HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN
Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di PT Tyfountex Kartasura pada bulan Januari sampai Juli 2008. Dipilih PT Tyfountex , karena Pabrik tekstil ini merupakan pabrik terbesar dengan jumlah pekerja 8.000 orang,
80 % diantaranya wanita. Pengambilan darah awal dilakukan selama 6 hari pada 260 pekerja wanita sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil dari pemeriksaan kadar Hb ditemukan sebanyak 157 responden anemia ( 60,38 %). Jumlah responden yang bersedia menjadi responden sebanyak 144 orang. Kemudian dilakukan randomisasi untuk menentukan jenis suplementasi yang akan diberikan dengan cara blok random sehingga masing masing kelompok terpilih sebanyak 48 responden. Pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok A diberi suplemen Fe dan vitamin B12, kelompok B diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12,dan kelompok C diberi suplemen Fe dan asam folat. Sebelum pemberian suplemen responden diberikan obat cacing albendanzole dan vitamin A 200.000 IU serta dilakukan pengukuran BB (berat badan) dan TB (tinggi badan). Seminggu kemudian baru diberikan suplemen sesuai dengan kelompoknya selama 12 minggu kemudian dilakukan pengukuran Hb akhir dan pengukuran BB dan TB akhir. Selama penelitian berlangsung dalam perusahaan tersebut dilaksanakan program efisiensi pekerja/karyawan dari semua bagian, sehingga ada beberapa responden yang drop out dari penelitian karena adanya efisiensi. Gambaran Selengkapnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Responden awal yang memenuhi kriteria inklusi (n=260)
Pemeriksaan Kadar Hb Awal
Responden yang tidak anemia
Responden yang anemia
(n=103)
(n= 157)
Permohonan kesediaan Responden
Responden yang bersedia
Responden yang bersedia
Kelompok A (n= 48 )
Kelompok B (n= 48)
Kelompok C (n= 48)
Drop out = 17
n=31
Drop out = 16
n=32
Drop out = 16 n= 32
Bagan 5.1. Skema Pengumpulan Data
Responden yang dapat mengikuti penelitian sampai pemeriksaan kadar Hb akhir sebanyak 95 responden, dengan drop out subyek sebanyak 49 responden Responden yang dapat mengikuti penelitian sampai pemeriksaan kadar Hb akhir sebanyak 95 responden, dengan drop out subyek sebanyak 49 responden
Pemberian suplementasi ini dilakukan pada jam kerja yaitu pukul 13.30-
15.00. Hal ini dikarenakan ada sebagian responden masuk shift pagi (06.00-14.00) dan masuk siang (14.00-22.00). Suplementasi ini langsung diberikan kepada responden dan diminum dengan menggunakan air putih atau pisang.
A. Karakteristik Responden
1. Umur Responden Sebagian besar umur responden 20-35 sebanyak 52,6 % dan yang berumur diatas 35 tahun sebanyak 47, 4 %. umur termuda 24 tahun dan umur tertua 45 tahun. Pada ketiga kelompok perlakuan rerata umur responden tidak berbeda yaitu kelompok (A) yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 dengan rata-rata umur 34,94 tahun, kelompok (B) yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 dengan rata-rata umur 34,41 tahun dan kelompok (C) yang diberi suplemen Fe dan asam folat dengan rerata umur 35,22 tahun
2. Pendidikan Sebagian besar responden berpendidikan SLTA sebanyak 55,8 %, , hanya sebagian kecil berpendidikan PT sebanyak 3,2 % dan SD sebanyak 18,9 %. Pada ketiga kelompok perlakuan pendidikan tidak berbeda yaitu dengan kriteria pendidikan dasar pada kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 sebanyak 42 %. Kelompok yang 2. Pendidikan Sebagian besar responden berpendidikan SLTA sebanyak 55,8 %, , hanya sebagian kecil berpendidikan PT sebanyak 3,2 % dan SD sebanyak 18,9 %. Pada ketiga kelompok perlakuan pendidikan tidak berbeda yaitu dengan kriteria pendidikan dasar pada kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 sebanyak 42 %. Kelompok yang
3. Status Perkawinan Status perkawinan responden sebagian besar menikah sebanyak 89,5 % dan belum menikah sebanyak 10,5 %. Sebagian besar yang menikah telah mempunyai anak. Status Perkawinan pada kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 (A) yang menikah (83,9 %), kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 (B) yang menikah (90,6 %) dan kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat (C) yang menikah (90,6 %). Untuk yang belum menikah kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 (16,1 %), kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 (9,4 %) dan kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat (9,4 %).
