Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat Sesaat
STATUS HIDRASI REMAJA DAN KAITANNYA
DENGAN DAYA INGAT SESAAT
DIAN ANGGRAINI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Status Hidrasi Remaja
Dan Kaitannya Dengan Daya Ingat Sesaat adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Dian Anggraini
NIM I14096005
ABSTRAK
DIAN ANGGRAINI.Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat
Sesaat. Dibimbing oleh RIMBAWAN dan MIRA DEWI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status hidrasi
remaja dengan daya ingat sesaat.Penelitian ini menggunakan desain
eksperimental.Subyek dalam penelitian ini adalah 90 siswayang terdiri atas 45
siswa kelompok kontrol dan 45 siswa kelompok intervensi.Penelitian dilakukan di
SMP Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.Pada hari pelaksanaan
penelitian, seluruh subyek melakukan sarapan bersama pada pukul 7.00 WIB di
sekolah. Sarapan berupa roti tawar isi keju, cokelat dan susu dengan kandungan
gizi 330 Kalori, 12g protein dan minuman secukupnya. Sebelumnya, subyek
diminta tidak mengkonsumsi apapun dari rumah. Selanjutnya, subyek diminta
tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apapun dan beraktivitas ringan
hingga pukul 12.00 WIB.
Pada pukul 12.00 kepada kelompok intervensi diberikan air minum hingga
subyek merasa puas, lalu dilakukan pengukuran daya ingat sesaat 5 menit
kemudian. Pada waktu yang sama kepada kelompok kontrol langsung dilakukan
pengukuran daya ingat sesaat tanpa didahului pemberian minuman. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek berada dalam status
hidrasikurang (78%). Nilai daya ingat sesaat terhadap 6 kata pada kelompok
intervensi adalah 3.26±0.85, sedangkan pada kelompok kontrol 2.04±0.29.
Pengukuran daya ingat sesaat untuk gambar pada kelompok intervensi 3.51±1.05
dan untuk kelompok kontrol 3.11±1.05. Hasil uji korelasiSpearman yang telah
dilakukan menunjukkan adanya hubungan nyata antara status hidrasi remaja
dengan daya ingat sesaat (p0.05.Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi
jenis kelamin yang signifikan pada kedua kelompok.
Tabel 6 dibawah ini menampilkan subyek berdasarkan jumlah uang saku
yang diterima setiap hari dan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) gasal subyek
kelompok kontrol dan intervensi.
Tabel 6 Karakteristik subyek berdasarkan jumlah uang saku dan nilai UTS
Subyek kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Rata-rata uang
Rata-rata
Siswa
saku (Rp)
Nilai UTS
Kontrol
Laki-laki
2900
64.9
Perempuan
3500
66.3
Intervensi
Laki-laki
2 800
65.3
Perempuan
4 000
65.8
Total rata-rata
Laki-laki
2 850
65
Perempuan
3 750
66
Rata-rata uang saku siswa laki-laki baik sebesar Rp2 850, sedangkan pada
siswa perempuan sebesar Rp3 750.Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal
uang saku siswa (p>0.05). Nilai rata-rata UTS siswa laki-laki sebesar 65,
12
sedangkan untuk siswa perempuan sebesar 66.Tidak ada perbedaan yang
signifikan (p>0.05) pada nilai UTS antara jenis kelamin siswa di sekolah tersebut.
Pada Gambar 2 disajikan sebaran nilai UTS siswa menurut beberapa mata
pelajaran kelompok kontrol dan kelompok inervensi.
67
67
66
66
65
65
64
Nilai UTS kelompok Kontrol
Pendidikan Lingkungan Hidup
Bahasa Sunda
Tehnik Informasi dan Komputer
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Agama Islam
64
Nilai UTS kelompok
Intervensi
Mata Pelajaran
Gambar 2.Nilai UTS gasal subyekkelompok kontrol dan intervensi
Kebutuhan dan Konsumsi Cairan
Almatsier (2003) menyatakan bahwa 55-60% berat badan orang dewasa
tersusun atas air.Jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari faktor
makanan, tingkat Aktivitas fisik, kondisi lingkungan, metabolisme dan status
kesehatan.Pada penelitian ini, kebutuhan cairan dihitung berdasarkan luas
13
permukaan tubuh.Berikut disampaikan tabel sebaran subyek berdasarkan
kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh (Tabel 7).
Tabel 7 Kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Total
Perlakuan LakiLakiLakiPerempuan
Perempuan
Perempuan
laki
laki
laki
Jumlah (n)
19
28
18
27
37
53
Rata-rata
1517±
2105±
2090±
kebutuhan
1450±0.12
2086±130
2053±137
0.24
247
140
air (mL)
Kebutuhan cairan pada remaja yang dihitung berdasarkan dengan luas
permukaan tubuh yang dipengaruhi oleh berat badan dan tinggi badan. Artinya
semakin besar berat badan dan tinggi badan seseorang maka semakin luas
permukaan tubuhnya.Rata-rata berat badan dan tinggi badan remaja pada
kelompok kontrol adalah 44.1±5.5kg dan 152.4±6.1cm, sedangkan rata-rata berat
badan dan tinggi badan remaja pada kelompok intervensi adalah 45.8±6.2kg dan
154.5±7.2cm. Luas permukaan tubuh mempengaruhi besar atau kecilnya
kebutuhan cairan. Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05. Hal tersebut
berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.
Briggs & Calloway (1987) menyatakan bahwa kehilangan air harus diganti
dengan air yang diperoleh dari 3 sumber, yaitu dari minuman, air yang terkandung
dalam makanan serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Sebaran
sampel berdasarkan konsumsi cairan dari 3 sumber tersebut dijelaskan pada
Tabel 8.
