c Situasi psikis waktu itu d Pengaruh lingkungan waktu itu.
7. Dampak Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien dapat dijadikan satu tolok ukur dari pelayanan keperawatan dan merupakan alat yang dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai bahan penyusun rencana pengembangan pelayanan rumah sakit. Selanjutnya Tjiptono dan Diana 2000 : 47, mengatakan bahwa
pelanggan yang puas dengan kualitas produk atau jasa yang di beli dari suatu organisasi menjadi pelanggan yang dapat diandalkan. Kepuasan
berimplikasi pada perbaikan terus menerus sehingga kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal. Menurut
Kunjoro 1998 :71 dikutip oleh Depkes RI 2001 :73-74 penerapan manajemen mutu memberikan dampak positif terhadap mutu pelayanan
kepada pasien dan peningkatan minat pasien untuk menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.
Menurut Tjiptono dan Diana 2000 : 50-52 adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggan menjadi harmonis. 2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong loyalitas pelanggan. 4.
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word of mouth yang menguntungkan bagi perusahaan.
5. Reputasi perusahaan menjadi lebih baik dimata pelanggan
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat
Perusahaan yang dimaksud dalam hal ini adalah institusi rumah sakit sebagai industri jasa. Dengan demikian berdasarkan pernyataan di
atas maka kepuasaan konsumen sangat erat kaitannya terhadap minat konsumen dan perilaku di masa mendatang, apakah konsumen akan
kembali menggunakan jasa pelayanan yang pernah diterima atau tidak berdasarkan kesan yang dirasakan.
8. Tingkat Kepuasan Pasien
Kepuasan Pada intinya bersifat subyektif dari apa yang dirasakan pasien terhadap mutu pelayanan yang diterima, sehingga dengan demikian
sulit untuk mengukur tingkat kepuasan yang konstan. Pengalaman lapangan bahwa kepuasaan seseorang terhadap suatu produk sangat
bervariasi mulai dari sangat puas,puas,cukup puas dan sangat tidak puas. Menurut Philip Kotler 1983 :233-235 dikutip Cicilia 1999 :
50-52 bahwa evaluasi produk dalam konsumsi oleh konsumen meliputi : 1. Satisfaction atau kepuasan.
Terjadi ketika harapan konsumen terpenuhi, kepuasan akan memperkuat keputusan pembelian atau pemanfaatan, memperkuat
sikap positif terhadap merk dan kemungkinan besar merk yang sama akan di beli atau dimanfaatkan kembali.
2. Dissatisfaction atau ketidapuasan. Ketidakpuasan akan mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan
pembelian atau pemanfaatan kembali merk yang sama. 3. Dissonance
Terjadi bila penerimaan informasi atau kontradiktif tentang merk yang dipilih. Hal ini menyebabkan keraguan pada diri konsumen dan
konsumen merasa tidak aman terhadap keputusan atau produk yang dipilihnya, termasuk juga pelayanan kesehatan.
9. Tingkat Pendidikan Perawat