PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI MENCARI PASANGAN DI SDN 1 GEDONGTATAAN TAHUN 2012

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI MENCARI PASANGAN
DI SDN 1 GEDONGTATAAN
TAHUN 2012
Oleh
Elda Syukri
Latar belakang penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 1
Gedongtataan pada mata pelajaran IPS masih kurang aktif, dan hasil belajar siswa
masih rendah, terbukti dari hasil semester ganjil tahun pelajaran 2011-2012 yang
mencapai kriteria ketuntasan (KKM) baru 60%.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS melalui strategi mencari pasangan di SDN
1 Gedongtataan, dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
pada mata pelajaran IPS melalui strategi mencari pasangan di SDN 1
Gedongtataan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaji tindak melalui strategi
mencari pasangan. Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus dua
kali pertemuan Teknik pengambilan data melalui tes dan non tes, instrumen yang
digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa menggunakan observasi dan
tes untuk hasil belajar siswa.

Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa
dari 60% menjadi 95,2% dengan kriteria sangat aktif. (2) Terjadi peningkatan
hasil belajar siswa dari 20% menjadi 80% dengan kriteria baik.
pada siklus 2 aktivitas dan hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria
keberhasilan.
Saran bagi guru yang memiliki masalah aktivitas dan hasil belajar yang rendah
dapat menerapkan strategi mencari pasangan.

Kata kunci: Aktivitas belajar, Hasil belajar, Strategi mencari pasangan, IPS

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi setiap bangsa untuk membangun
negaranya. Pembangunan hanya bisa dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan
melalui pendidikan. Proses pendidikan berarti di dalamnya menyangkut kegiatan
belajar mengajar dengan segala aspek dan faktor yang mempengaruhi. Pada
hakekatnya untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran maka dalam proses
tersebut menuntut terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. Dengan
optimalisasi proses belajar mengajar tersebut diharapkan para siswa dapat meraih

hasil belajar yang memuaskan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan
pada umumnya, secara otomatis membawa siswa menuju keadaan yang lebih
baik. Bila diamati keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses kegiatan
pembelajaran, jadi proses pembelajaran tersirat adanya satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan antara siswa dengan guru sebagai pengajar. Interaksi dua
komponen ini sangat mempengaruhi keberhasilan dari proses belajar mengajar,
yang biasanya dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
belajar tersebut.

Keberhasilan pembelajaran dapat diamati dari dua sisi yaitu pemahaman dan
penguasaan materi yang diberikan. Makin tinggi tingkat penguasaan dan

2

pemahaman materi, makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran tersebut. Setiap
pembelajaran memang tidak lepas dari kesulitan-kesulitan materi yang
dipelajarinya, dengan mengetahui kesulitan belajar guru dapat mengambil manfaat
untuk perbaikan pembelajaran.
Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah diantaranya adalah strategi

yang digunakan guru tidak tepat atau tidak menarik sehingga pembelajaran
menjadi

membosankan.

Guru

tidak

pernah

menggunakan

media

juga

mempengaruhi minat siswa dalam belajar, bila siswa tidak berminat pada
pelajaran tersebut maka siswa tidak akan melakukan aktivitas dengan maksimal
dan pada akhirnya hasil belajar siswa akan rendah.

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran perlu adanya pengembangan dan
pembaharuan dibidang pembelajaran, antara lain adalah pembaharuan metode atau
meningkatkan relevansi metode mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan
bila mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Belajar bermakna merupakan salah satu Teori Belajar Kognitif. Belajar bermakna
adalah belajar yang disertai dengan pengertian. Belajar seharusnya merupakan
asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari dihubungkan dengan
pengetahuan yang dimiliki siswa dan dapat diterapkan siswa di dalam kehidupan
sehari-hari. Disini seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi
pembelajaran yang lebih sistematis dan melibatkan siswa secara aktif, pada
umumnya guru mengajar dengan metode konvensional yaitu ceramah, tanya
jawab dan penugasan.

