Konsep Penjaminan Mutu Pendidikan Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan Strategi Penjaminan Mutu Pendidikan

Pendidikan Depdiknas:2003. Mutu didefinisikan oleh Crosby sebagai paduan sifat-sifat produk, yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan langsung atau tak langsung, baik kebutuhan yang yang dinyatakan tersurat maupun yang tersirat, masa kini dan masa depan Tampubolon, 2001 Penjaminan mutu disistem pendidikan adalah suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan yang telah berlangsung berjalan sebagai mana mestinya. Penyimpangan yang terjadi pada proses pendidikan akan dapat dideteksi dengan adanya quality assurance. Teknik menekankan pada monitoring yang berkesinambungan dan melembaga menjadi subsistem sekolah. Quality assurance akan menghasilkan informasi yang merupakan umpan balik bagi sekolah dan memberikan penjaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi siswanya.

b. Konsep Penjaminan Mutu Pendidikan

Suatu lembaga pendidikan dinyatakan bermutu atau berkualitas, apabila 1 lembaga pendidikan tersebut mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya aspek deduktif; 2 lembaga pendidikan tersebut mampu memenuhi kebutuhan stakeholders aspek induktif,berupa: .kebutuhan kemasyarakatan societal needs; .kebutuhan dunia kerja industrial needs; .kebutuhan profesional professional needs Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Depdiknas:2003. Dengan demikian sekolah harus mampu merencanakan, menjalankan, dan mengendalikan suatu proses yang menjamin pencapaian mutu sebagaimana diuraikan di atas.

c. Tujuan Penjaminan Mutu Pendidikan

Memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh suatu lembaga pendidikan secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Depdiknas:2003. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secara internal oleh lembaga pendidikan, akan dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh Badan Akreditasi Sekolah Madrasah atau lembaga eksternal lainnya. Dengan demikian, obyektivitas penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan di suatu lembaga pendidikan dapat diwujudkan, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Penjaminan Mutu Pendidikan secara Internal dan Eksternal.

d. Strategi Penjaminan Mutu Pendidikan

Strategi adalah rencana yang menyangkut hal-hal yang pervasive, vital, dan atau secara terus menerus penting dalam organisasi Sharplin dalam Sonhadji, 2003. Perencanaan ini biasanya bersifat luas dan jangka panjang. Perencanaan strategi disebut juga formulasi strategi. Perencanaan strategi dalam hal ini terdapat 5 langkah pokok, yaitu: 1 perumusan misi mission determination, 2 asesmen lingkungan eksternal environmental external assessment, 3 asesmen organisasi organizational assessment, 4 perumusan tujuan khusus objective setting, dan 5 penentuan strategi strategy setting. Strategi penjaminan mutu pendidikan di Indonesia adalah: 1 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan, Depdiknas menetapkan Pedoman Penjaminan Mutu pendidikan dasar di lembaga pendidikan; 2 Lembaga pendidikan menggalang komitmen untuk menjalankan penjaminan mutu pendidikan yang diselenggarakan; 3 Sekolah memilih dan menetapkan sendiri standar mutu pendidikan kejuruan yang diselenggarakan untuk tiap program studi; 4 Sekolah menetapkan dan menjalankan organisasi berserta mekanisme kerja penjaminan mutu pendidikan; 5 Lembaga pendidikan melakukan benchmarking mutu pendidikan secara berkelanjutan, baik ke dalam maupun ke luar negeri Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Depdiknas:2003.

e. Butir-Butir Mutu Pendidikan