MAKSUD DAN KEGUNAAN UKL - UPL DAN SPPL JENIS USAHA DAN ATAU KEGIATAN WAJIB

231 17. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang berada pada instansi yang bertanggung jawab dalam bidang lingkungan hidup yang memenuhi persyaratan tertentu dan diangkat oleh pejabat yang berwenang. 18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang.

BAB II MAKSUD DAN KEGUNAAN UKL - UPL DAN SPPL

Bagian Kesatu Maksud UKL- UPL dan SPPL Pasal 2 Maksud UKL-UPL dan SPPL adalah : a. sebagai dasar bagi pemrakarsa melakukan pengelolaan lingkungan; b. sebagai dasar dan pedoman bagi pejabat pengawas lingkungan hidup dalam pelaksanaan teknis operasional di lapangan; dan c. sebagai acuan dan pedoman bagi masyarakat dalam melakukan fungsi kontrolnya terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh pemrakarsa. Bagian Kedua Kegunaan UKL - UPL dan SPPL Pasal 3 1 Kegunaan UKL - UPL dan SPPL bagi Pemerintah Daerah : a. salah satu perangkat utama dalam manajemen lingkungan hidup ; b. program penyelamatan lingkungan hidup; c. instrumen Hukum Administrasi untuk mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan; d. merupakan dokumen yang wajib ditaati pemrakarsa usaha dan atau kegiatan dalam melaksanakan kegiatan; dan e. sebagai dokumen bagi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup. 2 Kegunaan UKL-UPL bagi Pemrakarsa : a. memperoleh Izin Lingkungan; b. sebagai syarat untuk memperoleh izin melakukan usaha dan atau kegiatan dari instansi yang berwenang; c. menjamin kelangsungan usaha dan atau kegiatan karena adanya kelayakan aspek ekonomi, aspek teknis dan aspek lingkungan; d. sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 3 Kegunaan UKL-UPL dan SPPL bagi masyarakat agar dapat mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif dari suatu usaha dan atau kegiatan. 4 Kegunaan UKL-UPL dan SPPL bagi Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah adalah sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pengawasan, penataan, penyelidikan, dan penyidikan terhadap usaha dan atau kegiatan yan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup 232

BAB III JENIS USAHA DAN ATAU KEGIATAN WAJIB

DILENGKAPI UKL - UPL ATAU SPPL Pasal 4 1 Setiap usaha dan atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib Amdal, wajib memiliki UKL-UPL . 2 Setiap usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, wajib membuat SPPL. 3 Jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tercantum pada Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. 4 Bagi rencana kegiatan dan atau usaha yang berdampak terhadap lingkungan hidup, namun tidak tercantum dalam lampiran I wajib menyusun dokumen lingkungan hidup. Pasal 5 Jika skala atau besaran suatu jenis usaha dan atau kegiatan lebih kecil dan atau sama dengan skala atau besaran yang tercantum pada Lampiran I Peraturan Walikota ini tetapi berdasarkan pertimbangan ilmiah mengenai daya tampung lingkungan dan tipologi ekosistem setempat berdampak besar dan penting terhadap lingkungan, maka usaha dan atau kegiatan tersebut wajib Amdal; Pasal 6 1 Dalam hal jenis usaha dan atau kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Walikota ini : a. didalam kawasan hutan lindung; dan atau b. berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung. wajib memiliki Amdal. 2 Jenis usaha dan atau kegiatan yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b meliputi rencana usaha dan atau kegiatan yang : a. batas tapak proyek bersinggungan dengan batas kawasan lindung; dan atau b. dampak potensial dari rencana usaha dan atau kegiatan diperkirakan mempengaruhi kawasan hutan lindung terdekat. 3 Kewajiban memiliki Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dikecualikan bagi rencana usaha dan atau kegiatan: a. eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan panas bumi; b. penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan; c. yang menunjang pelestarian kawasan lindung; d. yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup; e. budi daya yang secara nyata tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup; dan f. budi daya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di bawah pengawasan ketat. 233

BAB IV SUBYEK DAN OBYEK UKL