4. Pendapatan. Keseluruhan (100 %) responden mempunyai pendapatan diatas UMR Kabupaten Sukoharjo (Rp 550.000). Pendapatan minimal Rp 600.000 dan maximal Rp 2000000,-. Pendapatan ini adalah pendapatan keluarga karena sebagian besar reponden sudah menikah.
Pengeluaran makan sehari rata-rata Rp 22.000,-. Dengan kisaran Rp 10.000 – Rp. 50.000 sehari.
Pada ketiga kelompok perlakuan rerata pendapatan tidak berbeda yaitu pada kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 Rp 1000354,8,-, kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 Rp 1025125,0,- dan kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat 960125,-.
5. Masa Kerja Masa kerja responden sebagian besar (56,8 %) sudah lebih dari
10 tahun, masa kerja rata-rata 13,9 tahun dengan minimal masa kerja 3 tahun dan maximal 30 tahun. Pada ketiga kelompok perlakuan rata-rata masa kerja tidak berbeda yaitu pada kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 14,82 tahun, kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 13,20 tahun dan kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat 13,81 tahun.
Berdasarkan hasil uji Anova dan Kruskal Wallis diketahui bahwa umur, pendidikan, pendapatan, status perkawinan dan masa kerja pada masing-masing kelompok perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini
Tabel 5.1. Distribusi karakteristik responden menurut kelompok perlakuan
Karakteristik
Nilai p Responden
Kelompok
AB C x Umur Responden
35,22 ± 6,89 0,888 (1) x Pendidikan - Dasar
13 (40,6 %) 0,825 (2) - Lanjutan
18 (59,4 %) x Status Perkawinan - Menikah
30 (90,6 %) 0,431 (2) - Belum Menikah
2 (9,4 %) x Masa Kerja
13,81 ± 1.07 0,668 (2) x Pendapatan
960125,- ± 320770 0,452 (2) (1) Uji Anova
(2) Uji Kruskal Wallis
A : kelompok yang diberi suplementasi Fe dan Vitamin B12
B : Kelompok yang diberi suplementasi Fe, asam folat dan vitamin B12
C : Kelompok yang diberi suplementasi Fe dan asam folat
B. Status Gizi
Status gizi dalam penelitian ini dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Awal dan Akhir penelitian. Rerata IMT awal pada responden adalah 23,79 dan Rerata IMT akhir adalah 23,91 dengan selisih IMT 0,13. Rerata IMT awal adalah 23,79 dengan nilai minimum 15,96 dan maksimum 33,23. Rerata IMT akhir 23,91 dengan nilai minimum 15,96 dan maksimun 34,11.
Pada masing-masing kelompok perlakuan tidak berbeda baik IMT awal, IMT akhir maupun perubahan IMT. Pada Kelompok yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 IMT awal 24,11, IMT akhir 23,95 dengan perubahan IMT -
0,16. Pada Kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 IMT Awal 24,01, IMT akhir 24,27 dengan perubahan IMT 0,26. Pada Kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat IMT awal 23,25, IMT akhir 23,52 dengan perubahan IMT 0,27. Hasil uji statistik diketahui bahwa IMT awal IMT akhir dan perubahan IMT pada masing-masing kelompok perlakuan tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2. Distribusi Status Gizi Responden Status GIzi Responden
Kelompok
Nilai p
AB C IMT Awal
x Rerata ± Standar deviasi (1) 24,11 ± 3.93 24,01 ± 3.46 23,25 ± 3.74 0,604 x Nilai minimum
16,33 x Nlai maksimum
32,59 IMT Akhir
x Rerata± Standar deviasi
23,52 ± 3.86 0,729 (1) x Nilai minimum
16,51 x Nilai maksimum
33,64 Perubahan IMT
0,225 x Rerata± Standar deviasi (2) 0,27 ± 1.11 x Nilai minimum
-1,25 x Nilai maksimum
4,74 (1) Uji Anova
(2) Uji Kruskal Wallis
C. Kadar Hb
