BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan keluarga dampingan, dengan bertanya langsung kepada keluarga
dengan pendekatan secara kekeluargaan serta melalui observasi secara langsung.
1.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan kelaurga yang dapat diidentifikasi melalui observasi serta bertanya langsung kepada keluarga melalui pendekatan kekeluargaan bersama Keluarga Bapak Kadek
Ariawan, sehingga nantinya saya selaku mahasiswa dapat membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang keluarga Bapak Kadek Ariawan hadapi.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Permasalahan yang paling mendasar yang dialami oleh keluarga Bapak Kadek Ariawan ialah masalah ekonomi dimana jika dilihat dari penghasilan Pak Kadek yang hanya sebagai
buruh dirasa tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga akhirnya istri beliau memutuskan untuk berusaha berjualan kue untuk persembahyangan yang tiap hari beliau titipkan
di pasar. Menurut cerita bahkan ketika istri Pak Kadek Ariawan sudah memiliki usaha sendiri, keluarga beliau tetap merasa kekurangan dan terkadang tidak mempu memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Bahkan untuk tempat tinggal saja kelaurga beliau masih tinggal di rumah orang tua Bapak Kadek Ariawan, dimana dalam satu rumah dengan 6 x 5 m
2
ditempati oleh tiga kelaurga sekaligus yaitu orang tua Bapak Kadek Ariawan, Keluarga Bapak Kadek Ariawan, serta
Keluarga Pak Putu Armawan yang merupakan saudara kandung Pak Kadek Ariawan.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dalam bidang kesehatan hingga saat ini keluarga beliau belum pernah mengalami sakit yang berarti.
2.1.3 Masalah Tempat Tinggal dan Sanitasi
Rumah yang didiami oleh keluarga Pak Kadek Ariawan seluas 6 x 5 m
2
dimana rumah tersebut merupakan rumah milik orang tua Pak Kadek Ariawan. Mirisnya dalam satu rumah yang
dapat dikatakan tidak terlalu luas tersebut dihuni oleh tiga keluarga sekaligus yaitu Keluarga Orang Tua Pak Kadek Ariawan, Keluarga Pak Putu Armawan yang merupakan saudara kandung
Pak Kadek Ariawan, serta Keluarga Pak Kadek Ariawan. Apabila dijumlahkan secara keseluruhan ornag yang tinggal di rumah tersebut berjumlah 9 orang. Hal tersebut bisa jadi suatu
dasar masalah-masalah lain yang mungkin akan terjadi, salah satunya ialah sanitasi. Rumah dengan luas 6 x 5 m
2
dan dipaksa untuk dihuni oleh sembilan orang terlihat sangat tidak layak karena berdasarkan obeservasi saya banyak barang yang ditumpuk dan ditaruh
secara sembarangan karena dipaksa untuk muat di dalam rumah tersebut. Rumah tersebut hanya terdapat dua kamar tidur saja. Dapat dibayangkan bagaimana dalam satu rumah yang hanya
berisi dua kamar tidur namun dipaksakan untuk dihuni oleh Sembilan orang.
2.1.4 Pendidikan
Dalam hal pendidikan sendiri belum ditemui masalah yang berarti yang dialami oleh keluarga Pak Kadek Ariawan. Hingga saat ini beliau masih bisa membiayai sekolah anak-
anaknya. Namun ketika saya menelisik lebih jauh keluarga Pak Kadek tidak memperoleh Kartu Indonesia Pintar dimana kartu ini seharusnya bisa didapat karena Keluarga Pak Kadek termasuk
dalam criteria keluarga yang kurang mampu, sehingga nantinya kartu ini dapat meirngankan beban keluarga Pak Kadek untuk membiayai pendidikan putera-puterinya di sekolah karena
menerima tanggungan. Menurut beliau, beliau sudah mengajukan ke desa namun hingga saat ini Kartu Indonesia
Pintar tersbeut belum juga keluar sedangkan kakak beliau yaitu Pak Putu Armawan sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar tersebut sehingga anak Pak Putu dibebaskan dari biaya
pendidikan di sekolah.
2.1 Masalah Prioritas
Apabila dilihat dari identifikasi masalah yang telah ditemukan di dalam keluarga Pak Wayan Rapet, maka dapat disimpulan bahwa prioritas masalah dari keluarga beliau terletak pada
masalah ekonomi serta masalah pendidikan. Kedua masalah tersebut dijadikan prioritas karena ekonomi menjadi hal yang sangat penting untuk ke depannya agar kebutuhan sehari-hari serta