91
c. Guru
Kondisi Guru yang rata-rata berpendidikan D2 bahkan 4 orang Guru berpendidikan S1 Sarjana sangat berpengaruh dalam melaksanakan KBM
Kegiatan Belajar Mengajar. Sistem KBK yang sudah dilaksanakan dan MBS Manajemen Berbasis Sekolah dengan metode PAKEM Pembelajaran Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan selalu mendapatkan pantauan dari Kepala Sekolah, juga peningkatan profesional Kepala Sekolah melalui kegiatan K3S,
KKG, PKG dari tingkat SD Inti, Dabin, Kecamatan, Dewan Guru bersama Kepala SD Negeri Brebes 03 selalu aktif.
Hasil penelitian hari Kamis, 17 Nopember 2005 10PGK05, Kegiatan Belajar Mengajar KBM kelas I, pukul 07.00 bel berbunyi semua siswa berbaris
di depan kelas masing-masing. Ibu Dasmi Guru kelas I berdiri di depan. Siswa masuk satu per satu dengan berjabat tangan. Ibu Dasmi menanyakan kepada
anak-anak sebagai langkah apersepsi tadi malam belajar apa tidak ? Belajar apa ? dengan siapa ? Dengan pendekatan PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan, Ibu Dasmi bisa menarik minat belajar siswa yang tidak membosankan sesekali diselingi dengan nyanyian.
Guru Kelas dan Guru Bidang Studi seperti Guru Olah Raga, Guru Agama Islam, Guru Agama Non Islam, Guru Bahasa Inggris ditambah dengan tenaga
administratif sangat membantu kelancaran pendidikan di SD Negeri Brebes 03 sehingga Kepala Sekolah sebagai manager sangat mudah untuk mengendalikan
prosesnya pendidikan di SD Negeri Brebes 03.
Adapun Keadaan Guru dan Staf SD Negeri Brebes 03 Kec. Brebes Kab. Brebes dapat dilihat pada tabel berikut ini.
92
Tabel 5. Keadaan Guru dan Staf SD Negeri Brebes 03 Kec. Brebes Kab. Brebes
Tahun Pelajaran
Keadaan Guru Staf
Jenis Kelamin
Pendidikan Kep
Sek No.
Guru Kls
PAI Olah Bhs
Sat pam
SD SLTP
SGA Jml
Ket Islam
Non raga
Ing Adm
L P
SPG D1
D2 D3
S1 S2
Islam SGO
1. 2002 –
2003 1 12 1 1 1 - 1 1 8 10
1 1 3 - 10
- 3
- 18
2. 2003 –
2004 1 13 1 1 1 1 4 1 11
12 - 1 6 -
12 -
4 23 3.
2004 - 2005 1
13 1
1 1
1 4
1 11
12 -
1 6
- 12
- 4
23
93
Kepala Sekolah tidak hanya memfokuskan kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi mutuprestasi akademik yang lebih utama untuk bisa
membuktikan keberhasilan pendidikan di SD Negeri Brebes 03. Penyampaian Ibu Indah, saya mengalami tiga Kepala Sekolah,
hampir setiap saya memasukkan anak ke kelas I, Kepala Sekolah kebetulan baru. Semua Kepala Sekolah SD Negeri
Brebes 03 baik-baik dan mempunyai kreatif dan ingin memajukan pendidikan, menghasilkan anak didik yang
bermutu, terbukti dua anak saya yang masuk SMP maupun yang melanjutkan ke SMA bisa masuk ke sekolah yang
tergolong favorit. Yang diamati dari pendidikan dasar di SDN Brebes 03, semua kerja keras Kepala Sekolah dan Dewan Guru
dalam melaksanakan tugas kewajibannya Hasil wawancara hari Sabtu, 3 Desember 2005 17WOrtu05.
Dari data akademik terbukti hasil UASUAN yang setiap tahunnya mengalami peningkatan . Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6. Hasil Peningkatan Nilai Ujian Akhir SD Negeri Brebes 03
Tahun Pelajaran 20022003 sd 20042005
No. Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 20022003 20032004 2004205
1 PAI 9,15
9,25 9,45
2 PPKn 9,53
9,89 9,99
3 Bahasa Indonesia
9,04 9,80
9,84 4 Matematika
9,69 9,20
9,35 5 IPA
9,19 9,30
9,33 6 IPS
9,12 9,18
9,20 7 Bahasa
Daerah 8,75
8,90 8,92
8 Orkes 8,25
8,45 8,52
9 KTK 8,35
8,40 8,45
10. Mulok 8,50
8,60 8,65
Rata-rata Kelas
8,95 9,09
9,17 Sumber : Data SD Negeri Brebes 03
Selama tiga tahun berturut-turut terbukti keberhasilan kelulusan siswa-siswi SD Negeri Brebes 03 mencapai 100 . Hal ini merupakan
kebanggaan bagi Kepala Sekolah dan Dewan Guru serta orang tua murid. Sedangkan lulusan SD Negeri Brebes 95 diterima di SMP yang
tergolong SMP favorit di Kecamatan Brebes bahkan tingkat Kabupaten Brebes seperti SMP Negeri 01 Kec. Brebes dan SMP Negeri 02 Kec.
Brebes dan yang 5 bisa melanjutkan di SMP Negeri di luar kota Brebes. Jumlah siswa-siswi yang melanjutkan ke sekolah favorit dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 7.
94
Siswa-siswi SD Negeri Brebes yang Melanjutkan di SMP Negeri Favorit dan SMP Negeri lainnya
Tahun SMP Negeri Pavourit
SMP Negeri Jumlah
Pelajaran SMPN 01 Brebes SMPN 02 Brebes
lainnya 20022003 49
42 9 100
20032004 52 47
14 113 20042005 55
49 9 113
Tempat tinggal Guru saat ini, sebagian besar di wilayah perkotaan artinya tidak jauh dari lokasi sekolah SD Negeri Brebes 03, paling jauh
sekitar 1,5 km dari sekolah. Dari jarak tempat tinggal Guru yang tidak jauh dari lokasi sekolah, sangat berpengaruh pada ketepatan waktu untuk
dimulainya kegiatan belajar mengajar dengan tepat. Bapak Sulaeman R Kepala Sekolah yang setiap harinya naik sepeda motor untuk menuju
sekolah selalu tepat waktu pukul 06.30 WIB sudah tiba di sekolah, dengan keadaan sekolah sudah rapi, dan bersih.