14
Tabel 8Sebaran sampel berdasarkan konsumsi cairan
dari 3 (tiga) sumberpada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Sumber
Kontrol
Rata%
rata±SD
(mL)
Intervensi
Rata%
rata±SD
(mL)
Total
Rata%
rata±SD
(mL)
1045 ±
274
121 ±
51
234 ±
123
1400 ±
448
75
1385 ±
443
81
9
135 ±52
8
1215 ±
717
128 ±
103
214 ±
229
1557 ±
1049
Laki-laki
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
17
100
193 ±
106
1713 ±
601
11
100
78
8
14
100
Perempuan
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
1107 ±
511
99 ± 26
241 ±
114
1447 ±
651
77
7
17
100
1085 ±
331
147 ± 40
248 ±
105
1480 ±
476
73
10
17
100
1096 ±
842
123 ± 66
245 ±
219
1464 ±
1127
75
8
17
100
Laki-laki & perempuan
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
1076 ±
393
110 ±
39
238 ±
119
1424 ±
550
76
1235 ±
387
77
1156 ±
780
77
8
141 ± 46
9
126 ± 85
8
17
100
221 ±
106
1597 ±
539
14
100
229 ±
224
1510 ±
1088
15
100
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa subyek laki-laki kelompok
kontrol mengkonsumsi cairan sebanyak 1 400±448mL/hari dan remaja laki-laki
kelompok intervensi 1 713±601mL/hari.Konsumsi cairan keseluruhan subyek
laki-laki sebesar 1 557±1 049mL/hari.Konsumsi cairan subyek perempuan
kelompok kontrol adalah 1 447±651mL/hari, sedangkan subyek perempuan
kelompok intervensi 1 480±476mL/hari. Rata-rata konsumsi cairan seluruh
subyek perempuan 1 464±1 127mL/hari. Secara keseluruhan, rata-rata konsumsi
cairan kelompok kontrol dan kelompok intervensi adalah sebesar 1
424±550mL/hari dan 1 597±539mL/hari. Konsumsi cairan terbesar baik pada
kelompok kontrol dan intervensi bersumber dari air minum sebesar 1
076±393mL/hari dan 1 235±387 mL/hari. Air minum memberikan porsi terbesar
terhadap total konsumsi cairan dibanding sumber lainnya. Persentase konsumsi air
minum terhadap total konsumsi cairan secara keseluruhan subyek adalah 77%.
15
Persentase konsumsi cairan yang berasal dari air makanan dan air metabolik
sebesar 23%. Hasil penelitian ini relatif sesuai dengan hasil penelitian NHANES
III (Third National Health and Nutrition Survey) yang menunjukkan bahwapada
anak-anak dan orang dewasa sekitar 80% total konsumsi cairan diperoleh dari
minuman, sementara 20% sisanya diperoleh dari makanan.
Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Bellise et al. (2010) padaremaja
di Perancis tentang asupan cairan dari berbagai minuman menunjukkan bahwa air
minum merupakan sumber asupan cairan terbesar pada semua usia dibandingkan
golongan minuman lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi sama-sama kurang mengkonsumsi cairan. Total konsumsi
pada remaja kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan (p>0.05) untuk air minum dan juga air dari makanan,
tetapi untuk konsumsi air dari metabolik terdapatperbedaan yang signifikan
(p0.05)
antara tingkat konsumsi cairan kelompok kontrol dengan kelompok intervensi.
Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh
manusia adalah 1mL air untuk setiap 1Kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga
diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.
Secara rata-rata tubuh orang dewasa kehilangan 2.5L cairan per harinya. Sekitar
1.5L cairan tubuh keluar melalui urin, 500mL melalui keluarnya keringat, 400mL
keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100mL
keluar bersama dengan feces (tinja). Berdasarkan perkiraan tersebut maka,
konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas=250mL) biasanya dijadikan sebagai pedoman
dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya (Poppy 2012).
16
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dikategorikan menjadi empat kategori menurut
FAO/WHO/UNU (2003), yaitu aktivitas sangat ringan, aktivitas ringan, aktivitas
sedang, dan aktivitas berat. Pada Tabel 10 disajikan sebaran siswa berdasarkan
tingkat aktivitasnya.
Tabel 10 Sebaran remaja kelompok kontrol dan intervensi
berdasarkan aktivitas fisik
Kontrol
Intervensi
Total
Jenis Aktivitas
n
%
n
%
n
%
Ringan
43
96
42
94
85
95
Sedang
2
4
1
2
3
3
Berat
0
0
2
4
2
2
Jumlah
45
100 45
100
90
100
Dari Tabel 10 terlihatsebanyak 95% kelompok kontrol dan kelompok
intervensi mempunyai aktivitas fisik dalam kategori ringan. Berdasarkan uji T-test
didapatkan nilai p>0.05, yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan
antara aktivitas fisik pada kedua kelompok perlakuan.
Kekurangan Cairan
Hidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh berpotensi memicu gangguan
kesehatan. Keadaan ini terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang hipotonik,
yaitu volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang keluar.
Hal ini mengakibatkan peningkatan tonisitas plasma oleh karena adanya
peningkatan kadar natrium plasma (hipernatremia). Akibat peningkatan tonisitas
plasma, air intrasel bergerak menuju ekstrasel sehingga volume cairan intrasel
berkurang yang disebut sebagai hidrasi.
