BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu
program yang dilakukan oleh mahasiswa bersifat individu yang terlibat dalam KKN PPM adalah Program Pendampingan Keluarga. KK Dampingan merupakan program wajib nontema dalam
kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Program ini dilaksanakan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha,
pendidikan dan keterampilan, dan kesehatan, Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kepedulian, kemampuan mahasiswa dalam mengatasi
permasalahan keluarga Sasaran adalah keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Keluarga KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap
lingkungan di Desa Klumpu, Kabupaten Klungkung. Desa Klumpu memiliki lima; Banjar Dinas, yaitu : Banjar Klumpu, Banjar Baledan, Banjar Iseh, Banjar Tiagan, Banjar Subia,. Sebelumnya,
Kepala Desa Klumpu dan mahasiswa berkoordinasi dengan memberikan sejumlah data mengenai keluarga kurang mampu yang ada di Desa Klumpu Agar tidak terjadinya kesenjangan sosial antara
satu banjar dengan banjar lainnya, maka kelima banjar dinas dibagi secara merata kepada 14 mahasiswa KKN PPM. Jadi, di setiap banjar dinas minimal terdapat dua sampai tiga orang
mahasiswa yang mendampingi satu keluarga kurang mampu yang nantinya dijadikan sebagai KK Dampingan. Pembagian dari KK Dampingan ke lima banjar dinas tersebut dilakukan oleh
Koordinator Mahasiswa Desa Kordes.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
profil keluarga dampingan yaitu Bapak I Made Jana akan dipaparkan lebih lanjut. Bapak Jana tinggal bersama seorang istri, dan empat orang anak. Dalam kesehariannya, Bapak Jana tidak
tinggal dirumah melainkan bekerja di Denpasar sebagai supir taxi pribadi, bapak Jana pulang jika ada upacara dirumah dan hari libur. Bapak Jana beserta istri, dan anaknya sendiri tinggal dalam
sebuah rumah yang terdiri dari dua bangunan. Terdapat 2 kamar tidur. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Bapak Jana adalah dapur darurat, menggunakan tungku api.
Kemudian untuk penerangan di rumah, Bapak Jana menggunakan lampu philips.
Keluarga ini memiliki sumber listrik pribadi,
dengan menggunakan pulsa listrik. Keluarga Bapak I Made Jana memperoleh air dari PDAM dan mempunyai tempat penampungan air.
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
NO Nama Status
Umur Pendidikan Pekerjaan
Keterangan 1
I Made Jana Kepala
keluarga 43 thn
Tamat SD Supir
Kawin
2 Ida Ayu Putu
Wiratmika Istri
39 thn Tamat SLTP
Ibu Rumah Tangga
Kawin
3
I Gede Arianta Anak
Pertama 17 thn
SMA Pelajar
Belum Kawin
4 Kadek Wahyuarta
Anak Kedua
15 thn SMP
Pelajar Belum
Kawin
5
Komang Saniati Anak
Ketiga 9 thn
SD Pelajar
Belum Kawin
6 I Ketut Aditya
Dwipayana Anak
Keempat 6 thn
SD Pelajar
Belum Kawin
Rumah keluarga Bapak Jana ini bertempat di banjar Baledan di Desa Klumpu. Rumahnya masuk gang kecil. akses jalan menuju rumahnya bisa dengan berjalan kaki dan berkendara sepeda
motor. Lahan yang ditempati keluarga Bapak Jana merupakan milik pemerintah dengan luas 1 are. Rumah bapak Jana terdiri dari 1 bangunan utama yang terdiri dari 2 kamar yang ditempati oleh
bapak dan ibu beserta 4 anaknya. kondisi dapur darurat dan terletak terpisah serta rumah keluarga
Bapak Jana memiliki kamar mandi. Untuk masalah administrasi, keluarga Bapak Jana sudah memiliki KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk. Dari segi kesehatan keluarga
ini sudah memiliki kartu kluarga sehat.
1.2 Pendapatan Keluarga
Tulang punggung dari keluarga Bapak Jana ini adalah Bapak Jana sendiri . Bapak Jana bekerja sebagai supir taxi di Bandara Ngurah Rai. Bapak Jana bekerja setiap hari. Setiap bulannya Bapak
Jana harus menyetorkan uang kepada kantor sebesar Rp. 3.000.000. Penghasilan Bapak Jana per bulannya adalah sebesar Rp. 3.000.000.
Sedangkan,istrinya hanya sebagai Ibu Rumah Tangga.
Dan anak-anaknya pun semua masih bersekolah. 1.3 Pengeluaran Keluarga
Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran utama keluarga Bapak Jana adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan biaya sekolah anak. pengeluaran keluarga ini perharinya mencapai Rp 80.000,00
terkadang tidak menentu. Keperluan hidup lainnya seperti listrik yang berkisar antara Rp 50.000,00 hingga Rp 70.000,00 perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena disesuaikan
dengan kebutuhan keluarga Bapak Jana mengingat adanya pengeluaran tertentu seperti banten saat odalan dan keperluan mendadak lainnya.
Pendidikan
Keluarga Bapak Jana memiliki dua orang putra dan dua putri yang masih sekolah dan belum bekerja sehingga masih ada biaya pendidikan yang dikeluarkan, seperti untuk biaya SPP dari SD
dan SMP gratis dan untuk biaya SPP SMA mendapatkan beasiswa. Untuk pengeluaran bekel sekolah perhari kisaran Rp.50.000 untuk keempat anaknya
Sosial
Bapak Jana harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sosial seperti iuran banjar maupun pura yang merupakan iuran wajib. Saat ini, beliau harus membayar iuran wajib untuk upacara atau
odalan di Banjar Baledan sebesar Rp 1.000.000.
Kerohanian
Untuk keperluan persembahyangan sehari-hari di rumah, keluarga Bapak Jana membuat banten sendiri. Apabila ada upacara keagamaan keluarga Bapak Jana membeli
perlengkapan banten dan buah-buahan di pasar dengan biaya yang disesuaikan dengan
kondisi keuangan yang ada.
Lain-lain
Keluarga Bapak Jana jarang mengeluarkan biaya selain untuk kebutuhan sehari hari atau untuk kesehatan, meskipun ada pengeluaran biasanya untuk hal-hal yang tidak terduga.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH