n t&entu dan rnerupakan habitat ahmi krbagai janis biota,
Manfaat Iain dari &&stem

ini &&ah

tempat uniuk kendung

dm rnencari mabn dari organisme akuatik dan dam antara Man
i , udang-

udangan dari farnli Penmidaa, SergestEdae, kepiting hicau, be-gai

jenis ikan,

tiram, maluska, knrsbse, reptilii hut, mamalia (manyet) dan bebrapa jmis
burung. Ekasistem ini jug8 brfungsi sebagai b m p t untuk rnemelhara larva,

ternpat kitefur dan feeding ground bagi beberap spesies akuatik khususnya
udang penaeidae dan ikafi bancieng.
Sdain itu, hutan mangrove juga dikenat sebagai penghasil erasah yang
cukup tinggi praduksinya ciibanding hu&n darat tropik (HeaM and Udurn, 1972).
Ssrasahnya mengandung Magnesium, NatFium, Kalaiurn, Fasfor dan Suifur yang

terctapat di &lam maupun di luar kmasan hutan mangrove {Coufter and

Alaway, 1979 ; ;&a

and Bunt, 1981)"SePcara biolagi, hutan mangrove mampu

menghasifican k h a n organik yang tinggi. Hasil p e n e l i n di Florida menunjukkan
batrwa QO % partikei organik yang brdapet daiam M a n air bemai dad d a m
daun mangrwe yaw rnengtraJlran 35

- 60 % dari unsur tram yang teraarut di

perairan pantai (Soedjarwo 1978 dalam Saeroyo 1988).

Daun bakau jenis

RMfopIrora spp pada awal pernbusukannya

mengandung M a r pratein 3,1 % dan s W a h satu tahun rneningw manjadi
21 %, sedangkan iradar PI daun mangrove

ysng kering d c i k r 0,55

% dan

diperkirakan mencapai 47 kg dahm waMu satu tatrun, Hal itu krarti h h w a untuk
satu hektar #ahan h h n mangrove, serasahnya mncapai 7,.1-0,8 ton / tahun

(Surnarns, 1985). LeMh bnj& ia r n e n y d h n h h w a hutan-mangravemtarupakan
pendaur ulang ham tanah yang diperlukan okh tanaman itu sendid. Adanya

percarngumfl mass air secrrra vertikal rnaupun harisontal pads kobm air di

Beberap parameter limgkungan yaw menentukan k-ngsungsn

hidup

mangrave adatah pasakan air &war, msalnks, pasokan n w n dan stabiitas

substrat setdangkan efisiensi me&Misme

mangrove ditentukan deb

ketemdiiaan air yang juga brgantung pacfa 1). fretcuansi dan vdurne aliran air

tawar, 2). fmkusnsi dan vdums p r i d e pasang sun&dan 3). tingkat evapomsi
(kwkk, 1983).

Bsnyaitnya muatan d i m e n yang terangirut &h alran air tawar dad
daratan mrta laju serjimenhsi akan membantu menyediakan substrat yang stabit

bagi mangrove untuk iumbuh w r a kakah aacfangkan m u k a n nutrien pada
eltosMern mangrave krasEil dari h - b n mineral orgzlnik maupun a ~ r g a f i i k
sarta proses daur ulang nutrien maialui Bringan malranan.

Fungsinya yang bewaribis4 menyebabkan kehaclirsn ekdatm mangrove
ufituk organisme akuatik saperti h s h e (udang clan kepitin@, ikan, mduska

rnaupun benthos sangat penting dimana bentuk pmanFaa&n dari satiap
organisme bmbut t w M a b d a .