3

SDN 1 Gedongtataan adalah salah satu SD yang ada di Kabupaten Pesawaran,
berdasarkan hasil semester 1 tahun pelajaran 2011-2012 untuk mata pelajaran IPS
dari 25 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) baru 15 orang
atau baru 60% (dokumentasi: buku nilai) dan lebih banyak pada rentang nilai
antara 60


70 dengan kriteria sedang. KKM mata pelajaran IPS adalah 60, untuk

lebih jelas rentang nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Data Nilai siswa
No

Rentang Nilai

Jumlah Siswa

Presentase
(%)

Kriteria

16
1
> 70
4

Tinggi
44
2
60 - 70
11
Sedang
40
3
< 60
10
Kurang
(Dokumen buku nilai siswa tahun pelajaran 2011-2012 semester ganjil)

Perolehan hasil belajar siswa rendah diduga karena siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran, baik aktivitas membaca, menulis maupun aktivitas gerak
(gerakan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran). Kondisi seperti ini bukan
kesalahan siswa semata tetapi berdasarkan refleksi diri selama ini dalam proses
pembelajaran peneliti banyak menggunakan metode ceramah dan penugasan,
siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi
kurang menyenangkan, pasif, dan membosankan.

Berdasarkan hasil refleksi diri maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa, peneliti akan menerapkan metode mencari pasangan dalam
bahasa inggrisnya Index Card Match (Zaini, 2002: 64). Metode ini menggunakan
kartu-kartu yang sebagian berisi pertanyaan dan sebagian yang lain berisi jawaban
sesuai jumlah siswa, di dalam pelaksanaannya siswa dibagikan kartu-kartu
tersebut secara acak dan masing-masing siswa diminta untuk mencari

4

pasangannya, setelah semua siswa menemukan pasangan maka masing-masing
pasangan membacakan kartunya, guru dan siswa yang lain mengoreksi apakah
kedua kartu tersebut cocok atau benar pasangannya.
Alasan peneliti memilih metode ini adalah aktivitas belajar siswa masih sangat
rendah, baik aktivitas mendengar, membaca, menulis, bertanya atau menjawab
dan gerak. Dengan menerapkan metode mencari pasangan tanpa disadari oleh
siswa, mereka akan melakukan aktivitas membaca, menganalisa, berkomunikasi
(bertanya/menjawab), dan melakukan gerakan dengan mencari pasangan dari
kartunya dan akan menuliskan hasil akhir dari kerja mereka. Proses menemukan
pasangan akan merangsang siswa untuk berpikir, hasil yang diperoleh secara
mandiri akan terekam dengan baik dalam ingatan siswa dan akan berdampak pada

hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa masih kurang aktif.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum memuaskan, hal ini
terlihat persentasi pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) baru
60%.
3. Metode yang digunakan guru hanya metode ceramah dan penugasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:

5

akah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV mada Mata
pelajaran IPS di SDN 1 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran setelah menerapkan
strategi mencari pasangan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS
dengan menerapkan strategi mencari pasangan di SDN 1 Gedongtataan

Kabupaten Pesawaran.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS dengan
menerapkan strategi mencari pasangan di SDN 1 Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran.
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses pembelajaran di kelas IV SDN 1 Gedongtataan
Kabupaten Pesawaran.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
Bagi

siswa untuk memotivasi belajar siswa agar terlibat aktif dalam

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.
Bagi guru sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kompetensi guru, antara
lain proses pembelajaran.

6

Bagi pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama di

SDN 1 Gedongtataan, sehingga hasil belajar siswa lebih baik dan perlu
dilanjutkan dan diterapkan pada pelajaran lain.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar
Menurut Arthur dalam Herpratiwi, (2009: 45) belajar terjadi bila mempunyai arti
bagi individu. Menurut Gagne dalam Dimyati dkk, (1999: 10) belajar merupakan
kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses
kognitivisme yang dilakukan oleh pebelajar.
Teori belajar konstruktivis (contructivist theories of learning) dalam Herpratiwi
(2009: 71) menyatakan bahwa peserta didik harus menemukan sendiri dan
mentranspormasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan aturan lama dan merevisinya apabila aturan aturan itu tidak lagi sesuai.