SD Negeri Brebes 03 mempunyai seorang penjaga sekolah yang selalu membersihkan gedung dan seorang Satpam Bapak Sucipto yang
siap di pintu gerbang menjemput kedatangan Guru dan siswa yang sebagian di antar orang tua dan menggunakan angkutan becak, dan
kendaraan pribadi. Kendala-kendala yang dihadapi dalam keberangkatan Guru relatif sedikit, ketepatan waktu sangat signifikan.
Manajemen di SD Negeri Brebes 03
Perencanaan Perencanaan merupakan proses yang terus berlangsung, karena hal
tersebut terjadi dalam usaha terhadap perubahan pada organisasi sekelilingnya. Dengan kata lain perencanaan bukan merupakan suatu
aktivitas dengan awal dan akhir yang jelas. Perencanaan adalah proses penetapan tujuan dengan strategi organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Sebagai sekolah yang sudah berpredikat sekolah efektif melaksanakan MBS dengan metode PAKEM dan KBK dengan MP MBK
nya. Kepala Sekolah bersama Dewan Guru secara aktif menyusun program sekolah yang selalu didampingi oleh Komite dan tokoh masyarakat maka
Kepala Sekolah dan Guru secara aktif menjalin komunikasi dengan pengurus Komite dan tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh besar
terhadap warganya.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Drs. Sunardi, memang betul apa yang dikatakan Ibu peneliti, dulu sebelum
terbentuknya Komite Sekolah, organisasi yang membantu pelaksanaan pendidikan bernama BP3. Setelah adanya Undang-
95
Undang Otonomi Daerah Tahun 2002 dan adanya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor : 004U2002 tanggal
2 April 2002 tentang Acuan Pembentukan Komite Sekolah, maka Pengurus BP3 bersama Kepala Sekolah mengadakan
musyawarah. Musyawarah mendapatkan keputusan bahwa tanggal 22 Agustus 2002 Ketua BP3 mengundang Wali Murid
Kelas I sampai dengan Kelas VI, masing-masing kelas diwakili 10 orang ditambah Dewan Guru, tokoh masyarakat, dan
seluruh Pengurus BP3 semuanya berjumlah 75 orang. Musyawarah pembentukan Ketua Komite dan pengurus
lainnya. Sejak itulah Komite Sekolah terbentuk dan saya Bapak Sunardi terpilih sebagai Ketua Komite Sekolah SD
Negeri Brebes 03 sampai sekarang Hasil wawancara hari Senin, 28 Nopember 2005 14WKSM05
Kepala Sekolah bersama Dewan Guru, Komite dan tokoh masyarakat aktif melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya peran
masyarakat dalam memajukan sekolah. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada even-even pertemuan orang tuawali murid seperti pada awal tahun
pelajaran, tutup tahun pelajaran dan secara rutin mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah setiap 3 tiga bulan
sekali untuk mengevaluasi program.
Visi, misi SD Negeri Brebes 03 yang telah tersusun rapi dari hasil musyawarah Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite dan tokoh masyarakat
maka terpapar visi SD Negeri Brebes 03. Visi SD Negeri Brebes 03 :
“Teratas dalam prestasi terpuji dalam budi pekerti”. Untuk mencapai visi, maka kita perlu menyusun misi yang secara bertahap
dapat dilaksanakan, sehingga dalam waktu yang telah dibutuhkan visi bisa tercapai.
Misi SD Negeri Brebes 03 :
6. Menanamkan dan meningkatkan iman dan taqwa
7. Menciptakan suasana dan kebiasaan belajar kepada seluruh siswa.
8. Meningkatkan proses belajar mengajar dengan menggali dan
mengenbangkan potensi dasar peserta didik. 9.
Menciptakan iklim Sekolah Dasar sebagai pusat kebudyaan dan ilmu pengetahuan.
10. Menumbuhkan kreatifitas siswa pada bidang seni, budaya, dan olah
raga.
96
11. Mengembangkan nilai-nilai cinta kasih sebagai dasar kepribadian
yang luhur. 12.
Menanamkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa. 13.
Menanamkan dan menumbuhkan rasa kekeluargaan. 14.
Menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran. 15.
Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
16. Menggalang warga sekolah dengan masyarakat sebagai mitra
dalam mencapai tujuan sekolah sesuai dengan Manajemen Berbasis Sekolah dan tujuan Pendidikan Nasional.
Untuk mencapai sebuah visi, Kepala Sekolah SD Negeri Brebes 03 menyusun sebuah draft yang didukung dengan RAPBS yang disusun
bersama Dewan Guru, Komite dan tokoh masyarakat. Draft dan RAPBS SD Negeri Brebes 03, peneliti dapat menampilkan dan daftar lampiran.
Terwujudnya visi dan misi disusun berdasarkan program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Program jangka pendek SD Negeri Brebes 03 :
1. Melanjutkan sistem manajemen sekolah yang efektif, demokratik,
transparan dan akuntabel. 2.
Mempertahankan hubungan yang harmonis antara Kepala Sekolah, Guru, Penjaga, Komite Sekolah dan stakeholder yang lain.
3. Mempertahankan kinerja pegawai yang disiplin, aktif, kreatif dan
bersemangat tinggi. 4.
Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif serta menyenangkan.
5. Mencari alternatif-alternatif sumber dana dan memanfaatkan
sumber daya lingkungan yang ada.
97
6. Mewujudkan prestasi dalam Porseni, Mapel, LCC, UKS, Dokter
Kecil, serta lomba lain di tingkat kecamatan. 7.
Memanfaatkan media radio, suara pelajar, surat kabar, majalah sebagai media dari oleh dan untuk siswa,
Program jangka menengah SD Negeri Brebes 03 : 1.
Semakin mantapnya manajemen sekolah yang profesional. 2.
Terbinanya kerjasama yang harmonis dan optimal dengan masyarakat.
3. Terciptanya kinerja yang mapan, aktif, kreatif dan tetap
menyenangkan. 4.
Dengan pembelajaran PAKEM diharapkan siswa mampu berbicara dan berprestasi di tingkat kecamatan dan di tingkat yang lebih
tinggi. 5.
Adanya sumber pendanaan yang mandiri serta kontinu. Program jangka panjang SD Negeri Brebes 03 :
1. Terwujudnya mutu pendidikan yang standar yang menjadi salah
satu sekolah yang dapat diandalkan di tingkat Kecamatan Brebes khususnya.
