Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an
2. Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an
a. Pengertian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an
63 Haji Abdul Malik Ibrahim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar, Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd Singapura, 2003, h. 863-864
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an adalah suatu lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Agama yang bergerak di bidang keagamaan, untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang Qur’ani agar dapat seirama dengan derap pembangunan nasional dan perkembangan masyarakat yang semakin pesat. 64
Oleh karena itu LPTQ setiap tahunnya selalu mengadakan kegiatan Musabaqoh Tilawati Qur’an (MTQ) yang di dalamnya diperlombakan berbagai bidang yang berhubungan dengan Al- Qur’an. Ada cabang Tilawa til Qur’an, Tahfidzul Qur’an, Tafsir Al-Qur’an, Kaligrafi, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, dan Tartil Qur’an.
Dengan diadakannya Musabaqoh tersebut, diharapkan masyarakat Indonesia mampu meningkatkan kemampuan dalam membaca, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al- Qur’an, sehingga kehidupan masyarakat bisa tenang, damai dan penuh kekeluargaan.
a. Landasan Hukum Pengembangan Tilawatil Qur’an Kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an dewasa ini telah melembaga
dan membudaya dalam masyarakat serta telah memberikan manfaat yang besar dalam rangka “pembangunan manusia seutuhnya”, maka untuk lebih meningkatkan kegiatan Lembaga Pengembangan Tilawati l Qur’an serta manfaatnya,
menyempurnakan organisasi penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an dalam bentuk suatu badan
dipandang
perlu
yang tetap. Maka dibentuklah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an dengan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri
64 Pedoman Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional,1992), h.25
No. 19 Tahun 1977 dan No.151 Tahun 1977 tentang pembentukan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an. 65
b. Tujuan dan Tugas Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Secara umum LPTQ bertujuan untuk mewujudkan penghayatan dan pengamalan Al- Qur’an dalam masyarakat Indonesia yang ber- PancasilaOleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, LPTQ melakukan beberapa tugas, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) mualai dari
tingkat daerah sampai ketingkat nasional
2. Mengadakan pembinaan berbagai cabang yang akan dilombakan dalam MTQ
3. Meningkatkan pemahaman Al- Qur’an melalui penterjemah, pentafsiran, pengkajian, dan klasifikasi ayat-ayat
4. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan Al- Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
c. Organisasi dan Kepengurusan Lembaga Pengembangan Tolawatil Qur’an. Organisasi dan kepengurusan LPTQ tingkat Nasional terdiri atas:
1. Pembina: Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Menteri Penerangan, Menteri Perhubungan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sosial serta Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
2. Ketua-ketua: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama sebagai Ketua Umum, dan seorang pejabat Departemen Dalam Negeri, seorang pejabat Departemen Penerangan serta Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sebagai ketua.
65 Ibid., h.5
3. Sekretaris dan Bendahara: Direktur Penerangan Agama Islam Departemen Agama sebagai Sekretaris Umum, dan Sekretaris Majlis Ulama Indonesia, beberapa pejabat Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri sebagai Sekretaris/Bendahara.
d. Visi dan Misi Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Visi Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Kab.Kotawaringin Barat adalah terwujudnya penghayatan dan pengamalan Al- Qur’an dalam kehidupan masyarakat yang maju, mandiri, bahagia, sejahtera didunia dan selamat diakhirat.
Misi Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an melaksanakan pendalaman, penghayatan dan pengamalan Al- Qur’an yang betul-betul mantap dikalangan masyarakat Kotawaringin Barat, sehingga nilai-nilai Al- Qur’an benar-benar menjadi etos pembangunan.