Bagi peserta didik agar benar benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah.
Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut pandangan
konstruktivisme, Driver dan Bell dalam Herpratiwi (2009: 80) mengajukan
karakteristik sebagai berikut: (1) peserta didik tidak dipandang sebagai sesuatu
yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar mempertimbangkan seoptimal
mungkin proses keterlibatan peserta didik, (3) pengetahuan bukan sesuatu yang
datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal, (4) pembelajaran

8
bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas,
(5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran,
materi, dan sumber belajar.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa menurut teori belajar konstruktivisme,
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran Guru ke pikiran
peserta didik, artinya bahwa peserta didik harus aktif secara mental membangun
struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitivisme yang dimilikinya,
dengan kata lain peserta didik tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap
diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak Guru tetapi
peserta didik harus aktif menemukan sendiri.
Sehubungan dengan hal di atas Tasker (1992) dalam Herpratiwi, (2009: 83)
mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai
berikut: pertama adalah peran aktif peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuan secara bermakna, kedua adalah pentingya membuat kaitan antara
gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna, ketiga adalah mengaitkan
antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.
Teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan peserta didik
dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan peserta didik
dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan
kata lain, peserta didik lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi, oleh sebab itu dalam
mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme harus memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk: (1) mengemukakan gagasannya dengan bahasa
sendiri, (2) berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan

9
imajinatif, (3) mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang
berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki peserta didik, (5) mendorong
peserta didik untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan (6) menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.
Aplikasi teori konstruktivisme, (1) belajar harus menjadi suatu proses aktif, (2)
peserta didik mengkonstruksi pengetahuan sendiri bukan hanya menerima apa
yang diberi instruktur, (3) bekerja dengan peserta didik lain memberi peserta didik
pengalaman kehidupan nyata melalui kerja kelompok dan memungkinkan mereka
menggunakan keterampilan meta-kognitivisme mereka, (4) peserta didik harus
diberi kontrol proses belajar, (5) peserta didik harus diberi waktu dan kesempatan
untuk refleksi, (6) belajar harus dibuat bermakna bagi peserta didik, (7) belajar
harus interaktif dan mengangkat belajar tingkat yang lebih tinggi dan kehadiran
sosial dan membantu mengembangkan makna personal (Herpratiwi, 2009: 85).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan defenisi bahwa belajar adalah
adanya

perubahan

kemampuan,

perubahan

tersebut

diperoleh

dengan

usaha/proses, perubahan tersebut dapat terjadi karena pembiasaan.
B. Prinsip-Prinsip Belajar
Teori Gestalt dalam Daryanto (2010: 8), membagi peinsip-prinsip belajar sebagai
berikut:
1. Belajar berdasarkan keseluruhan
2. Belajar adalah suatu proses perkembangan
3. Siswa sebagai organism keseluruhan
4. Terjadi transfer

10
5. Belajar adalah reorganisasi pengalaman
6. Belajar harus dengan insinght
7. Belajar lebih berhasil bila sesuai dengan minat siswa
8. Belajar berlangsung terus-menerus
Menurut Daryanto, (2010: 24) prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
1. Dalam belajar setiap siswa diusahakan partisipasi aktif.
2. Belajar bersifat keseluruhan
3. Belajar harus dapat menimbulkan motivasi pada siswa
4. Belajar itu proses kontinu
5. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
6. Belajar perlu adanya interaksi
7. Belajar adalah hubungan pengertian yang satu dengan yang lain
8. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar kemampuan
tersebut dapat terekam dengan baik oleh siswa
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pada prinsipnya
adalah suatu proses pemindahan pengetahuan, pengalaman dalam rangka
mengembangkan

potensi

yang

dimiliki

siswa

sesuai

dengan

masa

perkembangannya dan dilakukan secara terus-menerus.

