PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh ROHMAH

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan berdasarkan pengamatan awal di kelas IV SDN IV Kertosari diketahui IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sangat membosankan oleh siswa. Faktor penyebab aktivitas belajar dan hasil belajar IPS siswa rendah, adalah karena guru menggunakan model pembelajaran bersifat konvensional yakni ceramah, tanya jawab, pemberian tugas. Tujuan penelitian ini adalah dengan penerapan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari menyusun rancangan tindakan (planning), melaksanakan rencana tindakan persiklus (acting), pengamatan dan pencatatan (observing), dan terakhir refleksi atau evaluasi tindakan. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN 1 Kertosari sebanyak 25 orang siswa. Alat pengumpul data berupa hasil observasi dan tes formatif. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian diperoleh bahwa model kooperatif tipe jigsaw dapat membantu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS. Pelaksanaan tindakan siklus I nilai aktivitas belajar siswa pada kategori kurang aktif diperoleh 12 siswa yaitu 48% dan pada siklus ke 2 mengalami peningkatan dengan berkurangnya siswa yang mendapat kategori kurang aktif, yaitu hanya 12%. Demikian pula peningkatan nilai hasil belajar siswa siklus 1 dan 2, terdapat perubahan yaitu pada siklus 1, jumlah siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 35% dengan rerata nilai 66,20 dan pada siklus kedua nilai hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM hanya 12% dengan rata-rata nilai 81,10.


(2)

ii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh ROHMAH

Elektronik Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Elektronik Tugas Akhir)

Oleh ROHMAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Nilai Mata Pelajaran IPS Kelas IV Siswa SDN 1 Kertosari Semester Ganjil Tahun 2010/2011……… 2 4.1 Skor Nilai Aktivitas belajar Siswa Kelas IV

Siklus I SDN 1 Kertosari……….. ………….. 46 4.2 Skor Aktivitas Guru………. 46 4.3 Skor Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus I……… 48 4.4 Skor Nilai Aktivitas belajar Siswa Kelas IV

Siklus II SDN 1 Kertosari………..……….. 53 4.5 Skor Aktivitas Guru………. ……… 53 4.6 Skor Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus II ……… 55


(6)

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR TABEL ………... Xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Rumusan Masalah………... 4

C. Tujuan Penelitian……… 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar Konstruktivisme……… 7

1. Pengertian Konstruktivisme……….. 7

2. Ciri-Ciri Teori Belajar Konstruktivisme………... 7

3. Hakikat Pembelajaran Menurut Teori Belajar Konstruktivisme……… 8

B. Aktivitas Belajar………. 9

C. Hasil Belajar ……….. 11

1. Pengertian Hasil Belajar……….……. 11

2. Jenis-Jenis Hasil Belajar……….. 12

3. Faktor–faktor Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar………. 13

D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw………. 14

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw… 14 2. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw………. 16

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ……….. 18

E. Pelajaran IPS……….. 19

1. Pengertian Pengetahuan Sosial……….. 19

2. Tujuan Pengetahuan Sosial………. 21

3. Fungsi Pengetahuan Sosial………... 23


(7)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……….……….. 27

B. Setting Penelitian……….. 29

C. Prosedur Tindakan…….……… 29

D. Alat Pengumpul Data………. 37

E. Teknik Analisis Data………. 37

F. Indikator Keberhasilan………..…. 39

G. Kriteria Keberhasilan……… 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…….……….. 41

1. Deskripsi Kondisi Awal……… 41

2. Deskripsi Hasil Siklus 1……… 43

3. Deskripsi Hasil Siklus 2……… 50

B. Pembahasan……… 56

1. Aktivitas Belajar Siswa………. 56

2. Nilai Hasil Belajar Siswa……….. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 59

B. Saran……….. 60 DAFTAR PUSTAKA


(8)

iv

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Darsono, M.Pd Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Siswantoro, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 1985031003


(9)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ROHMAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813056119

Program Studi : PJJ S1 PGSD ICT

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul e – TA : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Kertosari Tahun Pelajaran 2010/2011

Menyatakan bahwa penelitian e–TA ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, 1 Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

ROHMAH


(10)

ix

PERSEMBAHAN

E–TA ini kupersembahkan untuk

 Kedua Orang Tuaku, Ayahanda dan Ibunda yang sangat aku kasihi sepanjang hidupku, terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan dan ketulusan membesarkan dan mendidikku dengan cinta yang selalu tiada habis–habisnya.