Pemeriksaan kadar Hb dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Hasil penellitian menunjukkan bahwa rerata kadar Hb awal sebesar 10,26 g/dl, rerata Hb akhir 12,45 g/dl dengan selisih kadar Hb 2,19 g/dl. Rerata kadar Hb awal 10,26 g/dl dengan nilai minimum 9,05 g/dl dan maksimum 11,41 g/dl. Rerata Pemeriksaan kadar Hb dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Hasil penellitian menunjukkan bahwa rerata kadar Hb awal sebesar 10,26 g/dl, rerata Hb akhir 12,45 g/dl dengan selisih kadar Hb 2,19 g/dl. Rerata kadar Hb awal 10,26 g/dl dengan nilai minimum 9,05 g/dl dan maksimum 11,41 g/dl. Rerata
Pada ketiga kelompok rata-rata kadar Hb baik awal maupun akhir tidak berbeda yaitu. Pada kelompok (A) yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 rerata kadar Hb awal 10,22 mg/dl , kadar Hb akhir 12,51 mg/dl dengan selisih 2,3 mg/dl. Pada kelompok (B) yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 rerata kadar Hb awal 10,39 mg/dl, kadar Hb akhir 12,54 mg/dl dengan selisih kadar Hb 2,15 mg/dl. Pada kelompok (C) yang diberi suplemen Fe dan asam folat rerata kadar Hb awal 10,17 mg/dl, kadar Hb akhir 12,31 mg/dl dengan selisih 2,13 mg/dl. Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna baik kadar Hb awal, Hb akhir maupun selisih kadar Hb pada masing-masing kelompok perlakuan. Gambaran selengkapnya dapat dilihat lebih jelas pada tabel di bawah ini
Tabel 5.3. Distribusi Kadar Hb Responden menurut Kelompok Perlakuan
Kadar Hb Responden
Kelompok
Nilai p
AB C Kadar Hb Awal x Rerata ± standar deviasi 10,22 ± 0.62
10,17 ± 0.64 0,297 (1) x Nilai minimum
x Nilai maksimum
Kadar Hb akhir x Rerata±standar deviasi
12,31 ± 0.87 0,623 (2) x Nilai minimum
x Nilai maksimum
x Perubahan kadar Hb x Rerata± standar deviasi
2,14 ± 1.21 0,856 (1) x Nilai minimum
x Nilai maksimum
(1) Uji Anova (2)
Uji Kruskal Wallis
D. Asupan Zat Gizi
Asupan Zat Gizi Responden dilakukan dengan metode pencatatan makanan/ food record selama 6 hari selama suplementasi. Asupan Zat gizi meliputi asupan energi, protein, Fe, asam folat dan vitamin B12.
1. Asupan Energi Sebagian responden mengkonsumsi zat gizi dibawah standar angka kecukupan Gizi (AKG) 2004 dengan rerata asupan Energi sebesar 1110,3 Kkal/hr dengan asupan energi minimum 576,80 Kkal/hr dan maksimum 2040,7 Kkal /hr. Berdasarkan standar AKG sebagian besar (87,5 %) mempunyai tingkat asupan energi tidak cukup/kurang. Pada ketiga kelompok 1. Asupan Energi Sebagian responden mengkonsumsi zat gizi dibawah standar angka kecukupan Gizi (AKG) 2004 dengan rerata asupan Energi sebesar 1110,3 Kkal/hr dengan asupan energi minimum 576,80 Kkal/hr dan maksimum 2040,7 Kkal /hr. Berdasarkan standar AKG sebagian besar (87,5 %) mempunyai tingkat asupan energi tidak cukup/kurang. Pada ketiga kelompok
2. Asupan Protein Rerata asupan protein 35.73 mg/hr dengan nilai minimum 15,2 g/hr dan nilai maksimum 72,5 g/hr. Sebagian besar masih di bawah standar AKG, dengan tingkat asupan cukup sebesar 35,4 % dan kurang/tidak cukup sebesar 64,6 %. Rerata Asupan Protein dari ketiga kelompok juga tidak berbeda yaitu kelompok (A) yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 dengan rerata protein 34,38 mg/hr, kelompok yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 37,51mg/hr dan kelompok yang diberi suplemen Fe dan asam folat 35,26 mg/hr. Berdasarkan Angka kecukupan Gizi (AKG 2004) , ketiga kelompok tersebut sebagian besar tidak memenuhi standar kecukupan yang dianjurkan (50 mg/hr).