C. Konsep pembelajaran
Menurut Mulyasa (2005: 12) pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke

11
arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun
faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.
Dari pendapat di atas jelas terdapat perbedaan pengertian antara belajar dengan
pembelajaran, belajar lebih di titikberatkan pada proses yang dilakukan oleh
seseorang untuk dapat mempunyai kompetensi tertentu yang dilakukan secara
sepihak. Sedangkan pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan melalui
interaksi antara peserta didik dengan pendidik atau lingkungannya, untuk
mengembangkan kemampuan

berfikir peserta didik dan meningkatkan

kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru.
Arikunto (2007: 295) menggambarkan faktor faktor yang mempengaruhi proses
transformasi sebagai berikut :
Materi

Input

Guru/Guru

Metode

Proses Transformasi

Lingkungan manusia

Media

Output

Lingkungan non manusia

Gambar 2.1 Proses Transformasi Pembelajaran
Gambar 2.1 menunjukan bahwa aktivitas dan hasil belajar merupakan hasil dari
berbagai faktor yang mempengaruhinya, dan faktor faktor tersebut merupakan
komponen sistem yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
D. Aktivitas Belajar

12
Belajar adalah berbuat, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting

di dalam interaksi belajar

mengajar. Menurut Sardiman, (2009: 100) aktivitas belajar itu adalah aktivitas
yang bersifat fisik maupun mental. Peaget dalam Sardiman, (2009: 100)
menerangkan bahwa seseorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa
perbuatan berarti anak itu tidak berpikir.
Paul B. Diedrich dalam Sardiman, (2009: 101) menggolongkan aktivitas menjadi
delapan yaitu:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya membaca, memperhatikan
gambar,
memperhatikan
demonstrasi/percobaan/pertunjukan/pekerjaan
oranglain.
2. Oral activities, yang termasuk di dalamnya menyatakan, merumuskan,
bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, instrupsi.
3. Listening activities, misalnya mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato dll.
4. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin dll.
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model
merevarasi, bermain, berkebun, beternak, mencari informasi dll.
7. Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup, sedih dll.

Dalam penelitian ini hanya 5 aktivitas yang akan diamati yaitu aktivitas
mendengar (listening activities), membaca (visual activities), bertanya/menjawab
(Oral activities), menulis (writing activities) dan mencari pasangan (motor
activities).
E. Hasil Belajar

13
Menurut Sudjana, (2006: 17) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa
dapat

diketahui

setelah

diadakan

evaluasi.

Hasil

dari

evaluasi

dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa. Proses belajar
dan penilaian hasil belajar memiliki keterkaitan yang sangat erat, baik tidaknya
proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh. Sebaliknya
tinggi rendahnya hasil belajar merupakan cerminan dari kualitas belajar dan usaha
pembelajaran yang dilakukan.
F. Strategi mencari Pasangan
Strategi pembelajaran aktif adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
melibatkan peserta didik dalam setiap tahap kegiatan sehingga terjadi interaksi
antara peserta didik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan

guru,

antara peserta didik dangan sumber belajar, dan untuk merealisasikan
strategi/rencana kegiatan pembelajaran digunakan satu atau lebih metode
pembelajaran. Pembelajaran aktif

(interaksi aktif) sangat dipengaruhi oleh

peranan guru sebagai fasilitator, guru harus mampu menciptakan inovasi
pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang interaktif, menantang dan
menyenangkan karena dengan suasana kelas yang menyenangkan akan memicu
kreatifitas peserta didik dan akan bermuara pada tercapai pembelajaran yang
efektif.
Strategi mencari pasangan dalam bahasa inggrisnya Index Card Match menurut
Zaini, (2002: 65) adalah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereviu
hasil belajar siswa dengan cara membuat pertanyaan dan jawaban sejumlah siswa,
siswa diminta mencari pasangan masing-masing. Strategi ini dapat
mengembangkan nilai karakter disiplin, tanggungjawab dan kegigihan.
Langkah- langkahnya:
1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas.

