Relay Selenoid Valve Kajian Teori

Gambar 2.10 Sensor Ultrasonik HC-SR04 Sumber: Sasonto, Hari. 2015. “Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian Cara Kerjanya”.

2.1.7 Relay

Relay adalah saklar switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen elektromekanikal electromechanical yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu elektromagnet coil dan mekanikal sepasang kontak saklarswitch. Relay yang paling sederhana adalah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak saklar. 2. Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh dayaenergi listrik. Jadi secara sederhana dapat disimpulkan bahwa relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh energi listrik. Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi-fungsi berikut: 1. Remote control: Dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh. 2. Penguatan Daya: Menguatkan arus atau tegangan. 3. Pengatur logika kontrol suatu sistem. Gambar 2.11 Relay Sumber: Kho, Dickson. 2015. “Pengertian Relay Dan Fungsinya”. Relay terdiri dari coil dan contact dimana coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Contact ada 2 jenis: 1. Normally Open kondisi awal sebelum diaktifkan open. 2. Normally Close kondisi awal sebelum diaktifkan close. Secara prinsip kerja dari relay: ketika coil mendapat energi listrik energized, akan timbul gaya electromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. Relay ini dapat digunakan untuk mengendalikan pompa air yang bekerja pada tegangan 220VAC.

2.1.8 Selenoid Valve

Selenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan energi listrik baik AC maupun DC melalui kumparanselenoida. Selenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida, seperti sistem pada sebuah tandontangki air yang membutuhkan solenoid sebagai pengatur ketinggian air baik digunakan untuk pengisian air maupun pembuangan air. Selenoid valve akan bekerja bila kumparancoil mendapatkan tegangan arus listrik sesuai dengan tegangan kerja kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100220VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 1224VDC. Sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan selenoida tersebut, dan saat pin tersebut ditarik naik maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju ke bagian D dengan cepat. Sehingga tekanan di ruang C akan turun dan tekanan fluida masuk mengangkat diafragma, katup utama akan tebuka dan fluida mengalir langsung dari A ke F. Gambar 2.12 Bagian-bagian selenoid valve Sumber: Dermanto, Triukeni. 2013. “Pengertian dan Prinsip Kerja Solenoid Valve”

2.1.9 Arduino