2. Sambil terus berusaha meningkatkan kualitas diri, SD Negeri
Brebes 03 mencoba berbicara di tingkat Kabupaten Brebes. Penyusunan program sekolah dilaksanakan pada awal tahun
bersama-sama Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite dan tokoh masyarakat seperti yang termuat dalam draft.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa perencanaan dalam manajemen di SD Negeri Brebes 03 yang termuat dalam draft meliputi :
1. Anggaran Dasar AD
2. Anggaran Rumah Tangga ART
98
3. Tata Tertib Pembentukan Komite Sekolah
Anggaran Dasar AD memuat tentang : BAB I
Nama dan Tempat Kedudukan BAB II
Azas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan BAB III
Keanggotaan dan KepenGurusan BAB IV Hak dan Kewajiban Anggota dan PenGurus
BAB V Keuangan
BAB VI Mekanisme Kerja dan Rapat-rapat BAB VII Perubahan ADART
BAB VIII Ketentuan Umum Anggaran Rumah Tangga ART memuat tentang :
BAB I Keanggotaan
BAB II Kewajiban PenGurus dan Hak Anggota
BAB III Syarat-syarat menjadi Anggota dan PenGurus Komite
Sekolah BAB IV Musyawarah dan Rapat-rapat
BAB V Pembubaran Organisasi
BAB VI Ketentuan Umum Tata Tertib Pembentukan Komite Sekolah memuat tentang :
BAB I Nama, Status dan Dasar
BAB II Peserta Musyawarah
BAB III Jenis-jenis Musyawarah Komite Sekolah
BAB IV Kourum Perencanaan yang tersusun untuk menciptakan budaya sekolah
yang lebih transparan, partisipatif, dan akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan di hadapan masyarakat. Di sisi lain perencanaan
yang telah tersusun akan memberikan arahan yang jelas bagi Guru-Guru dalam melaksanakan tugasnya.
Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam
komponen-komponen yang dapat dikelola dan mengkoordinasikan hasilnya agar tercapai tujuan organisasi. Program yang telah disusun
bersama antara Guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
koordinatif. Pengorganisasian yang dilakukan meliputi pengorganisasian Guru, pengorganisasian sarana prasarana, pengorganisasian hubungan
sekolah dengan masyarakat, dan pengorganisasian Proses Belajar Mengajar PBM. Semua ini dilaksanakan agar pelaksanaannya
berlangsung dengan baik, bermanfaat dan tidak memberatkan semua pihak.
Bapak Fatoni, salah satu Guru SD Negeri Brebes 03 menyampaikan di dalam melaksanakan tugas baik sebagai
Guru Kelas maupun Guru Bidang Studi ataupun sistem
99
pengorganisasian yang meliputi pengorganisasian guru, sarana prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
pengorganisasian Proses Belajar Mengajar PBM semua tersusun di dalam struktur organisasi sekolah yang diterapkan
dalam papan struktur organisasi sekolah dan ditempatkan pada tempat yang strategis, sehingga baik Guru maupun orang lain
tamu dapat membacanya. Semua tugas dan kewajiban yang telah dimusyawarahkan dan disepakati bersama dibuktikan
dengan SK Kepala Sekolah yang dihargai dengan nilai dalam angka kredit jika mengajukan kenaikan tingkat atau promosi.
Tugas yang diberikan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab Wawancara hari Kamis, 13 Oktober 2005
03WGK05.
1 Pengorganisasian Guru
SD Negeri Brebes 03 mempunyai 17 orang Guru, 4 tenaga administrasi, 1 penjaga sekolah dan 1 orang Satpam. Dari tingkat
pendidikan sampai tempat tinggal mempunyai perbedaan yang tidak menyolok sekali dan Kepala Sekolah selalu mempersatukan
agar terjadi intensitas pelakasanaan hubungan yang terus menerus antar Guru dan karyawan. Guru dan Kepala Sekolah selalu
mengadakan komunikasi yang harmonis diiringi rasa kekeluargaan yang terus berlangsung tanpa terhambat oleh sekat birokrasi.
Kepala Sekolah Bapak Sulaeman R., S.Pd mempunyai sifat kebapakan, walau usianya belum tua sekali, beliau
dalam mengatur, membimbing disertai hubungan kekeluargaan, baik yang bersifat kedinasan maupun pribadi,
beliau selalu mempersatukan agar tidak terjadi kesenjangan. Kepala Sekolah selalu mempersatukan agar terjadi
intensitas pelaksanaan hubungan yang terus menerus antar Guru dan karyawan, sehingga tercipta hubungan yang
harmonis, kondusif seperti sekarang ini. Wawancara dengan Ibu Eti Purwanti, hari Jumat, 14 Oktober 2005
04WKS05. Koordinasi antara Guru berlangsung setiap saat, walaupun
ruang Kepala Sekolah berbeda dengan ruang Guru, tetapi letaknya tidak jauh, sehingga waktu senggang antara pelajaran atau saat
istirahat selalu dimanfaatkan untuk membicarakan kegiatan yang akan segera dilaksanakan. Hasil observasipengamatan
menunjukkan bahwa setiap selesai pelajaran atau setiap istirahat antara Guru, dan antara Guru dengan Kepala Sekolah selalu terjadi
komunikasi, baik membicarakan kegiatan sekolah maupun yang bersifat keluarga berlangsung secara harmonis dan penuh
kekeluargaan, terjadi saling memberikan informasi dan
100
pemecahannya, tidak harus Kepala Sekolah yang bertanya dulu atau mengingatkan tetapi kadang-kadang Guru juga yang
mengingatkan atau memberikan informasi kepada Kepala Sekolah. Di sinilah terjadi saling mengisi kekurangannya take and give.
2 Pengorganisasian sarana prasarana
Secara umum SD Negeri Brebes 03 sesuai dengan hasil penelitian semua sarana prasarana sudah terpenuhi, baik yang
dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar KBM maupun sarana untuk kegiatan ekstrakurikuler dari alat Pramuka,
kesenian, dan olah raga, bahkan untuk kelancaran administrasi akademik dan non akademik SD Negeri Brebes 03 mempunyai 2
perangkat komputer dengan tenaga yang sudah terlatih.
Dengan bimbingan Kepala Sekolah Bapak, Guru dibiasakan membuat media belajar sederhana yang dibutuhkan
dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di lingkungan sekolah. Semua sarana melebihi standar pelayanan minimal.
3 Pengorganisasian hubungan sekolah dengan masyarakat
Antara sekolah dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat kondusif yang ditandai dengan seringnya masyarakat
terlibat dalam kegiatan sekolah dan sebaliknya. Untuk menjaga hubungan baik tersebut pihak sekolah senantiasa melakukan
komunikasi dengan masyarakat baik melalui pertemuan formal maupun informal. Sebaliknya masyarakat sekali waktu berkunjung
ke sekolah secara resmi atau sambil mengantar dan menjemput putra-putrinya untuk menanyakan tentang perkembangan anaknya
maupun hasil kegiatan yang baru dan akan dilaksanakan.