 Suamiku tercinta, terima kasih atas dukungan dan support yang diberikan, juga kepada anak–anakku yang Ibu sayang

 Almamaterku Universitas Lampung.


(11)

Judul e-TA : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM

PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa : ROHMAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813056119

Program Studi : PJJ S1 PGSD ICT

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dr. Darsono, M.Pd


(12)

vii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan hanya kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Elektronik Tugas Akhir ini yang berjudul, “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Kertosari Tahun Pelajaran 2010/2011” dapat diselesaikan. Elektronik Tugas Akhir ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa Elektronik Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, atas izin, nasehat, motivasi dan bimbingannya.

3. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah memberi nasehat, motivasi dan saran dalam penyempurnaan Elektronik Tugas Akhir ini.


(13)

4. Bapak Drs. Supriyadi M.Pd selaku pengelola PJJ S1 PGSD yang telah memberikan saran, kritik yang membangun, nasehat dan motivasi yang diberikan dalam penyempurnaan Elektronik Tugas Akhir ini.

5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd sebagai penguji yang telah memberikan saran, kritik yang membangun, nasehat dan motivasi serta bimbingan yang diberikan dalam penyempurnaan Elektronik Tugas Akhir ini..

6. Bapak Yusak, S.Pd selaku Kepala SDN 1 Kertosari yang telah memberikan izin penelitian dan kerjasama yang baik selama melakukan penelitian.

7. Ibu Nuryati, S.Pd sebagai teman sejawat yang telah memberikan kontribusi dan dukungan kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.

8. Bapak dan Ibu Guru serta Siswa SDN 1 Kertosari.

Semoga Alloh SWT, membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Semoga Elektronik Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita. Amin

Bandar Lampung, 1 Juli 2012 Penulis


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dewasa ini bertujuan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Kualitas dapat diperoleh dengan peningkatan kualitas dan keefektifan dalam pembelajaran. Perkembangan jaman pada saat ini demikian pesatnya, sementara tantangan pembangunan Indonesia dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks. Salah satu penyebabnya adalah semakin meningkatnya tuntutan bangsa dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan untuk maju.

Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Suatu negara dikatakan maju atau tidak apabila sistem pendidikan berlangsung dengan baik dan berkembang pesat mengikuti perkembangan jaman. Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi.

Berdasarkan pengamatan pra penelitian yang dilakukan guru sebagai peneliti, dari beberapa mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar, ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa. Siswa terlihat mengantuk, atau mengobrol dengan siswa lain. Bila guru bertanya, hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hasil belajar siswa berdasarkan nilai


(15)

2 semester ganjil menunjukkan bahwa 60% siswa memperoleh nilai kurang dari KKM. Perolehan nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Nilai Mata Pelajaran IPS Kelas IV Siswa SDN 1 Kertosari Semester Ganjil Tahun 2010/2011

No Nilai KKM Frekuensi Jumlah Persentase %

1 100 60 0 0 0

2 95 60 0 0 0

3 90 60 0 0 0

4 85 60 2 170 8

5 80 60 1 80 4

6 75 60 2 150 8

7 70 60 2 140 8

8 65 60 3 130 12

9 60 60 2 120 8

10 55 60 5 275 20

11 50 60 4 200 16

12 45 60 4 180 16

Jumlah nilai rata-rata 57.8 100

Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kurangnya aktivitas belajar dan rendahnya hasil belajar IPS siswa, salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Hasil observasi dan pengalaman peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar guru masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional yakni ceramah, tanya jawab, pemberian tugas. Kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru dan sedikit melibatkan siswa, akibatnya interaksi antara siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung sangat minim.

Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran IPS yang inovatif dan kreatif, sehingga kegiatan pembelajaran bisa berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan sehingga siswa tidak akan terpasung dalam suasana pembelajaran yang kaku, monoton, dan membosankan. Model pembelajaran


(16)

3 yang sesuai dengan tuntutan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipejigsaw.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya” Arends (1997) dalam Emildadiany (2008).

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 4–6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling

ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya

yang lain.Setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas

belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun hubungan interpersonal.


(17)

4 Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar.(Wena:2009)

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik

untuk mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipejigsaw untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 1 Kertosari kecamatan Tanjungsari kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tahun pelajaran 2010/2011?