14
2. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian sama besar.
3. Tulis pertanyaan tentang materi yang baru dipelajari pada setengah bagian
kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
4. Pada separoh kertas yang lain tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang tadi dinuat.
5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
6. Beri setiap siswa satu kertas, jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separoh yang lain
akan mendapatkan jawaban.
7. Minta siswa untuk menemukan pasangan-pasangan mereka, jika ada yang
sudah menemukan pasangan, mintalah mereka untuk duduk berdekatan.
Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.
8. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta
setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh
dengan keras, selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan
yang lain.
9. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
G. Landasan filosofi strategi mencari pasangan.
Mengalami dan mengeksplorasi berarti melibatkan berbagai indera: lihat, cium,
dengar, raba, dan rasa. Hal ini akan meningkatkan pemahaman peserta didik
tentang suatu konsep dan meningkatkan daya bertahan pemahaman itu (informasi)
dalam pikiran peserta didik. Paham belajar aktif yang diungkapkan Konfusius
yang kemudian dikembangkan oleh Silberman (2006: 23) menjadi landasan
filosofi pembelajaran aktif yaitu : Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar
dan lihat, saya sedikit ingat. Yang

saya dengar, lihat dan pertanyakan atau

diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat,
bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya
ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pollio pada tahun 1984 dalam Silberman
(2006: 24) menunjukkan bahwa dalam perkuliahan bergaya ceramah, maka
peserta didik kurang menaruh perhatian selama 40 % dari seluruh waktu kuliah,
dan hasil penelitian McKeachie (1986) dalam Silberman (2006: 24) , peserta didik

15
dapat mengingat 70 persen dalam sepuluh menit pertama kuliah, sedangkan dalam
sepuluh menit terakhir, mereka hanya dapat mengingat 20 persen materi kuliah.
H. Penelitian yang relevan
an Hasil
Belajar Siswa melalui Strategi Reading Guide dan Card Sorting pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Kedondong Kabupaten

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas maupun hasil belajar
siswa setelah menerapkan strategi reading guide dan card sorting. Strategi card
sorting adalah strategi menyortir kartu.
Kaitanya penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah strategi
yang digunakan sama-sama menggunkan kartu mempunyai tujuan yang sama
yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, perbedaannya adalah
pada strategi card sorting siswa diminta untuk menyortir atau mengelompokkan
kartu sesuai dengan indikator, tetapi pada strategi mencari pasangan siswa diminta
untuk mencocokkan antara pertanyaan dengan jawaban.
I. Kerangka Fikir
Kerangka fikir penelitian ini adalah: Jika diterapkan strategi mencari pasangan
maka siswa menjadi aktif, dan hasil belajar siswa akan tinggi
J. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah
Penerapan strategi mencari pasangan dapat meningkatkan aktivitas belajar, dan

16
hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di SDN 1 Gedongtataan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 1997: 1.5).
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu:
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.
B. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Gedongtataan Kecamatan
Gedongtataan Kabupaten Pesawaran, Tahun pelajaran 2011-2012 dengan jumlah
siswa 25 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 11 perempuan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011

2012, pada semester

genap selama 2 bulan yaitu pada bulan Mei sampai Juni, waktu perencanaan
sampai penulisan laporan hasil.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Gedongtataan, yang berjumlah
25 orang, laki-laki 14 orang dan perempuan 11 orang. Dalam penelitian ini

18

peneliti bertindak sebagai pelaku tindakan, dan dibantu oleh satu orang guru yang
bertindak sebagai observer.
Mitra bertugas mengamati proses pembelajaran, kemudian hasil pengamatan
dianalisis bersama-sama berdasarkan data-data yang terkumpul, didiskusikan
penyebab-penyebabnya

dan dicarikan solusinya, hasil

diskusi

dijadikan

rekomendasi untuk merencanakan siklus berikutnya.
4. Intstrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan
guru.
b. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
5. Teknik Pengambilan Data
a. Pengamatan
b. Tes
6. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yaitu data yang terkumpul
berdasarkan lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan hasil tes dianalisis
untuk menentukan kesimpulan.
C. Prosedur Penelitian.
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas,
menurut Wardhani, (1997: 8) penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan
siklus dan dalam setiap siklus terdiri atas empat tahapan kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