Seperti yang dituturkan Bapak Suharto, Bendahara Komite Sekolah SD Negeri Brebes 03, sejak adanya Keputusan
Menteri Pendidikan R.I. Nomor : 004U2002 tanggal 2 April 2002, maka tepatnya tanggal 27 Agustus 2002, BP3
resmi menjadi Komite Sekolah. Masa bakti pengurus Komite Sekolah 5 tahun sesudahnya bisa dipilih kembali.
Wali murid orang tua dan tokoh masyarakat di SDN Brebes 03 sebagian besar mereka sadar tentang pendidikan,
dan pepatah Jawa menyatakan “Jer Basuki Mowo Beo” segala kegiatan jika ingin maju dan berhasil tidak lepas dari
biaya.
Jadi RAPBS
yang nilainya
hampir Rp. 500.000.000,00, seluruh wali murid mendukung dan
tidak ada kendala sampai realisasinya. Itu juga didukung karena ketransparan Kepala Sekolah dan bukti kegiatan bisa
dirasakan oleh semua wali murid dan masyarakat 16WKMS05.
101
Ibu Asih wali murid dari Rizki yang duduk dibangku kelas IV SD Negeri Brebes 03, menyampaikan bahwa kalau
masalah biaya untuk sekolah anak besar tidak jadi masalah, karena saya ingin menyekolahkan anak pada sekolah yang
maju, banyak kegiatannya, bersih, Kepala Sekolah dan Gurunya aktif, apa yang diharapkan anak dan orang tua
akan tercapai. Sumbangan setiap bulan Rp. 12.500,00 setelah adanya bantuan dari Pemerintah, saya tidak
keberatan, bahkan sebelum adanya bantuan dari Pemerintah setiap wali murid memberikan sumbangan sebesar
Rp. 27.500,00 juga tidak keberatan. Hasil kegiatan yang selalu dilaporkan kepada wali murid merupakan bukti atau
informasi kemajuan siswa-siswi SD Negeri Brebes 03. Jadi saya sebagai wali murid orang tua tidak keberatan dengan
adanya sumbangan setiap bulan Rp. 12.500,00. Itulah tutur Ibu Asih orang tua dari Rizki siswa kelas IV SD Negeri
Brebes 03 Wawancara Hari Kamis, 1 Desember 2005 16WOrtu05.
4 Pengorganisasian Proses Belajar Mengajar PBM
Seperti yang peneliti amati, proses belajar mengajar PBM berjalan dengan lancar pukul 07.00 WIB bel berbunyi semua
siswa-siswi berbaris di depan kelasnya masing-masing disiapkan oleh Ketua Kelas, Guru kelas mengawasinya kemudian masuk satu
per satu ke dalam kelas. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, Ketua Kelas maju ke depan menyiapkan dan memimpin membaca
doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaannya, baru Guru kelas memulai kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan seperti
itu sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu. Guru menyajikan bahan pelajaran sungguh sangat sistematis.
Keaktifan, motivasi dan bimbingan Kepala Sekolah benar- benar membuat Guru Kelas bisa meningkatkan mutu
pendidikan terutama dalam Kegiatan Belajar Mengajar, semua sarana alat peraga untuk keberhasilan Kegiatan
Belajar Mengajar sangat diperhatikan dan dipenuhi keberadaannya. Di samping itu Guru juga diberi motivasi
untuk bisa mengadakan alat peraga yang sederhana dari bahan bekas yang ada di lingkungan sekolah maupun
rumah. Penyampaian Ibu Prihastuti, S.Pd Guru Kelas V pada hari Senin, 17 Oktober 2005 06PGK05.
Kepala Sekolah lima menit pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar dimulai berkeliling di setiap kelas, apabila salah satu Guru ada yang berhalangan hadir karena sakit atau ada tugas
penataran, Kepala Sekolah tidak segan-segan masuk kelas untuk
102
menggantikannya, begitu pula Guru lain akan mengisi kelas yang kosong, apabila Guru kelas yang bersangkutan berhalangan masuk.
Untuk kegiatan sekolah yang sifatnya rutin, kepanitian senantiasa dibentuk dalam suatu rapat yang berlangsung
demokratis, terbuka dan egaliter karena Kepala Sekolah dalam memutuskan selalu berdasarkan masukan dari Guru-Guru yang
ikut dalam rapat tersebut.
Kepala Sekolah dalam memimpin rapat Dewan Guru sangat terbuka baik yang mengenai kependidikan, keuangan
maupun kegiatan yang berhubungan dengan ekstrakurikuler. Ketransparan keuangan untuk anggaran
dalam kegiatan, semua diserahkan kepada Guru. Kepala Sekolah selalu menghargai pendapat dari Dewan Guru.
Semua masukan ditampung kemudian dipecahkan secara musyawarah, sehingga suasana rapat selalu kondusif dan
menghasilkan suatu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian Bapak Nur Sholeh,
S.Pd 09WGK05. Hasil rapat Guru kemudian disampaikan kepada orang tua
siswa atau Komite Sekolah. Rapat antara Guru, orang tua siswa dan Komite Sekolah sebagai tindak lanjut dari program yang telah
dibahas dulu oleh Kepala Sekolah beserta Dewan Guru berlangsung secara kekeluargaan yang selalu mengundang tokoh
masyarakat dan dinas terkait seperti Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan Brebes, Pengawas sebagai pendukung untuk bisa
terealisasinya program untuk peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Brebes 03.
Rapat musyawarah ingkang dipimpin kalih Bapak Komite Sekolah, Kepala Sekolah, tokoh masyarakat berjalan kanthi
sae sedoyo. Program ingkang bade dugi, kalih hasil ingkang kapungkur dipun paparaken. Sedoyo usul saking tiyang
sepuhwali murid, Bapak Komite tuwi bapak Kepala Sekolah midangetaken, sehingga serasa kekeluargaan
ketingal akrab lan guyub. Sedoyo program ingkang tujuanipun kangge meningkatkan mutu putra-putri didik SD
Negeri Brebes 03, gamblang, jelas kalih dipun barengi anggaranipun biaya. Penyampaian Bapak Salim, 19
Nopember 2005 12WPSM2005. Disampaikan pula oleh Pengawas TKSD Dabin I yang
membina SD Negeri Brebes 03 Kec. Brebes, bapak Drs. Ma’mur, SH, M.Pd hari Kamis, 29 Desember 2005.
keberhasilan SD Negeri Brebes 03 bukan secara otomatis atau hadiah, tapi manajemen yang transparan, peran serta
masyarakat PSM dan Kepala Sekolah yang betul-betul bisa melaksanakan EMASLIMnya. Untuk dikatakan
103
sekolah efektif, SD Negeri Brebes 03 sudah sangat cukup dan memenuhi kriteria baik dari segi fasilitas, peran serta
masyarakat, dan keprofesionalan Kepala Sekolah yang sudah bagus.