Sebagai daemh pernbesaran, fungsi skosistem mangrove dapat

diplaskan Masarkan tinglrslt tropik, k-mhn

air dan keaneiraragarnan yang

t@rstFuktur. Engginya konsentrasi bahan organik cli e k ~ ~ i s tmangrave
8~

diwbabkan karana adanya masukan air tawar yang rnmbawa sejurniatr

;rat

Ram dan mangalami pmmpuran akjbat pasang sum (Knox, 1886) sehingga
pduMBas primer di ekosistem ini sangat firtggi dimana larva udang, mysid
plankton den juvenii ikafi tersedim d m p h dan beraneka ragam,

Kekerukn suatu perairan mengakibathn mnctatrnya jsnglrauan jarak
penglihatan daFi predator sehingga daerah pembssaran ikan menjadi bbih luas
W i b (4987). Selain itu tersacfianya h a b i yang wsuai di ekasistem mangrave

akan memberikan peluang hidup yang bbih k s a r bagi ikan-ikan rnuda.
De S y h dan M i l (1975) &/am -roe

(2000) menyatEakan bahwa

hutan mangrove yang ditebang memprlihatlran sktm tropik yang jauh bbih
sederhana dan Wak stabil. Mudiana (1988) menmuitan adsnya hubungan

antara tingkat kerapafan mangruve dengan jumfah anak ikan yang tertangkap.
Pada ekusiskrn mangrove yang padat, jumlah anak ikan yang tertangkap lebih

bsar dibanding ekosistem dangan vggetasi mangfave yang jarang atau tanpa
vegc3fasi mangrove. Hal yang =ma juga dikernukahn dah Martosubrot0 dan

Naarnin (1976) dafarn Mustari (1990) bahwa, -makin

fuas kawasan hutan

rnangmve, semakin tinggi pula pmduksi udangnya.
Akar-akar Rhizophom spp,,B ~ g u b mspp., Aw'cenia spp,

substrat

yang Murnpur sangat baik untuk temp& bedindung anak-anak udang, kepiting
maupun ibn. W i n itu juga, organisrna-arganisrna akuatiic ini &pat terhiridar

dad pengaruh dmsnya arus air maupun m n g a n hewan-kwan pmangsa
(Mamae, t 974).

Krabiaaaan #airranan lkan
Kebiawan makanan ikan rnenumt Effendb (1997') adalah jenis, kuanths

dan kualitas makanan yang dimakan oleh i k n . Sedangkan kebasaan cam

maitan adalah q a l a sssuatu yang berirubungafl dengan waktu, temp& dan
cam maltanan tersebut diclapat.
Maitanan sangat p w n g

miorganisme diantaranys untuk partumbuhan,

perkembangan dan repraduksi. Ukumn, jenis dan jumlah makanan yang

dikonsumsi oteh i k n , b M a antara ikn-ibn muda M g a n ikan y a y W a s a .
Affandi et ai,, 1992 rnenyatakan bahwa untuir suatu jenis ikan yang sama, ukuran
bukaan mulu4 a k n b k h sejalan dengan pembahan ukumn ikn, dengan
demiicirtn ukuran yang dapat dimakan difentukan &h ukurafi buka~lnrnulut.

I h n pdw

umurnnya rnearniliiri ukuran bukaan mJut yang lebh bsar

dibandingkan iiran hatbivura. Jumhh makanan yang dibutuhkan &h suatu jenis

iican tergantung pada macam mskataan, kebsaan makanan, keiirnpahan
maltanan, suhu perairan dan kondisi urnurn ikan yang itu sendiri (Beckman d a / m

Wibisana, 2000).
Bertambahnya umur ikran srta makin sempurnanya organ-organ tubuh
mka ikan akan mmbah maitanannya sesuai dengan kebutuhan, kemarnpuan
seda k e t e d i a n makanan di alam. Hal ini brad bahwa IceWasaan maltanan

ikan

akan

mengalami pnrbahan

kmposisi

seui

dengan tingkat

r>ertumtwhannyaiatau kelarnpoic u kuran (Ridwan, 1979).
Proses pencemaan pada organisme h i u p m d i m n organ-organ atau

slat-aht

pencemaan serta

kefenjar

penamwan.

Pada

ikan,

agan

pncemaannya k M a antam ikan brbimra, lrarnivora maupun mnivora.
Secara anatamis, struMur ah4 pencemaan pada ikan h r k a i n erst dengan
bentuk tubuh, kebksaan rnakanan dan Irebiasaan rnemakan (irategari ikan) serta
umur atau stadia h i u p ikan (Affandi ef al., 1892)-

M r a omurn, wgan p w m m n pads i k n terdiri dari rnulut, rmigga
mulut, faring, emfagus, lambung, pitorus, usus, mirtum &n anus. Urriuk
mmpetajari studi kebiiswan rnakanan pada ikan rnaka, organ penceman yang

biasanya digunakan adalah "lambung".
Lambung mmpzakan organ pencernaan yang diimetmya bbih bewr
dibanding organ pencemaan bin, Bemrnya ukumn lambung Ini M a i t a n dengan

fungsinya sebagai pnampung makanan, Affandl et a!. (1992) menyatakan

bahwa, kapasitas lambung untuk menampufig makanan sangat bervaitasi

antam jenis ikan yang satu dengan ikan tainnya. Sebagai cuntoh, ikan sebehh

(tjmanda sp)

dapat menarnpung makanan f O O/o dad bobot tubuhnya

sedangkan pada ikan Camssibs [=~tmss~irs
dan ikan SwIpla sp masing-masing

-

memiliid kapasitas Iarnbung sebgsar 21 K dan 30 50 %.

Pada ikan-ikan yang ukurannya sarna, maka kapasitas lambung ini
berhubungan erat dengan kategad ikan dan bentuk tubuh. Pada ikan herbivora,
lambung yang sesunggguhnya tidak dimifiki sehingga fungsinya unf uk

menarnpung maitanan digantikan okh usus bagian depan. Usus kgian depan

ini termmiiifikasi menjadi kantung yang membesar (menggelembung) dan
selanjutnya diebut "lambung galsu". lkan Mas rnerupakan cantoh yang

memiliki lambung palsu (Affandi ef aim,
1992)
Ada beberapa tipe tambung brdasaritan bentuk anatomisnya yaitu

lambung bmbentuk memanjang dan biasa ditemukan pada ikan kamivora
brtuhng sejati, fambung berbentuk siphon yang ditemukan pada ikan galangan

Chonclfichfhyesserta pada kehnyakan ikan tdeost den hmbung h k a yang
diemukan pada ikan Pdypfems,Amia dan AnguiSia.
Bedasarkan icebiasaan makanannya, i b n dam diigokngkan atas ikan
herbivora, kamivam dan ornnivara. Penggolangan Ini didasarkan pada morfolagi

alat pnmaannya. Citi khas ikan #carnivoraadalah hrntwng dan usus yang
pendek sedangkan pa& ikan hatWora, tidak ditemuican Iambung tetapi ususnya

bbih panjang (Huet, 1971). lkan herbborn mflilri usus yang panjangnya bbih

dad 100 % panjang tubuhnya sdangkan lkan karnivora msrnpunyai panjang
usus kurang dad fa0 % panjang tubuhnya. Perbedaan struMur anatomis kdga

frategori ikan inl dapat dilihal @a tab1 I.

1

I

1

I

~rganl~egrnen
Herbivwa
krnivora
Omniwre
Tapis insang
Banyak, panjang mikit, ~ d e &k
dan rapat
kaku
Rongga Mulut
Sering tidak berg@ Umurnnys
krgigi
tajarn dan kuat
Berlambung palsu Bedembung dengan &darnbung
Lambung
Itidak bedambung
bntuk yg b ~ a r i a s i dgn b n t u k
kantung

U su s

Sangat
panjang, Pendek,
kadang Sedang,2 - 3
dari
beberap kali dari lebih pendek dari kali
panjang tubuh
panjang tubuh
panjang tubuh