3. Asupan Fe Rerata asupan Fe 7,25 mg/hr dengan nilai minimum 2,6 mg/hr dan nilai maksimum 26,40 mg/hr. Dari hasil penelitian sebagian besar masih dibawah standar angka kecukupan gizi dengan kategori cukup hanya 1 % dan 3. Asupan Fe Rerata asupan Fe 7,25 mg/hr dengan nilai minimum 2,6 mg/hr dan nilai maksimum 26,40 mg/hr. Dari hasil penelitian sebagian besar masih dibawah standar angka kecukupan gizi dengan kategori cukup hanya 1 % dan
7.70 mg/hr dan kelompok (C) yang diberi suplemen Fe dan asam folat 7.26 mg/hr. Berdasarkan AKG 2004 asupan Fe ketiga kelompok sebagian besar masih di bawah standar yang dianjurkan (26 mg/hr).
4. Asupan Asam Folat Rerata asupan Asam Folat 119,98 µg/hr dengan nilai minimum 2,3 µg/hr dan nilai maksimum 330,2 µg/hr. Berdasarkan Standar AKG diketahui sebagian besar (99%) termasuk kategori tingkat asupan asam folat kurang/tidak cukup. Rerata asupan asam folat ketiga kelompok perlakuan tidak berbeda yaitu kelompok (A) yang diberi suplemen Fe dan vitamin B12 rerata asupan asamm folat sebesar 112,98 µg/hr, kelompok (B) yang diberi suplemen Fe, asam folat dan vitamin B12 131,78 µg/hr,dan kelompok (C) yang diberi suplemen Fe dan asam folat 114,96 µg/hr. Berdasarkan AKG 2004 Asupan asam folat ketiga kelompok tersebut masih di bawah standar (400 µg/hr).
5. Asupan Vitamin B12 Rerata asupan Vitamin B12 1,40 µg/hr dengan nilai minimum 0,1 µg/hr dan nila maksimum 13 µg/hr. Berdasarkan standar AKG 2004 diketahui tingkat asupan vitamin B12 yang cukup sebesar 9,4 % dan sebagian besar 5. Asupan Vitamin B12 Rerata asupan Vitamin B12 1,40 µg/hr dengan nilai minimum 0,1 µg/hr dan nila maksimum 13 µg/hr. Berdasarkan standar AKG 2004 diketahui tingkat asupan vitamin B12 yang cukup sebesar 9,4 % dan sebagian besar
Rerata asupan Vitamin C 22,75 mg/hr, sedangkan pada kelompok A rerata asupan vitamin C 22,53 mg/hr, kelompok B 25,23 mg/hr dan kelompok
C 20,49 mg/hr. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa asupan energi, protein, Fe, vitamin C dan asam folat tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada masing-masing kelompok, sedangkan untuk asupan vitamin B12 menunjukkan adanya perbedaan (p=0,045). Gambaran selengkapnya dapat dilihat lebih jelas pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4. Distribusi Asupan Gizi Responden Menurut Kelompok
Perlakuan
Kadar Hb Responden
Kelompok
Nilai p
ABC Asupan Energi (Kkal/hr) x Rerata
1106,09 0,680 (1) x standar deviasi
322,56 x Nilai minimum
576,80 x Nilai maksimum
1750,40 Asupan Protein (g/hr)
0,555 (1) x Rerata
35,25 x Standar deviasi
12,67 x Nilai minimum
15,20 x Nilai maksimum
68,60 Asupan Fe (mg/hr)
0,608 (1) x Rerata
7,27 x Standar deviasi
3,63 x Nilai minimum
3,00 x Nilai maksimum
17,80 Asupan Asam Folat (µg/hr)
0,268 (1) x Rerata
114,96 x standar deviasi
53,39 x Nilai minimum
2,30 x Nilai maksimum
330,20 Asupan Vitamin B12 (µg/hr)
0,045 (2) x Rerata
1,27 x Standar deviasi
2,18 x Nilai minimum
0,10 x Nilai maksimum
13,00 Asupan Vitamin C (mg/hr)
x Rerata
20,49 0,461 (1) x Standar deviasi
12,59 x Nilai minimum
2,00 x Nilai maksimum
59,30 (1) Uji Anova
(2) Uji Kruskal Wallis
Sebagian besar responden mempunyai kebiasaan minum teh (72,90 %), dari responden yang minum teh 38,50 % minum teh 1 gelas /hari, 24 % 2 gelas /hari, dan 10,4 % 3 gelas/hari. Teh dapat mengganggu penyerapan zat gizi bila dikonsumsi saat makan atau selang kurang dari 2 jam , sedangkan bila dikonsumsi setelah lebih dari 2 jam tidak mengganggu penyerapan.