Pelaksanaan Berdasarkan observasipengamatan diketahui pelaksanaan kegiatan
dikerjakan bersama-sama oleh Guru kelas, Guru ekstrakurikuler dan sekali tempo melibatkan masyarakat. Kecuali tugas sebagai Guru kelas. Kepala
Sekolah memberikan tugas tambahan yang dikeluarkan dengan SK Kepala Sekolah sebagai Guru pembimbing seperti Guru pembimbing tari, Guru
pembimbing drum band, Guru pembimbing calung, Guru pembimbing karate, Guru pembimbing Pramuka dan lainnya yang dilaksanakan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler. Tugas tambahan ekstrakurikuler yang diberikan kepada Guru-Guru dapat dilihat dalam tabel 8.
Tabel 8. Daftar Guru Pembimbing dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
No. N a m a
Pembimbing Tari
Drum Band
Calung karate
Pramuka Vokal
1. Dasmi V
V V
2. Nanik Sariyanti
V V
V 3. Eti
Purwanti V
V V
4. Haryono V
V V
5. Suharsih V
V 6. Sa’diyah,
S.Ag V
V 7. Fatoni
V V
V 8. Lilis
Setianingsih V
V 9. Heribertus
V V
11. Darningsih, S.Pd
V 11. Prihastuti, S.Pd
V V
12. T. Didi Pharmadi V
V 13. Dra. Sri Restanti
V V
14. Nur Sholeh, S.Pd V
V 15. Rodiyah
V V
16. Sarya V
V 17. Nurzazilah,
S.Pd V
V Sumber : Data SD Negeri Brebes 03
Kepala Sekolah SD Negeri Brebes 03 selalu memberikan bimbingan dan pelatihan kepada Guru untuk bisa melaksanakan tugas
selain mengajar atau Guru kelas juga memberikan tugas sebagai pembina
104
upacara bendera setiap hari Senin secara bergilir. Pendelegasian Kepala Sekolah kepada Guru sebagai tugas pembina upacara adalah salah satu
pembinaan kepada Dewan Guru, dalam hal peningkatan profesi dan masa tanggung jawab untuk bisa melaksanakan tugas bersama. Ke depan Kepala
Sekolah juga mempersiapkan Dewan Guru untuk dipromosikan sebagai Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah selalu berprinsip bahwa Kepala Sekolah adalah seorang Guru yang diberi tugas tambahan atau mendapat kepercayaan dari
Pemerintah sebagai Kepala Sekolah. Oleh karena itu pada saat Guru kelas tidak masuk atau belum datang, Kepala Sekolah mempunyai kewajiban
menggantikan.
Dari paparan di atas, pelaksanaan manajemen sekolah khususnya SD Negeri Brebes 03 rapi, terkontrol baik dalam pelaksanaan program
maupun hasil program. Kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah selalu diketahui oleh Komite Sekolah, tokoh masyarakat dan Dinas terkait
sebagai mitra kerja dan unsur pendukung pelaksanaan pendidikan.
Pembinaan dan pembagian tugas di luar jam mengajar sebagai tugas pokok seorang Guru, Kepala Sekolah pun memberikan
tugas sebagai Guru Pembimbing dalam ekstrakurikuler yang semua Dewan Guru mendapatkan tugas yang adil dan merata
disesuaikan bakat dan kemampuannya. Pembagian tugas tambahan sebagai guru pembimbing juga dimusyawarahkan
dalam rapat Bapak Nur Sholeh, S.Pd 09WGK05.
Pengawasan Pengawasan kontrol adalah proses evaluasi antara aktivitas yang
sesungguhnya dilakukan dengan rencana yang dibuat. Pengawasan juga melakukan proses mengevaluasi keefektifan dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan. Setiap selesai pelaksanaan program, Kepala Sekolah melaksanakan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk
melihat sejauh mana kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana semula. Evaluasi juga dilaksanakan dalam rangka mencari
alternatif solusi dari setiap permasalahan yang ada.
Kepala Sekolah mempunyai buku pribadi untuk memberi nilai atau kondite pada masing-masing Guru. Kepala Sekolah juga memberikan nilai
setiap tahun pada masing-masing Guru yang berbentuk DP3 yang diberikan pada akhir tahun Bulan Desember. Penilaian DP3 yang berisi 8
delapan komponen seperti : 1 kesetiaan ; 2 prestasi kerja ; 3 tanggung jawab ; 4 ketaatan ; 5 kejujuran ; 6 kerjasama ; 7 prakarsa
; 8 kepemimpinan. Penilaian dilakukan secara objektif yang didukung dengan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Guru yang bersangkutan.
Dari pelaksanaan manajemen Kepala Sekolah dapat kita lihat dalam tabel sebagai berikut.
Saya Kepala Sekolah mempunyai buku pribadi untuk masing- masing Guru yang mencatat tentang sikap dan perilaku dalam
105
melaksanakan tugas kedinasan, kecuali itu juga buku supervisi yang saya laksanakan sebulan sekali, baik dalam Kegiatan
Belajar Mengajar dana admnistrasi kelas. Semua hasil kegiatan, saya transfer pada nilai DP3 yang dikeluarkan satu tahun sekali
pada akhir bulan Desember yang poin penilaiannya ada 7 macam, sedangkan kepemimpinan poin ke-8 untuk Kepala
Sekolah Wawancara dengan Bapak Sulaeman R., S.Pd, hari Rabu, 28 Desember 2005 23WKS05.
