KERANGKA ACUAN PENINGKATAN KAPASITAS KOORDINATOR KOTA DAN PEMANDU NASIONAL
National Slum Upgrading Program NSUP PROGRAM KOTA TANPA KUMUH KOTAKU
A. Latar Belakang
Dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran RPJMN tahun 2015-2019 yaitu Kota Tanpa Permukiman Kumuh di tahun 2019, Direktorat Jenderal Cipta Karya menginisiasi pembangunan
dengan platform kolaborasi melalui Program Kota Tanpa Kumuh KOTAKU. Program KOTAKU akan mendukung Pemerintah Daerah sebagai pelaku utama penanganan permukiman kumuh
dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan diwilayahnya.
Berdasarkan target penanganan kumuh National Slum Upgrading Program NSUP, untuk tahun 2017 direncanakan pengurangan kawasan permukiman kumuh seluas 3.968 Ha. Dalam mencapai
target tersebut, secara khusus telah ditetapkan lokasi prioritas di 100 kabupatenkota, terdiri dari 40 KabupatenKota ditetapkan tahun 2016 dan 60 Kabupatenkota ditetapkan tahun 2017.
Dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman agar tercapai 0 ha luasan kumuh di tahun 2019 maka diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif, yang meliput
seluruh aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
RP2KPKP untuk tngkat KotaKabupaten dan Rencana penataan lingkungan permukiman RPLP untuk tngkat DesaKelurahan.
Saat ini dibeberapa Kotakabupaten telah disusun RP2KPKP dan disebagian besar DesaKelurahan telah disusun RPLP. Sebagai bagian dari siklus pembangunan maka kegiatan
review dokumen perencanaan harus dilakukan setap tahunnya. Dokumen RP2KPKP dan RPLP merupakan living document yang dapat direvisi kapanpun sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masing-masing wilayah. Berdasarkan hasil misi dukungan implementasi inter kementerian dan hasil temuan lapang,
dalam dokumen perencanaan baik RP2KPKP maupun RPLP saat ini masih terdapat beberapa
kelemahan diantaranya : a. Tidak ada perencanaan kawasan
b. Dokumen perencanaan saat ini kurang memperhatkan kebijakan KotaKabupaten yang ada sepert RTRW, RDTR, SSK, RISPAM, dll
c. Masih belum jelasnya kegiatan infrastruktur skala kawasan d. Keterkaitan antara dokumen RPLP dan RP2KPKPSIAP masih lemah
Sehubungan dengan diperlukannya melakukan kegiatan review dokumen perencanaan setap tahun, maka seluruh pelaku khususnya di lokasi prioritas perlu dibekali keterampilan
memfasilitasi pelaksanaan penyusunanreview RP2KPKP melalui kegiatan pelathan Tim Korkot dan coaching clinic di setap wilayah.
1
Berdasarkan hal tersebut, akan dilaksanakan peningkatan kapasitas Korkot dan pemandu nasional untuk memfasilitasi pelathan Tim Korkot di masing-masing Provinsi.
B. Tujuan