22
BAB II EKSISTENSI PERPPU DALAM KONSTITUSI DI INDONESIA
A. Hirarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia
Dalam teori mengenai jenjang norma hukum, “Stufentheorie”, yang dikemukakan oleh Hans Kelsen, bahwa norma-norma hukum itu
berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu hierarki tata susunan.
29
Teori tersebut juga tercermin dalam sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia sebagaimana tertuang pada
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU 122011.
Fungsi peraturan perundang-undangan jika dikaitkan dengan hukum sebagai sebuah ideal ialah mencegah timbulnya kesewenang-
wenangan oleh penguasa terhadap warga negara.
30
UU 122011 merupakan penyempurnaan terhadap kelemahan-kelemahan dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004. Sebagai penyempurnaan terhadap Undang-Undang sebelumnya, terdapat materi muatan baru
yang ditambahkan dalam UU 122011, antara lain: penambahan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai salah satu jenis
29
Maria Farida Indrati Soeprapto, Op.cit, hal. 57.
30
Titon Slamet Kurnia, Op.cit, hal 50.
23 peraturan perundang-undangan dan hierarkinya ditempatkan pada
posisi kedua setelah UUD 1945.
31
Secara umum Undang-Undang tersebut memuat materi-materi pokok yang disusun secara sistematis, yaitu: asas pembentukan
peraturan perundang-undangan, jenis, hierarki, dan materi muatan peraturan perundang-undangan, perencanaan peraturan perundang-
undangan, penyusunan peraturan perundang-undangan, teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, pembahasan dan
pengesahan Rancangan Undang-Undang, pembahasan dan penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Kota, dan pengundangan peraturan perundang- undangan,
penyebarluasan, partisipasi
masyarakat dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan, dan ketentuan lain-lain yang memuat mengenai pembentukan Keputusan Presiden dan
lembaga negara serta pemerintah lainnya.
32
Tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan dan penetapan, serta pengundangan merupakan langkah-langkah yang
pada dasarnya harus ditempuh dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Namun, tahapan tersebut tentu dilaksanakan
31
Achmad Edi Subiyanto, Menguji Konstitusionalitas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Lex Jurnalica, Volume 11 Nomor 1, April 2014, hal 13.
32
Ibid.
24 sesuai dengan kebutuhan atau kondisi serta jenis dan hierarki
peraturan perundang-undangan tertentu yang pembentukannya tidak diatur dengan Undang-Undang tersebut, seperti pembahasan
Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, atau
pembahasan pancangan
peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 UU 122011.
33
Selain materi baru tersebut, juga diadakan penyempurnaan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan beserta contohnya
yang ditempatkan dalam Lampiran II. Penyempurnaan terhadap teknik penyusunan peraturan perundang-undangan dimaksudkan
untuk semakin memperjelas dan memberikan pedoman yang lebih jelas dan pasti yang disertai dengan contoh bagi penyusunan
peraturan perundang-undangan, termasuk peraturan perundang- undangan di daerah.
34
Berikut ini adalah hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut
UU 122011, yaitu: 1.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang; 4.
Peraturan Pemerintah; 5.
Peraturan Presiden; 6.
Peraturan Daerah Provinsi, dan
33
Ibid.
34
Ibid.
25 7.
Peraturan Daerah KabupatenKota.
35
Dalam hierarki peraturan perundang-undangan tersebut kedudukan Perppu disejajarkan dengan Undang-Undang dan
posisinya di bawah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat TAP MPR. Kembalinya TAP MPR dalam Undang-Undang
tersebut menjadi tanda tanya besar, bahwa TAP MPR harus difungsikan tetapi hanya sebatas peraturan yang sudah ada dan
tidak bisa melakukan keputusan sendiri agar ada fungsi kinerjanya. Semua perubahan tersebut menandakan adanya
peningkatan kinerja peraturan perundang-undangan secara demokratis dan signifikan yang semula lebih bersifat konservatif
berubah dengan pelan tapi pasti menjadi hierarki yang lebih demokratis dan sesuai dengan kewenangan yang ada.
Dalam sejarah sistem ketatanegaraan, sejak tahun 1966 sampai dengan tahun 2011, Indonesia telah mengalami perubahan
mengenai dasar
pembentukan dan
hierarki peraturan
perundangan-undangan dari masa ke masa. Perubahan hierarki tersebut termasuk posisi Perppu dalam tata urutan peraturan
perundang-undangan.
