MENYUSUN INSTRUMEN

BAB 10 MENYUSUN INSTRUMEN

Pengambilan data primer memerlukan instrumen. Pada bagian ini akan dibahas mengenai cara pembuatan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan kuesioner. Dalam penyusunan kuesioner ada beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, yaitu:

a. Sampai sejauh mana suatu pertanyaan dapat mempengaruhi responden menunjukkan sikap yang positif terhadap hal-hal yang ditanyakan?

b. Sampai sejauh mana suatu pertanyaan dapat mempengaruhi responden agar dengan suka rela membantu peneliti dalam menemukan hal-hal yang akan dicari oleh peneliti?

c. Sampai sejauh mana suatu pertanyaan menggali informasi yang responden sendiri tidak meyakini kebenarannya?

Validitas kuesioner ditentukan oleh ketiga criteria di atas. Disamping itu format pertanyaan dan model jawaban juga akan menentukan kualitas dan ketepatan jawaban responden. Format pertanyaan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Bagaimana pertanyaan ditanyakan (Format Pertanyaan);

b. Bagaimana pertanyaan tersebut dijawab (Model Jawaban).

10.1 Bagaimana Pertanyaan-Pertanyaan tersebut Disampaikan?

(Format Pertanyaan) Format pertanyaan adalah sebagai berikut: Pertanyaan Langsung v.s Pertanyaan Tidak Langsung Perbedaan mendasar antara Pertanyaan Langsung dan Pertanyaan Tidak Langsung ialah terletak pada tingkat kejelasan suatu pertanyaan dalam mengungkap informasi khusus dari responden. Pertanyaan Langsung menanyakan informasi khusus secara langsung dengan tanpa basa-basi (direct). Pertanyaan Tidak Langsung menanyakan informasi khusus secara tidak langsung (indirect); sekalipun demikian inti dari pertanyaannya adalah sama.

Contoh: Pertanyaan Langsung: Apakah Saudara menyukai pekerjaan saat ini? Pertanyaan Tidak Langsung: Bagaimana pendapat saudara terhadap pekerjaan yang ada saat ini?

Pertanyaan Khusus v.s Pertanyaan Umum Pertanyaan Khusus menanyakan hal-hal yang khusus terhadap responden yang menyebabkan responden menjadi sadar atau tergugah sehingga yang bersangkutan akan memberikan jawaban yang kurang jujur. Sedang Pertanyaan Umum biasanya menanyakan informasi yang dicari dengan cara tidak langsung dan seacara umum, sehingga responden tidak begitu menyadarinya.

Contoh: Pertanyaan Khusus: Apakah saudara menyukai pekerjaan mengoperasikan mesin produksi tersebut? Pertanyaan Umum: Apakah saudara suka bekerja di perusahaan tersebut?

Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan Tentang Opini Pertanyaan Tentang Fakta akan menghendaki jawaban dari responden berupa fakta; sedang Pertanyaan Tentang Opini menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada praktiknya dikarenakan responden munkin mempunyai memori yang tidak kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang khusus; maka Pertanyaan Tentang Fakta belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat factual.

Demikian halnya dengan pertanyaan yang menanyakan opini belum tentu sepenuhnya menghasilkan jawaban yang mengekspresikan opini yang jujur. Hal ini terjadi karena responden mendistorsi opininya didasarkan pada adanya “tekanan sosial” untuk menyesuaikan diri dengan keinginan social dan lingkungannya.

Contoh: Pertanyaan Tentang Fakta: Apakah merek mobil yang saudara punyai saat ini? Pertanyaan Tentang Opini: Mengapa saudara menyukai mobil merek Honda?

Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Tanya v.s. Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Pernyataan Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Tanya memberikan pertanyaan langsung kepada responden; sedang Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Pernyataan menyediakan jawaban persetujuannya.

Contoh: Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Tanya: Apakah saudara setuju dengan kenaikan harga BBM?

Pertanyaan Dalam Bentuk Kalimat Pernyataan: Harga BBM akan dinaikkan. Jawabannya:

a. setuju b. tidak setuju

10.2. Bagaimana Pertanyaan Harus Dijawab Pada bagian ini dibahas model-model cara menjawab pertanyaan

a). Jawaban Tidak Berstruktur: Model jawaban ini tidak berstruktur biasanya juga disebut sebagai pertanyaan terbuka. Jawaban ini memeberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas dan mengekspresikan pendapatnya. Keuntungan menggunakan model jawaban ini ialah peneliti dapat memperoleh informasi secara lengkap dari responden; sekalipun demikian model ini mempunyai kelemahan-kelemahan diantaranya ialah pihak peneliti akan menagalami kesulitan dalam mengolah informasi karena banyaknya informasi data. Disamping itu pemgolahannya banyak memakan waktu dan peneliti akan kesulitan dalam proses scoring. Contoh: Ceritakan perasaan anda menegnai masalah kenaikan harga BBM.

b). Jawaban Isian: Model jawaban ini merupakan bentuk transisi dari tidak terstruktur ke model jawaban pertanyaan terstruktur. Meski responden diberi kesempatan untuk memberikan response terbuka tetapi terbatas karena model pertanyaannya. Contoh: Apa pekerjaaan Saudara?· Dari universitas mana Saudara lulus?

c). Jawaban Model Tabulasi: Model jawaban ini mirip dengan jawaban isian tetapi lebih terstruktur karena responden harus mengisikan jawaban dalam suatu table. Bentuk table seperti ini memudahkan peneliti mengorgnaisasi jawaban yang kompleks.