Status hidrasi kurang pada kelompok kontrol sebesar 36 (80%), dan tingkat
hidrasi sangat kurang sebesar 4 (9%).Tingkat hidrasi kurang pada kelompok
intervensi sebesar 34 (76%), dan tingkat hidrasi sangat kurang sebesar 8
(18%).Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05 yang menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan antar tingkat hidrasi pada kedua kelompok.
Berdasarkan jenis kelamin terhadap status hidrasi perempuan dengan status
hidrasi sangat kurang lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 8 (18%).Hasil
penelitian Amstronget al. 2012menunjukkan bahwa baik pada pria maupun
wanita, hidrasi ringan memiliki efek buruk pada suasana hati serta kemampuan
untuk berkonsentrasi, lebih merasa lelah dan berkurang kinerja kognitif,
khususnya kewaspadaan. Pria lebih mudah mengalami penurunan memori jangka
pendek saat hidrasi ringan, tapi secara keseluruhan, Perempuan lebih sensitif
terhadap hidrasi daripada laki-laki.Perempuan lebih mudah merasakan sakit
kepala, kelelahan, kebingungan dan kekurangan energi.Perempuan juga merasa
17
lebih sulit berkosentrasi ketika hidrasi ringan.Berikut disajikan Tabel 11 yang
berisikan tentang sebaran tingkat hidrasi berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 11Status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Total
Status Hidrasi
Rata-Rata
%
Rata-Rata
% Rata-Rata
Laki-laki
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
Perempuan
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
Laki-laki & perempuan
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
%
4
15
0
19
21
79
0
100
1
13
4
18
6
72
22
100
5
28
4
37
13
76
11
100
1
21
4
26
4
81
15
100
2
21
4
27
7
78
15
100
3
42
8
53
6
79
15
100
5
36
4
45
11
80
9
100
3
34
8
45
7
75
18
100
8
70
12
90
9
78
13
100
Daya Ingat Sesaat
Menurut Miller (1993), kapasitas Short Term Memory (STM) pada anakanak sama dengan orang dewasa. Stimuli visual bertahan dalam SR sekitas 250300 milidetik dan stimuli auditory bertahan sampai sekitar 10 kalinya. Untuk
mentransfer materi dari SR ke short-term storage (STS), seseorang harus
mengalokasikan beberapa sumberdaya sebelum materi/informasi tersebut lenyap
(Best 1992).Ada dua metode dasar yang dapat digunakan untuk mengukur daya
ingat, yaitu mengingat kembali (recall) dan mengenali kembali
(recognition).Dalam penelitian ini ada dua alat bantu yang digunakan untuk
mengukur daya ingat subyek dengan metode recall, yaitu daftar kata. Metode
recall yang digunakan adalah free recall, yakni subyek tidak harus merecall daftar
kata secara berurutan (serial recall), sedangkan gambar dipakai untuk mengukur
daya ingat subyek dengan metode recognition.
Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwanilai daya ingat sesaat terhadap 6 kata
pada kelompok intervensi adalah 3.26±0.85, sedangkan pada kelompok kontrol
2.04±0.29. Rata-rata daya ingat sesaat kata untuk seluruh subyek kontrol dan
intervensi adalah 3.15±1.06. Pengukuran daya ingat sesaat untuk gambar
kelompok intervensi 3.51±1.05, dan untuk kelompok kontrol 3.11±1.05.Tidak
terdapat perbedaan nyata (p>0.05) pada selisih skor daya ingat sesaat kata antara
kelompok kontrol dan intervensi.Pemberian air minum (sepuasnya) pada subyek
cenderung meningkatkan daya ingat sesaat terhadap kata dan gambar.
18
Tabel 12 Sebaran skor daya ingat sesaat
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Skor daya ingat sesaat
RataRata%
%
rata±SD
rata±SD
Laki-laki
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Perempuan
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Laki-laki & perempuan
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Total
Ratarata±SD
%
2.07±0.16 42 2.94±0.87 46 2.89±1.03 45
2.84±1.16 58 3.39±1.14 54 3.51±0.93 55
4.91±1.3 100 6.33±2.02 100 6.4±1.95 100
2.02±0.13 37 3.59±0.84 50 3.40±0.12 45
3.39±1.14 63 3.63±0.96 50 3.81±0.78 55
5.41±1.27 100 7.22±1.81 100 7.21±0.90 100
2.04±0.29 40
3.11±1.15 60
5.15±2.59 100
3.26±0.85 48 3.14±1.06 46
3.51±1.05 52 3.66±0.85 54
6.77±3.89 100 6.70±2.85 100
Hubungan status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat
Hasil uji kolerasiSpearman menunjukkan adanya hubungan nyata antara
status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat (nilai p0.05) antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi.
Rata-rata tingkat kecukupan cairan pada sampel yang diteliti masih
kurang. Aktivitas dari kedua kelompok termasuk dalam kategori ringan.Status
hidrasi pada kedua kelompok tergolong kurang (Level 2).Skor daya ingat sesaat
pada kelompok kontrol lebih rendah daripada kelompok intervensi yang telah
diberikan perlakuan berupa air minum.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya
status hidrasi berhubungan dengan meningkatnya daya ingat sesaat. Hasil uji
kolerasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara status
hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat.
Saran
Tingkat kecukupan cairan pada kelompok kontrol dan intervensi masih
rendah (73%). Oleh karena itu diperlukan edukasi kepada subyek atau masyarakat
agar mengkonsumsi cairan sesuai dengan kebutuhan untuk mencegah kekurangan
atau kelebihan cairan.Disarankan juga perlunya pengayaan materi pendidikan gizi
tentang dampak buruk kekurangan dan kelebihan cairan bagi kesehatan
masyarakat.Penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan daya ingat sesaat dengan
kebutuhan dan tingkat kecukupan cairan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Amstrong LE, Ganio MS, Casa DJ, Lee EC, McDermott BP, Kalu CF, Jimenez L,
Bellego LL, Chevillotte E, Lieberman HR. 2012. Mild dehydration
affects mood in healthy young women. J Nutr. 142:382-388.
