12
mampu meningkatkan kinerja siswa dalam kerja ilmiah. Hal ini terbukti dengan penelitian Irsadi dkk 2007 bahwa ada peningkatan kinerja siswa dalam kerja
ilmiah pada setiap siklusnya. Widianti dkk 2008 juga melakukan penelitian tentang JAS yang hasilnya, pembelajaran berbasis riset dengan pendekatan JAS
mampu melatih keterampilan ilmiah siswa dengan melakukan pengamatan, pengukuran, penyelidikan, memprediksi, menyimpulkan sampai dengan
mengkomunikasikan hasil secara lisan dan tertulis. Pendekatan pembelajaran JAS menekankan pada kegiatan pembelajaran
yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan yang beragam dari peserta didik, pendekatan ini juga memungkinkan
peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna.
Implementasi dari pendekatan JAS adalah kegiatan penjelajahan yang merupakan suatu strategi alternatif dalam pembelajaran biologi. Kegiatan ini
mengajak peserta didik aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotornya sehingga memiliki
penguasaan ilmu dan keterampilan. Yang menjadi ciri pertama dalam kegiatan pembelajaran berpendekatan JAS adalah selalu dikaitkan dengan alam sekitar baik
secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media. Ciri kedua adalah selalu ada kegiatan berupa peramalan prediksi, pengamatan, dan
penjelasan. Ciri ketiga adalah ada laporan untuk dikomunikasikan baik lisan, tulisan, gambar, foto, atau audiovisual Ridlo diacu dalam Marianti 2006.
4. Ciri Bahan Ajar yang Berpendekatan JAS
Penyusunan bahan ajar dengan pendekatan JAS disesuaikan dengan ciri-ciri pembelajaran yang berpendekatan JAS, antara lain:
a Berkaitan dengan alam sekitar
Kriteria ini berkaitan dengan materi yang terdapat pada bahan ajar. Dalam bahan ajar ini siswa dapat menemukan informasi tentang pengertian
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, bagaimana tumbuhan itu tumbuh dan berkembang yang dimulai dari struktur biji sampai menjadi
tumbuhan dewasa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Siswa dapat
13
belajar secara kontekstual karena informasi dan contoh-contoh tanaman yang disajikan dalam bahan ajar dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Adanya gambar ilustrasi akan membuat siswa lebih mudah mempelajari dan memahami informasi yang disajikan.
b Kegiatan peramalan prediksi, pengamatan, dan penjelasan
Implementasi dari kegiatan ini terdapat dalam rubrik “Tugas kelompok” yang terdapat pada bahan ajar. Rubrik ini memberi tugas kepada siswa untuk
merencanakan kegiatan praktikum, melakukan, dan melaporkan hasil kegiatan praktikum. Melalui rubrik ini siswa dapat belajar keterampilan proses sains
yang meliputi kegiatan: mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar, mengajukan pertanyaan, menafsirkan data
dan mengkomunikasikan hasil temuan baik secara lisan maupun tulisan. c
Ada laporan untuk dikomunikasikan baik lisan, tulisan, gambar, foto, atau audiovisual.
Implementasi dari kriteria ini terdapat pada rubrik “Tugas kelompok”, yaitu siswa membuat rancangan percobaan dan laporan hasil percobaan dalam
bentuk makalah. d
Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan rubrik-rubrik: 1
Tahukah kamu, berisi informasi yang akan menambah pengetahuan siswa. 2
Kuis pribadi, berisi soal-soal untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi.
3 Sains, teknologi, dan masyarakat, melatih siswa untuk berpikir tingkat
tinggi karena berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat siswa untuk menganalisis pertanyaan tersebut dan memecahkan masalah.
5. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan