Konsep Penghormatan Hak Asasi Manusia

1. Konsep Penghormatan Hak Asasi Manusia

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan hak asasi sebagai hak dasar atau hak pokok seperti hak hidup dan hak mendapatkan perlindungan. Hak-hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang dimiliki menurut kodratnya, yang tak dapat dipisahkan dari hakikatnya dan karena itu bersifat suci. Prinsip-prinsip umum tentang hak-hak asasi manusia yang dicanangkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948 dianggap sebagai pedoman standar bagi pelaksanaan penegakan HAM bagi bangsa- bangsa, terutama yang tergabung dalam badan tertinggi dunia itu hingga saat ini. Prinsip-prinsip umum tersebut dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights , UDHR (Pernyataan Semesta tentang Hak-hak Asasi

Manusia). 20 Hak-hak asasi manusia yang dianggap sebagai hak yang dibawa sejak

seseorang lahir ke dunia itu sebenarnya adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Pencipta (hak yang bersifat kodrati). Oleh sebab itu, tidak ada satu kekuasaan pun di dunia dapat mencabutnya dan bukan berarti manusia dengan hak-haknya itu dapat berbuat semena-mena. Apabila seseorang

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta, 2014, h. 53.

20 Ahmad Kosasih, HAM dalam Perspektif Islam: Menyingkap Persamaan dan Perbedaan antara Islam dan Barat, Jakarta: Salemba Diniyah, 2003, h. 18.

melakukan sesuatu yang dapat dikategorikan memperkosa hak asasi orang lain, maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jadi, hak asasi mengandung kebebasan secara mutlak tanpa mengindahkan hak-hak dan kepentingan orang lain. Karena itu, HAM atas dasar yang paling fundamental yaitu hak kebebasan dan hak persamaan. Dari kedua dasar ini pula lahir HAM

yang lainnya. 21 Tak dapat disangkal bahwa HAM bersifat universal. Universalitas

HAM inilah yang mendorongnya untuk masuk ke semua lapisan dan seluruh penjuru negara yang ada di dunia. Di Indonesia setelah reformasi penerimaan terhadap HAM semakin terlihat jelas, yang ditegaskan dalam Undang- Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945) melalui amandemen-amandemen. Pada perubahan kedua UUD telah menghasilkan ketentuan mengenai hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara, yang semula hanya terdiri

atas tujuh butir ketentuan menjadi 37 butir ketentuan. 22 Upaya tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki konstitusi sangat

lengkap dan menjadikan UUD 1945 sebagai konstitusi terlengkap di dunia yang memuat perlindungan hak-hak asasi manusia. 23 Dalam UUD 1945

disebutkan bahwa, “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di

21 Ibid., h. 19. 22 Sambutan Ketua Mahkamah Konstitusi pada Lokakarya HAM selama Era Reformasi,

yang diadakan oleh Komnas HAM pada 8 Juli 2008 di Jakarta; Perdebatan apakah HAM dimasukkan ke dalam konstitusi atau tidak sebetulnya masalah yang telah lama, setengah abad sebelum masa reformasi. Ketika perumusan UUD 1945 oleh para founding fathers, HAM pun menjadi salah satu perdebatan sengit, terutama di balik ideologi HAM dan pendiri bangsa ini sendiri. Lihat Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, cet. I, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, h. 271.

23 Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, cet. I, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, h. 271.

hadapan hukum 24 ”. Aturan dasar Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa yang dimaksud kata “setiap orang”, memiliki makna bahwa semua

orang tanpa adanya pembedaan suku, ras, agama, maupun jenis kelamin baik itu laki-laki atau perempuan. Oleh karena itu, posisi antara laki-laki dan perempuan dikatakan sama tanpa adanya pembedaan maupun diskriminasi

jender di dalamnya. 25 Konsep penghormatan HAM dalam penelitian ini difokuskan pada

relevansi antara prinsip mu„āsyarah bil-ma„rūf dengan pasal-pasal undang- undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, yang mana dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga, merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi yang harus dihapuskan. Oleh karena itu, dengan pembahasan dan analisis penghormatan terhadap HAM dalam UU akan ditemukan relevansi antara prinsip mu„āsyarah bil-ma„rūf dan konsep penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dalam pasal-pasal Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004.

Dokumen yang terkait

A. Research Type - The effect of four square technique towards coherence development of descriptive paragraph at SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 14

A. Background of the study - The idiomatic forms in Christina Perri’s song - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 10

The idiomatic forms in Christina Perri’s song - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 3 24

A. Research design - The idiomatic forms in Christina Perri’s song - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengelolaan tanah wakaf di wilayah KUA Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 136

Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Liana Di Taman Nasional Sebangau Resort Habaring Hurung - Digital Library IAIN Palangka Raya

2 3 99

Improving students’ ability in writing narrative texts using short animated stories and mind mapping at class VIII of SMP GUPPI Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 16

CHAPTER I INTRODUCTION - Speaking anxiety of 6th semester English education study programme at state Islamic Institute of Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 105

Keanekaragaman jenis capung (Odonata) di Kawasan Resort Habaring Hurung Taman Nasional Sebangau Palangka Raya. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 98

Perbandingan penerapan macromedia flash dan media video dengan model kooperatif tipe STAD materi sistem pernapasan manusia terhadap motivasi dan hasil belajar siswa Kelas VIII SMPN 12 Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 136