Tabel 9. Temuan Peneliti dalam Manajemen Kepala Sekolah
No. Unsur Temuan
Makna Perencanaan
Sosialisasi, rapat Dewan Guru,
Kebersamaan, keke-
Rapat penGurus Komite Sekolah,
Luargaan, keterbu-
Rapat bersama
Kaan, kesadaran dan Partisipasi
2. Pengorganisasian Pengorganisasian Guru, sarana
Rasa tanggung jawab
prasarana, hubungan sekolah yang tinggi, kesada-
dengan masyarakat tokoh ran, kreatif
masyarakat, proses belajar mengajar yang dibuktikan buku
administrasi kepala sekolah, struktur
organisasi sekolah
3. Pelaksanaan
Meskipun sudah dibentuk struk- Kebersamaan, keke- tur organisasi dalam pelaksa- luargaan,
keterbu- naan suatu program yang dilak- kaan,
akuntabilitas, sanakan dengan kegiatan
tetetapi dalam prakteknya selalu partisipatif
bersama-sama atas
s
epengetahuan
Komite Sekolah dan masyarakat sebagai mitra kerja sekolah.
Kepala Sekolah selalu berkoor- dinasi dengan tingkat di atasnya
4. Pengawasan Selesai
kegiatan Kepala Sekolah
- Akuntabilitas
selalu mengevaluasi untuk
- Visioner, kesadaran
melihat hasilnya dan sebagai
- Objektif
106
bahan pertimbangan untuk
- Sederhana
kegiatan ke depan. Evaluasi tidak selamanya bersifat formal
atau dalam forum sebagai rewed Kepala Sekolah mem-
berikan nilai dalam DP3
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar PBM
Tepat pukul 07.05 WIB Kegiatan Belajar Mengajar dimulai. Penyajian mata pelajaran, semua Guru melaksanakan sesuai dengan
rencana harian program harian yang telah ditandatangni Kepala Sekolah sehari sebelumnya. Proses Belajar Mengajar selalu menggunakan PAKEM
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Semua ruang kelas yang senantiasa diatur dan penuh karya siswa. Bentuk Manajemen
Berbasis Sekolah MBS yang telah lama diterapkan di SD Negeri Brebes 03 seperti menu sarapan pagi yang berisi soal-soal, papan hasil diskusi,
papan hadir anak yang diwujudkan dengan bentuk jam untuk masing- masing dan dibuat dari bahan bekas yang didesain oleh Guru, dilaksanakan
bersama siswa sehingga bentuknya menarik. Papan pajangan hasil diskusi dan karya anak, jam hadir siswa,
sarapan pagi, dan biodata anak dipajang di sekeliling kelas masing- masing dengan teratur sehingga menambah suasana yang
menyenangkan dan tidak membosankan. Semua diatur oleh Guru bersama siswa. Tutur Ibu Tuti Guru kelas V selesai menyajikan
pelajaran Senin, 17 Oktober 2005 6PGK05. Pelaksanaan program MBS rintisan kerjasama Pemerintah,
UNESCO dan UNICEF yang sudah terbukti keberhasilannya dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar KBM di dalam kelas. Peneliti
107
membuktikan perlengkapan ruang kelas yang diterapkan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 10. Kondisi dan Perlengkapan Ruang Kelas SD Negeri Brebes 03
No. Perlengkapan Pendukung
Kelas Pembelajaran I
II III
IV V
VI 1 2
3 4 5 6 7 8
1. Papan tulis
√ √
√ √
√ √
2. Meja kursi
Guru
√ √
√ √
√ √
3. Meja kursi
murid
√ √
√ √
√ √
4. Jam dinding
√ √
√ √
√ √
5. Menu sarapan
pagi
√ √
√ √
√ √
1 2
3 4 5 6 7 8
6. Jam kedatangan siswa
√ √
√ √
√ √
7. Pelajaran
√ √
√ √
√ √
8. Rak Buku
√ √
√ √
√ √
9. Buku paket
√ √
√ √
√ √
10. Buku tugas siswa
√ √
√ √
√ √
11. Papan pajangan karya siswa
√ √
√ √
√ √
12. Rak media
pembelajaran
√ √
√ √
√ √
13. Papan Rewed
√ √
√ √
√ √
14. Papan gantungan buku
√ √
√ √
√ √
15. Pot dan bunga
√ √
√ √
√ √
16. Alat pembelajaran
√ √
√ √
√ √
17. Cermin
√ √
√ √
√ √
18. WastafelTempat Cuci Tangan
√ √
√ √
√ √
19. Cermin
√ √
√ √
√ √
20. Serbet tangan
√ √
√ √
√ √
21. Bank data yang berisi : a. Jadwal piket
√ √
√ √
√ √
b. ReguKelompok Diskusi
√ √
√ √
√ √
c. Jadwal pelajaran
√ √
√ √
√ √
d. Jarak rumah ke sekolah
√ √
√ √
√ √
e. Grafik Perolehan hasil ulangan
√ √
√ √
√ √
f. Biodata siswa
√ √
√ √
√ √
22. Tata tertib kelas
√ √
√ √
√ √
Tulisan yang bersifat motivasi Sumber : Data SD Negeri Brebes 03
Dari tabel di atas dapat dijelaskan posisi penempatan yang strategis sehingga mudah dilihat oleh siswa dari fungsi masing-masing alat atau
108
sarana yang ada di setiap kelas. Semua membawa kegairahan anak selama ada di dalam kelas. Waktu belajar pun telah diatur sesuai dengan
Kurikulum 2004, seperti pada tabel berikut ini. Tabel 11
Waktu Kegiatan Belajar Mengajar SD Negeri Brebes 03
Waktu Kegiatan Belajar Mengajar No. Kelas
Masuk Istirahat Istirahat
Pulang Keterangan
Pertama Kedua 1. I 07.00
09.00 - 09.45 Istirahat 2. II 07.00
09.00 - 09.45 Selama 3. III 07.00
09.00 - 11.30 Menit 4. IV 07.00 09.00 11.00 12.45
5. V 07.00 09.00
11.00 12.45
6. VI 07.00 09.00 11.00
12.45 Sumber : Data SD Negeri Brebes 03
Waktu belajar yang telah ditentukan berdasarkan kurikulum ditaati oleh warga sekolah seperti Guru, murid, penjaga sekolah, dan staf yang
lainnya. Sehingga perjalanan pendidikan di SD Negeri Brebes 03 tidak mengalami kendala. Apabila ada hal-hal yang menggunakan waktu
Kegiatan Belajar Mengajar seperti undangan pembinaan.
Tata Tertib Sekolah
a. Umum Sebagai lembaga pendidikan, SD Negeri Brebes 03 mempunyai
tata tertib yang harus dijunjung tinggi oleh warga sekolah. Tata tertib siswa disusun Kepala Sekolah bersama Dewan Guru yang meliputi
beberapa aspek, di antaranya aspek kerapian berpakaian dan bersikap,
109
ketertiban waktu belajar, dan aspek lain yang bertujuan untuk mendukung proses belajar mengajar PBM.