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kertosari kecamatan Tanjungsari kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tahun pelajaran 2010/2011?


(18)

5 C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS tahun

pelajaran 2010/2011

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain:

1. Siswa, meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipejigsawpada mata pelajaran IPS.

2. Guru, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru di Sekolah Dasar mengenai model-model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan kompetensi guru dalam mencapai tujuan pendidikan.

3. Sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam

meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik lagi di SDN 1 Kertosari, khususnya dalam pembelajaran IPS.


(19)

6 E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu pembelajaran yang

bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan dalam bekerjasama untuk memecahkan persoalan, kecakapan berpikir, kecakapan dalam berbicara dan mengeluarkan pendapat.

2. Aktivitas Belajar, adalah segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan. Dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas, tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin berjalan dengan baik. 3. Hasil belajar yaitu sesuatu yang diperoleh setelah melakukan usaha

belajar.

4. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan.

5. Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah IPS dengan kompetensi dasar

“Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto (2008) ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang


(21)

28 dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Siklus 1 Refleksi I Pengamatan dan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II

Siklus 2 Refleksi II Pengamatan dan

Pengumpulan Data II Apabila Permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Gambar 3.1 Siklus pada kegiatan PTK Suhardjono, dkk. (2008)

Dari uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai model penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis peneliti dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV pada mata pelajaran IPS.

Siklus I


(22)

29 B. Setting Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan Juni 2011. 3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Kertosari.

C. Prosedur Tindakan

1. Perencanaan tindakan pada penelitian sebagai berikut: a. Merencanakan tindakan I

1) Menentukan jadwal kegiatan PTK

2) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP), membuat skenario pembelajaran, format observasi, format evaluasi, dan menyiapkan sarana dan prasarana.

b. Pelaksanaan tindakan I

1) Mengikuti sesuai rencana tindakan. 2) Menerapkan tindakan I.

c. Pengamatan/observasi dan pengumpulan data

1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada format observasi.


(23)

30 d. Refleksi

1) Menilai dan membahas hasil evaluasi dan observasi tindakan yang telah dilakukan

2) Menentukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan I

3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya

2. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1

Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti:

a. Perencanaan:

1) Menentukan jadwal kegiatan PTK

2) Menetapkan kompetensi dasar “mengenal perkembangan

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”.

3) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan

skenario pembelajaran dengan langkah–langkah

pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipejigsaw. 4) Membuat format observasi, format analisis dan refleksi,

dan menyiapkan sarana dan prasarana.

5) Mempersiapkan perangkat tes formatif hasil tindakan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian singkat.


(24)

31 b. Tindakan:

Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan

tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap–tahap

pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal

Tugas guru adalah menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, materi yang akan dibahas, apersepsi dan memotivasi siswa dengan menampilkan alat peraga dan memberikan pertanyaan– pertanyaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan. Memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan dibagi di dalam beberapa kelompok. Guru menjelaskan dengan terperinci kegiatan–kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam kelompok sesuai dengan model pembelajarancooperative learningtipejigsaw.

2) Kegiatan Inti

a) Guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5–6 orang yang memiliki kemampuan yang heterogen.

b) Guru memberikan tugas kepada masing–masing anggota kelompok asal dan meminta setiap anggota dari kelompok asal mempelajari submateri pelajaran yang akan menjadi keahliannya, kemudian masing–masing mengerjakan tugas secara individual.


(25)

32 c) Guru menugaskan masing anggota kelompok yang mendapat submateri yang sama untuk bergabung dalam kelompok ahli sejenis. Dan melakukan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sub materi yang dipelajari. d) Guru meminta siswa untuk kembali kepada kelompok

asal untuk menjelaskan hasil diskusi kepada anggota kelompok asal.

e) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dari masing–masing kelompok dan mengarahkan siswa untuk membahas dan mengadakan tanya jawab

f) Dengan dipandu guru, diskusi kelas membicarakan konsep–konsep penting yang menjadi bahan perdebatan

dalam diskusi kelompok ahli. Guru berusaha

memperbaiki salah konsep pada siswa.

g) Guru mengadakan kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang diperoleh masing–masing anggota kelompok asal dijumlahkan untuk memperoleh jumlah nilai kelompok.

h) Kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diberikan penghargaan berupa pujian.

3) Kegiatan penutup

a) Melakukan tes akhir tindakan, berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran.