Best, JH.1992.Cognitive Psychology, 3rded. New York: West Publishing Co.
Bellisle F, ThortonSN, he’bel P, Denizeau M, Tahiri M. 2010. A Study of fluid
intake from beverages in a sample of healty French children, adolescents
and adult.Eur J Clin. 64:350-355.
Briggs G, Calloway D. 1987. Water and electrolyte. Di Dalam: Nutrition and
Physical Fitness. New York: Sunders College Publishing.
Hardinsyah, Santoso NI, Siregar P, Pardede SO. 2011. Air Bagi Kesehatan.
Jakarta: Centra Communications.
, Briawan D. 1994.Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor:
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lemeshow S, Hosmer DW, Janelle, Lwanga SK. 1990. Besar Sampel dalam
Penelitian Kesehatan.Pramono D,penerjemah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Liebermann.HR.2007. Hydration and cognition: a critical review and
recommendations for future research. Am Coll Nutr. 26:555S-561S.
Kustiyah L. 2005. Kajian pengaruh intervensi makanan kudapan terhadap
peningkatan kadar glukosa darah dan daya ingat sesaat anak sekolah
dasar. [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB.
Miller PH. 1993. Theoriesof Development Psychology. 3rdEdition. New York:
W.H. Freeman and Company.
Muchtadi D, Palupi NS, Astawan M. 1993.Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi
dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Manz F, Wentz A. 2003. 24-h-hydration status: parameters, epidemiology and
recommendation. Eur J Clin Nutr. 57:S10-S18.
Petterson C. 1991. Introduction to Psychology. New York: HarperCollins.
Sarwono SW. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Shapiro LE.1997. Mengajarkan Emosional Intelejensi pada Anak.Kantjono:
Penerjemah.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suhardjo, Kusharto 1988. Sosio Budaya Gizi.Bogor Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi.Institut Pertanian Bogor.
Water UK. 2006. Dehydration. http//www.waterforhealth.org.uk//.[19 Desember
2012].
[WHO] World Health organization. 2007. Growth reference 5-19 years.
http://www.who.int/growthref/who2007bmiforage/en/index.html
[19
Desember 2012]
Yuniastuti A. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
.
21
LAMPIRAN
22
Lampiran 1 Kartu Pemeriksaan Urin Sendiri (PURI)
23
Lampiran 2 Kuesioneer penelitiann
A DAN KAIITANNYA DENGAN DAYA INGAT
STATUS HIDRASI REMAJA
SESAA
AT
Nomor responnden
Nam
ma respondden
Enuumerator
Tannggal wawaancara
DEPART
TEMEN GIIZI MASY
YARAKAT
FAKUL
LTAS EKO
OLOGI MA
ANUSIA
INSTITUT PERT
TANIAN BOGOR
B
20
013
24
A. IDENTITAS SUBYEK
1
2
3
4
5
6
1
2
3
Nama
Jenis kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
Umur
…………… tahun
Tanggal lahir
Tgl...../Bln…./Tahun……
Berat badan
……. kg
Tinggi badan
……. cm
B. KONSUMSI CAIRAN
Dalam 1 hari berapa gelas air
[a] > 8 gelas per hari
yang anda minum putih?
[b]5-7 gelas per hari
[c] 6-3 gelas per hari
[d] < 3 gelas per hari
Selain air putih, minumam apa
saja yang biasa dikonsumsi?
Sebutkan…..
Berapa banyak minuman yang
dikonsumsi selain air putih?
[a] 1 gelas per hari
[b] 2 gelas per hari
[c] 3 gelas per hari
[d] 4 gelas per hari
25
Hari
Recall Konsumsi Pangan 1 x 24 jam
Nama
WaktuMakan
Bahan
URT
Makanan
Pagi
Air putih
&minuman
lainnya
Selingan
Air putih
&minuman
lainnya
Siang
I
Air putih
&minuman
lainnya
Selingan
Air putih
&minuman
lainnya
Malam
Air putih
&minuman
lainnya
Berat(gr)
26
Hari
1
Waktu
Aktivitas fisik 1 x 24 jam
Jenis Aktivitas
Lama (Jam)
27
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Skor
28
Pengukuran untuk Kontrol:
Pekanbaru
Sumatera
Batagor
Women
Filipina
Bapak
Pengukuran untuk intervensi (air minum):
Pontianak
Kalimantan
Bakso
Man
Malaysia
Ibu
29
Gambar Pemandangan Pegunungan (Kontrol)
Gambar Upacara (Intervensi)
30
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
Skor
1.
2.
3.
4.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
Skor
1.
2.
3.
4.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
1.
2.
3.
4.
Skor
31
Lampiran 3Jenis Aktivitas
PAR
Jenis Aktivitas
L
Tidur
Berbaring
Duduk diam
Berdiri
Berpakaian
Kebersihan diri
Makan dan minum
Ibadah
Berjalan
Belajar
DENGAN DAYA INGAT SESAAT
DIAN ANGGRAINI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Status Hidrasi Remaja
Dan Kaitannya Dengan Daya Ingat Sesaat adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Dian Anggraini
NIM I14096005
ABSTRAK
DIAN ANGGRAINI.Status Hidrasi Remaja dan Kaitannya dengan Daya Ingat
Sesaat. Dibimbing oleh RIMBAWAN dan MIRA DEWI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status hidrasi
remaja dengan daya ingat sesaat.Penelitian ini menggunakan desain
eksperimental.Subyek dalam penelitian ini adalah 90 siswayang terdiri atas 45
siswa kelompok kontrol dan 45 siswa kelompok intervensi.Penelitian dilakukan di
SMP Pengerasan, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.Pada hari pelaksanaan
penelitian, seluruh subyek melakukan sarapan bersama pada pukul 7.00 WIB di
sekolah. Sarapan berupa roti tawar isi keju, cokelat dan susu dengan kandungan
gizi 330 Kalori, 12g protein dan minuman secukupnya. Sebelumnya, subyek
diminta tidak mengkonsumsi apapun dari rumah. Selanjutnya, subyek diminta
tidak mengkonsumsi makanan dan minuman apapun dan beraktivitas ringan
hingga pukul 12.00 WIB.
Pada pukul 12.00 kepada kelompok intervensi diberikan air minum hingga
subyek merasa puas, lalu dilakukan pengukuran daya ingat sesaat 5 menit
kemudian. Pada waktu yang sama kepada kelompok kontrol langsung dilakukan
pengukuran daya ingat sesaat tanpa didahului pemberian minuman. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek berada dalam status
hidrasikurang (78%). Nilai daya ingat sesaat terhadap 6 kata pada kelompok
intervensi adalah 3.26±0.85, sedangkan pada kelompok kontrol 2.04±0.29.
Pengukuran daya ingat sesaat untuk gambar pada kelompok intervensi 3.51±1.05
dan untuk kelompok kontrol 3.11±1.05. Hasil uji korelasiSpearman yang telah
dilakukan menunjukkan adanya hubungan nyata antara status hidrasi remaja
dengan daya ingat sesaat (p0.05.Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi
jenis kelamin yang signifikan pada kedua kelompok.
Tabel 6 dibawah ini menampilkan subyek berdasarkan jumlah uang saku
yang diterima setiap hari dan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) gasal subyek
kelompok kontrol dan intervensi.
Tabel 6 Karakteristik subyek berdasarkan jumlah uang saku dan nilai UTS
Subyek kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Rata-rata uang
Rata-rata
Siswa
saku (Rp)
Nilai UTS
Kontrol
Laki-laki
2900
64.9
Perempuan
3500
66.3
Intervensi
Laki-laki
2 800
65.3
Perempuan
4 000
65.8
Total rata-rata
Laki-laki
2 850
65
Perempuan
3 750
66
Rata-rata uang saku siswa laki-laki baik sebesar Rp2 850, sedangkan pada
siswa perempuan sebesar Rp3 750.Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal
uang saku siswa (p>0.05). Nilai rata-rata UTS siswa laki-laki sebesar 65,
12
sedangkan untuk siswa perempuan sebesar 66.Tidak ada perbedaan yang
signifikan (p>0.05) pada nilai UTS antara jenis kelamin siswa di sekolah tersebut.
Pada Gambar 2 disajikan sebaran nilai UTS siswa menurut beberapa mata
pelajaran kelompok kontrol dan kelompok inervensi.
67
67
66
66
65
65
64
Nilai UTS kelompok Kontrol
Pendidikan Lingkungan Hidup
Bahasa Sunda
Tehnik Informasi dan Komputer
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Agama Islam
64
Nilai UTS kelompok
Intervensi
Mata Pelajaran
Gambar 2.Nilai UTS gasal subyekkelompok kontrol dan intervensi
Kebutuhan dan Konsumsi Cairan
Almatsier (2003) menyatakan bahwa 55-60% berat badan orang dewasa
tersusun atas air.Jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari faktor
makanan, tingkat Aktivitas fisik, kondisi lingkungan, metabolisme dan status
kesehatan.Pada penelitian ini, kebutuhan cairan dihitung berdasarkan luas
13
permukaan tubuh.Berikut disampaikan tabel sebaran subyek berdasarkan
kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh (Tabel 7).
Tabel 7 Kebutuhan cairan remaja menurut luas permukaan tubuh
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Total
Perlakuan LakiLakiLakiPerempuan
Perempuan
Perempuan
laki
laki
laki
Jumlah (n)
19
28
18
27
37
53
Rata-rata
1517±
2105±
2090±
kebutuhan
1450±0.12
2086±130
2053±137
0.24
247
140
air (mL)
Kebutuhan cairan pada remaja yang dihitung berdasarkan dengan luas
permukaan tubuh yang dipengaruhi oleh berat badan dan tinggi badan. Artinya
semakin besar berat badan dan tinggi badan seseorang maka semakin luas
permukaan tubuhnya.Rata-rata berat badan dan tinggi badan remaja pada
kelompok kontrol adalah 44.1±5.5kg dan 152.4±6.1cm, sedangkan rata-rata berat
badan dan tinggi badan remaja pada kelompok intervensi adalah 45.8±6.2kg dan
154.5±7.2cm. Luas permukaan tubuh mempengaruhi besar atau kecilnya
kebutuhan cairan. Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05. Hal tersebut
berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.
Briggs & Calloway (1987) menyatakan bahwa kehilangan air harus diganti
dengan air yang diperoleh dari 3 sumber, yaitu dari minuman, air yang terkandung
dalam makanan serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Sebaran
sampel berdasarkan konsumsi cairan dari 3 sumber tersebut dijelaskan pada
Tabel 8.