Tata tertib siswa SD Negeri Brebes 03 : 1.
Siswa datang 10 menit sebelum bel masuk 2.
Siswa berpakaian seragam sekolah yang telah ditentukan dengan rapi.
3. Kegiatan KBM diawali dan diakhiri dengan doa dan penghormatan
kepada Guru. 4.
Bagi anak siswa yang terlambat, wajib lapor pada Guru piket. 5.
Keluar masuk kelas selama kegiatan belajar mengajar, siswa wajib lapor pada Guru kelas.
6. Siswa wajib menjaga keamanan, kebersihan kelas, kebersihan
lingkungan sekolah, buku dan alat-alat pelajaran. 7.
Siswa yang menjadi giliran piket berangkat lebih awal dan meninggalkan kelas lebih akhir untuk membersihkan kelas masing-
masing. 8.
Pada waktu istirahat semua murid berada di luar kelas. 9.
Siswa wajib mengikuti upacara bendera hari Senin. 10.
Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan bakat minimal dua kegiatan.
11. Siswa wajib mengikuti ekstrakurikuler Pramuka yang dilak-
sanakan setiap hari Jumat pukul 15.00 – 16.30 WIB. 12.
Siswa wajib mengikuti gerakan tabungan sekolah.
110
b. Pakaian Siswa SD Negeri Brebes 03 mempunyai seragam yaitu
1 seragam putih merah ; 2 seragam atas kotak-kotak biru dan bawah putih ; 3 seragam Prakuka dan 4 seragam olah raga. Penggunaan
seragam tersebut hari Senin s.d Selasa, siswa menggunakan seragam putih merah, hari Rabu s.d Kamis, siswa menggunakan seragam atas
kotak-kotak berwarna biru dan bawah putih sebagai seragam identitas SD Negeri Brebes 03 yang telah disekapati oleh semua wali murid,
hari Jumat s.d Sabtu siswa menggunakan seragam Pramuka. Khusus pada jam olah raga, siswa menggunakan pakaian olah raga yang
bercorak doreng. Satu-satunya SD yang menggunakan pakaian olah raga bermotif seperti TNI. Maka dengan munculnya seragam olah raga
doreng yang dirancang oleh Kepala Sekolah bersama Guru olah raga dan dukungan semua Guru mendapat perhatian khususpenghargaan
dari KODIM 0713 Brebes. Bapak Komandan Kodim 0713 Brebes menyampaikan khusus kepada keluarga besar SD Negeri Brebes 03
dengan siswa menggunakan pakaian olah raga bercorak seragam TNI adalah salah satu bentuk penanaman pada siswa untuk lebih mencintai
pada perjuangan dan cinta pada tanah air dan bangsa. Seragam sepatu dan kaos kaki yang dipakai siswa SD Negeri
Brebes 03, hari Senin s.d Kamis, memakai sepatu hitam kaos kaki putih, hari Jumat dan Sabtu memakai sepatu hitam, kaos kaki hitam.
c. Upacara Bendera
Seperti yang tertera dalam tata tertib siswa, siswa wajib mengikuti upacara bendera hari Senin. Kebiasaan dan pelaksanaan
upacara hari Senin, salah satu bentuk cinta pada tanah air dan bangsa juga menumbuhkan semangat kepada siswa tentang beratnya para
pahlawan merebut kemerdekaan. Dengan upacara siswa dapat lebih menyenangi sikap disiplin. Itulah tanggapan Kepala Sekolah sewaktu
111
ditanya peneliti setelah upacara selesai. Hari Senin, tepatnya 21 November 2005, peneliti datang ke SD Negeri Brebes 03 pukul
06.30 WIB untuk mengikuti jalannya upacara bendera hari Senin.
Dari hasil penelitian
Petugas upacara dilaksanakan secara bergilir terutama untuk kelas V dan VI. Begitu pula pembina upacara Bapak Sulaeman R.,
S.Pd mendelegasikan semua Guru secara bergilir pula. Petugas upacara yang terdiri dari pemimpin upacara, pembaca UUD 1945, satu tim
paduan suara, tiga orang pengibar bendera, 6 anak sebagai komandan kompi untuk masing-masing kelas dan satu orang anak pendamping
pembina upacara yang membawakan teks Pancasila. Semua petugas upacara berseragam putih dengan dilengkapi atribut seperti peci dan
lencana garuda dan bendera merah putih, tutup leher berwarna merah, upacara berjalan kurang lebih 45 menit dengan tertib dan lancar.
Pembina upacara Ibu Dra. Sri Restanti, Guru Kelas V memberikan pesan : “Anak-anakku kelas I sampai kelas VI yang Bu Guru cintai,
tingkatkanlah belajar, jagalah kebersihan dan ingat bahwa sebentar lagi kita akan dievaluasi selama kita belajar dalam satu semester yang akan
dibuktikan dengan nilai pada raport yang akan diterima. Anak-anak yang ibu cintai, teman-teman kita adik-adik siaga, tepatnya pada
tanggal 3 Desember 2005 nanti akan berlaga berlomba pesta siaga di tingkat Kabupaten. Oleh karena itu kita sebagai satu keluarga
SD Negeri Brebes 03 marilah kita doakan bersama agar teman kita sebagai wakil dari SD Negeri Brebes 03 sekaligus wakil dari
Kecamatan Brebes bisa melaksanakan dengan baik sehingga akan mendapatkan peringkat terbaik yang akan dilanjutkan ke tingkat
Karisidenan”. Itulah pesan Ibu Dra. Sri Restanti yang ditugasi Bapak Sulaeman R., S.Pd sebagai pembina upacara.
Petugas upacara selalu dipersiapkan sehari sebelumnya. Hari Jumat atau hari Sabtu, Guru olah raga bersama Guru kelas yang
didampingi Kepala Sekolah Bapak Sulaeman R., S.Pd setelah
112
pelajaran selesai khusus petugas upacara mengadakan latihan gladi bersih sehingga upacara selalu berjalan dengan lancar dan hikmat.
Petugas upacara mengadakan tidak segan-segan untuk menegur teman yang salah kurang konsentrasi. Rasa tanggung jawab pada siswa
betul-betul tinggi. Bapak Sulaeman R., S.Pd sebagai Kepala Sekolah, betul-betul
selalu mendelegasikan teman-teman Guru sehingga semua Guru sangat merasa diperhatikan dan diberi kebebasan dalam pelaksanaan semua
kegiatan seperti upacara bendera hari Senin. Itulah ungkapan Guru olah raga Bapak T. Didi Pharmadi sebagai tanggung jawab
pelaksanaan upacara bendera hari Senin 19 Desember 2005 16PGBS05.