19

Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua siklus dan setiap siklus dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama untuk pembahasan materi dan pertemuan kedua
untuk mengerjakan tes individu yang bertujuan untuk menilai tingkat keberhasilan
pembelajaran
1. Persiapan Penelitian
Sebelum PTK dilaksanakan yang akan dipersiapkan adalah: (1) menentukan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, kemudian menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP), (2) membuat lembar pengamatan aktivitas siswa,
(3) membuat lembar pengamatan aktivitas guru (4) membuat soal tes formatif, (5)
menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban, (6) menyiapkan blanko
nilai, (7) menyiapkan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada

pelaksanaan

dibagi

tiga

tahap

yaitu

tahap

pendahuluan,

tahap

penyajian/kegiatan inti dan tahap penutup, dalam hal ini peneliti akan menerapkan
strategi mencari pasangan.
Tahap pendahuluan
Peneliti akan melakukan:
1) Membuka pelajaran dan mengajak siswa berdoa bersama
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi bersama
4) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan kegiatan yang akan dilakukan
siswa
Tahap penyajian / kegiatan inti

20

Kegiatan inti dimulai dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Guru menempelkan beberapa gambar alat-alat yang termasuk teknologi
produksi (tradisional dan modern)
2) Siswa diminta mengamati dan menganalisa gambar yang ditempel di
papan tulis.
3) Guru menanyakan prihal gambar tersebut.
4) Guru memberi setiap siswa satu kertas, guru menjelaskan bahwa ini adalah
aktivitas berpasangan. Sebagian siswa akan mendapatkan kartu yang
berisi pertanyaan dan sebagian yang lain akan mendapatkan kartu yang
berisi jawaban.
5) Guru meminta siswa untuk menemukan pasangan-pasangan mereka, jika
ada yang sudah menemukan pasangan, siswa diminta duduk berdekatan.
Siswa dilarang memberitahu materi (isi kartu) yang mereka dapatkan
kepada teman yang lain.
6) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap
pasangan secara bergantian membacakan kartu yang diperoleh dengan
suara yang keras dan tegas.
7) Guru dan siswa melakukan konfirmasi dan pembenaran.
Tahap penutup
Melakukan tes formatif
Memberikan penguatan
Memberikan motivasi dan pekerjaan rumah.

21

3. Observasi dan evaluasi
Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan mengamati aktivitas
belajar siswa, aktivitas guru dalam mengajar. Data tes digunakan untuk menilai
kemampuan siswa. Observasi dan evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Analisis dan refleksi
Dari hasil observasi dan evaluasi, data-data yang terkumpul dianalisis, faktorfaktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian
direfleksi, didiskusikan bersama tim,

solusinya dijadikan rekomendasi untuk

siklus berikutnya.

Pelaksanaan PTK dapat dilihat dari gambar 3.1
Masalah
Siklus ke 1
Perencanaan I

Pelaksanaan 2

Pengamatan 2

Pelaksanaan I

Perencanaan 2

Analisis & refleksi 2

Pengamatan I

Analisis & refleksi I

Kesimpulan

Gambar 3.1 prosedur penelitian (Adopsi dari Suhardjono, 2010: 25)
Hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama menjadi bahan merencanakan
tindakan pada siklus kedua (menjadi rekomendasi), Pelaksanakan siklus ke dua,
pengamatan dan dianalisis dan refleksi untuk menentukan rencana tindakan pada
siklus ke tiga, dan seterusnya sampai indikator keberhasilan tercapai.

