Lingkungan Luar
Batas Sistem
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.2.1 Definisi Informasi
Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert .A Leitchdan K. Roscoe Davis sebagai berikut :
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [6]
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan
Batas Sistem
Penghubung Sub
Sistem Sub
Sistem Sub
Sistem
Sub Siste
Sub Sistem
Input Proses
Output
bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyatan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
event adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian- kejadian nyata yang sering tejadi adalah perbuatan dari suatu nilai yang disebut dengan
transaksi. [1]
2.2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilka informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai masukan input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.[4]
Proses Made
Dasar Data
Input Data
Output Information
Penerima Data
Ditangkap
Hasil Tindakan
Keputusan Tindakan
Gambar 2.3 Siklus Informasi
2.2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi quality of information tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat accurate, tepat waktunya timeliness dan relevan
relevance. 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan noise yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya nlai informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya,
dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi atau menegaskan ekspektasi semula.[5]
2.2.2.4 Nilai informasi