Tinjauan Umum Tentang Bank

C. Tinjauan Umum Tentang Bank

C.1 Pengertian Bank

Secara etimilogi, kata Bank berasal dari Italia banco yang artinya bangku. bangku inilah yang dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan oprasionalnya kepada para nasabah. Istilah bangku secara resmi

dan populer menjadi Bank. 33

Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem

pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 34 Menurut Undang–Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 1992

tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.

33 Hasibuan Malayu S.P, Dasar-Dasar Perbankan, Bumi Kasara, Jakarta, 2004, hlm 1. 34 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta, 2007 hlm 7.

C.2 Jenis Bank Menurut Fungsinya

Jenis bank menurut fungsinya yang sebelumnya menurut Undang- Undang nomor 14 Tahun 1967 terdiri atas;

1. Bank Sentral, yaitu bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun

2. Bank Umum, yaitu bank yang dalam penghimpunan dana dari masyarakat terutama simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan

dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek;

3. Bank Tabungan, yaitu bank yang dalam penghimpunan dana dari masyarakat terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan

dalam, usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga;

4. Bank Pembangunan, yaitu Bank yang dalam penghimpunan dana dari masyarakat terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito

dan/atau mengeluarkan kertas berharga jangka menegah dan panjang serta dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan;

5. Bank lainnya, yang ditetapkan dengan Undang-Undang menurut kebutuhan dan perkembangan ekonomi.

Kemudian dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, kembali jenis kelembagaan bank ditata dalam struktur yang lebih sederhana, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, ketentuan pasal 5 Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998

Disebutkan bahwa menurut fungsinya, jenis bank dibedakan atas;

1. Bank Umum Bank umum adalah bank melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan/atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dari pengertian ini, Maka dengan sendirinya Bank Umum adalah Bank pencipta uang giral.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberkan jasa dalam lalulintas pembayaran.maka sengan sendirinya BPR adalah bukan bank pencipta uang giral, sebab BPR tidak ikut untuk memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank Umum yang mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau mendirikan perhatian yang kebih besar kepada kegiatan tertentu. Kegiatan tertentu yang dimaksud, antara lain melaksanakan kegiatan pembayaran jangka panjang, pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan usaha golongan ekonomi lemah atau pengusaha kecil, pembangunan ekspor non migas, dan pengembangan pembangunan perumahan.

C.3 Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan di Indonesia

Dalam pasal 2, 3, dan 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Jo. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi dan tujuan perbankan di Indonesia yaitu:

1. Asas Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-

hatian. Fungsi Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dana masyarakat.

2. Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan Nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas Nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

C.4 Hubungan Bank dengan Nasabah

Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank. Nasabah terdiri dari nasabah penyimpan dana dan nasabah debitur. Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dana dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan, sedangkan nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan

perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. 35

35 Muhammad Djumhana, Asas-Asas Hukum Perbankan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung , 2008, hlm 108.