Hasil Penelitian Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Statistik dengan t-tes rumus pendek terhadap hasil tes akhir diperoleh nilai t hitung sebesar 3,671. Setelah dicari nilai dalam tabel dengan taraf signifikasi 0,5 dan derajat kebebasan d.b sebesar 9, diperoleh nilai t tabel sebesar 2,262. Dengan demikian diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel yaitu 3,671 2,262, maka hipotesis yang menyatakan ”ada perbedaan hasil antara metode latihan jarak tiga tahap terhadap hasil kemampuan penempatan serve pada petenis, klub tenis Prabajaya Pekalongan Tahun 2008, diterima”. Perberdaan nilai t sebagai berikut: Tabel 3. Tabel . Perbedaan nilai t- hitung dan t- tabel t-hitung t-tabel Keterangan 3,671 2, 262 Signifikan Selanjutnya hasil uji beda mean yang diperoleh dari kedua kelompok, diketahui bahwa mean eksperimen lebih besar daripada mean kelompok atau 182 172 sehingga dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol berarti metode latihan serve dengan metode latihan jarak tiga tahap memberikan hasil lebih baik dari pada metode latihan serve dengan metode latihan jarak sebenarnya pada petenis Klub Prabajaya Pekalongan Tahun 2008. Perbedaan mean tersebut seperti dalam tabel berikut: 43 Tabel 4. Perbedaan nilai Mean Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Keterangan 182 172 M Ekpeimen M Kontrol

B. Pembahasan

Permasalahan yang muncul merupakan faktor yang mempengaruhi dampak dalam belajar motorik. Kemampuan belajar motorik dipengaruhi banyak hal, namun yang ingin peneliti angkat ke dalam penelitan ini adalah tentang proses latihan yaitu hasil belajar yang terjadi secara terus-menerus menimbulkan kegiatan tersebut melekat dalam memori seorang anak dan akan menjadi suatu kebiasaan Lutan, 1988:104. Rangsangan diterima oleh sampel berupa instruksi- instruksi latihan dan dalam tugas gerak, kemudian diorganisir dalam bentuk kegiatan latihan syaraf dan otak, dan rangsangan tersebut disimpan dalam memori otak. Sehingga bila dalam kegiatan dimana anak tersebut merespon suatu tindakan, maka memori yang telah tersimpan tersebut diterjemahkan dalam suatu bentuk gerakan atau tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa teori belajar berkaitan dengan memori. Kata memori mengacu pada ingatan dan tiruan yang beruntun dari suatu informasi. Sebenarnya ini tidak lebih dari sekedar nama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa orang memanggil kembali informasi yang telah didapat. Memori secara umum diukur dengan tes ingatan atau pengakuan dan bukti tiruan atau perwujudan, sementara memori berkaitan dengan retention, sedangkan retention dipengaruhi oleh forgeting, dan forgeting dipengaruhi oleh decay atau interference. Teori decay beranggapan bahwa lupa terjadi sebagai akibat dari 44 gangguan pembelajaran tugas lain, sedangkan pernyataan dari teori interference adalah perjalanan waktu menyebabkan semakin melemahnya catatan memori. Metode latihan serve dengan menggunakan metode latihan jarak tiga tahap adalah suatu proses pukulan mengarahkan bola serve kesasaran backhand lawan pada satu tahap terdekat dari net hingga pada jarak sebenarnya serve, dengan kata lain dengan metode latihan Jarak tiga tahap adalah mendekatkan sasaran serve untuk mengontrol bola, mengarahkan pada satu sasaran dengan sedikit gerakan, maka decay atau kerusakan menjadi semakin kecil atau rendah, forgeting juga menjadi semakin kecil atau rendah, dengan demikian retention sebaliknya menjadi semakin tinggi atau meningkat. Seperti yang telah diutarakan pada bab II bahwa secara teori dan analisis, metode latihan jarak tiga tahap banyak keuntungannya dibandingkan kelemahannya. Hal inilah yang menyebabkan hipotesis alternatif diterima. Adapun yang mempengaruhinya adalah keuntungan metode latihan jarak tiga tahap sebagai berikut: 1. Petenis lebih menguasai daerah lapangan dengan cepat, karena penguasaan daerah lapangan merupakan bentuk latihan keahlian dalam Tenis. 2. Petenis lebih terlatih dalam hal penempatan bola, karena Tenis merupakan olahraga yang membutuhkan banyak gerakan kelincahan gerakan kaki. 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Latihan Forehand Drive Antara Metode Latihan Jarak Dua Tahap dan Tiga Tahap Terhadap Kemampuan Penempatan Forehand Drive Petenis Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 13 93

Perbedaan Hasil Latihan Servis antara Metode Latihan Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Penempatan Servis pada Petenis Pemula Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 6 85

PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS COURT PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI PURWOREJO TAHUN 2011

0 10 85

Perbedaan Latihan Forehand Drive Menggunakan Sasaran Menjauh dan Menyamping Sasaran Terhadap Kemampuan Forehand Drive pada Petenis Umur 14-16 Tahun Walet Tenis Klub Kabupaten Kebumen Tahun 2012.

0 0 97

PERBEDAAN METODE LATIHAN MEMUKUL TERUS MENERUS DAN BERGANTIAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN DRIVE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGHEST RALLY DAN CROSS-COURT PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB RAJAWALI PURWOREJO TAHUN 2011.

0 0 2

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 1 63

Perbedaan Metode Latihan Forehand Drive Antara Metode Tiga Tahap dan Metode global Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Petenis Klub Diklat Semarang Tahun 2009.

0 0 63

(ABSTRAK) PERBEDAAN METODE LATIHAN SERVE MENGGUNAKAN JARAK TIGA TAHAP DAN JARAK SEBENARNYA TERHADAP KEMAMPUAN PENEMPATAN SERVE PADA PETENIS KLUB PRABAJAYA PEKALONGAN TAHUN 2008.

0 0 2

Apa itu Server Beserta Macam Macam Serve

0 0 3