Mmutut Lagler (1956) kebiasaan mabnan ikan dipengawhi oleh
beberap faktor p i n g seperti h a b i hidupnya, kesukaan temadap jenis

rnakanan tertentu, rnuslm, ukuran dan umur i h n dan ternpaat. Selain umur, waMu
dan ukuran tubuh, p& k e w n makanan ikan juga t m y a t a dipengawtxi &tr

fairtor lingkungan setempat p n g msmpengaruhi ketemdiaan maitanan alami
(8iaScience Club f 979 &!am

Pratiwi i$91)-

UNtafi kebiasaan makanan ikan tardiri atas makanan &ma

yaitu

makanan yang biasa dimkan dalarn jurnlah yang banyak, mahnan aEakunder
yaitu rnakanan yang wring ditemukan dalam jurnhh yang hbih diirlt dan

maitanan indental yaitu makanan yang -pat

pacia saturan permmaan

datam jurnlah yang sangat sediirit. Sdain itu ada juga makanan pengganti yattu

makanan yang k n y a dikansurnsi jika makanan -ma

tidak tersedim

(Nikolsky, t963), Menunxtnya ikan cenderung mencltFi makan @a

damh-

daerah yang kaya a h sumbrdaya makanan yang disukainya, A p a b i
iican-ikan pndatang k&h darninan dibandlng ibn-ikan yang tetah lama hdup

m
a daarah brsebut ma&, pfsrturnbufxan maupun keiangsungan triup populasi
ikan yang asii akan terqlanggu. la juga mengatahn hl*rwEn a n y a prsaingan
antara ikan-ilcan m a t a n g dan ibn-ikan adi yang men-p

di suatu dmrah

akan mernpengaruhi W m y a jumfah dan jenis p e w b a n mabraan yang ada.

Pemanfaatan b ~ m tertaEtdag
a
satu jenis sumbrdayra rnakanan inter s w e s
yang jurnhsttr indiiidunya banyak, menyekbican p e d i a a n sumbrdaya
makanan tersebut menjadi sangat terbatas sehingga perturnbuhafi ikan menjadi

terhmbat. Dengan demikian hatrya ikan-ikan yang kuat dalarn pemingan yang
bisa bertumbutr dengan k i k (Lagler ef a/.,1977).

Kebhsaan makanan dari suatu &nis ikan brhadap satu a h u bbarapa
jenis rnakanan biasanya dinyatakan dengan "relung rnakananH. Luas relung

makanan dari suatu organisme rnengitrdikasikan adanya p M a a n surnberdaya

makanan

yang

dirnanfaatkan

oleh

suatu

organisme

(Pianka,7981).

Luas dung makanan yang b e a r mmgindikasikan bahwa jenis makanan yang
dikonsumsi deh ikan kbih mragam. Sebaliknya jika Iuas relung makanannya

sempif atau k e d befarti ikan =&rung

melakukan W k s i terhadap rnaksnan

tertentu.

SeleM terjadi pada lingkungan perairan dsngan persediaan makanon

yang mdimpah dan atau p d a ikan dewasa dirnana ikakikan brsebut kbih
selelrtif dalam rnemilih makanannya. Organisme

yang memican sejumtatr

sumkrdaya mabnan diduga Iuas rdungnya akan rneningkst walaupun

sumberdaya yang tersedia rendah.
Udirnpahan ikan dahm suatu perairan akan dipengamhi obh kberapa
faktar pernbatas antara Utn fekund'itas, ruang gerak, kompetisi, predasi, penyakif
dan batas umur untuk k r t a h n hidup (Rousefell and Everhat, 1962). Untuk

rnengetahui komposisi suatu organisme diantaranya ikan yang hidup di perairan
dapat ditihat dad kdimpafian &atif

organisms dahm suatu kmunitas.

yaitu jumlah afau b r a t reW dad suatu

PIanirton dan Peranannya sebagai Malranan AIami di Ekmistsm Perairan
lstilah planktun menurut Udum (1971) adalah organisme yang rnehyang

pasif rnengikuti gemkan air karena icemarnpuan renangnya sangat brnah.