(26)

33 b) Menarik kesimpulan, dan menutup pelajaran.

c. Pengamatan dan pengumpulan data:

1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi.

2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi.

d. Refleksi:

1) Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan I berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Mengetahui dengan jelas kelebihan–kelebihan dan

kekurangan–kekurangan dari tindakan I

3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya.

3. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2

Pada siklus kedua kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti:

a. Perencanaan:

1) Menentukan jadwal kegiatan PTK

2) Menetapkan kompetensi dasar “mengenal perkembangan

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”.


(27)

34

3) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan

skenario pembelajaran dengan langkah–langkah

pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipejigsaw. 4) Membuat format observasi, format analisis dan refleksi,

dan menyiapkan sarana dan prasarana.

5) Mempersiapkan perangkat tes formatif hasil tindakan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian singkat.

6) Menentukan standar kompetensi yang akan diterapkan. b. Tindakan:

Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan

tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap–tahap

pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal

Tugas guru adalah menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, materi yang akan dibahas, apersepsi dan memotivasi siswa dengan menampilkan alat peraga dan memberikan pertanyaan– pertanyaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan. Memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan dibagi di dalam beberapa kelompok. Guru menjelaskan dengan terperinci kegiatan–kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam kelompok sesuai dengan model pembelajarancooperative learningtipejigsaw.


(28)

35 2) Kegiatan Inti

a) Guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5–6 orang yang memiliki kemampuan yang heterogen.

b) Guru memberikan tugas kepada masing–masing anggota kelompok asal dan meminta setiap anggota dari kelompok asal mempelajari submateri pelajaran yang akan menjadi keahliannya, kemudian masing–masing mengerjakan tugas secara individual.

c) Guru menugaskan masing anggota kelompok yang mendapat submateri yang sama untuk bergabung dalam kelompok ahli sejenis. Dan melakukan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sub materi yang dipelajari. d) Guru meminta siswa untuk kembali kepada kelompok

asal untuk menjelaskan hasil diskusi kepada anggota kelompok asal.

e) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dari masing–masing kelompok dan mengarahkan siswa untuk membahas dan mengadakan tanya jawab

f) Dengan dipandu guru, diskusi kelas membicarakan konsep–konsep penting yang menjadi bahan perdebatan

dalam diskusi kelompok ahli. Guru berusaha


(29)

36 g) Guru mengadakan kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang diperoleh masing–masing anggota kelompok asal dijumlahkan untuk memperoleh jumlah nilai kelompok.

h) Kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diberikan penghargaan berupa pujian.

3) Kegiatan penutup

a) Melakukan tes akhir tindakan, berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran.

b) Menarik kesimpulan, dan menutup pelajaran. c. Pengamatan dan pengumpulan data:

1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi.

2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi.

d. Refleksi:

1) Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan 2 berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Mengetahui dengan jelas kelebihan–kelebihan dan

kekurangan–kekurangan dari tindakan 2

3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya.


(30)

37 D. Alat Pengumpul Data

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala–gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2008).

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (terlampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus.

2. Tes Formatif.

Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa . Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian.

E. Teknik Analisis Data

Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan I yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai–nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis data kualitatif

Analisis data kualitatif pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, suatu metode


(31)

38 penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah, 2009).

2. Analisis data kuantitatif

Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai–nilai yang diperoleh dari hasil aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Aktivitas belajar

Menentukan tingkat aktivitas siswa di setiap siklus menggunakan rumus yang dikemukakan Solihatin dan Raharjo (2008).

Keterangan:

NAS = Nilai Aktivitas Siswa

= Jumlah skala nilai yang didapat siswa = Nilai skala tertinggi

Menentukan persentase siswa yang aktif dengan rumus sebagai berikut:


(32)

39 Keterangan:

% SA = persentase siswa aktif

r = banyaknya siswa

∑ = banyaknya siswa yang aktif

b. Penilaian hasil belajar (rata–rata)

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata–rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah, 2009)

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di setiap siklus.


