2.3.4 Persepsi antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor terhadap
Expectation Gap dalam Isu Peran Auditor
Indrarto 2008 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara pemakai laporan keuangan, auditor, akuntan pendidik, dan
mahasiswa akuntansi mengenai peran auditor. Auditor memiliki persepsi yang lebih positif mengenai peran auditor, dibandingkan oleh pemakai laporan
keuangan yang lain disebabkan faktor pendidikan dan pengalaman. Pendidikan yang dimiliki oleh auditor, baik pendidikan formal maupun informal,
meningkatkan pengetahuan yang benar mengenai peran dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan auditing. Selain itu, pengalaman yang dimiliki oleh
auditor juga meningkatkan ketrampilan auditing, sehingga auditor benar-benar mengerti peran dan tanggung jawabnya. Sedangkan pemakai laporan keuangan
memiliki persepsi yang negatif mengenai peran dan tanggung jawab auditor karena pengetahuan yang dimiliki terbatas sehingga kurang mengerti secara
benar mengenai auditing, yang ditunjukkan dengan menganggap bahwa akuntansi dan auditing merupakan hal yang sama.
Berdasarkan penjabaran di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Terdapat perbedaan persepsi antara pemakai laporan keuangan dan
auditor terhadap expectation gap dalam isu peran auditor
2.3.5 Persepsi antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor terhadap
Expectation Gap dalam Isu Kompetensi Independensi Auditor
Indrarto 2008 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara auditor dengan pemakai laporan keuangan mengenai isu kompetensi
dan independensi. Auditor memiliki persepsi yang lebih positif mengenai isu kompetensi dan independensi, dibandingkan oleh pemakai laporan keuangan
yang antara lain disebabkan faktor pendidikan dan pengalaman. Pendidikan yang dimiliki oleh auditor, baik pendidikan formal maupun informal, meningkatkan
pengetahuan yang benar mengenai peran dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan auditing. Selain itu, pengalaman yang dimiliki oleh auditor juga
meningkatkan ketrampilan auditing, sehingga auditor benar-benar mengerti peran dan tanggung jawabnya. Sedangkan pemakai laporan keuangan memiliki
persepsi yang negatif mengenai peran dan tanggung jawab auditor karena pengetahuan yang dimiliki terbatas sehingga kurang mengerti secara benar
mengenai auditing, yang ditunjukkan dengan menganggap bahwa akuntansi dan auditing merupakan hal yang sama.
Nugroho 2004 mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan expectation gap antara auditor dengan pemakai laporan keuangan mengenai isu kompetensi
dan independensi. Rusliyawati dan Halim 2006 mengungkapkan adanya expectation gap antara pengguna laporan keuangan dengan auditor mengenai
kompetensi, independensi.
Berdasarkan penjabaran di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Terdapat perbedaan persepsi antara pemakai laporan keuangan dan
auditor terhadap expectation gap dalam isu kompetensi independensi auditor
2.3.6 Persepsi antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor terhadap