S,edangkan menurut para ahli yang kin, istilafr ini tidak hanya dilgakai untuk
organisme yang melayang pasif dan mengikuti arus saja tetapi juga digunabn

bagi organisme yang kemampuan renangnya sangat lambat seperii

larva

krustase dan ikan (Hardy, 1956 dalam SulMiawati, 1982).

Di perairan, fitoplankton menempatr ternpat prtama dahm sistem alirztn
energi tiebagai makanan afami bag# ikan dan udang (Odum, 1975). Secara
biogeografis, distribusi fflupbnktun dipengamhi ofeh cahaya,ternpratur, salinitas

dan nutrien (Parson et ai., 1984).
Raymnt (1983) rnenyatakan, ada hubungan yang

lgasitif

anbra

kelirngahan fitapianktan dengan kesuburan suatu perairan. J i b kdirnpahannya

tinggi, maka perairan tersebut memiliki produktifbs yang tinggi pub. Pemimn
yang merniliici jumlah i n d i u d i o m sebanyak 40 ju& se~m%maka perairan
tersebut kaya akan zat ham (subur). Sebalknya apabiia jurnkh diatom di-h

0,1 jufa s&/rn3 maka perairan tersebut dilcatslkan misitin akan zat ham,

sedangkan untuk perairan d q a n jumhh dtorn seititaf 4 juta @m3 berarti
kandungan zat haranya &ng

(lurid, 1969).

Adanya furmasi bakau dad jenis Rhtir:ophora pada d a m h wkitar pantai,

merupakan sumber ham yang dapat mtsningiratiran produktifbs fltopbnkton
pada perairan sekitamya (Riclnard ddam Nontji, 19801, Wnjutnya Smith (1971)

daIam Wiadnyana

(1983) mmyatakan k h w a distiibusi plankton dlad

tergarrturtg dad bebrapa faktor ekobgis seprti intensitas cahaya, saiinks,

suhu, kewratran, unsur tram (fasXat dan nitrat), arus, gebmbang, siMus
mproduksi wrta predator.

Genisa ( 3 9 9 4 ) rnelapotlwn, ikan-ikan yang tertangkap di sekiiar
ekasistem mangrove

brdasarkan hasil anafisa isi lambung menrgakan

prnakar? rnic~);~aaplanltton
yaitu phnitton yang krukufan antara 2
serta macrazooplanklon yang berukuran anbra 20 - 200 mm.

- 20 rnm

BAHAN DAN METOOE

Waktu dan Lokasi Penelftian
Penelian ini krlangsung dari bulan April - Juni 2001 di Tduk Kupang

dengan rnenetapkan dua lakasi sebagai daerah pengamatan yaitu perairan
parrtai desa Oesapa Kecil dan Oebelo Kecil.

Perairan pantai Oesapa Kecil terfetak di Teluk Kupang bagian luar dan
krtradapan dengan Laut Sawu dirnana banyak sekati armada pnangkapan
seprti Bagan Peraftu yang beroprasi dan diusahakan oleh penduduk asli

maupun pendafang. Pada kandisi surut ierendah,jarak antara tepi pantai dengan

air laut f 150

- 250 meter dimaria mangrove sama sekali tidak digenangi oleh

air laut pada periude tersebut. S-ra

visual ferlihat bahwa mangrove yang

turnbuh gada lokasi ini marupakan pahon-puhon yang sudah tua dengatn

diameter bafang yang cukup besar.

Lukasi kedua yakni peraifan pantai desa Osbsk Kedl tertetak di Teiuk
Kupang bagian dalarn. Seperti hafnya lokcnsi seklumnya, pada icondisi surut
stasiun 1 maupun 2 di lokasi ini sama sekali kering whingga yang narnpak

adalah suatu dataran yang Iuas dan aIeh masyarakat seternpat biasanya
dirnanfaatkan untuk kegiatan "#airan Meting "(rnencstfi kerang-kerangan).