22

D. Kriteria Keberhasilan
Pembelajaran ini dikatakan berhasil apabila:
1. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil bila siswa melakukan aktivitas
dengan kriteria sangat aktif, kriteria aktivitas belajar siswa sebagai berilut:
>70% siswa dinyatakan sangat aktif
60

70% siswa dinyatakan cukup aktif

< 60% siswa dinyatakan kurang aktif
2. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil bila 70% siswa mendapatkan nilai
dengan kriteria baik.
sebagai berikut:
Nilai rerata kelas
>70 = baik
60 69 = cukup
< 60 = kurang

kriteria peningkatan hasil belajar siswa adalah

BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari 60% menjadi 95,2% dengan
kriteria sangat aktif.
2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari 20% menjadi 80% dengan kriteria
baik.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Guru
Agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal sebaiknya guru:
1. Menyusun RPP sesuai dengan SK, KD dan pemilihan strategi disesuaikan
dengan karakteristik siswa.
2. Menerapkan stategi mencari pasangan harus berdasarkan langkah-langkah
yang terdapat pada RPP agar pembelajaran menjadi aktif, interaktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan, diantaranya, guru harus:
a. Memberikan penjelasan tentang tugas siswa terkait strategi mencari
pasangan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti siswa
b. Memberi batasan waktu agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia
c. Untuk memperkaya pengetahuan siswa sebaiknya diberi ulasan



3. Melakukan penilaian proses untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
proses pembelajaran yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun RPP.
4. Melakukan penilaian hasil belajar.
5.2.2 Untuk Pihak Sekolah
1. Menyiapkan sarana pembelajaran untuk menunjang pembelajaran aktif dalam
proses pembelajaran.
2. Memberikan motivasi kepada guru dalam mengembangkan model-model
pembelajaran.
5.3 Penutup
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tanpa halangan yang
berarti.
Penulis menyadari ketidak sempurnaan laporan penelitian ini tentu banyak
kekurangan dan kekeliruan hal ini karena keterbatasan kemampuan, waktu dan
beaya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dari berbagai pihak
terutama pembimbing dan pembahas demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi penulis dalam
memperbaiki proses pembelajaran.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IV MATA PELAJARAN IPS MELALUI
STRATEGI MENCARI PASANGAN
DI SDN 1 GEDONGTATAAN
TAHUN 2012
Skripsi
Oleh
Elda Syukri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IV MATA PELAJARAN IPS MELALUI
STRATEGI MENCARI PASANGAN
DI SDN 1 GEDONGTATAAN
TAHUN 2012
Oleh
Elda Syukri
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1 Proses Transformasi pembelajaran........................................................
3.1 Prosedur Penelitian................................................................................
4.1 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus ke - 1 dan 2..........
4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus ke - 1 dan 2................

11
21
36
37

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
ABSTRAK..................................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
v
.............
x
DAFTAR TABEL...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN
............. xiv
1. PENDAHULUAN
A.
B. Rumusan Masalah ....................................
..
C.
D.
......
E. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................

1
5
5
5
6

II. KAJIAN TIORI
A. Pengertian Belajar.......................................................................
B. Prinsip-prinsip Belajar................................................................
C. Konsep Pembelajaran.................................................................
D. Aktivitas Belajar..........
.
E. Hasil Belajar..........................................................
..........
F. Strategi Mencari Pasangan..........................................................
G. Landasan Filosopfi Strategi Mencari Pasangan..........................
H. Penelitian Yang Relevan............................................................
I. Kerangka Fikir............................................................................
J. Hipotesis Tindakan.....................................................................

7
9
11
12
13
13
14
15
16
16

III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan P
....
B. Seting
...................................
1. Tempat Penelitian................................................................
2. Waktu Penelitian.................................................................
3. Subjek Penelitian.................................................................
4. Instrumen Penelitian............................................................
5. Teknik Pengambilan Data..................................................
6. Teknik Analisisl Data..........................................................

17
17
17
17
17
18
18
18

C. Prosedur Penelitian..................................................................... 18
1. Persiapan Penelitian
......... 19
2. Pelaksanaan Penelitian
... 19
3.
..... `21
4. Analisis dan
..... 21
D. Kriteria Keberhasilan.................................................................. 22
IV

V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian..........................................................................
Siklus ke - 1................................................................................
1. Perencanaan tindakan..........................................................
2. Pelaksanaan
tindakan...........................................................
Siklus ke - 1 pertemuan ke - 1.............................................
Siklus ke - 1 pertemuan ke - 2.............................................
3. Observasi
dan
Evaluasi........................................................
4. Analisis
dan
Refleksi...........................................................
Siklus ke - 2..............................................................................
1. PerencanaanTtindakan........................................................
.
2. PelaksanaanTtindakan.........................................................
Siklus ke - 2 Pertemuan ke - 1............................................
Siklus ke - 2 Pertemuan ke - 2............................................
3. Observasi
dan
Evaluasi........................................................
4. Analisis
dan
Refleksi...........................................................
B. Pembahasan................................................................................