(33)

40 I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan uraian tentang petunjuk-petunjuk yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan melakukan tindakan antara lain:

1. Ada peningkatan aktivitas belajar IPS pada setiap siklus.

2. Peningkatan hasil belajar minimal 75% siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 (60 nilai KKM) pada setiap siklus.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

A. Kosasih, Djahiri, 1993. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Lab. PMP IKIP Bandung, Bandung

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta, Jakarta

Akmala Annisa. 2011. http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme/

Anita Lie. 2010.Cooperative Learning. Grasindo, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Cet VII, Bumi Aksara, Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nasional, Pustaka Candra, Jakarta

Darsono, dkk, 2007, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Role Playing Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas VB SDN 5 Metro Barat Tahun 2007, FKIP Universitas Lampung, (Laporan PTK).

Dimyati, Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta Emildadiany. 2008. http://www.wordpress.com

Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara, Jakarta

Hamzah. 2008. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/

Hernawan, A. Herry, dkk. 2009. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka


(35)

Khotimah, Khusnul. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan

TK.Yrama Widya, Bandung

Narbuko, Cholid & Ahmadi, Abu. 2009. Metodologi Penelitian, Cet. 9, Bumi Aksara, Jakarta

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajaran, Cet 2, Delia Press, Jakarta

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

RI. 2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Transmedia, Jakarta

Slameto. 2003.Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta

Solihatin, Etin & Raharjo, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, R & D, Cet 6, Alfabeta, Bandung

Sutarno, Nono. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Universitas Terbuka, Jakarta

Taniredja, Tukiran. Dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta, Bandung

Universitas Lampung. 2009. Format Penelitian Karya Ilmiah. Unila, Bandar Lampung

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif dan Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara, Jakarta


(1)

D. Alat Pengumpul Data 1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala–gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2008).

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (terlampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus.

2. Tes Formatif.

Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa . Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian.

E. Teknik Analisis Data

Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan I yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai–nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis data kualitatif

Analisis data kualitatif pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, suatu metode


(2)

38 penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah, 2009).

2. Analisis data kuantitatif

Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai–nilai yang diperoleh dari hasil aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Aktivitas belajar

Menentukan tingkat aktivitas siswa di setiap siklus menggunakan rumus yang dikemukakan Solihatin dan Raharjo (2008).

Keterangan:

NAS = Nilai Aktivitas Siswa

= Jumlah skala nilai yang didapat siswa = Nilai skala tertinggi

Menentukan persentase siswa yang aktif dengan rumus sebagai berikut:


(3)

Keterangan:

% SA = persentase siswa aktif r = banyaknya siswa

∑ = banyaknya siswa yang aktif b. Penilaian hasil belajar (rata–rata)

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata–rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah, 2009)

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di setiap siklus.


(4)

40 I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan uraian tentang petunjuk-petunjuk yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan melakukan tindakan antara lain:

1. Ada peningkatan aktivitas belajar IPS pada setiap siklus.

2. Peningkatan hasil belajar minimal 75% siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 (60 nilai KKM) pada setiap siklus.


(5)

A. Kosasih, Djahiri, 1993. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Lab. PMP IKIP Bandung, Bandung

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta, Jakarta

Akmala Annisa. 2011. http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme/

Anita Lie. 2010.Cooperative Learning. Grasindo, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Cet VII, Bumi Aksara, Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nasional, Pustaka Candra, Jakarta

Darsono, dkk, 2007, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Role Playing Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial Kelas VB SDN 5 Metro Barat Tahun 2007, FKIP Universitas Lampung, (Laporan PTK).

Dimyati, Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta Emildadiany. 2008. http://www.wordpress.com

Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara, Jakarta Hamzah. 2008.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/

Hernawan, A. Herry, dkk. 2009. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka


(6)

Khotimah, Khusnul. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK.Yrama Widya, Bandung

Narbuko, Cholid & Ahmadi, Abu. 2009. Metodologi Penelitian, Cet. 9, Bumi Aksara, Jakarta

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Cet 2, Delia Press, Jakarta

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. 2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Transmedia, Jakarta Slameto. 2003.Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi,

Rineka Cipta, Jakarta

Solihatin, Etin & Raharjo, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, R & D, Cet 6, Alfabeta, Bandung

Sutarno, Nono. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Universitas Terbuka, Jakarta

Taniredja, Tukiran. Dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta, Bandung

Universitas Lampung. 2009. Format Penelitian Karya Ilmiah. Unila, Bandar Lampung

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif dan Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bumi Aksara, Jakarta


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN 1 BALEKENCONO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 35

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 1 KERTOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 4 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 56

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 27 82

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GONDANGMANIS BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK SISWA KELAS IV SDN 2 BAKALAN KRAPYAK TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24