14
Tabel 8Sebaran sampel berdasarkan konsumsi cairan
dari 3 (tiga) sumberpada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Sumber
Kontrol
Rata%
rata±SD
(mL)
Intervensi
Rata%
rata±SD
(mL)
Total
Rata%
rata±SD
(mL)
1045 ±
274
121 ±
51
234 ±
123
1400 ±
448
75
1385 ±
443
81
9
135 ±52
8
1215 ±
717
128 ±
103
214 ±
229
1557 ±
1049
Laki-laki
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
17
100
193 ±
106
1713 ±
601
11
100
78
8
14
100
Perempuan
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
1107 ±
511
99 ± 26
241 ±
114
1447 ±
651
77
7
17
100
1085 ±
331
147 ± 40
248 ±
105
1480 ±
476
73
10
17
100
1096 ±
842
123 ± 66
245 ±
219
1464 ±
1127
75
8
17
100
Laki-laki & perempuan
Air Minum
Air dari metabolisme
Air dari makanan
Jumlah (ml)
1076 ±
393
110 ±
39
238 ±
119
1424 ±
550
76
1235 ±
387
77
1156 ±
780
77
8
141 ± 46
9
126 ± 85
8
17
100
221 ±
106
1597 ±
539
14
100
229 ±
224
1510 ±
1088
15
100
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa subyek laki-laki kelompok
kontrol mengkonsumsi cairan sebanyak 1 400±448mL/hari dan remaja laki-laki
kelompok intervensi 1 713±601mL/hari.Konsumsi cairan keseluruhan subyek
laki-laki sebesar 1 557±1 049mL/hari.Konsumsi cairan subyek perempuan
kelompok kontrol adalah 1 447±651mL/hari, sedangkan subyek perempuan
kelompok intervensi 1 480±476mL/hari. Rata-rata konsumsi cairan seluruh
subyek perempuan 1 464±1 127mL/hari. Secara keseluruhan, rata-rata konsumsi
cairan kelompok kontrol dan kelompok intervensi adalah sebesar 1
424±550mL/hari dan 1 597±539mL/hari. Konsumsi cairan terbesar baik pada
kelompok kontrol dan intervensi bersumber dari air minum sebesar 1
076±393mL/hari dan 1 235±387 mL/hari. Air minum memberikan porsi terbesar
terhadap total konsumsi cairan dibanding sumber lainnya. Persentase konsumsi air
minum terhadap total konsumsi cairan secara keseluruhan subyek adalah 77%.
15
Persentase konsumsi cairan yang berasal dari air makanan dan air metabolik
sebesar 23%. Hasil penelitian ini relatif sesuai dengan hasil penelitian NHANES
III (Third National Health and Nutrition Survey) yang menunjukkan bahwapada
anak-anak dan orang dewasa sekitar 80% total konsumsi cairan diperoleh dari
minuman, sementara 20% sisanya diperoleh dari makanan.
Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh Bellise et al. (2010) padaremaja
di Perancis tentang asupan cairan dari berbagai minuman menunjukkan bahwa air
minum merupakan sumber asupan cairan terbesar pada semua usia dibandingkan
golongan minuman lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi sama-sama kurang mengkonsumsi cairan. Total konsumsi
pada remaja kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan (p>0.05) untuk air minum dan juga air dari makanan,
tetapi untuk konsumsi air dari metabolik terdapatperbedaan yang signifikan
(p0.05)
antara tingkat konsumsi cairan kelompok kontrol dengan kelompok intervensi.
Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh
manusia adalah 1mL air untuk setiap 1Kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga
diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.
Secara rata-rata tubuh orang dewasa kehilangan 2.5L cairan per harinya. Sekitar
1.5L cairan tubuh keluar melalui urin, 500mL melalui keluarnya keringat, 400mL
keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100mL
keluar bersama dengan feces (tinja). Berdasarkan perkiraan tersebut maka,
konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas=250mL) biasanya dijadikan sebagai pedoman
dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya (Poppy 2012).
16
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dikategorikan menjadi empat kategori menurut
FAO/WHO/UNU (2003), yaitu aktivitas sangat ringan, aktivitas ringan, aktivitas
sedang, dan aktivitas berat. Pada Tabel 10 disajikan sebaran siswa berdasarkan
tingkat aktivitasnya.
Tabel 10 Sebaran remaja kelompok kontrol dan intervensi
berdasarkan aktivitas fisik
Kontrol
Intervensi
Total
Jenis Aktivitas
n
%
n
%
n
%
Ringan
43
96
42
94
85
95
Sedang
2
4
1
2
3
3
Berat
0
0
2
4
2
2
Jumlah
45
100 45
100
90
100
Dari Tabel 10 terlihatsebanyak 95% kelompok kontrol dan kelompok
intervensi mempunyai aktivitas fisik dalam kategori ringan. Berdasarkan uji T-test
didapatkan nilai p>0.05, yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan
antara aktivitas fisik pada kedua kelompok perlakuan.
Kekurangan Cairan
Hidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh berpotensi memicu gangguan
kesehatan. Keadaan ini terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang hipotonik,
yaitu volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah natrium yang keluar.
Hal ini mengakibatkan peningkatan tonisitas plasma oleh karena adanya
peningkatan kadar natrium plasma (hipernatremia). Akibat peningkatan tonisitas
plasma, air intrasel bergerak menuju ekstrasel sehingga volume cairan intrasel
berkurang yang disebut sebagai hidrasi.
Status hidrasi kurang pada kelompok kontrol sebesar 36 (80%), dan tingkat
hidrasi sangat kurang sebesar 4 (9%).Tingkat hidrasi kurang pada kelompok
intervensi sebesar 34 (76%), dan tingkat hidrasi sangat kurang sebesar 8
(18%).Berdasarkan uji T didapatkan hasil nilai p>0.05 yang menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan antar tingkat hidrasi pada kedua kelompok.
