Kisi kisi (2)

  1. Pemahaman tentang kepemimpinan

  2. Peran Kepemimpinan dalam menentukan visi dan perubahan bagi organisasi

  3. Karakteristik kepemimpinan

  4. Karakter bagi seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi pengikutnya

  5. Pola perilaku pemimpin berorientasi pada tugas

  6. Pola perilaku yang berorientasi pada hubungan

  7. Pemahaman Position Power

  8. Pemahaman Personal Power

  9. Pemahaman Kepemimpinan situasional dari Hersey & Blanchad

  10.Pemahaman Tingkat kematangan pengikut

  11.Pemahaman kekuasaan dalam kepemimpinan

  12.Pemahaman politik dan strategi organisasi 1.

  Proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada dalam upaya mencapai tujuan organisasi

  2. Seorang pemimpin bertugas membuat visi bagi organisasinya. Visi harus bisa menyatukan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dapat memudahkan proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Visi akan membantu pemimpin dan timnya dalam menghadapi tantangan perusahaan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk merubah budaya lama ke budaya baru guna mencapai keefektifan dan kesuksesan organisasi.

  3. -Fleksibel Seorang pemimpin yang efektif akan beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yang baru

  • antusias Semangat itu menular . Ketika seorang pemimpin termotivasi dan
  • Evaluatif Evaluasi kegiatan dan program sangat penting bagi suatu organisasi / kelompok untuk meningkatkan dan kemajuan . Seorang pemimpin yang luar biasa akan terus mengevaluasi dan mengubah kebijakan dan program yang tidak bekerja .
  • Konsisten Keyakinan dan hormat tidak dapat dicapai tanpa kepemimpinan Anda yang konsisten . Orang harus memiliki keyakinan bahwa pendapat dan pikiran mereka akan didengar dan dipertimbangkan .

  4. - Rendah hati - Sifat terbuka untuk dikritik.

  • Sifat jujur dan memegang amanah.
  • Adil

  5. Kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian pada perilaku pemimpin, yang mengarah pada penyusunan rencana kerja, penetapan pola organisasi, adanya saluran organisasi, saluran komunikasi, metode kerja dan prosedur pencapaian tujuan yang jelas.

  6. Kepemimpinan yang lebih manaruh perhatian pada perilaku pemimpin yang mengarah pada hubungan kesejawatan, saling mempercayai, saling menghargai, dan penuh kehangatan hubungan antara pemimpin dengan stafnya

  7. Kekuasaan posis (position power) : yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.

  8. Kekuasaan pribadi (personal power) : berasal dari para pengikut dan berdasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi respek dan merasa terikat pada pemimpin.

  9. Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.

  10.Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu: M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.

  M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa. M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin. M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.

  11.Dalam suatu organisasi sebagai wadah yang memiliki struktur, dimana terdapat seorang pemimpin sebagai atasan dan orang yang dipimpin sebagai bawahannya pasti terdapat didalamnya kekuasaan serta kepemimpinan. Pada kekuasaan selalu melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih, karena kekuasaan selalu melibatkan interaksi sosial antar beberapa pihak, lebih dari satu pihak. Dengan demikian seorang individu atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki kekuasaan karena kekuasaan harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh orang lain.

  12.Faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya perilaku berpolitik adalah ketidakpastian dalam organisasi : tujuan tidak jelas, ukuran prestasi dan kinerja tidak terstandar, proses pembuatan keputusan tidak terdefinisi dengan baik, kompetisi antar individu dan kelompok tinggi, dan perubahan.

  Kekausaan dan Politik dijalankan untuk menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan kepentingan manajer, serta kepentingan organisasi. Ketika keseimbangan tersebut tercapai, kepentingan individu akan mendorong pencapaian kepentingan organisasi.