Peran Serta Masyarakat PSM
Peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan sekolah dasar efektif begitu besar dan dengan kesadaran yang tinggi. Besarnya potensi masyarakat
untuk terselenggaranya SD Efektif sangat membantu program sekolah. Hubungan Kepala Sekolah Bapak Sulaeman R., S.Pd dengan wali murid dan tokoh
masyarakat, yang didampingi oleh Komite Sekolah mendapatkan dukungan yang positif seperti yang ditutrkan oleh Bapak Sulaeman R., S.Pd kepada peneliti pada
hari Selasa tanggal 20 Desember 2005 pukul 08.00 s.d 09.00 WIB selama satu jam, peneliti mengadakan wawancara dengan Kepala Sekolah Bapak Sulaeman
R., S.Pd sehingga mendapatkan kesimpulan. Di dalam rangka mewujudkan sekolah dasar efektif sekarang ini yang
sudah dibuktikan oleh wali murid dan masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama. Bapak Sulaeman R., S.Pd menuturkan langkah-langkah yang
dilaksanakan untuk mewujudkan sekolah dasar efektif antara lain : 1.
Mengadakan hubungan dengan wali murid orang tua dan tokoh masyarakat.
113
2. Mengadakan kerjasama dengan Komite Sekolah,Guru dan tokoh
masyarakat dalam menyusun program. 3.
Transparansi dalam penyusunan RAPBS. 4.
Mengadakan studi banding 5.
Pemaparan program yang didukung dengan RAPBS kepada seluruh wali murid minimal 2 kali dalam satu tahun pada awal tahun pelajaran
dan akhir tahun pelajaran. 6.
Mengadakan evaluasi pelaksanaan program bersama Komite, Guru dan tokoh masyarakat.
Bantuan dari masyarakat yang berupa alatsarana untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan maupun pendataan secara perorangan seperti 1 stel mebeler
kursi tamu dari Ibu Hj. Maryatun, 1 set komputer dari Bapak H. Indra Kusuma, S.Sos dan 1 buah organ. Masih banyak lagi sarana yang diperoleh dari masyarakat
atau alumnus SD Negeri Brebes 03,yang dibuktikan untuk peralatan kesenian drum band dan lainnya. Masyarakat dan orang tua murid pun membantu
pembiayaan operasional pelaksanaan kegiatan atau pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan siswa-siswi SD Negeri Brebes 03
yang disusun dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah atau RAPBS, walaupun untuk tahun anggaran 2005 pemerintah memberikan bantuan
Bantuan Operasional Sekolah dari Kompensasi BBM. Tetapi masyarakat khususnya wali murid selalu mendukung RAPBS yang telah tersusun dan
disahkan oleh Kepala Sekolah,Guru, Komite Sekolah dan tokoh masyarakat seperti yang telah diputuskan dalam musyawarah penentuan anggaran yang
dirancang dalam RAPBS setiap murid menyumbang pelaksanaan pendidikan di SD Negeri Brebes 03 sebesar Rp. 19.000,- setiap bulan Wawancara hari Kamis,
1 Desember 2005 13WKMS05 Peneliti juga mengunjungi 5 orang wali murid seperti daftar dalam tabel
berikut ini.
114
Tabel 12. Kunjungan ke-5 Wali Murid SD Negeri Brebes 03
No. HariTanggal Orang Tua
Waktu WIB
Catatan Peneliti
Wali Murid Alamat
yang dikunjungi 1.
Kamis, Bapak Budi Desa
15.30 – 16.00
Baik
25 Nov
2005 Kaligangsa
2. Kamis, Ibu
Um Olisoh
Kelurahan 16.15
– 16.45 Baik 25
Nov 2005
Limbangan 3.
Sabtu, Ibu Indah
Kelurahan 12.30 – 13.00
Baik 3
Des 2005
Brebes 4.
Sabtu, Bapak Firdaus
Saditan 15.30 – 16.00
Baik 3
Des 2005
Brebes 5. Sabtu,
Ibu Dwi
Asih Kelurahan
16.15 – 16.45
baik 3 Des 2005
Pasarbatang
Hasil wawancara dengan kode 14WOrtu05 dan Kode 18WOrtu05 Peneliti menyimpulkan hasil wawancara dengan Wali Murid orang tua
murid mempunyai kesamaan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan bukti- bukti yang konkrit dan dokumen dari hasil kegiatan selama kepemimpinan Bapak
Sulaeman R., S.Pd. Semua wali murid orang tua murid sangat mendukung program SD Negeri Brebes 03 yang telah tersusun terbuka dan transparansi dari
Kepala Sekolah. Harapan orang tua murid untuk terus ditingkatkan, sehingga bukan saja menjadi sekolah efektif tetapi setingkat dengan Sekolah Standar
Nasional SSN. Kemajuan yang sangat menggembirakan dengan diadakannya
ekstrakurikuler komputer yang diselenggarakan kerja sama dengan CV. Kharimun dalam tahun pelajaran 20052006 Penelitian Kode 25PEks05.
Kepala Sekolah mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh wali murid dan tokoh masyarakat yang selalu mendukung program SD Negeri Brebes
03. Harapan masyarakat atau orang tua murid SD Negeri Brebes 03 menjadi Sekolah Standar Nasional SSN merupakan tugas berat tetetapi sangat mulia bagi
saya pribadi dan Guru-Guru SD Negeri Brebes 03. Ini menjadi bukti bahwa Sulaeman R., S.Pd telah memiliki kemampuan profesional. Pelaksanaan sekolah
efektif dapat dilihat dalam skema berikut ini.
SKEMA PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI SD NEGERI BREBES 03 KEC. BREBES KAB. BREBES
MANAJEMEN SEKOLAH
Kebersamaan, keterbukaan, kesadaran, tanggung jawab akuntabilitas, partisi-
patif, visioner, kesederhanaan
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan PAKEM
PERAN SERTA MASYARAKAT
Keterbukaan manajemen, kesadaran. Kebersamaan, partisipasi
KEGIATAN SISWA DI LUAR PROSES BELAJAR MENGAJAR
Menyenangkan, mendidik, kreatif, partisipatif
SEKOLAH EFEKTIF
Kualitas Pendidikan
Di tingkat sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah
124
B. Pembahasan 1.