Berdasarkan jenis kelamin terhadap status hidrasi perempuan dengan status
hidrasi sangat kurang lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 8 (18%).Hasil
penelitian Amstronget al. 2012menunjukkan bahwa baik pada pria maupun
wanita, hidrasi ringan memiliki efek buruk pada suasana hati serta kemampuan
untuk berkonsentrasi, lebih merasa lelah dan berkurang kinerja kognitif,
khususnya kewaspadaan. Pria lebih mudah mengalami penurunan memori jangka
pendek saat hidrasi ringan, tapi secara keseluruhan, Perempuan lebih sensitif
terhadap hidrasi daripada laki-laki.Perempuan lebih mudah merasakan sakit
kepala, kelelahan, kebingungan dan kekurangan energi.Perempuan juga merasa
17
lebih sulit berkosentrasi ketika hidrasi ringan.Berikut disajikan Tabel 11 yang
berisikan tentang sebaran tingkat hidrasi berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 11Status hidrasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Total
Status Hidrasi
Rata-Rata
%
Rata-Rata
% Rata-Rata
Laki-laki
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
Perempuan
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
Laki-laki & perempuan
Baik ( 1-3)
Kurang (4-6)
Sangat kurang (7-8)
Jumlah
%
4
15
0
19
21
79
0
100
1
13
4
18
6
72
22
100
5
28
4
37
13
76
11
100
1
21
4
26
4
81
15
100
2
21
4
27
7
78
15
100
3
42
8
53
6
79
15
100
5
36
4
45
11
80
9
100
3
34
8
45
7
75
18
100
8
70
12
90
9
78
13
100
Daya Ingat Sesaat
Menurut Miller (1993), kapasitas Short Term Memory (STM) pada anakanak sama dengan orang dewasa. Stimuli visual bertahan dalam SR sekitas 250300 milidetik dan stimuli auditory bertahan sampai sekitar 10 kalinya. Untuk
mentransfer materi dari SR ke short-term storage (STS), seseorang harus
mengalokasikan beberapa sumberdaya sebelum materi/informasi tersebut lenyap
(Best 1992).Ada dua metode dasar yang dapat digunakan untuk mengukur daya
ingat, yaitu mengingat kembali (recall) dan mengenali kembali
(recognition).Dalam penelitian ini ada dua alat bantu yang digunakan untuk
mengukur daya ingat subyek dengan metode recall, yaitu daftar kata. Metode
recall yang digunakan adalah free recall, yakni subyek tidak harus merecall daftar
kata secara berurutan (serial recall), sedangkan gambar dipakai untuk mengukur
daya ingat subyek dengan metode recognition.
Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwanilai daya ingat sesaat terhadap 6 kata
pada kelompok intervensi adalah 3.26±0.85, sedangkan pada kelompok kontrol
2.04±0.29. Rata-rata daya ingat sesaat kata untuk seluruh subyek kontrol dan
intervensi adalah 3.15±1.06. Pengukuran daya ingat sesaat untuk gambar
kelompok intervensi 3.51±1.05, dan untuk kelompok kontrol 3.11±1.05.Tidak
terdapat perbedaan nyata (p>0.05) pada selisih skor daya ingat sesaat kata antara
kelompok kontrol dan intervensi.Pemberian air minum (sepuasnya) pada subyek
cenderung meningkatkan daya ingat sesaat terhadap kata dan gambar.
18
Tabel 12 Sebaran skor daya ingat sesaat
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Kontrol
Intervensi
Skor daya ingat sesaat
RataRata%
%
rata±SD
rata±SD
Laki-laki
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Perempuan
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Laki-laki & perempuan
Daya ingat Kata
Daya Ingat Gambar
Jumlah
Total
Ratarata±SD
%
2.07±0.16 42 2.94±0.87 46 2.89±1.03 45
2.84±1.16 58 3.39±1.14 54 3.51±0.93 55
4.91±1.3 100 6.33±2.02 100 6.4±1.95 100
2.02±0.13 37 3.59±0.84 50 3.40±0.12 45
3.39±1.14 63 3.63±0.96 50 3.81±0.78 55
5.41±1.27 100 7.22±1.81 100 7.21±0.90 100
2.04±0.29 40
3.11±1.15 60
5.15±2.59 100
3.26±0.85 48 3.14±1.06 46
3.51±1.05 52 3.66±0.85 54
6.77±3.89 100 6.70±2.85 100
Hubungan status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat
Hasil uji kolerasiSpearman menunjukkan adanya hubungan nyata antara
status hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat (nilai p0.05) antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi.
Rata-rata tingkat kecukupan cairan pada sampel yang diteliti masih
kurang. Aktivitas dari kedua kelompok termasuk dalam kategori ringan.Status
hidrasi pada kedua kelompok tergolong kurang (Level 2).Skor daya ingat sesaat
pada kelompok kontrol lebih rendah daripada kelompok intervensi yang telah
diberikan perlakuan berupa air minum.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya
status hidrasi berhubungan dengan meningkatnya daya ingat sesaat. Hasil uji
kolerasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara status
hidrasi remaja dengan daya ingat sesaat.