S-ra

geografis Tetuk Kupang brad% pad# posisi 10' 00'

-

123' 30' BT 123Q5'

- f 0'

40'

LS clan

BT,

Alat dan Bafranyang d'igunairan
Peralatan yang digunakan ditapangan rnaupun labaratariurn mencakup
bat01 sarnpel, Hand pH meter, Hand mfraktorneter, termametsr, Gill net dengan

mesh size 3 % dan 2 inchi masing-masing Ipiece, plankan net dengan mesh

size 36 prn dan &bar bukaan mulut 25 cm , gelas ukur, disecting set,tirnbangan

anaiitik dengan tingkat ketetin 0.01 gram, kantang W k , M

u dan cool b x .

Sedangksn bahan-bahan yang ciipedukan adalah stimpel ikatr, plankton, daun,

bunga dan buah mangrove untuk keperfuan identifikasi, w m p l air untuk analisa
fosfat dan nitrat. Peralatan yang digunakan dalarn penelitian ini secara rind

disajikan pada pada Tabel 2.
Tabel 2. Pafameter fisika, kirnia dan biolcgi perairan yang diukur

I

No

Parameter

Sman

1.

K e c arus (insifu)

rn / detik

2.

S u h u (in-)

3.

Tinggi Passut

1.

pH (in*)

2.

Salinitas (insib)

3.

Fosfat (PO4)

4.
1.

itr rat (NO,)
Mangrove jinsifu)

2.

Plankton

3.

l kan

--

1

OC

m

D/a

Mg f l
I

/

~g 1 I

indim'
Ind I I

ind

Mat

Bafa afus--& Stapactch
-,

Ternlometer

1 Tongkat berrkaia
pH meter
Hand Refraktorneter
SpeMrafat~meter

/ ~pemometer
/ Tiansek
Planktun net

Gill n&

-."-

Metode

PtsncsntuanStasiun PeneXitinn
Berdasaritan hasil suwd pendahuluan, d'itetapkan 4 siasiun pnditian

yang mapat pada 2 Masi yaitu Perairan pntai Desa Otasapa Kacil sebagai
lakasi pertama dan B s a Oebdo kedl e h g a i I&&

kedua. ?&a masing-

masing bbd kemudian ditebpkan dua stasiun pengamatan.

W r a visual, perbiaan yang sangat msnonjol antara kedua Iukasi
ternbut adalah kandisi mangrave mrta substrat, Lokasi 1 (Uesapa K d )

rnsmiliki substrat

pasir Mrfurnpur s r t a p h a n mangrove yang tua dengan

diameter bdang yang wkup besar sedangkan untuk fokasi 2 ( O e W kecil)
kondisi substmtnya brturnpur dan mmlliki p h o n

yang lebih muda dmgan

diameter batang yang reiatif kecil serta tingkat icerapatan jenis yaw lebih M r .

Penentuan stasiun pada dua bkasi ini kernudian dikdakan fagi
berdasarkan karaMerisfik lain. Oesapa K&t dibagl menjadi 2 yaifu stasiun

Qesapa 1 dengan kondisi perairan yang lebih jernih dan kundisi mangrove yang
jarang (kempatannya kecil), sedangkan &askin hsapa 2 terfetak pada
ekusistem mangrove di muara sungai yang khubungan dengan daratan dirnana

pada musim kemarau masukan air tawarnya rehtif sediki, memiliki kondisi
mangrove yang harnpir sama dengan stasiun Oesapa 1. Perlu ditambahkan jarak

antars stasiun Qesapa 1 dan 2

k

500 meter.