Contoh: Responden diminta mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam table seperti di bawah ini: Jabatan Sebelumnya, berikutnya Pekerjaan Yang Pernah dilaksanakan Nama Perusahaan Gaji per tahun Tanggal Dari – sampai

d). Jawaban Bentuk Skala: Model jawaban ini merupakan model jawaban terstruktur lain dimana responden diminta mengekspresikan persetujuan atau perolehannya terhadap pertanyaan yang diberikan. Contoh 1: Jika anda mengalami kesulitan dalam pekerjaan apa yang akan anda lakukan?

Akan berhenti Bekerja Mungkin berhenti Bekerja Mempertimbangkannya Secara serius tapi Terus bekerja Tidak mempersoalkan

Contoh 2: Jika pekerjaan tersebut: Akan bekerja, Mungkin berhenti bekerja, Mempertimbangkan secara serius tapi tetap terus bekerja, Tidak mempersoalkan, Membahayakan kesehatan, Membutuhkan banyak perjalanan, Diharuskan bekerja.

Contoh 3: Bagaiamana pendapat anda tentang kebijakan ekonomi pemerintah saat ini?

Sangat baik, Baik, Cukup, Jelek, Sangat Jelek.

e). Jawaban Membuat Ranking: Model jawaban ini meminta responden meranking beberapa pernyataan berdasarkan tingkat kepentingan dalam bentuk urut-urut-an didasarkan atas prioritas. Hasilnya peneliti akan memperoleh data yang bersifat ordinal.

Contoh: ranking kegiatan-kegiatanini dalam kaitannya dengan peluncuran produk baru

melakukan riset pasar membuat produk melakukan riset pasar membuat produk

f). Jawaban Bentuk Checklist: Jawaban checklist meminta responden menjawab dengan memilih salah satu dari jawaban-jawaban yang memungkinkan yang telah disediakan. Bentuk jawaban tidak dalam bentuk skala tetapi berbentuk kategori nominal.

Bentuk seperti ini banyak menghemat waktu baik bagi responden maupun peneliti.

Contoh: Jenis pekerjaan yang paling anda sukai? …. (1) pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya sehingga saya dapat bekerja secara optimal.

……(2) pekerjaan yang memaksa saya bekerja dengan keterbatasan kemampuan saya.

……(3) pekerjaan yang banyak menghasilkan uang meski tidak sesuai dengan kemampuan saya.

g). Jawaban Kategorikal: Model jawaban ini mirip dengan jawaban checklist, tetapi bentuknya lebih sederhana dan hanya memberikan dua alternatif jawaban. Jawaban seperti ini akan memberikan data yang bersifat nominal. Contoh: · Apakah anda seorang yang bekerja keras? a. ya b. tidak · Bekerja secara disiplin dan teratur itu baik. a. benar b. salah

10.3. Memilih Model Jawaban Membuat pertanyaan berdasarkan model jawaban memerlukan pertimbangan berdasarkan pad tipe data yang kita butuhkan dan juga pertimbangan keuntungan dan kerugiannya. Di bawah ini deskripsi mengenai model jawaban, tipe data, keuntungan dan kerugiannya.

• Nominal: Bias kecil, fleksibilitas jawaban lebih besar Lebih sulit untuk pembuatan skoringnya.

• Skala Interval: Mudah dilakukan skoringnya, Banyak menyita waktu dan bias

• Ranking Ordinal: Mudah dilakukan skoringnya, Sulit dilakukan dengan tuntas

• Checklist / Kategorikal Nominal: Mudah skoringnya dan mudah Dijawab, Menghasilkan data yang sedikit dan pilihan yang sedikit.

Berdasarkan model jawaban peneliti dapat juga menentukan data yang dibutuhkan dalam kaitannya dengan skala pengukurannya. Contoh:

• Bagaimana pendapat Saudara mengenai kenaikan harga bahan pokok makanan?

Model Jawaban yang menghasilkan jenis data berskala nominal

a. setuju b. tidak setuju

Model Jawaban yang menghasilkan jenis data berskala ordinal

a. sangat tidak setuju b. tidak setuju c. netral d. setuju e. setuju sekali

• Model Jawaban yang menghasilkan jenis data berskala interval Tidak setuju, Setuju

• Berapa kenaikan harga bahan pokok yang Saudara setujui

Model Jawaban yang menghasilkan jenis data berskala interval

a. 2 % b. 4% c. 6% d. 8% e.10%

• Berapa harga tiket kereta api Bandung – Jakarta yang Saudara inginkan untuk kelas bisnis dan eksekutif?

Model Jawaban yang menghasilkan jenis data berskala ratio Kelas EksekutifKelas Bisnis

a. Rp.60.000 - Rp.40.000

b. Rp.80.000 - Rp.40.000