Responden yang minum suplemen sebesar 24 %. Jenis suplemen yang dikonsumsi antara lain CDR, hemaviton, redoxon, sangobion dan tonikum bayer, namun frekuensi minum suplemen sebagian besar tidak tentu, hanya pada saat diperlukan saja seperti pada saat kecapekan dll.
E. Morbiditas Responden
Dalam penelitian ini Morbiditas diukur dengan menanyakan penyakit yang diderita setiap minggu selama suplementasi dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menderita penyakit ISPA 12 orang dan Diare 4 orang. Kejadian diare antar kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna (p=0,350) dan kejadian ISPA selama suplementasi antar kelompok juga tidak bermakna (p=0,998).
F. Analisis Statistik
1. Perbedaan Kadar Hb sebelum dan Kadar Hb setelah Suplementasi
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Paired T test diketahui adanya perbedaan perubahan kadar Hb sebelum dan kadar Hb setelah suplementasi secara bermakna baik secara keseluruhan maupun pada masing Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Paired T test diketahui adanya perbedaan perubahan kadar Hb sebelum dan kadar Hb setelah suplementasi secara bermakna baik secara keseluruhan maupun pada masing
2. Pengaruh Jenis suplementasi
Berdasarkan hasil uji statistik Anova diketahui bahwa tidak ada pengaruh pemberian ketiga jenis suplementasi terhadap perubahan kadar Hb. Hal ini dapat dilihat dengan nilai p sebesar 0,856. Hal ini disebabkan kadar Hb awal dan akhir pada masing masing kelompok perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan. Demikian juga dengan IMT tidak ada pengaruh pemberian suplemen terhadap perubahan IMT (p=0,225).
Tabel 5.5. Perubahan kadar Hb dan IMT
Variabel
Kelompok
Nilai p
AB C x Selisih Kadar Hb
2,13 ± 1,20 0,856 (1) x Selisih IMT
0,26 ± 1,11 0,225 (2) (1) Uji Anova
(2) Uji Kruskal Wallis
Gambaran peningkatan kadar Hb pada kelompok perlakuan dapat dilihat pada grafik berikut ini.
14
12.5112.5412.31
12 10.2110.3910.16
10
sebelum
setelah
Grafik 5.1. Peningkatan Kadar Hb pada kelompok perlakuan Berdasarkan gambar di atas diketahui ada peningkatan kadar Hb sebelum dan setelah suplementasi, namun peningkatan kadar Hb tersebut tidak bermakna antar kelompok perlakuan.
Gambaran perubahan IMT pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
23.52 A
sebelum
setelah
Grafik 5.2. Perubahan IMT pada masing-masing kelompok perlakuan
Setelah diberi suplementasi terjadi penurunan status anemia. Secara keseluruhan terjadi penurunan anemia sebesar 78,95 % setelah pemberian suplementasi. Persentase perubahan status anemia menjadi tidak anemia adalah pada kelompok C dan B hampir sama kemudian disusul oleh kelompok A. Gambaran selengkapnya penurunan status anemia pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini.
Tabel 5.6. Perubahan status anemia setelah intervensi
Variabel Kelompok Perlakuan
Kelompok A
Kelompok B Kelompok C
100 x Anemia pada Kadar Hb akhir
x Anemia pada Kadar Hb awal
100
100
18,75 x Penurunan anemia
Dari tabel di atas masih adanya responden yang anemia pada kelompok A (25,81 %), pada kelompok B (18,75 %) dan pada kelompok C (18,75 %). Untuk yang masih anemia perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar diketahui jenis anemia yang diderita misalnya dengan pemeriksaan MCV (volume eritrosit rata- rata), MCH (hemoglobin eritrosit rata-rata) , serum Vitamin B12 dan serum Folat.