Saran
Tingkat kecukupan cairan pada kelompok kontrol dan intervensi masih
rendah (73%). Oleh karena itu diperlukan edukasi kepada subyek atau masyarakat
agar mengkonsumsi cairan sesuai dengan kebutuhan untuk mencegah kekurangan
atau kelebihan cairan.Disarankan juga perlunya pengayaan materi pendidikan gizi
tentang dampak buruk kekurangan dan kelebihan cairan bagi kesehatan
masyarakat.Penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan daya ingat sesaat dengan
kebutuhan dan tingkat kecukupan cairan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Amstrong LE, Ganio MS, Casa DJ, Lee EC, McDermott BP, Kalu CF, Jimenez L,
Bellego LL, Chevillotte E, Lieberman HR. 2012. Mild dehydration
affects mood in healthy young women. J Nutr. 142:382-388.
Best, JH.1992.Cognitive Psychology, 3rded. New York: West Publishing Co.
Bellisle F, ThortonSN, he’bel P, Denizeau M, Tahiri M. 2010. A Study of fluid
intake from beverages in a sample of healty French children, adolescents
and adult.Eur J Clin. 64:350-355.
Briggs G, Calloway D. 1987. Water and electrolyte. Di Dalam: Nutrition and
Physical Fitness. New York: Sunders College Publishing.
Hardinsyah, Santoso NI, Siregar P, Pardede SO. 2011. Air Bagi Kesehatan.
Jakarta: Centra Communications.
, Briawan D. 1994.Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor:
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lemeshow S, Hosmer DW, Janelle, Lwanga SK. 1990. Besar Sampel dalam
Penelitian Kesehatan.Pramono D,penerjemah. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Liebermann.HR.2007. Hydration and cognition: a critical review and
recommendations for future research. Am Coll Nutr. 26:555S-561S.
Kustiyah L. 2005. Kajian pengaruh intervensi makanan kudapan terhadap
peningkatan kadar glukosa darah dan daya ingat sesaat anak sekolah
dasar. [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB.
Miller PH. 1993. Theoriesof Development Psychology. 3rdEdition. New York:
W.H. Freeman and Company.
Muchtadi D, Palupi NS, Astawan M. 1993.Metabolisme Zat Gizi: Sumber, Fungsi
dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Manz F, Wentz A. 2003. 24-h-hydration status: parameters, epidemiology and
recommendation. Eur J Clin Nutr. 57:S10-S18.
Petterson C. 1991. Introduction to Psychology. New York: HarperCollins.
Sarwono SW. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Shapiro LE.1997. Mengajarkan Emosional Intelejensi pada Anak.Kantjono:
Penerjemah.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suhardjo, Kusharto 1988. Sosio Budaya Gizi.Bogor Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi.Institut Pertanian Bogor.
Water UK. 2006. Dehydration. http//www.waterforhealth.org.uk//.[19 Desember
2012].
[WHO] World Health organization. 2007. Growth reference 5-19 years.
http://www.who.int/growthref/who2007bmiforage/en/index.html
[19
Desember 2012]
Yuniastuti A. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
.
21
LAMPIRAN
22
Lampiran 1 Kartu Pemeriksaan Urin Sendiri (PURI)
23
Lampiran 2 Kuesioneer penelitiann
A DAN KAIITANNYA DENGAN DAYA INGAT
STATUS HIDRASI REMAJA
SESAA
AT
Nomor responnden
Nam
ma respondden
Enuumerator
Tannggal wawaancara
DEPART
TEMEN GIIZI MASY
YARAKAT
FAKUL
LTAS EKO
OLOGI MA
ANUSIA
INSTITUT PERT
TANIAN BOGOR
B
20
013
24
A. IDENTITAS SUBYEK
1
2
3
4
5
6
1
2
3
Nama
Jenis kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
Umur
…………… tahun
Tanggal lahir
Tgl...../Bln…./Tahun……
Berat badan
……. kg
Tinggi badan
……. cm
B. KONSUMSI CAIRAN
Dalam 1 hari berapa gelas air
[a] > 8 gelas per hari
yang anda minum putih?
[b]5-7 gelas per hari
[c] 6-3 gelas per hari
[d] < 3 gelas per hari
Selain air putih, minumam apa
saja yang biasa dikonsumsi?
Sebutkan…..
Berapa banyak minuman yang
dikonsumsi selain air putih?
[a] 1 gelas per hari
[b] 2 gelas per hari
[c] 3 gelas per hari
[d] 4 gelas per hari
25
Hari
Recall Konsumsi Pangan 1 x 24 jam
Nama
WaktuMakan
Bahan
URT
Makanan
Pagi
Air putih
&minuman
lainnya
Selingan
Air putih
&minuman
lainnya
Siang
I
Air putih
&minuman
lainnya
Selingan
Air putih
&minuman
lainnya
Malam
Air putih
&minuman
lainnya
Berat(gr)
26
Hari
1
Waktu
Aktivitas fisik 1 x 24 jam
Jenis Aktivitas
Lama (Jam)
27
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “KATA”
Jawaban :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Skor
28
Pengukuran untuk Kontrol:
Pekanbaru
Sumatera
Batagor
Women
Filipina
Bapak
Pengukuran untuk intervensi (air minum):
Pontianak
Kalimantan
Bakso
Man
Malaysia
Ibu
29
Gambar Pemandangan Pegunungan (Kontrol)
Gambar Upacara (Intervensi)
30
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
Skor
1.
2.
3.
4.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
Skor
1.
2.
3.
4.
Nama :
Kelas :
Umur :
Hari :
Kelompok : Intervensi / Kontol
Pengukuran Daya Ingat Terhadap “GAMBAR”
Jawaban
1.
2.
3.
4.
Skor
31
Lampiran 3Jenis Aktivitas
PAR
Jenis Aktivitas
L
Tidur
Berbaring
Duduk diam
Berdiri
Berpakaian
Kebersihan diri
Makan dan minum
Ibadah
Berjalan
Belajar