Penggunaan polyethylene glycol untuk meningkatkan fermentabllitas acacia angustissima dan acacia villosa
PENGGUNAAN POLYETHYLENE GLYCOL UNTUK MENINGKATKAN
FERMENTABlLITAS Acacia angustissima dan Acacia villosa
A. S. Tjakradidjaja, K. G. Wiryawan dan D. E. Hermawan
Fakulias Paternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK.
Sebuah eksperimen telah dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari penggunaan
“polyethylene glycol” (PEG) pada taraf yang berbeda untuk meninglkan fermentabilitas
dan kecernaan Acacia angustissima dan A. villosa. Taraf PEG yang disuplementasi ke
setiap legum adalah 0,5 dan 10% dari bobot kering sampel. Meningkatnya taraf PEG
dapat meningkatkan degradasi protein Acacia spp. Tanpa mempengaruhi produksi VFA
total dan populasi mikroba. Namun demikian, penambahan PEG dapat menurunkan
kecemaan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) in vitro walaupun efek pada
kecemaan BO tersebut tidak nyala secara statistik. Hasil penelitian ini belum dapat
menunjukkan taraf optimum dari PEG sebagai pakan tambahan yang dapat menurunkan
efek tanin dari kedua Acacia spp. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa, protein A.
angustissima lebih mudah didegradasi di dalam rumen daripada protein A. vil/osa,
sebaliknya nutrien dari A. villosa lebih mudah dicena di dalam organ pasca rumen
dibandingkan nutrien dari A. angustissima.
Kata knnci : Acacia angustissima, A. villosa, polyethylene glycol
Seminar Nasional IV Nutrisi dan Makanan Ternak Ketahanan dia Keamanan Pakan dalam Prosei
Produksi dan Pengolahan untuk Mendukung Industri Peternakan yang Berkelanjutan Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro, Semiring 23 Oktobir 2002
58
PENGGUNAAN Aspergillus niger DALAM MENURUNKAN
KADAR TANIN DEDAK SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
1
Suharyono1, A.S. Tjakradidjaja2, dan J. Albanu2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi,
2
Badan Tenaga Atom Nasional, Jakarta
3
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK
Biji dan dedak yang diperoleh dari tanaman sorghum normal sorghum mutant
dapat digunakan sebagai pakan. Namun, penggunaannya dibatasi oleh adanya tanin
(0,8 - 1,47%) yang dapat mempengaruhi palatabilitas dan menurunkan kecernaan
bahan kering dan protein. Penggunaan Aspergillus niger diharapkan dapat
menurunkan efek negatif karena mikrobia tersebut mampu mensekresikan tannase.
Percobaan ini dilakukan untuk memperbaiki penggunaan dedak sorghum dari
tanaman sorghum normal dan sorghum mutant melalui fermentasi dengan A. niger.
Dedak asal tanaman normal berbeda dalam kandungan tanin, konsentrasi amonia dan
produksi gas dari dedak asal tanaman sorghum mutant. Perlakuan dengan A. niger
meningkatkan konsentrasi amonia (P
FERMENTABlLITAS Acacia angustissima dan Acacia villosa
A. S. Tjakradidjaja, K. G. Wiryawan dan D. E. Hermawan
Fakulias Paternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK.
Sebuah eksperimen telah dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari penggunaan
“polyethylene glycol” (PEG) pada taraf yang berbeda untuk meninglkan fermentabilitas
dan kecernaan Acacia angustissima dan A. villosa. Taraf PEG yang disuplementasi ke
setiap legum adalah 0,5 dan 10% dari bobot kering sampel. Meningkatnya taraf PEG
dapat meningkatkan degradasi protein Acacia spp. Tanpa mempengaruhi produksi VFA
total dan populasi mikroba. Namun demikian, penambahan PEG dapat menurunkan
kecemaan bahan kering (BK) dan bahan organik (BO) in vitro walaupun efek pada
kecemaan BO tersebut tidak nyala secara statistik. Hasil penelitian ini belum dapat
menunjukkan taraf optimum dari PEG sebagai pakan tambahan yang dapat menurunkan
efek tanin dari kedua Acacia spp. Percobaan ini juga menunjukkan bahwa, protein A.
angustissima lebih mudah didegradasi di dalam rumen daripada protein A. vil/osa,
sebaliknya nutrien dari A. villosa lebih mudah dicena di dalam organ pasca rumen
dibandingkan nutrien dari A. angustissima.
Kata knnci : Acacia angustissima, A. villosa, polyethylene glycol
Seminar Nasional IV Nutrisi dan Makanan Ternak Ketahanan dia Keamanan Pakan dalam Prosei
Produksi dan Pengolahan untuk Mendukung Industri Peternakan yang Berkelanjutan Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro, Semiring 23 Oktobir 2002
58
PENGGUNAAN Aspergillus niger DALAM MENURUNKAN
KADAR TANIN DEDAK SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
1
Suharyono1, A.S. Tjakradidjaja2, dan J. Albanu2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi,
2
Badan Tenaga Atom Nasional, Jakarta
3
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK
Biji dan dedak yang diperoleh dari tanaman sorghum normal sorghum mutant
dapat digunakan sebagai pakan. Namun, penggunaannya dibatasi oleh adanya tanin
(0,8 - 1,47%) yang dapat mempengaruhi palatabilitas dan menurunkan kecernaan
bahan kering dan protein. Penggunaan Aspergillus niger diharapkan dapat
menurunkan efek negatif karena mikrobia tersebut mampu mensekresikan tannase.
Percobaan ini dilakukan untuk memperbaiki penggunaan dedak sorghum dari
tanaman sorghum normal dan sorghum mutant melalui fermentasi dengan A. niger.
Dedak asal tanaman normal berbeda dalam kandungan tanin, konsentrasi amonia dan
produksi gas dari dedak asal tanaman sorghum mutant. Perlakuan dengan A. niger
meningkatkan konsentrasi amonia (P