Seperti hahya lokasi pertama, Oebelo K&l

juga dibagi menjadi 2

stdun. Kedua stasiun ini merniliki kondisi substrat yang prsis sama yakni

lumpur dengan mangrove yang retatif muda dan jenis yang harnpir sarna,
kerapEatannya cukup tinggi cfan ketebahn yang rendah. Bedanya pada stasiun

Q e k k 1, pohon mangrove yang fumbutr mernbentuk sebuah teluk yang sempit
dan sedikit sekafi pengaruh dari faut tehuka. Pada saat air hrgerak surut,

stasiun ini akan kering terlebih dahulu dan air bergemir iie arah stasiun O e M a 2
yang berada tepat di depan stasiun O e M o 1 Ijaraknya k 100 meter) dengan
posisi lebifr yang lebih tehuka dibancfingkan stasiun Oebela 1 (Garnbar 2).

Untuk rnenjawab fujuan dari penelian ini ma& dilakukan pengam;;ltan
terhadap parameter ftsika-kirnia maupun b b g i seperti suhu, salinitas, pH,
kecepatan arus, tinggi permukaan air pada mat pasang dan surut, fosfat, nitrat,

i k n , serfs mangrove.
l nfomasi atau gambaran fentang ekosistem mangrove p d a stasiun

pengamahn meliputi irempntatl jenis, ffekuensi kehadiran serta jenis yang
diperaleh dengan menggunakan "Ttansect Line Plots" dimana ukumn plat atau
p t a k pengamatan adalah 10 x 10 rn2 untuk pohon dan 5 x 5 rn2 untuk anakan.
Transek ditarik tegak lunrs garis pami kemudian disepanjang garis transek

dilernpatkan pi&-pfat atau p t a k pengarnatan tersebut. Pada s a p p e h k

p e n g a m a n difakukan identifikasi terhadap jenis mangrove yang ditemukan
kemudiin dihitung jumlah indikridu masing-masing jenis.
Sampel plankton diperoleh d w a n mengarnbil air laut =banyak 50 liter

secara -k

pada &u

titik di stasiun pngamatan kernurfiin disaring dmgan

menggunakan planktun net dengan mesh size 36 pm. Sampei yang Matt

diperoteh setanjutnya d i k a n dengan formalin hingga mencapai kansentasi

2% kernudian diidentifikasi bedosarican Yamaji (1979) dan Smith (1977).
Data terrtang komunitas ikan diprobh cbngan rnengapemsikan jaring

secara pasif di degan ekosistem mangrove bebrapa saat setelah sir bergerak
pasang. Pmangkapan diiakuitlan pada waktu yang krbeda yakni puirul
06:00 - f0:00 dan pukul23:00 - 02:00. Sarnpel ikan yang diproleh kernudian

dipisahkan menurut w a b pattangkapan dan jenis, dihitung jurntahnya, lakukan
pngukuran tertradap panjang fatal dan berat basah, selanjufnya awethn

dewan farmdin 4 %. ldentifficasi difakukan brcPasarlran Kuiter (1992) F A 0

(19791, Munro (l967), Sawacla (1980). Saanin (1988) ssrta P e r i s t i y dan

Matsuura (2000).

fnfarmasi tentang kebiasaan makanan ikkan-ikan yang tertangkap di

ekasistem mangrove diperolsh dengan cara rnenganahsis isi lambung.
Untuk kepentingan tersebut rnaka, ~ m p ikan
d yang telah d i d a t panjang dan
tseratnya kernudian dibedatr, diarnbil hmbungflysa dan diawetkan daiarn brutan
formalin 2 %. Ukur volume makanan dengan teknik pernindahafi air, encerkan
10 atau 20 kali dari v d u m semuia dan dikacak. Pisahkan antam k h a n

rnakanan yang krukuran m i h dan rnakm. Hitung pemntase valume masingmasing jenis miranan terhacfap volume seluruh makanan daBm lambung dan

hitung Frekuensi kejadiaannya. Persentaw volume makanan yang benrkumn
r n i h dihiitung dengan mra melihat pmnfase luas penutupan pads sedgewick

rafter sedangkan untuk jsnis makanan yang berukumn makro dikumguikan,
dikering udarakan dan diukur volumenya dengan teknik pemindahan air.

