menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning
melalui isu-isu sosial ekonomi pasca penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang.
c. Rencana Tindakan
Adapun rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada tahapan-tahapan menurut Kemmis dan Taggart yang dijabarkan dalam prosedur
penelitian sebagai berikut:
I. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi: a.
Peneliti dan guru mitra bersama-sama membuat perencanaan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning
. b.
Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran yang diperlukan. c.
Membuat lembar observasi. d.
Mendesain alat evaluasi.
II. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru mitra sesuai dengan perencanaan yang telah
dirancang sebelumnya.
III. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan oleh peneliti ketika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
IV. Refleksi
Pada tahap ini, data-data yang diperoleh dalam observasi dikumpulkan, dianalisis, dan didiskusikan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan selama
kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
problem based learning
. Data-data yang diperoleh selama observasi tersebut dijadikan sebagai bahan dalam membuat perencanaan dalam
melakukan tindakan kelas berikutnya. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam beberapa siklus dan beberapa
tindakan, hal ini tergantung dari tingkat keberhasilan yang dicapai dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah
problem based learning
melalui isu-isu sosial ekonomi pasca penggenangan Waduk Jatigede Kab. Sumedang.
d. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1 observasi; 2 wawancara; 3 dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan penelitian tindakan kelas; 4 foto dan video selama kegiatan pembelajaran; dan 5 tes tertulis atau lisan.
Adapun instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik dan lembar observasi keterampilan berpikir peserta didik.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru Mitra, dan peserta didik.
Dokumen-dokumen berupa silabus, RPP, catatan lapangan field notes, dan dokumen-dokumen lainnya yang relevan.
Foto dan
video selama
kegiatan pembelajaran
berlangsung bila
memungkinkan. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam tes berupa tes tertulis dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk uraian sebanyak 5 soal ataupun tes lisan yang berhubungan dengan isu-isu sosial ekonomi pasca penggenangan
Waduk Jatigede. Pertimbangan pemilihan tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik secara individual terhadap
isu-isu sosial ekonomi yang telah dipelajarinya.
e. Teknik Analisis Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Miles dan Huberman dalam Emzir, 2010, hlm. 129 yaitu sebagai berikut: 1
reduksi data; 2 model data
display data
; dan 3 penarikan atau verifikasi kesimpulan. Implementasi tahap-tahap tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: a.
Reduksi Data Reduksi data yaitu merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,
penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data terjadi secara
kontinyu melalui proses penelitian yang diorientasikan secara kualitatif. Dalam penelitian ini, kegiatan reduksi data yang dilakukan adalah dengan
mempertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara sehingga kesimpulan akhir dapat digambarkan dan
diferifikasikan. Melalui tahap ini, diharapkan data-data yang dikumpulkan mencerminkan kenyataan yang sebenarnya sehingga hasil penelitianpun
semakin terpercaya.
b. Model Data
Data Display
Model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling
sering dari model data kualitatif selama ini adalah
teks naratif
, teks tersebut dapat berbentuk catatan observasi. Biasanya catatan lapangan berupa teks
yang berserakan, berurutan ketimbang serempak, tidak beraturan, dan sangat luas. Menghadapi hal ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian dengan
uraian kualitatif dengan didukung jenis matrik, grafik, dan bagan. Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dengan rapih sehingga kita
dapat melihat apa yang terjadi dan dapat menarik kesimpulan secara tepat.
c. Penarikan Verifikasi Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi. Kesimpulan akhir mungkin tidak terjadi hingga pengumpulan data selesai, tergantung
pada analisis dari catatan lapangan, pengodean, penyimpanan, dan metode- metode perbaikan yang digunakan, pengalaman peneliti,
Ketiga tahap dalam analisis data tersebut dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut:
Bagan 3.3 Komponen Analisis Data Model Interaktif
Emzir, 2010, hlm. 134
f. Validasi Data