23
23
23
24
24
27
28
30
31
31
31
31
34
35
37
38
40
40
41

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
4.1. Simpulan..................................................................................
4.2. Saran........................................................................................
4.3. Penutup...................................................................................
LAMPIRAN-

42
43

DAFTAR TABEL

Tabel
1.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

Halaman
Data Nilai Siswa....................................................................................
3
Presentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus ke - 1.............. 29
Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus ke - 1.................... 29
Presentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus ke - 2.............. 35
Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus ke - 2.................... 36
Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus ke - 1 dan 2. 36
Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus ke - 1 dan 2....... 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MAKE-A
MATCH DI KELAS 2 SDN 1 GEDONGTATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2011
Oleh
ELDA SYUKRI
NPM 1013109093
SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011

Judul Skripsi

: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
MATA PELAJARAN IPS MELALUI
STRATEGI MENCARI PASANGAN
DI SDN 1 GEDONGTATAAN
TAHUN 2012

Nama Mahasiswa

: Elda Syukri

Nomor Pokok Mahasiswa

: 1013109093

Program Studi

: Strata 1 Dalam Jabatan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd
NIP 195105071981031002

Dra. Fitria Akhyar, M.Pd
NIP 195603241981032001\

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji
Penguji

: Dra. Fitria Akhyar, M.Pd

Penguji
Bukan Pembimbing: Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si
NIP 196003151985031003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 2 Juli 2012

....................................

....................................

MOTTO

PRAKATA

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya PTK ini dapat diselesaikan
Skripsi

Peningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa kelas IV

Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi mencari pasangan Di SDN 1 Gedongtataan
Tahun 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Lampung.
3. Dr. H. Darsono. M.Pd selaku ketua Program Studi PGSD Universitas
Lampung.
4. Dra. Fitria Akhyar, M.Pd selaku pembimbing yang telah membantu dan
memotivasi saya dalam menyelesaikan PTK ini.
5. Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd selaku pembahas dalam PTK ini yang
memberikan masukan-masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Kepala SDN 1 Gedongtataan beserta rekan-rekan yang selalu memberikan
motivasi.

7. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa PTK ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Gedong tataan, Mei 2012
Penulis

Elda Syukri

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 19 Maret 1966, anak dari
bapak Syukri Yusuf dan ibu .Rohani.
Pendidikan yang telah diikuti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Tanjung Karang
lulus pada tahun 1980, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 1 Tanjung Karang lulus pada tahun 1983, dan melanjutkan ke Sekolah
Pendidikan Guru Negeri (SPGN) 1 Tanjung karang lulus pada tahun 1986.
Kemudian pada tahun 2003 lulus dari D2 UT UPBJJ Bandar Lampung pokjar
Gedongtataan dan melanjutkan S1 di FKIP Universitas Lampung Jurusan Ilmu
Pendidikan pada tahun 2010.
Pada tahun 1998 penulis diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dan ditugaskan di SDN 1 Gedongtataan hingga sekarang.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 35

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS IV SDN 1 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2012-2013

2 19 51

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI TWO STAY TWO STRAY MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Strategi Two Stay Two Stray Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoroto Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Strategi Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Nangsri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Strategi Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Nangsri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI TALKING STICK Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Talking Stick Bagi Siswa Kelas IV SDN 2 Beji Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI TALKING STICK Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Talking Stick Bagi Siswa Kelas IV SDN 2 Beji Tulung Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

Peningkatan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Keniten tahun pelajaran 2013/2014.

3 11 115

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PQ4R PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 1 GERUNUNG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 13