Data k w k s air (tosfat dan nitrat) dipruleh dengan mengambit mntatr

air but pada masing-masing &dun pangamatan untuk selanjutnya danalilsa di
laborataFium Oseanagrafi Kim& Fakuftas llmu Kdautan dan Perikanan

Universitas Mssanudin - Makasar.

Bedasarkanjumbh tatat individu satiap jenis dilakukan mitungan tingW

kernpatan jenis mangrove di masing-masing s&siun pengarnatan dengan
rumusan sebgai befikut :

.

dirnana : Di = Keragahn jenis k&i (merupakan jurnlah tegakan jenis ke-i

dalam suatu unit area)

-

ni = Jumlah tatal tegaitan jenis ke i

A = Luas total area cantoh {Iuas total petak 1 plat)

-

DisWbusi PammWr Fisika Kimia Perairan
Untuk rnengkaji sebaian parameter fisik~kimiaperairan antar stasiun

pengamatan digunakan pendekatan Analisis Kornponen Mama (Principal
Component Analysis) yaitu suatu metode statistik diskriptif yang bertujuan untuk

menampilkan infarmasi maksimum yang terdapat jmda rnEltriks data dalam
bentuk grafik. Matxiks data tersebut terdiri dari stasiun penefitian sebagai individu
stasistik (bans) yang sefanjutnya disebut sebagai akefvasi dan variabd
lingkungan (fisika - kirnia perairan) sebagai vaafiel kuantifatii(kotam).

Sebelum dianalisa mmua variabl fisika-kirnia parairan yang diperdeh
meklui hasil pengukuran krlebih dahulu dinormalisasikan m N u i proses

pernusatan dan pereduksian karena memiliki unit atau satuan yang b M a . Jadi
apabita )C, adafah nilai data awal dan X , adalah rata-rata serta Sj adalah

simpangan hku, maka pernusatan diperoleh dati hubungan sebagai berikut :

dimana :X rl = Mihi parameter asal

X = Nlai Pdita-mta parameter
C = Nilal pusat

dipusatkan dan diredulrsi hams hornwen, artinya variasi dari suatu unit dapat
diinterp&ad dengan cara yang sama urrtuk setiap variakl (Bengan et a].,1992).

Oiantara semua indeks sintetik yang rnungkin, analisis ini rnencari terlebih
dahulu indeks yang rnenunjukan ragam individu yang rnaksirnurn. lndeks ini

kemudian diebut sebagai k a m ~ n e n
utama ke-1 atau sumbu ufarna ke-1, yaitu
suatu proporsi tertentu dad ragam total stasiun abu lokasi penelitian yang
dijetaskan &h

kornponen utarna ini. Selanjutnya dicari kornpanen utama k 6 2

dengan syarat brkorelasi Inisr nihif dengan yang prtarna dan rnerniliki ragam

individu terbsar. Kampanen utarna ke-2 ini memberikan infarmasi terbesar
sebagai plsngkap komponen utarna prtama. Proses ini dilanjutkan sampai

mernproleh kampanen utarna k&p, dimana bagian infomasi yang dapat
dijdaskan semakin k d l .

Pade dasarnya Analisis Kompanen Ufama

(AKU) rnenggunakan

pengukuran jarak Eudidean yakni jumtah kuadfat perbedaan antara stasiun

sebagai observasi (baris) untuk vahbel (kolam) yang berlcorelasi pada data.
Jarak Euclidean didasarkan pada persamaan berikut ini (Legendre dan

Legendre, 1983) :

dimana : i, i' = 2 baris
j

= indeks kolorn (benrariasi dari 4 hingga p)

Sernakin iced jarak Eucfidean an