35
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
26 Untuk mempermudah mengetahui dasar perubahan tata
urutan peraturan perundang-undangan, di bawah ini diberikan tabel hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Tabel 2.1 Hierarki Peraturan Perundang-Undangan
Masa Hierarki
Masa di
bawah UUD
1945 Sebelum
Perubahan Periode 17 Agustus 1945-
27 Desember 1949 1. UUD 1945;
2. Undang-Undang PERPPU;
3. Peraturan Pemerintah; dan 4. Peraturan yang berasal dari Zaman Hindia Belanda
berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Di dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan
terdapat juga banyak produk hukum yang diberlakukan yakni :
1. Penetapan Presiden; 2. Peraturan Presiden;
3. Penetapan Pemerintah; 4. Maklumat Pemerintah;
5. Maklumat Presiden; 6. Pengumuman Pemerintah.
Masa di
bawah Konstitusi
Republik Indonesia Serikat
RIS Tahun 1950
Pada masa berlakunya Konstitusi RIS tidak terdapat ketentuan yang mengatur mengenai hierarki Peraturan
Perundang-undangan. Mengenai
penentuan jenis
Peraturan yang mana yang lebih tinggi tingkatannya lebih didasarkan pada praktek ketatanegaraan yang
berlaku sebelumnya pada waktu berlakunya UUD 1945. Jenis Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku pada masa di bawah Konstitusi RIS adalah sebagai berikut :
1. Konstitusi RIS; 2. Undang-Undang berdasarkan Pasal 127UU
Darurat berdasarkan Pasal 139; 3. Peraturan Pemerintah berdasarkan Pasal 141.
Dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan, pada waktu itu RI Yogja yang merupakan Pemerintah Pusat
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1950 Peraturan tentang Jenis Dan Bentuk Peraturan Yang
27 Dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1950 menentukan Jenis Peraturan-peratuan Pemerintah Pusat ialah :
a. Undang-Undang dan PERPPU; b. Peraturan Pemerintah;
c. Peraturan Menteri.
Masa di
bawah Undang-Undang
Dasar Sementara
Tahun 1950 1. UUDS 1950;
2. Undang-UndangUU Darurat; dan 3. Peraturan Pemerintah.
Selain ketiga jenis Peraturan Perundang-undangan tersebut dalam praktek penyelenggaraan Pemerintahan
Negara masih terdapat beberapa produk hukum yang berlaku yakni:
1. Peraturan Menteri; 2. Keputusan Menteri; dan
3. Peraturan Tingkat Daerah.
Masa di
bawah Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 Setelah
Dekrit Presiden Tanggal 5
Juli 1959 Dengan dinyatakan berlakunya kembali UUD 1945
maka jenis Peraturan Perundang-undangan yang berlaku seperti pada awal berlakunya UUD 1945 yakni
: 1. UUD 1945;
2. Undang-Undang
PERPPU; 3. Peraturan Pemerintah; dan
4. Peraturan yang berasal dari Zaman Hindia Belanda yang berlaku berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan
UUD 1945. Namun kemudian berdasarkan Surat Presiden kepada
Ketua DPR-GR tanggal 20 Agustus 1959 Nomor 2262HK59 tentang Bentuk Peraturan Negara,
mengenai jenis Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ditentukan sebagai berikut:
1. Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah;
3. PERPPU.
Masa TAP MPRS No. XX1966
1. UUD 1945; 2. Ketetapan MPR;
3.Undang-UndangPERPPU; 4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden; 6. Peraturan-peraturan pelaksananya, seperti:
28 - Peraturan Menteri;
- Instruksi Menteri; - Dan lain-lainnya.
TAP MPR
No. III2000
1. UUD 1945; 2. Ketetapan MPR;
3. Undang-Undang; 4. PERPPU;
5. Peraturan Pemerintah; 6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Daerah.
UU No. 102004 1. UUD 1945;
2. Undang-UndangPERPPU; 3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden; 5. Peraturan Daerah, yang meliputi:
- Perda Provinsi; - Perda KabupatenKota;
- Peraturan Desa.
UU No. 122011 1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR; 3. Undang-UndangPERPPU
4. Peraturan Pemerintah; 5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi, dan 7. Peraturan Daerah KabupatenKota
Sumber: diolah penulis
B. PERPPU Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia